AS dan negara barat menyebut bahaya yang disebabkan oleh Dr Abdul Qadeer (AQ) Khan ini, bisa setara dengan Adolf Hitler atau Joseph Stalin, sebab kemampuannya di bidang nuklir. Intelejen barat pernah menganggap remeh kesanggupan Abdul Qadeer Khan. Tapi setelah tiga puluh tahun membangun Pakistan hingga mempunyai kesanggupan nuklir, barat dan AS menjadi cemas. Khan lalu disebut selaku broker teknologi yang mampu membahayakan dunia. Ilmuwan ini disebut sudah menjual belakang layar teknologi nuklir ke Iran, Korea Utara, Libya dan kemungkinan ke negara lain. Tekanan diplomatik kesudahannya memaksa presiden Pakistan Pervez Musharraf mengakibatkan Khan tahanan rumah.
Setelah mengecap pendidikan di Jerman dan menikahi wanita Belanda, Khan mendapat kerja di perusahaan Belanda yang berafiliasi dengan pengayaan uranium. Sebuah proses untuk menciptakan energi nuklir, yang dengan gampang juga dapat diubah menjadi senjata nuklir. Frantz and Collins menggambarkan pasukan Pakistan yang gagal merdeka dari India pada 1965 menciptakan kebencian Khan makin memuncak. Khan bertekad mengubah politik Pakistan seperti ditulis dalam biografinya yakni ingin menciptakan Pakistan sungguh besar lengan berkuasa dan tidak akan mengalami trauma dikuasai India.
Beruntung sekali waktu kembalinya Khan dari Belanda ke Pakistan berbarengan dengan pengembangan nuklir India. Saat India memiliki kesanggupan nuklir pada 1974, tidak ada alasan untuk melarang Pakistan memiliki kemampuan serupa, bom harus dengan bom. Tapi ketika Khan tida di Pakistan, kala depan nuklir negara itu sedang terancam. Kanada telah menghentikan pasokan spare part untuk reaktor nuklir di Karachi dan Prancis mendapat tekanan internasional untuk membatalkan planning penjualan pabrik pemrosesan ke Pakistan. Hal itu membuka potensi Khan dan membuatnya selaku pendekar.
Dengan sepengetahuan koleganya, beliau membawa cetak biru, foto dan daftar penyedia . Kemudian bareng istri dan anak perempuannya kembali ke Pakistan untuk membangun kemampuan bom nuklir Pakistan. Dia lalu sukses membuat bom nuklir pada simpulan 1980 di luar perkiraan ahli barat. Para pakar menggambarkan Pakistan pada kurun itu untuk menciptakan jarum jahit atau sepeda berkualitas bagus saja dianggap tidak bisa, terlebih membuat teknologi tinggi untuk pengayaan uranium.
Jihadist menyebut Khan membangun jaringan pasar gelap untuk menjual teknologi diam-diam nuklir Pakistan ke negara semacam Iran, Libya, Korea utara juga negara yang tidak dikenali. Jihadist juga menyebut ilmuwan nuklir Pakistan ini bertemu dengan Osama bin Laden untuk menciptakan bom. www.biografiku.com