TintaTeras

Biografi Gigi – Grup Band Indonesia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Gigi, Grup Band, Biografi, IndonesiaGrup Band Gigi resmi dibuat pada tanggal 22 Maret 1994. Pada mulanya Grup Band ini terdiri atas Armand Maulana (vokalis), Thomas Ramdhan (bassis), Dewa Budjana (gitaris), Ronald Fristianto (drummer), dan Baron Arafat (gitaris). Nama “Gigi” sendiri timbul sesudah para personilnya tertawa lebar mengomentari nama “Orang Utan” yang hampir dijadikan nama grup band ini. Dengan latar belakang musik yang beda-beda, mereka menggabungkannya ke dalam satu musik yang menjadi ciri khas Gigi. Album perdana yang bertema “Angan” dilempar ke pasaran dengan tunjangan dari Union Artist/Musica.

Pada waktu itu Gigi belum membentuk suatu manajemen artis untuk mengelola aktivitas mereka sehingga untuk mengiklankan album perdana itu, mereka merilis dua single yang sekaligus video klip, adalah Kuingin dan Angan. Tetapi kedua lagu andalan tersebut tidak banyak mendongkrak angka pemasaran. Kurangnya penawaran khusus dan tidak adanya pengelolaan administrasi menjadi penyebab utama kegagalan album pertama group musik ini.

Akhirnya mereka membentuk Gigi Management semoga mereka menjadi lebih profesional. Album kedua “Dunia” terbilang sukses di pasaran. Dengan mengandalkan lagu unggulan pertama “Janji”, yang terjual sekitar 400.000 copy serta menjangkau penghargaan sebagai “Kelompok Musik Terbaik”. Pada dikala ini manajeman Gigi terjadi keretakan dengan Baron. Video klip lagu andalan kedua “Nirwana” dibuat tanpa adanya Baron. Pada September 1995, Baron secara resmi keluar dari Group Band Gigi. Kemudian disertai keluarnya Thomas dan Ronald yang bulan November 1996. Akhirnya Grup Band Gigi cuma tinggal berdua saja namun tetap berupaya bertahan dan merekrut Opet Alatas (bassis) dan Budhy Haryono drumer).

Formasi baru ini memberi warna gres pada Gigi. Pada tahun 1997 mereka mengeluarkan album keempat yang bertema 2×2 dengan menggandeng sejumlah musisi terkenal , setempat dan dunia, Antara lain Billy Sheehan (Mr. Big) yang menyumbang permainan basnya yang dahsyat pada lagu mereka (Cry Baby), dan Indra Lesmana juga ikut menyumbang dalam lagu “Tractor”. Lagu andalan “Kurindukan” ternyata kurang direspon masyarakat. Keadaan ini tertolong sama dengan adanya tur 100 kota yang memperlihatkan duet Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan sebagai pembukanya.

Gigi, Grup Band, Biografi, Indonesia

Sementara itu Thomas yang gres saja keluar dari rehabilitasi kembali ke Jakarta untuk mulai bermain musik lagi. Thomas bahkan menciptakan kejutan dengan menjadi bintang tamu di konser GIGI “Satu Jam Bersama Gigi” dan konser Gigi di Bandung, dengan bermain bareng di lagu “Janji” dan “Angan”. Di konser itu Gigi serasa bernostalgia dengan Thomas, bahkan mereka membawakan satu lagu yang jarang dimainkan yakni Hasrat. Pada tanggal 22 Maret 1999 kesannya Thomas masuk lagi ke Group musik Gigi. Tak lama sesudah itu Gigi merilis album keenam yang berjudul “Baik” pada bulan April 1999. Lagu andalan pertamanya yakni “Hinakah”.

Inilah cara GIGI berucap salam kepada dunia dengan melemparkan album terbarunya, Salam Kedelapan. Tahun 2003 berarti tahun kesembilan bagi grup band bernama sederhana ini. Lho tetapi kenapa judulnya Salam Kedelapan? “Ya karena ini ialah album ke-8, dan kebetulan proses rekaman dan penciptaannya sudah usai di tahun 2002 kemarin pas GIGI masih berusia 8 tahun,” ucap Armand sang vokalis yang rajin menulis lirik buat GIGI. Selama tiga minggu GIGI ngendon di studio mereka menggodok bahan album berikut proses mixing. Materi bantu-membantu banyak tercipta di luar studio, mirip pandangan baru lirik yang tiba-datang tiba saat terkena macet atau ilham lagu saat di tengah-tengah tur. Hasilnya genap sepuluh lagu mengisi album ini.

Dari sisi musik GIGI merasa Salam Kedelapan cerminan dari kondisi mereka yang sedang santai hasil istirahat selama 6 bulan yang ternyata memiliki kegunaan sekali dalam mengendurkan tekanan. Begitu santai, ide-inspirasi konkret yang terbenam mampu timbul begitu saja. Tambahan lagi GIGI gres pertama kali ini berkesempatan berkolaborasi dengan sound engineer Stephan Santoso. “Permainan lepas kita berempat ketemu dengan ide-pandangan baru gres Stephan menciptakan nuansa segar banyak tertuang di bahan album modern kita ini. Dari segi teknik, album ini memang terlihat musik GIGI banyak mengalami hal gres, salah satunya ialah kolaborasi GIGI dengan Stephan. Satu hal lagi yang menonjol di sini tampilnya barisan lirik yang lebih lugas dan konkret dan olah vokal yang tidak terlampau banyak improvisasi,” ujar Armand melengkapi.

Alhasil album ini sarat dengan warna-warni GIGI yang mungkin bakal sedikit mengagetkan, tetapi pastinya menyegarkan. Simak saja lagu pembuka album ini berjudul Terima Saja. Gebukan drumnya dari awal lagu hingga penutup asyik banget, ditambah teriakan nanananana, Hoy…nanananana, Hoy… yang lumayan membuatkaget tapi seru. Kebayang kan bila lagu ini dibawakan langsung oleh GIGI. “Kadang dalam menulis lagu, kita memikirkan bagaimana lagu ini akan dibawakan langsung nanti. Mengingat kita menyukai aksi panggung yang memang betul-betul mampu main lepas di depan penikmat lagu GIGI dengan segala atraksi dan improvisasi. Belum lagi dengan bernyanyi seperti ini kita bisa lebih berinteraksi dengan penonton yang ada. Ini kan menarik dan membuat kita tambah semangat,” tegas Armand lagi.

Tembang kedua GIGI melaju lambat dalam Perihal Cinta. Temanya apalagi jikalau bukan cinta. Lagu yang liriknya digodok melalui sms antara Armand dan Thomas ini jadi lagu unggulan yang sudah banyak terdengar di radio-radio tanah air. Dan telah juga merajai banyak tangga lagu kita. Untuk video klipnya, Dimas Djayadingrat merencanakan suatu desain footage- dari dokumentasi perjalanan GIGI di Jakarta-Bandung dengan versi klipnya, Nirina. Untuk tembang lembut lainnya ada Jatuh Padamu. Dari judulnya lagi-lagi telah mampu ditebak temanya apa. Dan lagi-lagi untuk liriknya yakni hasil rembukan duet Armand-Thomas.

Selebihnya GIGI lebih sering memainkan tempo yang medium dan lebih singkat mirip Kucari Yang Kau Mau, Salam, Wanita, Untukmu Teman, Ketakpastian, Rahasiaku dan Akhir Cerita. Mereka juga banyak bermain dalam irama dan lirik lagu yang lebih ceplas-ceplos. Seperti keunikan komposisi gagah berjudul Rahasiaku yang menceritakan keangkuhan seorang pria atas kejantanannya.

Secara keseluruhan album modern GIGI ini melaju dengan tempo sedang yang rancak. Entah itu dari sound drum, akustik dan distorsi gitarnya atau sound bass yang jika dipadu memang segar di pendengaran. Memaksimalkan energi empat sekawan ini dalam tuangan satu album. Masa rehat GIGI sudah usai sejak merilis album The Best of GIGI. Kini mereka kembali dengan perilaku santai yang berbuah konkret. Kita sambut saja salam GIGI ini melalui Salam Kedelapan.

Tahun 2004, GIGI kembali ‘dihantui’ dengan stress berat ‘bongkar-pasang’ personel. Dalam kurun penggarapan album Original Sound Track (OST) Brownies Budhy Haryono alasannya adalah satu dan lain hal tidak dapat ikut aktif di studio rekaman. Karena album ini harus secepatnya final seiring dengan akan dirilisnya film Beownies, atas acuan dari Budhy dan janji personel GIGI lainnya dilibatkanlah Hendy sebagai additional player mengambil alih posisi Budhy Haryono. Album OST Brownies (yang termasuk album paling dinanti di tahun 2004 model majalah Hai No.32 TH. XXVIII) ini diramu dengan takaran 5 lagu baru, 3 lagu aransemen ulang dan 2 lagu yang dicomot dari album-album GIGI sebelumnya.

Hasilnya, sebuah pop yang manis, semanis mencicipi lezatnya BROWNIES.

Album dengan resep pop bagus ditaburi lirik yang easy listening ini, hadir selaku album soundtrack film layar lebar dengan judul yang serupa, BROWNIES. Film komedi romantik garapan sutradara Hanung Bramantyo ini dibintangi oleh Marcella Zallianty, Phillip, VJ Arie MTV dan Bucek. Alur ceritanya sendiri mengisahkan tentang seorang gadis kosmopolit yang sedang mencari arti sebuah cinta sejati.

GIGI diberi dogma penuh oleh SINEMART, rumah bikinan yang menggarap film layar lebar ini, untuk membuat soundtrack nya. Inilah yang menciptakan GIGI tidak kehilangan warna meskipun GIGI harus tetap berpatokan dengan skenario film Brownies tersebut. Proses pembuatan lagu-lagu baru di album ini pun cukup sederhana. Sembari membayangkan adegan per adegan yang hendak muncul, GIGI duduk bareng menggelar workshop sambil memainkan gitar ‘kopong’ dan terciptalah 5 lagu gres yang lebih segar. Kehadiran Hendy yang mengambil alih posisi Budhy sungguh berperan dialbum ini. Hendy diberi kebebasan bermain sesuai dengan style-nya dan senantiasa dimintai pendapatnya dalam mengaransemen suatu lagu. Additional drummer yang mempunyai nama lengkap Gusti Erhandy ini, pernah melakukan pekerjaan bersamadengan Erwin Gutawa Orchestra untuk konser-konser Chrisye dan Krisdayanti.

Akhirnya di tahun 2009 ini tepatnya di Ultah yang ke 15nya, GIGI mengeluarkan single modern skaligus peluncuran buku biografinya. Album self titled ini yaitu album regular GIGI yang ke 11, dari seluruhnya 18 album. Agak abnormal bergotong-royong sebab self title kebanyakan di gunakan pada album pertama. Tujuh album lainnya berbentuklive in concert, the best of, original sound track, dan 4 album religi. (selengkapnya bisa dilihat di www.gigionline.com) Album ini terdiri dari 9 lagu medium beat, dengan lirik yang sebagian besar bernuansa cinta. Tapi bukan cinta yang melankolis terlebih merintih-rintih.

Single pertama “Ya..ya..ya..” liriknya bercerita perihal seorang pemuda yang nggak tabah menanti pernyataan cinta kekasihnya. Melodi musik lagu ini riang dan unik.

Ada juga lagu yang judulnya “My Facebook,” yang berkisah ihwal perjumpaan seseorang dengan pacar lamanya di jejaring facebook. Karena takut ketahuan dengan pacaranya yang kini, mereka berkomunikasi lewat inbox yang sifatnya langsung bukan wall yang siapa saja bisa tahu.

Semua unsur bunyi-bunyian diisikan oleh GIGI, kecuali untuk lagu “Restu Cinta”. Pada lagu ini Addie MS menulis orkestrasi untuk string section dan english horn. Seperti pada album-album sebelumnya, Armand, Budjana, Thomas, dan Hendy menyumbangkan lagu, lalu diaransemen bareng . Khusus untuk lirik Armand menulis lebih banyak daripada lainnya. Soft Launching album GIGI kali ini terasa sungguh istimewa alasannya dilakukan serempak dengan peluncuran buku biografi 15 tahun GIGI, pada 31 Maret 2009 di Jakarta Theatre XXI Ball Room. Bahkan art work dan temanya dibentuk sama. Jadi cover album GIGI dengan cover buku biografi gigi akan sama.

Artikel Menarik Lainnya: