TintaTeras

Biografi Charles Townes – Penemu Laser

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Profil dan Biografi Charles Townes diketahui sebagai Penemu Laser. Charles Townes kelahiran Greenville, South Carolina, 28 Juli 1915. Ia lulusan Furman University sebelum menerima gelar kesarjanaannya dari Duke University dan Caltech. Ia juga sebelumnya menjadi teknisi peneliti di Bell Laboratorium selama Perang Dunia II. Kemudian beliau mengajar di Columbia University dan MIT. Pada tahun 1961 beliau mulai meneliti bidang optik yang menghasilkannya penghargaan dunia. Setelah mengambil pasca sarjana di Universitas Duke dan California Institute of Technology, antara tahun 1939-1947 melakukan pekerjaan di Laboratorium Bell untuk merancang tata cara pembom yang dikendalikan radar. Lalu dia bekerja di Universitas Columbia di Jurusan Fisika.

Pada tahun 1951 ketika duduk di dingklik suatu taman, gagasan mengenai maser (microwave amplification by stimulated emission of radiation atau penguatan gelombang mikro oleh pemancaran radiasi yang terstimulasi) muncul dalam benaknya sebagai sebuah cara untuk menghasilkan gelombang mikro berintensitas tinggi, dan pada tahun 1953 maser pertama mulai bekerja. Dalam piranti ini molekul amoniak dinaikkan ke tingkat vibrasional tereksitasi lalu dimasukkan ke rongga resonan; di sini, mirip pada laser, pemancaran terstimulasi ditimbulkan sehingga menghasilkan golongan foton yang panjang gelombangnya sama, dalam hal ini sama dengan 1,25 cm pada spektrum gelombang mikro. “Jam atom” berketelitian tinggi dibentuk menurut rancangan ini, dan penguatan maser zat padat dipakai juga dalam bidang semacam radioastronomi.

Pada tahun 1958 Townes dan Arthur Schawlow sudah menarik minatorang lewat makalah yang mengemukakan bahwa skema yang serupa bisa dikerjakan dalam daerah panjang gelombang optik. Sebelumnya, Gordon Gould, seorang mahasiswa pascasarjana di Columbia University sudah menyimpulkan hal yang serupa, namun beliau tak menerbitkan hasil perhitungannya saat itu juga, alasannya adalah beliau mencari paten.

Charles Townes yaitu penemu bersama laser (light amplification by stimulated emission of radiation) dan pemenang Nobel untuk fisika. Ia pekan kemudian kembali menjadi berita alasannya berhasil mengungguli hadiah bidang keagamaan tahunan yang nilainya paling besar.

Townes sekarang berusia 89 tahun dan menjadi pengajar, profesor di University of California, Berkeley. Hadiah yang diterimanya ialah Templeton Prize untuk penelitian dan pengembangan temuan spiritual. Hadiah ini sendiri bernilai 795.000 pound sterling atau sekitar 14 miliar rupiah. Ia dihargai karena pembicaraan dan tulisannya yang bernuansa peran penting ilmu wawasan dan agama.

Townes pertama kali menggeluti topik ini pada tahun 1964, pada tahun yang sama dikala dia menerima Nobel untuk laser dan maser (microwave amplification by stimulated emission of radiation) bareng dengan dua peneliti asal Rusia. Topik pertamanya dalam bidang ini disampaikan pada kelas Bibel untuk laki-laki di gereja Riverside, New York. Pembicaraannya ini diterbitkan oleh majalah IBM Think, dan dalam majalah alumni MIT (Massachusetts Institute of Technology). Namun publikasi ini dan postingan susulannya mendapat tentangan dari alumnus lainnya di MIT. Demikian pula tendensi religius Townes mendapat saingan dari penyokong doktoralnya di California Institute of Technology.

“Banyak yang tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan juga menurut asumsi dan iktikad. Tidak ada yang bisa dibuktikan secara diktatorial,” terang Townes. “Temuan-temuan indah dalam ilmu pengetahuan dan agama tiba dari upaya kita untuk pengamatan, asumsi yang mendalam, keyakinan dan logika.” Ia mencontohkan ide yang didapatnya mengenai maser saat duduk di dingklik taman di Washington DC dengan Wahyu yang ada di dalam Bibel. Temuan-temuan dalam bidang fisika juga memberikan bahwa kecil kemungkinan eksistensi kehidupan ialah ketidaksengajaan. Ini mengakibatkan pertanyaan keagamaan mengenai apakah alam semesta ini pun sudah dijadwalkan.

Artikel Menarik Lainnya: