TintaTeras

Biografi Dan Profil Amry Gunawan, Kisah Sukses Pendiri Rabbani

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Amry Gunawan, Kisah Pendiri Rabbani. Tidak banyak yang mengenal sosok dari Amry Gunawan, tetapi beliau ialah pemilik sekaligus pendiri Rabbani, sebuah produsen memproduksi jilbab atau kerudung muslimah yang terkenal di Indonesia.Perusahaan Rabbani yang memproduksi jilbab ini diresmikan oleh Amry Gunawan bareng dengan istrinya Nia Kurnia pada tahun 1994 dibawah bendera CV Rabbani Asyisa. Berikut profil dan biografi Amry Gunawan.

Profil dan Biografi Amry Gunawan

Amry Gunawan lahir di Bireun, Aceh utara pada tanggal 2 februari 1967. Setelah menamkan sekolahnya, Amry kemudian merantau ke Bandung, Jawa Barat untuk menimba ilmu.

Di kota Bandung, beliau kuliah di jurusan ekonomi Universitas Padjajaran. Disini dia aktif di organisasi kemahasiswaan dibidang kerohanian sehingga dia kemudian menjadi seorang penggerak. Sebagai seorang pelopor, Amry Gunawan kian dalam mepelajari persoalan keagamaan.

Akhirnya, dia memutuskan untuk berhenti dari jurusan ekonomi di kampusnya. Buku-bukunya wacana ekonomi ia bakar semua. Amry kemudian memilih untuk kuliah di jurusan Sastra Arab di kampus yang serupa.

Di usia 22 tahun, Amry kemudian mempersunting Nia Kurnia, wanita kelahiran Sumedang, 14 maret 1969 yang sekarang selaku administrator CV Rabbani Asyisa.

Ketika dipersunting oleh Amry Gunawan, Nia Kurnia ketika itu masih berstatus mahasiswi di Fakultas MIPA universitas Padjajaran.

Berjualan Kaset Hingga Buku

Ketika menikahi Nia Kurnia, Amry meminjam duit sebesar 60.000 rupiah dari guru mengajinya untuk dibelikan mas kawin. Setelah menikah, Amry lalu melakoni berbagai jenis pekerjaan yang dianggapnya halal untuk bisa menafkahi keluarga kecilnya itu.

Salah satu pekerjaan yang dia lakoni adalah berdagang kaset dan buku-buku islam di masjid kampus pada tahun 1991 dibawah bendera Pustaka Rabbani.

Sebagai modal, Amry menggadaikan mahar istrinya. Mertuanya juga berbaik hati meminjamkan modal sebesar 100.000 rupiah kepada Amry.

Pada ketika itu, pemasok buku-buku Islam dari Jakarta ke Bandung masih sangat sedikit, Kesempatan ini lalu dimanfaat dengan baik oleh Amry Gunawan. Modal dari istri dan mertuanya, kemudian beliau pakai untuk mencetak selebaran serta mengeluarkan uang buku-buku yang dia jual. U

sahanya berdagang buku yang dilakoni oleh Amry Gunawan berlangsung dengan lancar. Dalam kurun waktu tiga bulan, dia telah mampu mengembalikan modal yang ia pinjam dari mertuanya.

Namun yang namanya bisnis tak selamanya selalu tanpa kendala. Pasang surut bisnis mulai dicicipi oleh Amry Gunawan pada tahun 1994. Semakin banyaknya kompetitor di bisnis yang serupa membuat keuntungan yang diterima oleh Amry Gunawan makin minim.

Berjualan Jilbab dan Kerudung

Tak usang lalu, Amry Gunawan menetapkan berhenti dari bisnis berjualan buku. Amry bareng istrinya banting setir ke bisnis jilbab atau kerudung pada tahun 1994 berbekal kemampuan istrinya dibidang menjahit dan desain.

Ketika itu peluang bisnis jilbab di Bandung masih sungguh besar ditambah lagi terjadi pelarangan jilbab di sekolah-sekolah yang membuat Amry berpikir bahwa jikalau ada pelarangan biasanya menciptakan jilbab menjadi makin diminati.

Awal mula perjuangan jilbab yang digeluti oleh Amry dan istrinya tidak berjalan dengan baik. Ketika itu Amry memiliki karyawan sebanyak 30 orang di bisnis sebelumnya.

Peralihan bisnis dari berdagang buku ke bisnis jilbab menciptakan karyawannya memilih untuk mundur alasannya adalah tidak siap dengan peralihan tersebut. Namun di hari yang sama, Amry mendapatkan 30 karyawan baru ketika itu.

Naluri bisnis Amry Gunawan sungguh sempurna. Permintaan akan kerudung atau jilbab meningkat sungguh pesat di Bandung dikala itu. Sebagai penemuan produknya, di tahun 2000, Amry Gunawan lalu membuat model kerudung instan yang yang dibuat dari bahan kaus.

Selanjutnya pada tahun 2003, Amry mengeluarkan produk kerudung atau jilbab kreasi. Ide tersebut dia mampu saat berkunjung ke Tanah Suci.

Amry Gunawan terus berkreasi membuat modal-versi kerudung atau jilbab yang baru. Inovasinya ini membuat banyak konsumen sungguh menggemari produknya. Sekitar 90 persen produknya adalah kerudung dan Jilbab, selebihnya adalah produk lain mirip gamis dan peralatan muslimah lainnya.

Asal Nama Rabbani

Outlet pertama Rabbani bangun dikawasan Sekeloa, Bandung menempati bangunan yang berukuran yang luasnya 2×3 meter. Nama Rabbani berasal dari Al Qur’an surah Al Imran ayat 79 yang berarti para pengabdi Allah yang mau mengajarkan dan diajarkan Kitaballah.

Alamat Pabrik Rabbani semua berada di Bandung. Rabbani memiliki 4 pabrik yang memproduksi kerudung dan jilbab.

Produsen Jilbab dan Kerudung Terbesar di Indonesia

Setiap pabrik mampu memproduksi 10 ribu kerudung atau jilbab perharinya. Tidak mengherankan jika Rabbani pantas disebut selaku produsen kerudung terbesar di Indonesia ataupun Asia.

Dalam struktur organisasi Rabbani, H. Amry Gunawan lebih berkonsentrasi dibidang marketing dan SDM sementara istrinya Hj. Nia Kurnia sebagai administrator Rabbani mengurusi bidang produksi serta keuangan perusahaan.

Dalam melakukan perusahaannya Amry dan istrinya lebih banyak menanamkan nilai-nilai Islami dalam manajemen perusahaannya yang disebutnya sebagai administrasi jihad.

Hingga dikala ini Rabbani ribuan ratusan karyawan dengan outlet yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia tergolong di Malaysia.

Amry Gunawan dijuluki sebagai Professor Kerudung Indonesia, omset Rabbani pun meraih ratusan milyar. Untuk memperluas pangsa pasarnya, Rabbani bekerja sama dengan para biro-distributor yang menolong menjual produknya.

Artikel Menarik Lainnya:

Cara Menciptakan Video

Cara Menciptakan Video

September 29, 2024
2 min 12 sec read
Cara Mengqodho Sholat Maghrib Di Waktu Isya

Cara Mengqodho Sholat Maghrib Di Waktu Isya

September 27, 2024
2 min 34 sec read
Cara Menghalangi Kanker Serviks

Cara Menghalangi Kanker Serviks

July 6, 2024
2 min 22 sec read
4 Cara Mengatasi Windows Boot Manager Dengan Mudah

4 Cara Mengatasi Windows Boot Manager Dengan Mudah

April 21, 2024
5 min 3 sec read