Ia diketahui dengan nama pena Harun Yahya. Nama Aslinya yaitu Adnan Oktar. Siapa ia? Harun Yahya sungguh terkenal di dunia islam sejak tahun 90an karena pemikirannya serta tulisannya yang jelas dalam menghubungkan dunia sains dan islam.
Tulisan-tulisannya juga sangat mengkritisi kelemahan dari Teori Evolusi yang diciptakan oleh Charles Darwin. Buku-buku yang ditulisa oleh Harun Yahya sangat laris. Namun simpulan hidupnya harus berakhir tragis alasannya beliau harus mendekam di penjara sampai 1.075 tahun karena tuduhan kejahatan seksual serta agen rahasia militer. Bagaimana kisahnya?
Daftar Isi
Daftar Isi:
- 1 Biografi Harun Yahya
- 1.1 Kuliah di Universitas Mimar Sinan
- 1.2 Membaca Ratusan Buku
- 1.3 Menentang Keras Teori Evolusi
- 1.4 Ketakutan Staf Pengajar Atheis
- 1.5 Seorang Diri Selama Tiga Tahun
- 1.6 Para Pendukung Ia Yang Pertama
- 1.7 Kemunculan di Media Massa
- 1.8 Yahudi dan Freemasonry
- 1.9 Kelompok Freemasonry Mulai Menyerang
- 1.10 Siksaan di Rumah Sakit Jiwa
- 1.11 Harun Yahya dan Teori Evolusi Darwin
- 1.12 Komunitas Baru
- 1.13 Lembaga Riset Sains
- 1.14 Adnan Oktar Mengasingkan Diri
- 1.15 Dakwah Islam kepada Kalangan Atas
- 1.16 Perjuangan Melawan Darwinisme
- 1.17 Di Penjara 1.075 Tahun
Biografi Harun Yahya
Nama Harun Yahya yaitu nama pena dari Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956. Sebagai seorang da’i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, Ia sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan pemikiran agama kepada penduduk .
Ia dibesarkan di kota ini sampai lulus SMU. Komitment Ia terhadap Islam tumbuh semakin besar lengan berkuasa saat Ia duduk di dingklik SMU. Pada masa ini, wawasan yang mendalam wacana Islam Ia peroleh dari membaca aneka macam buku-buku agama.
Di samping itu, Ia juga menemukan pengertian wacana fakta-fakta penting lain yang kemudian Ia beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk belajar di Universitas Mimar Sinan. Di era inilah Ia mulai melakukan misi dakwah, menyeru manusia kepada akhlaq yang bagus dan menyuruh yang ma’ruf dan menangkal yang munkar.
Kuliah di Universitas Mimar Sinan
Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah efek aneka macam organisasi ilegal berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak terperinci mendominasi kampus.
Setiap orang, apakah beliau staf di suatu fakultas ataupun mahasiswa, yaitu sosok materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap peluang yang ada untuk berbagi filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada relevansinya dengan topik kuliah mereka.
Dlam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar Ia kepada keesaan dan eksistensi Allah. Sebagaimana mungkin sudah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi peluang untuk tumbuh berkembang.
Membaca Ratusan Buku
Ibu Ia, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada kala itu Ia cuma tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu Ia pakai untuk membaca, menciptakan catatan dan menyimpan kumpulan catatan tersebut.
Ia membaca ratusan buku, tergolong karya-karya pokok perihal Marxisme, komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri, termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang.
Ia meneliti karya-karya tersebut, menandai bab-bab penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut. Hal ini menciptakan Ia sungguh tahu tentang filsafat-filsafat serta ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung ideologi itu sendiri.
Ia juga melakukan riset yang mendalam perihal teori evolusi yang dianggap selaku landasan ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut dan menghimpun berbagai dokumen dan berita yang berafiliasi dengannya.
Setelah menghimpun berita yang berlimpah tentang aneka macam kebuntuan, pertentangan dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi yang didasarkan atas pengingkaran kepada Allah ini; tanpa mencampakkan-buang waktu lagi, Adnan Oktar memakai info tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta yang ada.
Hampir ke setiap orang, tergolong para mahasiswa dan staf pengajar di universitas, Ia mendakwahkan eksistensi dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik.
Di tengah-tengah pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang mampu melihat Ia sedang menerangkan kekurangan dan kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi rujukan dari ideologi itu sendiri.
Ia memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori yang dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini selaku sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan memakai kedok sains, teori tersebut bantu-membantu bertujuan untuk meracuni dan merusak dogma dan akhlaq dari para cowok tersebut. Seandainya makar jahat dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang serupa sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, sopan santun dan religius.
Menentang Keras Teori Evolusi
Adnan Oktar memusatkan bisnisnya dalam membuktikan kebohongan serta bahaya yang terselubung dari teori evolusi tersebut. Karena teori evolusi disebarkan dengan jalur ilmiah, Ia beropini bahwa sains merupakan fasilitas yang paling sempurna untuk membongkar kepalsuan dari dasar berpijak teori buatan ini.
Ia menyiapkan sebuah buku berjudul “Teori Evolusi”, suatu rangkuman dari observasi dan pengkajian Ia yang dalam wacana teori evolusi. Ia menanggung sendiri semua ongkos yang dikeluarkan untuk pencetakan dan penggandaan buku tersebut dari uang hasi penjualan beberapa harta warisan yang Ia terima dari keluarganya.
Kemudian Ia membagi-bagikan buku-buku tersebut secara gratis terhadap para mahasiswa dan mendiskusikannya dengan siapapun yang ditemuinya. Buku ini menampung ulasan yang sungguh lengkap yang menunjukan bahwa teori evolusi yakni sebuah kebohongan yang tidak logis dan tidak memiliki nilai ilmiah sama sekali.
Setiap orang yang berdiskusi dengan Ia dapat dengan terperinci mengerti bahwa teori evolusi tidak mempunyai kebenaran ilmiah sedikitpun. Sehingga seseorang dapat dengan gampang memahami fakta bahwa tak satu makhluk hidup pun yang mampu timbul di dunia ini secara kebetulan kecuali dengan kehendak Allah.
Namun sebagian mahasiswa yang taklid secara buta terhadap pedoman materialisme, kendatipun telah mengenali kebenaran, secara terang-terangan menyatakan pengingkaran mereka. Beberapa diantara mereka hingga berani menyampaikan: ”Bahkan seandainya aku menyaksikan Allah dengan mata kepala aku sendiri, aku akan tetap berperang melawan-Nya.”
Lebih dari itu, beberapa mahasiswa militan di universitas tersebut secara jelas-terangan mengancam Adnan Oktar dengan mengatakan bahwa nyawa Ia dalam ancaman jikalau Ia tidak inginberhenti dari aktifitasnya. Namun semua tekanan dan ancaman ini hanyalah membuat tekad Adnan Oktar semakin besar lengan berkuasa dan kuat. Reaksi yang keras dan kekhawatiran dari kaum materialis dan atheis yakni bukti yang faktual bahwa Adnan Oktar berada pada pihak yang benar.
Di universitas yang didominasi oleh kaum Marxis, dimana sering terjadi tindakan anarki, setiap hari puluhan orang mati terbunuh. Dalam keadaan yang demikian, Ia secara terbuka mendakwahkan ihwal eksistensi dan keesaan Allah serta kemuliaan Al Qur’an. Di sebuah institusi pendidikan dimana orang-orang menyembunyikan keimanan mereka, Ia secara berkala datang ke masjid Molla dan melaksanakan sholat tanpa mengindahkan semua balasan dan ancaman yang ditujukan kepadanya.
Ketakutan Staf Pengajar Atheis
Adnan Oktar senantiasa menghadiri kuliah-kuliah dengan menenteng dokumen-dokumen saintifik serta kumpulan riset-risetnya dan melakukan diskusi dengan para staf pengajar perihal filsafat materialistik dan teori evolusi.
Pada saat itu, ada dua orang staf pengajar yang tak henti-hentinya mengatakan perihal evolusi dan melaksanakan propaganda atheisme. Karenanya, dua orang ini menjadi populer dan dihormati di kalangan para mahasiswa Marxis.
Namun ketidakbecusan dalam menjaga pendapat mereka dalam diskusi-diskusi mereka dengan Adnan Oktar, ditambah dengan tanggapan-balasan yang tidak logis yang mereka berikan sudah secara jelas memberikan kegagalan dan kepalsuan dari teori-teori yang mereka ajarkan terhadap para mahasiswa.
Suatu hari setelah kuliah, satu dari staf pengajar ini melakukan diskusi singkat namun cukup mengena dengan Adnan Oktar tentang kebuntuan teori evolusi. Pengajar ini tidak mampu memberikan klarifikasi dan jawaban yang masuk akal atas dokumen-dokumen saintifik dan klarifikasi logis yang diberikan Adnan Oktar.
Segala yang dia mampu lakukan yaitu tergopoh-gopoh meninggalkan daerah itu. Kekalahannya dalam berdiskusi di hadapan mata para mahasiswa menjadikannya sungguh terpukul.
Seorang Diri Selama Tiga Tahun
Ketika pertama kali mendakwahkan Islam di Universita Mimar Sinan, Adnan Oktar hanyalah seorang diri. Selama lebih dari tiga tahun, tak seorang pun yang mendapatkan dakwah Ia. Orang-orang yang mempunyai iktikad yang serupa dan mendukung Ia secara sarat belum nampak ataupun menyertai Ia dalam era tersebut.
Namun kurangnya tunjangan tidak merubah akad Ia. Ia sadar bahwa Allah adalah satu-satunya Penolong dan Ia melaksanakan ini semua demi menerima keridhaan Allah. Kadang ada beberapa perjaka yang mendengarkan dan setuju dengan ilham Ia.
Namun ini hanyalah sebatas ketertarikan yang tidak pernah bermetamorfosis tunjangan sarat . Tiga tahun sudah berlalu di Universitas Mimar Sinan dan dalam jangka waktu tersebut, Adnan Oktar berusaha untuk memperoleh orang-orang yang dapat mengerti keberadaan Allah.
Ini adalah kurun dimana Ia melakukan suatu perjuangan ideologi melawan Marxisme dan atheisme seorang diri dengan fasilitas yang Ia miliki. Lama kelamaan para tokoh Marxis di kampus mulai menghindari Ia. Merasa tak mampu membantah argumentasi saintifiknya ihwal teori evolusi dan Marxisme, mereka tak mampu melaksanakan apa-apa lagi kecuali mencibir dan mengkritik jenggot, pakaian serta cara hidup Ia.
Para Pendukung Ia Yang Pertama
Adnan Oktar menemukan nilai yang tinggi dalam tes masuk Universitas Mimar Sinan. Ia memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam bidang seni lukis. Ia mampu saja dengan gampang mengambil jurusan seni rupa dan mencapai karir hingga puncaknya.
Ia mungkin saja berpikir, ”Pertama-tama biarlah saya meraih apa yang saya cita-citakan dan sehabis itu gres aku akan mendakwahkan Islam”; tetapi Ia tidak melakukannya. Ia menghabiskan seluruh waktu, energi dan sarana yang ada untuk tujuan yang satu. Ketiadaan pendukung selama tahun-tahun ini bahwasanya dapat saja mendorong Adnan Oktar untuk berpikir bahwa segala usahanya telah sia-sia dan lebih baik berhenti.
Namun Ia tidaklah demikian. Berbekal tekad dan janji, Ia terus berdakwah berbagi kalimat Allah terhadap orang-orang di sekeliling Ia dengan selalu mengingat perkataan Bediuzzaman Said Nursi, ”Yang dibutuhkan bukanlah keahlian dalam mengumpulkan jumlah pendengar yang banyak, akan namun bagaimana untuk mendapatkan keridhaan Allah”.
Akhirnya di tahun 1982, untuk pertama kali, beberapa mahasiswa gres Universitas Mimar Sinan memutuskan untuk mendukung Adnan Oktar dalam dakwahnya. Seiring dengan bergantinya bulan dan tahun, jumlah para cowok yang sependapat dengan Ia bertambah.
Keajaiban dalam ciptaan Allah, kepalsuan pandangan-persepsi kelompok Marxis yang ialah ideologi lebih banyak didominasi waktu itu adalah tema utama dari obrolan Adnan Oktar dengan para cowok ini. Ambisi utama Ia adalah untuk mengarahkan para cowok tersebut biar menjadi orang-orang yang terhormat. Dari tahun 1982 hingga 1984, sebuah golongan yang beranggotakan sekitar 20-30 orang telah terbentuk.
Pada tahun 1984, beberapa cowok yang merupakan anak dari kelompok keluarga terhormat di Istanbul diperkenalkan kepada Ia. Mereka berasal dari keluarga yang diketahui , mempunyai kedudukan serta status ekonomi yang tinggi dalam penduduk .
Selama berdiskusi dengan Adnan Oktar, para pemuda ini mengetahui secara menyeluruh pentingnya nilai-nilai akhlaq dan mulai merubah acuan hidup mereka. Ketaatan mereka kepada akhlaq Islam sungguh menciptakan takjub penduduk di sekeliling mereka tinggal.
Selama dua tahun setelah tahun 1984, pembicaraan yang diadakan bareng dengan para pemuda yang waktu itu masih duduk di bangku sekolah menengah tingkat atas swasta di Istanbul berkisar dilema akhlaq. Selama tahun-tahun ini, Adnan Oktar tidak lagi belajar di universitas Mimar Sinan.
Ia terdaftar selaku mahasiswa di sebuah fakultas gres di Universitas Istanbul, jurusan Filsafat. Para pemuda yang bertemu Adnan Oktar sangatlah bersimpati terhadap Ia dan sungguh kagum atas sikap, persepsi dan sikap Ia yang santun.
Oleh alasannya adalah para cowok ini juga memperkenalkan Ia terhadap sobat-sobat mereka, sejumlah besar siswa sekolah menengah tingkat atas berkesempatan untuk berjumpa dengan Ia. Nama Ia muncul untuk pertama kali di majalah Nokta (Titik) pada tahun 1986 dan ini yakni kali pertama Ia diketahui penduduk luas.
Kemunculan di Media Massa
Ihwal tentang Adnan Oktar muncul sebagai info utama pada majalah Nokta setelah kunjungan Rusen Cakir, seorang koresponden majalah tersebut, ke sebuah masjid dimana Adnan Oktar melakukan pertemuan dan diskusi dengan para rekannya. Laporan yang di muat dengan judul “Pendukung setia dari kampus” ini berkisah tentang Adnan Oktar dan cara Ia mengkomunikasikan pesan-pesan Islam terhadap para cowok di sekelilingnya.
Selama periode ini, banyak para mahasiswa universitas, kebanyakan dari Universitas Bosphorus yang ialah salah satu universitas paling terkemuka di Turki, mulai berdatangan dan ikut berdiskusi dengan Adnan Oktar. Hingga permulaan ekspresi dominan panas di tahun yang serupa, pihak media abad menampung laporan tentang Adnan Oktar hampir saban hari.
Banyak surat kabar yang menampilkan nama Ia dalam judul laporan utama. Keberhasilah Adnan Oktar dalam mendakwahkan pesan-pesan Islam terhadap lapisan penduduk yang terkesan paling jauh dari agama sangat mengagetkan kelompok media era.
Yahudi dan Freemasonry
Ketika itu, karya Adnan Oktar wacana Yahudi dan freemasonry dalam waktu dekat akan diterbitkan. Adnan Oktar memusatkan kerja kerasnya untuk persoalan yang satu ini mengenang dalam Al Qur’an Allah memalingkan perhatian kita terhadap kaum Yahudi, salah satu lawan paling besar kaum mukmin.
Dari penelitiannya, Oktar sampai pada kesimpulan bahwa aktifitas Zionisme di negara Turki dilaksanakan oleh freemasonry, sebuah kelompok rahasia. Ada dampak yang terselubung tetapi meluas dari freemasonry pada kantor-kantor pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, organisasi-organisa si politik dan media era.
Misi utama mereka ialah untuk secara sedikit demi sedikit menjauhkan bangsa Turki dari nilai-nilai spiritual, religius dan tabiat dan menyebabkan mereka mirip binatang sebagaimana yang tercantum dalam Taurat yang telah diubah-ubah. Untuk mencapai tujuan ini, pandangan para materialis, teori evolusi dan contoh hidup yang amoral dan berlawanan dengan agama disebarluaskan kepada masyarakat.
Para anggota freemasonry di semua lembaga pemerintahan, media kala dan institusi pendidikan memegang kontrol utama dalam melaksanakan indoktrinasi ini secara besar-besaran. Inilah yang mengakibatkan Adnan Oktar memusatkan perhatiannya kepada problem tersebut.
Dengan lewat rintangan yang sangat berat, alhasil Ia sukses mendapatkan publikasi-publikasi yang asli dari kaum freemasonry yang sesungguhnya dikhususkan untuk golongan mereka sendiri. Buku Yahudi dan Freemasonry diterbitkan pada kala ini dan ialah sebuah hasil dari observasi yang mendalam dan terinci yang dilaksanakan kepada literatur-literatur orisinil freemasonry selama bertahun-tahun.
Penerbitan buku Yahudi dan freemasonry waktu itu menjadi titik kulminasi bagi Adnan Oktar. Masyarakat luas mendapatkan kanal ke “dalam” freemasonry, suatu organisasi yang melaksanakan aktifitasnya secara rahasia.
Buku ini membeberkan daftar anggota kuil-kuil Freemason, jabatan tiap-tiap anggota dalam organisasi tersebut, daftar orang-orang Freemason yang duduk dalam pemerintahan, berbagai perusahaan dan institusi Freemason, aktifitas-aktifitas mereka, kekuatan ekonomi dan politik yang dipegang oleh Freemason.
Sumber utama dari segala informasi ini yakni publikasi asli dari Freemason. Pendek kata, buku ini membongkar paras gelap dari freemasonry, yakni sebuah kalangan diam-diam yang mempunyai kekerabatan bersahabat dengan Zionisme.
Dalam buku tersebut, para pembaca mampu mengetahui ihwal aktifitas Freemason yang memiliki keterkaitan dekat dengan cita-cita kaum Zionis, struktur organisasi dan hirarki dari freemasonry, simbol-simbol dan program-acara ritual, kekerabatan antara freemasonry dan agama Yahudi, kitab Taurat yang sudah dirubah dan tradisi Kabbalah.
Kelompok Freemasonry Mulai Menyerang
Terbongkarnya bagian paling belakang layar dari para freemasonry di hadapan biasa tentunya tidak disukai oleh para anggota organisasi terselubung ini. Di lain pihak, sebagian keluarga-keluarga elit merasa terusik dikarenakan belum dewasa mereka mulai merubah pola hidup mereka dan mulai melakukan kewajiban-kewajiban agama.
Pada intinya, dua faktor inilah yang mendorong kaum Freemason berusaha untuk menghentikan aktifitas Adnan Oktar. Mulanya, melalui “mediators” atau “pihak ketiga” mereka memperlihatkan sejumlah besar duit terhadap Adnan Oktar supaya mau menghentikan penerbitan buku Yahudi dan Freemasonry.
Setelah menerima balasan “tidak”, mereka mulai mengancam Ia. Setelah cara yang kedua ini pun gagal, mereka lalu menahan Adnan Oktar dengan tuduhan melakukan tindakan melawan hukum yang Ia sendiri tidak pernah mengetahuinya.
Berita yang beredar kemudian mengatakan bahwa argumentasi Ia ditahan adalah sebab perkataan Ia: ”Saya berasal dari suku bangsa Ibrahim dan Turki” dalam wawancara yang dimuat di suatu surat kabar. Di saat yang berbarengan, laporan artifisial, gosip yang tidak ada buktinya dan fitnah terhadap Ia mulai bermunculan di media kurun. Sudah niscaya bahwa kelompok freemasonry menganggap Ia selaku ancaman yang serius bagi eksistensi mereka. Sebelum segala sesuatunya telat, mereka mengambil inisiatif untuk menghentikan aktifitasnya.
Siksaan di Rumah Sakit Jiwa
Adnan Oktar dikurung di ruangan bersama para pasien penyakit jiwa yang berbahaya. Rekan-rekannya hanya diperbolehkan menjenguknya 5 – 10 menit di balik jeruji besi. Ia kadang-kadang mengingatkan terhadap para penjenguknya, “Janganlah khawatir, Allah bersama kita.”
Adnan Oktar mula-mula ditahan dan diposisikan dalam suatu penjara. Lalu, Ia dipindahkan ke tempat tinggal sakit jiwa Bakirköy dan ditempatkan di bawah pengawasan dengan alasan yang dibuat-buat, ialah bahwa secara mental Ia tidak sehat.
Dalam rumah sakit tersebut beiau di tempatkan di ruang 14A, sebuah bagian khusus daerah tinggal pasien-pasien yang sungguh berbahaya dan orang-orang yang kebal hukuman. Pembunuhan ialah peristiwa biasa bagi para pasien sakit jiwa ini, sehingga Oktar diperkirakan akan menjadi korban dari salah seorang di antara mereka.
Untuk beberapa lama kaki Ia dirantai ke sebuah tempat tidur dan Ia diperlakukan secara biadab. Secara paksa, Ia diberi obat yang mengusik kesadarannya. Di segi lain, para teman Ia yang masih muda yang secara diam-membisu berhasil menjenguk dan melihatnya melihat bahwa Ia tidak pernah kehilangan kesepakatan dan semangat selama berada di rumah sakit tersebut.
Segala sesuatu yang Ia alami justru memajukan komitmennya. Ekspresi tampang Ia yang terlihat dalam foto yang diambil di depan jendela jeruji merupakan indikasi yang jelas bahwa Adnan Oktar bertekad untuk meneruskan perjuangannya. Oktar dimasukkan dalam penjara dan rumah sakit jiwa secara keseluruhan selama 19 bulan untuk lalu dinyatakan terbukti tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan alasannya pernyataanya terbukti tidak bersifat ofensif.
Setelah dibebaskan, Ia menyaksikan bahwa selama berada di rumah sakit jiwa, jumlah pendukung dari golongan muda meningkat pesat. Sebagian dari mereka menyaksikan Ia untuk pertama kali di rumah sakit tersebut. Karena ada larangan mengunjungi Ia, mereka cuma mampu melihatnya dibelakang jeruji besi rumah sakit.
Pembicaraan yang berlangsung beberapa menit yang mereka lakukan dengan Adnan Oktar di belakang jeruji besi ini -seseorang cuma dapat pergi ke kawasan tersebut dengan memanjat pagar rumah sakit- menciptakan para perjaka ini memiliki rasa kecintaan dan hormat yang mendalam terhadapnya.
Harun Yahya dan Teori Evolusi Darwin
Semenjak tahun 1979, ialah saat Adnan Oktar mulai mendakwahkan Islam, tujuan Ia yang utama adalah membongkar paras asli dari teori evolusi. Teori evolusi selalu menjadi topik yang mempunyai prioritas di atas yang lain. Dengan kebulatan tekad, Ia melaksanakan aktifitas-aktifitas nya melawan Darwinisme.
Pada tahun 1986, Ia mengumpulkan semua hasil risetnya yang berguna perihal Darwinisme dalam buku: “Makhluk Hidup dan Evolusi”. Dengan menggunakan sumber-sumber ilmiah, buku ini membeberkan kebuntuan teori evolusi dan memberikan fakta penciptaan.
Selama bertahun-tahun, buku tersebut dijadikan rujukan utama anti-Darwinisme. Dalam tahun-tahun tersebut, para penunjang Adnan Oktar juga memusatkan pekerjaan mereka dalam problem ini. Mereka mengerahkan segala upaya untuk menginformasikan terhadap orang-orang ihwal kebohongan teori evolusi.
Di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, klarifikasi ilmiah perihal kebohongan teori Darwin disebar luaskan terhadap para pelajar. Hal ini ialah kejutan besar bagi staf pengajar senior yang meyakini secara buta pedoman Darwinisme. Ini adalah kali pertama dalam hidup mereka menjumpai mahasiswa-mahasiswa yang tahu banyak perihal teori evolusi.
Yang membuat mereka terkejut, ternyata para cowok ini mengenali teori tersebut lebih banyak dari mereka sendiri dan mempertahankan teori penciptaan dengan argumen-argumen yang meyakinkan. Di beberapa universitas, diselenggarakan pertemuan perihal teori evolusi. Para mahasiswa dan staff pengajar yang atheis yang bergairah mengikuti konferensi ini merasa kecewa dan terkejut dengan bukti-bukti ilmiah yang dibeberkan dalam konferensi tersebut.
Berita bahwa teori evolusi ternyata tidak terbukti secara ilmiah bahkan tersebar di berbagai pameran buku, pusat-sentra kebudayaan hingga di kendaraan-kendaraan lazim. Ini hanyalah pembukaan dari kampanye yang sedianya akan diadakan pada tahun 1998. Tujuan kampanye tersebut sangatlah jelas: untuk menghapus teori evolusi dan materialisme dari sejarah.
Komunitas Baru
Hingga dikala Adnan Oktar dibebaskan pada tahun 1988, pada umumnya dari teman-teman Ia telah berada di dingklik Universitas. Usaha Adnan Oktar untuk mengembangkan pesan-pesan Islam dan nilai-nilai tabiat tidak lagi terbatas di sekolah-sekolah. Saat itu ialah kali pertama saat aneka macam lapisan masyarakat mendapatkan pandangan-persepsi tersebut.
Adnan Oktar dan teman-temannya memikul tanggung jawab untuk mengingatkan para generasi muda yang tidak memiliki tujuan hidup kecuali menikmati hidup mereka sepuas-puasnya, bahwa mereka akan dimintai pertanggung jawaban atas segala yang mereka perbuat dan pikirkan dan bahwa mereka pada jadinya akan dihisab di hadapan Allah.
Oleh karena itu mereka menasehati para pemuda ini supaya mengganti sikap dan sikap hidup mereka dengan mengarahkan diri mereka sesuai dengan kehendak Allah. Sungguh, beberapa dari mereka yang sudah terjerumus dalam kehidupan yang sarat kenistaan meninggalkan cara hidup yang merugikan ini dan berubah menjadi orang-orang yang sadar dan penuh rasa tanggung jawab.
Sadar bahwa seseorang tidak akan pernah memperbaiki perilakunya sebagaimana pemikiran Islam tanpa keikhlasan, Adnan Oktar menasehati para cowok yang mengelilinginya supaya mengakibatkan keridhaan Allah selaku tujuan utama hidup mereka. Ia selalu berpesan bahwa setiap orang akan dihisab di hadapan Allah dan oleh balasannya mereka hendaknya berperilaku sebaik mungkin dalam kondisi apapun.
Lembaga Riset Sains
Dua tahun setelah Ia dibebaskan pada tahun 1988, Adnan Oktar meletakkan landasan ideologi dari Lembaga Riset Sains (Science Research Foundation, SRF) yang diresmikan pada tahun 1990. Ia mengadakan diskusi-diskusi tenta ng nilai-nilai susila dengan rekan-rekan Ia yang mempunyai pandangan yang serupa.
Pada masa inilah pijakan intelektual dari SRF dibuat dengan masukan-masukan dari Adnan Oktar. Akhirnya, pada bulan Januari 1990, Adnan Oktar dan rekan-rekan mudanya mendirikan SRF untuk melakukan aktifitas mereka lewat suatu institusi dan supaya dapat meraih penduduk luas.
Lembaga ini memungkinkan diselenggarakannya beberapa aktifitas; anggota lembaga tersebut mempublikasikan buku-buku dan melaksanakan kajian kultural, mengadakan aneka macam panel, diskusi dan konferensi untuk menjaga dan membangkitkan nilai-nilai sopan santun.
Setelah pendirian lembaga tersebut, sebuah penggerebekan besar dilakukan oleh polisi kepada sekitar 100 orang yang sedang menghadiri konferensi rutin. Lebih dari seratus anggota ditahan dan diinterogasi oleh polisi. Di hari selanjutnya, beberapa media masa milik freemasonry memberitakan cerita penggerebekan ini sebagaimana sebuah sindikat kejahatan besar telah tertangkap.
Sebagian besar dari anggota tersebut dibebaskan sehabis 3-4 jam. Namun berita bohong dan tuduhan keji yang diberondongkan oleh media mas a berjalan selama beberapa hari. Kalangan pers menulis skenario yang tidak masuk akan ihwal Adnan Oktar dan para anggota SRF.
Tujuan utama pemberitaan yang subyektif ini adalah untuk mendustai pihak keselamatan dan institusi peradilah dengan berbagai tuduhan yang dibentuk-buat. Namun segala upaya ini sia-sia belaka. Adnan Oktar yang ditahan dan diinterogasi selama sepekan kesannya dibebaskan karena tidak ditemukannya elemen kejahatan dalam kejadian tersebut. Ini ialah bukti konkret bahwa kelompok yang sama melaksanakan ini semua sebagai cara untuk menawarkan perayaan keras.
Adnan Oktar Mengasingkan Diri
Sejumlah tuduhan dan makar sudah dilakukan terhadap Adnan Oktar sebab dogma dan aktifitas dakwahnya. Ia sudah ditahan berulang kali, dipenjara selama berbulan-bulan, akan tetapi pada alhasil senantiasa dinyatakan tidak bersalah. Gambar ini memberikan Ia sedang dibawa ke pengadilan oleh petugas keamanan.
Setelah Adnan Oktar menyusun misi Lembaga Riset Sains, Ia mengawasi secara erat aktifitas forum tersebut selama dua tahun tanpa henti dan menjelang tahun 1991, Ia menghabiskan seluruh waktunya untuk menulis buku.
Khususnya sehabis makar kokain dikerjakan terhadap Ia, Ia mengasingkan diri dengan tujuan menghindarkan diri dari makar dan serangan yang sama, dan untuk menunjukkan waktu bagi penulisan buku-buku. Ia menghabiskan waktu di rumah Ia.
Kadang-kadang Ia mendatangi sahabat-sobat Ia dan ikut serta dalam beberapa diskusi. Ia selalu menolak ketika dimintai wawancara oleh beberapa surat kabar dan stasiun televisi meskipun mereka sangat mengharapkannya.
Dalam kala ini, keikutsertaan Adnan Oktar dalam aktifitas Lembaga Riset Sains terbatas pada memperlihatkan ide-ilham bagi tahap peletakan prinsip-prinsip dasar dari lembaga tersebut. Ia hanya mampu memberikan beberapa usulan kepada anggota lembaga tersebut perihal prinsip-prinsip Al Qur’an dan perilaku yang baik. Periode ini berlangsung sampai 12 November 1999, yakni di dikala polisi melakukan operasi kepada anggota Lembaga Riset Sains.
Dakwah Islam kepada Kalangan Atas
Satu di antara keinginan Adnan Oktar adalah untuk melakukan perubahan radikal pada iktikad penduduk perihal agama, yaitu bahwa “agama hanyalah didedikasikan bagi orang-orang renta dan sebagian golongan masyarakat saja”. Anggapan ini sungguh-sungguh menjadi penghalang masuknya kebenaran Al Qur’an kepada sebagian besar masyarakat.
Mereka yang dianggap acuan contoh bagi generasi muda adalah kaum homoseksual, penipu, orang-orang yang tidak senonoh dan lain sebagainya. Sejumlah besar masyarakat yang mengalami degradasi, yang serupa sekali tidak memiliki nilai-nilai agama dan akhlaq, mendzalimi diri dengan mengarahkan diri mereka ke kehancuran hari demi hari.
Namun, masih ada harapan untuk menyelamatkan sebagian besar dari orang-orang ini seandainya terhadap mereka disampaikan kebenaran. Untuk menetralisir fikiran yang dipercayai masyarakat luas sebagaimana di atas, Adnan Oktar melakukan inisiatif untuk menghubungi orang-orang yang mampu melakukan perubahan “simbolik” terhadap penduduk dan menginformasikan terhadap mereka perihal nilai-nilai budpekerti.
Inilah yang mendorong beberapa anggota Lembaga Riset Sains melakukan kontak kepada orang-orang yang populer mirip para versi, penyanyi dan artis. Hal ini diberitakan dalam jumpa pers yang diselenggarakan oleh SRF sebagaimana berikut: ”Dialog yang dijalankan antara anggota SRF dengan para versi didasarkan atas niat untuk menciptakan mereka mengenal nilai-nilai akhlaq yang bagus.
Khususnya selama tahun 1994-95, beberapa anggota SRF menjalin persahabatan dengan beberapa model. Dalam periode ini, para anggota SRF menjelaskan terhadap orang-orang ini ihwal degradasi budbahasa yang dialami masyarakat dan memberitahukan terhadap mereka wacana eksistensi Allah. Banyak buku-buku ihwal keajaiban Al Qur’an dan akhlaq yang baik diberikan kelpada mereka.
Pendekatan yang tulus tersebut mengakibatkan kebangkitan spiritual dalam diri beberapa orang tersebut.” Gülay Pinarbasi adalah pola yang kasatmata dari adanya kebangkitan spiritual ini. Ia yakni seorang versi perempuan sebelum berjumpa dengan anggota SRF; tetapi sehabis itu ia memutuskan untuk merubah cara hidupnya.
Dengan segera beliau meninggalkan cara hidupnya terdahulu dan mengawali kehidupan yang mulia. Ia menghabiskan waktunya untuk melakukan studi religius dan ilmiah, dan sehabis beberapa dikala ia memulai karirnya sebagai kolumnis dalam sebuah surat kabar konservatif.
Selain itu, beberapa model laki-laki yang juga tersentuh oleh kebenaran yang disampaikan oleh anggota-anggota SRF berhenti dari karir mereka dan memulai merubah haluan hidup mereka ke arah yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya.
Perjuangan Melawan Darwinisme
Di awal 1998, Adnan Oktar dan teman-sahabat melakukan kampanye intelektual besar-besaran melawan Darwinisme. Kampanye ini diawali dengan mengembangkan secara gratis ribuan buku karya Adnan Oktar, yang berjudul Kebohongan Teori Evolusi dan selebaran lain yang diambil dari buku tersebut disebarkan di seluruh penjuru Turki. SRF lalu menyelenggarakan serentetan pertemuan “Runtuhnya Teori Evolusi dan Fakta Penciptaan” di seluruh Turki.
Tiga pertemuan pertama yang diselenggarakan di Istanbul dan Ankara memperlihatkan para ilmuwan tingkat dunia dari Amerika selaku pembicara. Kemudian pertemuan yang sama diselenggarakan di 120 kota besar dan kecil di Turki. Dalam pertemuan tersebut, anggota SRF, masing-masing dengan bidang keutamaan mereka, menawarkan ceramahnya.
Tujuan dari semua ini ialah untuk membungkam dengan bukti-bukti ilmiah ajaran Darwinisme, suatu teori bohong yang disebarkan dengan kedok sains. Sehingga dengan pertemuan ini anutan dan pemahaman kaum materialis menjadi hancur lebur. Aktifitas yang dilaksanakan oleh SRF dibawah pimpinan Adnan Oktar tersebut menjangkau kesuksesan yang besar.
Orang-orang, yang dulunya tidak mempunyai pengetahuan wacana teori evolusi, dikala itu menerima peluang untuk mengetahui bagian dalam dari teori evolusi dan banyak sekali dimensi dari pemalsuan saintifik yang telah tersebar ke seluruh dunia.
Rakyat Turki jadinya menyadari fakta bahwa metode pendidikan yang ada ternyata didasarkan pada pendoktrinan teori evolusi kepada otak genearsi muda. Ini adalah bagian dari planning tersembunyi dalam penghancuran nilai sosial dan watak generasi masa depan.
Di samping itu, mereka menerima kesempatan untuk mengenali bahwa filsafat materialis dan teori evolusi, yang disebut-sebut sebagai dasar pijakan ilmiah dari filsafat materialis tersebut, adalah sumber dari aliran komunisme, penyebab hadirnya langkah-langkah anarki dan teror di aneka macam negara.
Penerbitan buku-buku, penyelenggaraan pertemuan, pembuatan kaset video dan CD yakni bab dari aktifitas-aktifitas pokok yang dijalankan dengan kontribusi dari SRF. Beragam bikinan tersebut pada intinya berkisar seputar problem kebohongan teori evolusi, latar belakang ideologi dari teori tersebut serta fakta penciptaan.
Buku-buku tersebut ditulis dengan nama pena “Harun Yahya” dan produk-produk yang dihasilkan oleh SRF berisikan lebih dari 100 buku yang membicarakan dilema politik, saintifik dan agama, 5 film dokumentari, lusinan kaset dan CD interaktif seputar teori evolusi dan fakta penciptaan. Koleksi yang berkualitas tinggi dengan tampilan yang menawan serta isi yang sahih atau diakui keabsahannya ini merupakan sumber bahan yang penting.
Berpedomankan ayat Al Qur’an: “Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik” (QS. Fushshilat, 41:34), Ia melakukan pendekatan secara baik-baik dan toleran kepada mereka yang memiliki rasa permusuhan kepada Ia. Dan Ia menekankan fakta bahwa, ”Ketentuan yang Allah ciptakan selalu tepat, terdapat kebaikan dalam segala hal”. Kesempurnaan takdir yang diciptakan Allah insya Allah akan disaksikan oleh setiap orang.
Daftar Buku-buku Harun Yahya
Buku-buku Harun Yahya : ‘Tangan Rahasia’ di Bosnia, Kebohongan Holocaust, Di Balik Tirai Terorisme, Kartu-Kurdi Israel, Strategi Nasional bagi Turki, Moral Qur’ani: Solusi, Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki, Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah Darwinisme, Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Nabi Musa, Zaman Keemasan, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Kebesaran Allah di Setiap Sudut Alam Semesta, Hakikat Kehidupan Dunia,
Pengakuan Kaum Evolusionis, Kekeliruan Kaum Evolusionis, Sihir Darwinisme, Agama Darwinisme, Al-Qur’an Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya, Penciptaan Alam Semesta, Keajaiban Al-Qur’an, Desain Pada Alam, Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan, Keabadian Telah Berlangsung, Anakku Darwin Telah Berbohong!, Berakhirnya Darwinisme, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Keabadian dan Hakikat Takdir, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Misteri DNA, Keajaiban Atom, Keajaiban Sel, Keajaiban Sistem Kekebalan, Keajaiban Mata, Keajaiban Penciptaan Tumbuhan, Keajaiban Laba-Laba, Keajaiban Semut, Keajaiban Nyamuk, Keajaiban Lebah, Keajaiban Biji, Keajaiban Rayap.
Karya penulis dalam bentuk booklet: Misteri Atom, Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan, Keruntuhan Materialisme, Berakhirnya Materialisme, Kekeliruan Kaum Evolusionis 1, Kekeliruan Kaum Evolusionis 2, Mikrobiologi Meruntuhkan Teori Evolusi, Fakta Penciptaan, 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi, Kebohongan Terbesar Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme.
Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan Al-Qur’an: Pernahkah Anda Berpikir Tentang Kebenaran?, Mengabdi Hanya Kepada Allah, Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah, Surga, Teori Evolusi, Nilai Akhlaq Dalam Al-Qur’an, Ilmu Al-Qur’an, Index Al-Qur’an, Hijrah di Jalan Allah, Sifat Munafiq Dalam Al-Qur’an, Rahasia Orang Munafiq, Nama-Nama Allah Yang Agung, Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur’an, Konsep Dasar Dalam Al-Qur’an, Jawaban-Jawaban Al-Qur’an, Kematian, Kebangkitan dan Neraka, Perjuangan Para Rasul.
Syaitan: Musuh Nyata Manusia, Agama Berhala, Agama Kaum Jahiliyyah, Kesombongan Syaitan, Doa Dalam Al-Qur’an, Urgensi Akal dalam Al-Qur’an, Hari Kebangkitan, Jangan Pernah Lupa, Hukum-Hukum Al-Qur’an yang Diabaikan, Karakter Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah, Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur’an, Pengetahuan Umum Dari Al-Qur’an, Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Iman Yang Sempurna, Sebelum Anda Menyesal, Perkataan Para Rasul, Kasih Sayang Orang Mukmin, Takut Kepada Allah, Mimpi Buruk Kekafiran,
Nabi Isa Akan Datang Kembali, Al-Qur’an Memberi Keindahan Pada Kehidupan, Beragam Keindahan Ciptaan Allah 1-2-3-4, Perbuatan Dosa Bernama: ‘Mencela’, Rahasia Ujian Kehidupan, Hikmah Yang Benar Menurut Al-Qur’an, Perjuangan Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama, Tarbiyyah Nabi Yusuf, Bersekutu dalam Kebaikan, Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang Sejarah, Urgensi Mengikuti Perkataan yang Baik, Mengapa Menipu Diri Sendiri?, Islam: Agama Praktis, Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur’an, Melihat Kebaikan pada Segala Hal, Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur’an?, Sejumlah Rahasia Al-Qur’an, Keberanian Orang Mukmin.
Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Bagi Kaum yang Berpikir, Hakikat Kehidupan Dunia, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Keajaiban Semut, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Penciptaan Alam Semesta, Allah Dapat Diketahui Melalui Akal, Nilai Akhlaq dalam Al-Qur’an, Konsep Dasar dalam Al-Qur’an, Pernahkan Anda Berpikir perihal Kebenaran?,
Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Urgensi Akal dalam Al-Qur’an, dan Keajaiban DNA sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Keajaiban Semut dan Allah mampu Diketahui Melalui Akal telah diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu. Kematian, Kebangkitan dan Neraka telah diterjemahkan ke bahasa Polandia. Bangsa-Bangsa yang Diadzab sudah diterjemahkan ke bahasa Portugis, dan sudah diterbitkan oleh berbagai penerbitan manca negara.
Banyak karya Harun Yahya yang kini tengah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia, Urdu, Indonesia, Melayu dan Malayalam. Tujuan utama kami yaitu untuk menterjemahkan semua buku tersebut ke dalam bahasa Inggris dan banyak sekali bahasa yang lain pada tahun 2001 dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia semoga bermanfaat bagi semua orang.
Dalam semua buku karya pengarang yang menggunakan nama pena Harun Yahya ini, semua topik yang disampaikan sangat cocok dengan pedoman Al-Qur’an. Bahkan topik-topik yang disampaikan lewat bahasa ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan terperinci dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah mengherankan bila buku-buku tersebut menawan siapa saja dari segala umur dan lapisan masyarakat.
Buku-buku yang berafiliasi dengan keimanan mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah, dan ditulis dengan tujuan utama menyampaikan Islam terhadap mereka yang jauh dari agama dan membuka hati mereka agar menerima kebenaran. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut terdiri dari rekomendasi dan peringatan. Penulis telah mempublikasikan karya-karyanya wacana hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur’an supaya kaum Muslim dapat memajukan ketaqwaan dan kesanggupan berpikir mereka secara mendalam.
Di Penjara 1.075 Tahun
Adnan Oktar, pendakwah dan penulis buku-buku Islam, yang diketahui dengan nama Harun Yahya, dijatuhi eksekusi penjara 1.075 tahun dan setelah dinyatakan bersalah dalam kasus kejahatan seksual. Vonis ini dikeluarkan oleh pengadilan di Istanbul, Turki, hari Senin (11/01).
Menurut stasiun televisi NTV, kejahatan yang dituduhkan ke Oktar meliputi serangan seksual, pemerkosaan kepada anak di bawah umur, penipuan, dan upaya melaksanakan mata-mata politik dan militer. Jaksa menyampaikan Oktar memimpin organisasi yang digambarkan sebagai organisasi kriminal.