TintaTeras

Biografi Julian Assange – Pendiri Wikileaks.Com

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Biografi Julian Assange. Dia yakni salah satu orang yang paling dicari oleh pihak Amerika Serikat sebab membocorkan semua dokumen belakang layar milik Amerika melalui wikileaks. Julian Paul Assange dilahirkan 39 tahun yang lalu di Queensland, Australia. Ia yakni penerbit, peretas (hacker) dan penggerak internet. Namanya sedang menjadi sorotan dunia akhir-akhir ini sebab situs yang dibuatnya, Wikileaks, berhasil mendapatkan dokumen-dokumen diam-diam negara adidaya AS. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, ialah disinyalir mencapai 250 ribu dokumen. Semua isi dari dokumen tersebut akan dikuak terhadap publik lewat situs tersebut bertahap.

Profil Julian Assange

Masa kecil Julian kurang senang. Ibunya, Christine, menikah lagi dengan seorang musisi gerakan New Age yang kontroversial. Julian kecil jarang mendapatkan pendidikan formal. bahkan alasannya ayah tirinya sungguh kejam, ia dan ibunya mesti melarikan diri dan hidup nomaden. Tercatat ia sudah berpindah tempat tinggal sebanyak 37 kali sebelum berusia 14 tahun. Home Schooling bukan barang gres baginya.

Ketika beranjak dewasa, dia mengikuti perkuliahan di sejumlah universitas di Australia. Pada tahun 1987, dikala berusia 16 tahun, Julian memulai karirnya di bidang hacker komputer. Ia menggunakan nama sandi ‘Mendax’. Bersama dua rekan lain, beliau mendirikan suatu golongan bernama Internasional Subversives. Julian dan sahabat-temannya bukanlah perusak program atau situs. Mereka mencuri data-data dari situs tersebut yang bersifat ‘diam-diam’ dan membagikannya terhadap biasa .

Kelompok muda tersebut memiliki kanal ke sejumlah universitas ternama di Australia. Bahkan merambah sampai ke mancanegara, salah satunya kanal ke Nortel, sebuah perusahaan telekomunikasi di Kanada. Namun alasannya adalah masih ‘hijau’, Assange tertangkap pada tahun 1991, dan dinyatakan bersalah atas 24 tuduhan kegiatan hacking nya. Namun ia bebas tahun itu juga dengan membayar denda sejumlah AUS$2100

Pada tahun 2006, Assange bareng lima orang yang lain mendirikan situs bernama Wikileaks. Assange bertindak sebagai juru bicara bagi situs tersebut, alasannya adalah itu, cuma dirinyalah satu-satunya yang diketahui sebagai petinggi Wikileaks. Tujuan awal situs ini adalah membongkar kelakuan perusahaan yang dinilai tidak etis, serta menolong pemberantasan korupsi di lembaga publik.

Motto Wikileaks bekerjsama mulia, yakni ‘Transparansi/keterbukaan’, hal itu dapat dilihat pada situsnya, ialah paragraf yang bertuliskan “Transparansi menciptakan kehidupan lebih baik bagi semua masyarakat. Pengawasan yang baik akan meminimalisir korupsi dan memperkuat demokrasi di semua institusi sosial, termasuk pemerintahan, perusahaan dan organisasi yang lain,”

Wikileaks adalah situs sukarela. Julian Assange dan mitra-kawannya tidak menerima uang sepeser pun dari langkah-langkah mereka ini. Semua ongkos yang diperoleh Wikileaks berasal dari pengunjung situs tersebut. Namun akhirnya tidak main-main, Assange pernah menyampaikan bahwa Wikileaks telah mengumpulkan dokumen-dokumen rahasia pemerintah lebih banyak dari temuan semua media di dunia bahkan jika temuan tersebut digabungkan ke dalam satu paket.

Dia sudah terlibat dalam penerbitan materi ihwal pembunuhan di luar aturan di Kenya, dimana dia memenangkan 2009 Amnesty International Award Media. Dia juga telah menerbitkan materi ihwal limbah beracun dumping di Afrika, manual Gereja Scientology, Teluk Guantanamo prosedur, dan bank seperti Kaupthing dan Julius Baer. Pada tahun 2010, ia menerbitkan detail diklasifikasikan tentang keterlibatan Amerika Serikat dalam perang di Afghanistan dan Irak. Kemudian, pada tanggal 28 November 2010, WikiLeaks dan lima rekan media mulai menerbitkan kabel belakang layar diplomatik AS. Gedung Putih menyebut tindakan Assange’s ceroboh dan berbahaya.

Akibat dari perbuatannya, Julian Assange mesti tinggal berpindah-pindah. Mungkin hal ini masuk akal baginya, mengenang akar ‘nomaden’ yang dimilikinya. Dia pernah menginap di bandara. Kadang beliau berada di Australia, Kenya dan Tanzania. Terakhir, Assange dilaporkan menyewa suatu rumah di Islandia, Maret kemudian.

Namun Julian Assange bukanlah sosok misterius. Dirinya kerap menghadiri program wawancara dengan media terkemuka, mirip Al Jazeera, MSNBC, Democracy Now! dan The Colbert Report.

Julian Assange terakhir tampil di hadapan umum pada permulaan Juli lalu, di acara Personal Democracy Forum di New York. Kehadirannya pun tidak secara fisik, melainkan mempergunakan kecanggihan teknologi lewat Video Conference. Hal ini wajar sebab semenjak saat itu Wikileaks sudah mulai membocorkan diam-diam AS ke publik, pasti tak kondusif bagi dirinya dan rekan-rekannya untuk menginjakkan kaki di negara adikuasa tersebut.

Wikilieaks menemukan sejumlah penghargaan, di antaranya penghargaan media dari Amnesty International pada 2009, Penghargaan Economist Index on Cencorship pada 2008, Sam Adams Award pada 2010.

Julian Assange pun tak luput dari penghargaan. Ia dinobatkan sebagai salah satu dari 25 visioner yang mau mengganti dunia versi majalah Utne Reader. Tak hanya itu, majalah prestisius Time pun menyematkan gelar Person Of The Year 2010 kepada laki-laki berambut pirang ini.

Sejak tampil terakhir pada bulan Juni lalu, Assange tak pernah lagi terlihat batang hidungnya hingga kini. Ia disangka tengah bersembunyi. Assange menjadi buronan nomor satu oleh Interpol berdasarkan seruan Swedia. Tapi bukan karena permasalahan bocoran dokumen. Assange diincar atas tuduhan perkosaan, dan pemerkosaan di Swedia. Tak sedikit yang berspekulasi, Assange sengaja dituduh demikian, akhir ulahnya membeberkan dokumen belakang layar.

Dampak dari tindakan Julian Assange ini sungguh terasa. Negara sebesar Amerika pun kita seakan ciut nyalinya menghadapi agresi pria satu ini. Tak cuma itu, negara adidaya lain seperti China, Jepang, bahkan hingga Indonesia pun turut kebakaran jenggot. Bagaimana tidak, bukan tak mungkin dalam dokumen-dokumen rahasia tersebut terdapat hal-hal yang menyimpang sepert penyalahgunaan asas kekuasaan. Apapun yang terjadi, yang jelas Julian Assange sudah menciptakan sebuah revolusi baru di bidang transparansi media. www.biografiku.com

Artikel Menarik Lainnya:

Biografi Kong Hu Cu (Konfusius)

Biografi Kong Hu Cu (Konfusius)

January 16, 2016
5 min 3 sec read
Cara Ngutang Pulsa Smartfren

Cara Ngutang Pulsa Smartfren

September 2, 2024
2 min 13 sec read
Siapa Yang Pertama Kali Bermain Catur

Siapa Yang Pertama Kali Bermain Catur

October 5, 2024
2 min 48 sec read
Cara Memindahkan Pdf Ke Word

Cara Memindahkan Pdf Ke Word

June 23, 2024
1 min 50 sec read