James Jebbia diketahui sebagai pendiri Supreme. Pernah mendengar brand Supreme? Supreme ialah salah satu brand atau merk fashion streetwear terkenal di dunia. Supreme selaku salah satu brand yang paling menghipnotis di dunia selain alasannya adalah keunikan produknya juga sebab produknya yang juga sungguh terbatas atau langka.
Sehingga tidak mengherankan kalau orang terutama kelompok anak muda rela merogoh koceknya dalam-dalam hanya untuk membeli produk dari Supreme ini.
Tidak banyak orang yang tahu ihwal asal-ajakan merk Fashion ini, tetapi perlu dimengerti bahwa orang dibelakang merk Supreme ini yakni James Jebbia yang dikenal selaku pendiri merk Supreme yang terkenal ini. Berikut kamis suguhkan Biografi James Jebbia dan sejarahnya dalam mendirikan Brand Supreme serta alasan mengapa produknya uniik dan mahal.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Biografi James Jebbia
James Jebbia dilahirkan pada tanggal 22 Juli 1963 di Amerika Serika. Ayahnya bekerja sebagai tentara di Angkatan Udara Amerika Serikat, dan ibu melakukan pekerjaan sebagai seorang guru. Namun di usia 10 tahun, Orang bau tanah dari James Jebbia bercerai.
Di usia 18 bulan, Ia yang masih balita pindah ke Inggris. Ia gres kembali ke Amerika ketika dia berusia 19 tahun dan tinggal di kota New York pada tahun 1983 dan menyewa apartemen seharga 500 dollar periode itu.
Bekerja di Toko Pakaian dan Skate
James Jebbia lalu menerima pekerjaan di Parachute, suatu toko busana dan skate terletak di SoHo, suatu wilayah di Lower Manhattan, New York City.
Toko tempatnya melakukan pekerjaan mempunyai banyak pelanggan yang populer seperti Michael Jackson dan juga Gary Numan. Namun tak usang kemudian, Ia menetapkan untuk keluar dari pekerjaanya dan ingin mengawali bisnis sendiri.
Membuka Toko Tas Ransel
James jebbia kemudian membuka sebuah toko kecil di daerah Broadway dan West 4th Street dengan pacarnya. Tokonya memasarkan dan menciptakan tas ransel.
Pada tahun 1989, James Jebbia membuka toko berjulukan Union di wilayah Spring Street, Lower Manhattan. Di sinilah, Ia mulai menemukan passionnya dan mulai senang pekerjaannya.
James Jebbia berupaya menerima hak untuk menjual merk tertentu di tokonya Union. Dalam sebuah peluang, dia bertemu dengan Shaun Stussy, pria yang mendirikan merk Eponymous. Ia bareng dengan Shaun Stussy memulai hubungan koordinasi yang berpengaruh. Ia juga mulai belajar dari Shaun bagaimana memasarkan sebuah brand.
Mendirikan Brand Merk Supreme
Suatu ketika Shawn Stussy menjual sebagian besar kepemilikan merknya. Hal ini membuat James Jebbia lalu mendirikan brand brand sendiri dengan nama Supreme yang kala itu menyasar para penggemar skateboard di Amerika Serikat.
Para karyawan yang dipekerjakan oleh James Jebbia rata-rata merupakan para penggemar Skateboard. James Jebia ingin supaya merk Supreme kala itu sebagai salah satu brand skate di Amerika.
Supreme Sebagai Merk Streetwear Terkemuka
Supreme dengan cepat menjadi salah satu merek streetwear underground ternama di Amerika Serikat. Strategi kesuksesan merk Supreme adalah Keunikan Supreme dalam memproduksi produk-produknya diproduksi dalam edisi dan jumlah yang terbatas.
Dalam biografi James Jebbia dimengerti bahwa dia secara terstruktur berkolaborasi dengan merek-merek ternama yang lain mirip Comme des Garçons, Levi’s, Vans dan Louis Vuitton.
Selain itu beliau juga berkolaborasi dengan artis-artis papan atas mirip Damien Hirst, Takashi Murakami dan Richard Prince, serta grup band-band mirip The Clash dan The Misfits. Kemitraan ini telah menolong Supreme menjadi ikon merk dalam budaya akil balig cukup akal atau anak muda.
James Jebbia menikah dengan seorang perempuan bernama Bianca. Dari pernikahannya itu, ia memiliki dua anak yakni seorang anak laki-laki berjulukan Miles dan seorang gadis berjulukan Nina.
Mengapa Merk Supreme Sangat Populer dan Mahal?
[pullquote]…Yang terpenting bagi kami adalah mempunyai produk-produk jago di toko yang kami harap orang-orang akan suka apa yang mereka beli dan laris, dan kami terus bergerak. – James Jebbia[/pullquote]
Dalam strategi bisnis, Ketika sebuah produk tertentu dari salah satu perusahaan terbesar di dunia mengalami ajakan tinggi, maka perusahaan merespons dengan membuat lebih banyak produk tersebut. Dengan begitu lebih banyak ajakan yang berarti lebih banyak pemasaran, dan lebih banyak keuntungan.
Namun hal itu tidak berlaku bagi Supreme. Filosofi Supreme sungguh sederhana ialah tidak pernah menjadikannya lagi. Supreme sangat mementingkan eksklusivitas. Bagi James Jebbia dan Supreme suatu nilai produk akan meningkat jika dibuat dalam jumlah terbatas.
Produk-produk yang dikeluarkan oleh Supreme sendiri seperti busana, tas, aksesoris dan banyak juga produk-produk unik misalnya batu bata, palu, dan lain-lain. Walaupun begitu produk produk tersebut sungguh laku keras alasannya cuma di produksi terbatas dan eksklusif.
Para pembeli atau penggemar dari merk Supreme bahkan rela menunggu dengan mengantri berhari-hari dikala Supreme mengeluarkan produk baru yang terbatas jumlahnya. Eksklusivitas membuat kemewahan dan dengan demikian membuat nilai.