TintaTeras

Biografi Ibnu Battuta – Kisah Perjalanan Penjelajah Muslim Paling Terkenal

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

TintaTeras.com – Profil dan Biografi dari Ibnu Battuta. Beliau diketahui alasannya adalah petualangannya mengelilingi dunia. Hampir 120.000 kilometer telah ditempuhnya selama rentang waktu 1325-1354 M atau tiga kali lebih panjang dari jarak yang sudah ditempuh oleh Marco Polo.

ibnu battuta, biografi, penjelajah dunia

Biografi Ibnu Battuta

Ibnu Battuta dikenal karena petualangannya mengelilingi dunia. Hampir 120.000 kilometer telah ditempuhnya selama jangka waktu 1325-1354 M atau tiga kali lebih panjang dari jarak yang sudah ditempuh oleh Marco Polo.

Seluruh catatan perjalanan dan pengalaman Ibnu Battuta selama pengembaraan ditulis ulang oleh Ibnu Jauzi seorang penyair dan penulis buku kesultanan Maroko.

Ibnu Jauzi menuliskannya berdasarkan paparan mulut yang didiktekan langsung oleh Ibnu Battuta. Penulisan buku ini diprakarsai oleh Sultan Maroko saat itu, Abu Inan. Buku ini disusun selama dua tahun dan diberi judul “Tuhfat al-Nuzzar fi Ghara’ib al-Amsar wa-’Aja’ib al-Asfar” atau lebih dikenal dengan “Rihla Ibnu Battuta”.

Perjalanan Ibnu Battuta

Pada usia sekitar dua puluh tahun, Tujuan awal perjalanan Ibnu Battuta yaitu menunaikan ibadah haji pada tahun 1325 M, tetapi tujuan awalnya itu sudah membawanya menuju penjelajahan 30 tahun yang gemilang.

Dari Maroko ke Mekkah

Perjalanan permulaan Ibnu Battuta di mulai dari Tangier, Maroko menuju Mekkah. Untuk Menghindari berbagai resiko buruk mirip diserang perampok, selama perjalanan Ibnu Battuta bergabung dengan kafilah yang akan menuju Mesir.

Bersama Kafilah itu, Ibnu Battuta dengan menyusuri hutan, bukit dan pegunungan bergerak menuju Tlemcen, Bejaia kemudian lalu datang di Tunisia dan tinggal di sana selama dua bulan.

Biografi Ibnu BattutaDari Tunisia, Ibnu Battuta dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Libya. Sejak meninggalkan Tangier hingga Libya Ibnu Battuta telah menempuh perjalanan darat sejauh nyaris 3.500 km melintasi Afrika Utara.

Berkunjung ke Mesir

Delapan bulan sebelum isu terkini ibadah haji dimulai Ibnu Battuta menetapkan untuk mendatangi Kairo. Pada tahun 1326 M, Ibnu Battuta dan rombongannya datang di Pelabuhan Alexandria di ujung barat delta sungai Nil.

Ibnu Battuta sungguh terkesan melihat pelabuhan Alexandria dan menurutnya Alexandria yakni satu dari lima kawasan paling menakjubkan yang pernah beliau kunjungi. Saat itu Alexandria merupakan pelabuhan yang sangat sibuk dengan banyak sekali aktifitas dan berada di bawah kendali Kerajaan Mamluk.

Setelah beberapa pekan di Alexandria lalu Ibnu Battuta singgah di Kairo beberapa dikala dan eksklusif melanjutkan perjalanannya ke Damaskus dengan pengawasan ketat dari Kerajaan Mamluk.

Di Damaskus Ibnu Battuta menghabiskan bulan Ramadhan dan menggunakan waktunya untuk mencar ilmu, berjumpa dengan beberapa guru, orang-orang berakal dan para hakim lokal.

Selama 24 hari di Damaskus, kemudian Ibnu Battuta melanjutkan perjalanannya ke Mekkah melalui Jalur Suriah. Sepanjang jalur itu Ibnu Battuta banyak mengunjungi daerah-kawasan suci.

Al-Khalil (Hebron), Al-Quds (Jerusalem), Bethlehem adalah beberapa tempat yang dikunjunginya. Selama seminggu di Jerusalem, Ibnu Battuta mengunjungi Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu.

Menjelang demam isu haji dimulai dan sehabis bulan ramadhan final, Ibnu Battuta meninggalkan Damaskus dan bergabung kembali dengan rombongan haji yang lain untuk melanjutkan perjalanannya ke Madinah.

Di bawah pengawasan Kerajaan Mamluk yang menjamin keselamatan para jemaah haji, maka Ibnu Battuta dan rombongannya mampu datang di Madinah dengan selamat. Setibanya di Madinah Ibnu Battuta tinggal selama empat hari lalu bergegas menuju Mekkah untuk melakukan ibadah hajinya.

Setelah menyempurnakan ritual hajinya, Ibnu Battuta tidak pulang ke Tangier namun ia memutuskan untuk melanjutkan pengembaraannya ke Irak dan Iran.

Dalam biografi ibnu battuta dimengerti bahwa sesudah pengembaraannya dari Irak dan iran, Ibnu Battuta kembali lagi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah Hajinya yang kedua. Garis besar perjalanan Ibnu Battuta berawal dari Maroko menuju Aljazair, Tunisia, Mesir, Palestina, Suriah dan datang di Mekkah.

biografi ibnu battuta
Rute Perjalanan Ibnu Battutah

Setelah mengembara ke Irak, Shiraz dan Mesopotamia Ibnu Battuta melakukan ibadah haji yang kedua dan tinggal di Mekkah selama tiga tahun.

Menjelajah Hingga Ke India

Kemudian dia pergi ke Jeddah dan melanjutkan perjalanan ke Yaman lewat jalur bahari kemudian singgah di Aden dan meneruskan perjalanannya ke Mombasa Afrika Timur.

Dalam biografi ibnu battuta, dimengerti bahwa pada tahun 1332 setelah dari Kulwa, Ibnu Battuta pergi ke Oman melalui Selat Hormuz, Siraf, Bahrain dan Yamama untuk kembali melakukan ibadah haji di Mekkah. Setelah itu Ibnu Battuta menetapkan untuk pergi ke India melalui Jeddah, tetapi ia berubah pikiran dan memutuskan untuk kembali mengunjungi Kairo, Palestina dan Suriah.

Setibanya di sana, Ibnu Battuta melanjutkan kembali perjalanannya ke Asia Kecil (Aleya) melalui jalur laut menuju Anatolia dan meneruskan petualangannya dengan melintasi laut hitam.

Setelah beberapa usang dan berada dalam perjalanan yang penuh ancaman, jadinya Ibnu Battuta datang di Turki lewat Selatan Ukraina. Ibnu Battuta kemudian meneruskan penjelajahannya ke Khurasan dan mengunjungi kota-kota penting seperti Bukhara, Balkh, Herat dan Nishapur. Ibnu Battuta melintasi pegunungan Hindukush untuk tiba di Afghanistan untuk berikutnya masuk ke India melalui Ghani dan Kabul.ibnu battuta, biografi, penjelajah dunia

Dia terus menyusuri Lahri (dekat Karachi Pakistan), Sukkur, Multan, Sirsa dan Hansi risikonya Ibnu Battuta tiba di Delhi. Selama bertahun-tahun di sana Ibnu Battuta disambut keramahan Sultan Mohammad Tughlaq.

Setleah kunjungannya di Delhi Ibnu Battuta kembali meneruskan perjalanannya melalui India Tengah dan Malwa lalu beliau memakai kapal dari Kambay menuju Goa.

Setelah mendatangi banyak kawasan sebelumnya, lalu Ibnu Battuta datang di Pulau Maladewa melalui jalur Pantai Malabar dan selanjutnya terus menyeberang ke Srilanka.

Ibnu Battuta masih terus melanjutkan penjelajahannya sampai mendarat di Coromandal dan kembali lagi ke Maladewa sampai hasilnya beliau berlabuh di Bengal dan mengunjungi Kamrup, Sylhet dan Sonargaon bersahabat Dhaka.

Berkunjung ke Aceh, Indonesia

Ibnu Battuta berlayar sepanjang Pantai Arakan dan kemudian Ibnu Battuta tiba di Aceh, Indonesia. tepatnya di Samudera Pasai. Di sana Ibnu Battuta tinggal selama 15 hari dan berjumpa dengan Sultan Mahmud Malik Zahir. Setelah kunjungannya di Aceh Ibnu Battuta kemudian meneruskan perjalannya ke Kanton lewat jalur Malaysia dan Kamboja.

Setibanya di Cina, Ibnu Battuta terus berpetualang ke Peking lewat Hangchow. Setelahnya Ibnu Battuta kemudian kembali ke Calicut dan dengan menggunakan kapal dia datang di Dhafari dan Muscat untuk meneruskan perjalanan kembali ke Iran, Iraq, Suriah, Palestina dan Mesir kemudian kembali beribadah haji untuk yang ketujuh kalinya di Mekkah pada November 1348 M.

Menjelajah ke Spanyol

Setelah ibadah haji terakhirnya itu Ibnu Battuta pulang ke kampung halamannya, Fez. Namun, perjalanannya tidak berhenti sampai di sana, setelah pulang ke Fez, Ibnu Battuta kembali mengembara ke negeri muslim yang lain seperti Spanyol dan Nigeria melintasi gurun sahara.

Tahun 1369 pada usia 65 tahun Ibnu Battuta meninggal dunia. Dalam biografi Ibnu Battuta dimengerti bahwa beliau meninggalkan warisan berharga bagi dunia berupa catatan perjalannya yang akan selalu diingat oleh umat insan yang berjudul Rihlah Ibnu batutah

Artikel Menarik Lainnya: