TintaTeras

Biografi Antoine Lavoisier, Bapak Kimia Terbaru Penggerak Aturan Kekekalan Massa

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Profil dan biografi Antoine Lavoisier. Ilmuwan asal Perancis ini sungguh terkenal dan berjasa dalam pertumbuhan ilmu kimia. Lavoisier juga ilmuwan kimia yang paling diketahui sebab mencetuskan aturan kekekalan massa. Ia menerangkan proses terjadinya insiden kimia berdasarkan formula yang benar.

Lavoisier diketahui sebagai orang yang pertama kali memberikan nama Oksigen dan Hidrogen. Tak heran jikalau dia disebut selaku Bapak Kimia Modern. Bagaimana kisahnya?

Biografi Antoine Lavoisier

Biografi Antoine Lavoisier

Antoine Laurent Lavoisier lahir di Paris, Prancis pada tanggal 26 Agustus 1743. Ia dibesarkan dalam keluarga darah biru dan kaya. Ayahnya yaitu seorang pengacara dan ibunya meninggal ketika beliau baru berusia lima tahun.

Antoine menemukan kecintaannya pada sains dikala kuliah. Namun, dia awalnya akan mengikuti jejak ayahnya mendapatkan gelar sarjana hukum untuk menjadi pengacara.

Karir Sebagai Ilmuwan

Lavoisier tidak pernah melakukan praktik aturan sebagai seorang pengacara meskipun dia bergelar sarjana hukum. Karena menurutnya ilmu sains jauh lebih mempesona baginya. Ketika ibunya meninggal dunia, beliau mewarisi banyak harta dan hidup selaku ningrat, mengejar-ngejar banyak sekali hal yang dia inginkan.

Lavoisier memulai karirnya dengan bekerja di berbagai posisi pemerintahan. Ia menjadi anggota Ferme Generale, pegawai pemerintah kerajaan yang bertugas dalam memunguut pajak dari rakyat untuk kerajaan Perancis.

Lavoisier juga terpilih di Royal Academy of Science pada tahun 1764. Pada tahun 1775, Lavoisier mendirikan laboratorium di Paris, daerah dimana beliau bisa melakukan eksperimen sains. Laboratoriumnya menjadi daerah berkumpulnya para ilmuwan.

Biografi Antoine Lavoisier

Di laboratorium inilah Lavoisier membuat banyak inovasi penting di bidang kimia. Dalam melakukan observasi, Lavoisier menilai penting untuk memakai eksperimen, pengukuran yang sempurna, dan pendalaman fakta dalam sains.

Hukum Kekekalan Massa

Ilmu kimia abad itu ketinggalan jauh dibandingkan dengan fisika, matematika dan astronomi. Sejumlah besar inovasi yang berdiri sendiri-sendiri telah banyak diketemukan oleh para hebat ilmu kimia. Tetapi tak satu pun kerangka teori yang mampu jadi pegangan yang mampu merangkum isu yang terpisah-pisah.

Salah satu teori ilmiah utama pada zaman Lavoisier adalah teori flogiston. Teori ini menyatakan bahwa api, atau pembakaran, terdiri dari elemen yang disebut flogiston.

Para ilmuwan menduga bahwa ketika benda-benda terbakar mereka melepaskan flogiston ke udara. Lavoisier kemudian membantah teori flogiston ini.

Pada tahap pertama, berdasarkan Lavoisier, teori Flogiston sepenuhnya tidak benar. Tidak ada benda yang namanya Flogiston. Proses pembakaran berisikan kombinasi kimiawi ihwal terbakarnya barang dengan oksigen.

Ia mendemonstrasikan bahwa ada bagian berjulukan oksigen yang berperan besar dalam proses terjadinya pembakaran. Ia juga memperlihatkan bahwa massa dalam sebuah reaksi sama dengan massa reaktan. Dengan kata lain, tidak ada massa yang hilang dalam reaksi kimia.

…Dalam setiap reaksi kimia yang terjadi, jumlah massa zat-zat baik sebelum dan sehabis reaksi terjadi yakni tetap .- Hukum Kekekalan Massa Lavoisier

Penyataan Lavoisier ini kemudian diketahui sebagai Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavosier. Hukum kekekalan massa ini ialah salah satu hukum terpenting dan menjadi dasar dari kimia dan fisika terbaru.

Membuat Sistem Periodik Unsur

Lavoisier menghabiskan banyak waktu untuk mengisolasi komponen-unsur dan memecah senyawa kimia. Dia memperoleh tata cara penamaan senyawa kimia atau dikenal selaku metode periodik komponen yang terdiri dari banyak komponen.

Banyak dari sistemnya masih digunakan sampai kini. Antoine Lavoisier juga ialah orang yang pertama kali menamai unsur hidrogen serta oksigen.

Selama eksperimennya, Lavoisier memperoleh bahwa air adalah senyawa yang terbuat dari hidrogen dan oksigen. Sebelum penemuannya, para ilmuwan sepanjang sejarah menerka bahwa air adalah suatu bagian.

Lebih lanjut, Lavoisier juga menerangkan bahwa udara bukanlah juga substansi elementer melainkan terdiri terutama dari gabungan dua jenis gas, Oksigen dan nitrogen.

Buku Teks Kimia Pertama

Pada 1789, Lavoisier menulis buku berjudul Elementary Treatise of Chemistry. Ini ialah buku teks kimia pertama. Buku tersebut berisi daftar unsur, teori dan aturan kimia terkini (tergolong Hukum Kekekalan Massa), dan menyangkal keberadaan teori flogiston.

Biografi Antoine Lavoisier

Dalam tata cara Lavoisier (yang jadi dasar pegangan sampai kini) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya. Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan.

Sehingga memungkinkan para hebat kimia di seluruh dunia mampu saling bekerjasama satu sama lain dalam hal inovasi-inovasi mereka.

Lavoisier ialah orang pertama yang secara gamblang mengemukakan prinsip-prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu, ialah reaksi dapat mengatur kembali elemen yang benar dalam substansi semula namun tak ada hal yang terhancurkan dan pada final hasil berada dalam berat yang serupa seperti bagian asal.

Keyakinan Lovoisier ihwal pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan reaksi yang mengganti ilmu kimia menjadi ilmu eksakta. Ini juga sekaligus merencanakan jalan bagi banyak perkembangan-perkembangan di bidang kimia pada abad depan.

Lavoisier juga memberi bantuan dalam bidang penyelidikan geologi, dan menyumbangkan pula dalam bobot yang meyakinkan di bidang fisiologi. Dia bisa menawarkan bahwa proses fisiologi tentang keringatan yaitu pada dasarnya sama dengan proses pembakaran lambat.

Dengan kata lain, insan dan bangsa binatang menimba energi mereka dari proses pembakaran organik yang perlahan dari dalam. Dengan penggunaan oksigen dalam udara yang dihimpunnya.

Lavoisier punya makna amat penting berkat formulasinya perihal teori kimia sebagai titik tolak tak tergoyahkan bagi sektor wawasan kimia pada jalur yang sempurna. Sama mirip John Dalton, Antoine Lavoisier lazimnya dianggap selaku “Pendiri ilmu kimia terbaru”, atau “Bapak Kimia Modern”.

Mati Dieksekusi di Guillotine

Revolusi Prancis meletus pada tahun 1789. Lavoisier berupaya untuk tetap terpisah dari revolusi, namun karena beliau sudah melakukan pekerjaan selaku pemungut pajak pemerintah, dia dicap selaku pengkhianat.

Akhirnya ia ditangkap, bersama-sama dengan dua puluh tujuh anggota Ferme Generale. Pengadilan revolusi melakukan proses investigasi dengan segera.

Pada sebuah hari tanggal 8 Mei 1794, Kedua puluh tujuh orang itu diadili dan dinyatakan bersalah dan dipenggal kepalanya dengan Guillotine.

Sementara Lavoisier dikala pengadilan, ada undangan biar kasus Lavoisier dipisahkan seraya mengedepankan sejumlah dedikasi yang telah dilakukannya untuk masyarakat dan ilmu pengetahuan.

Hakim Pengadilan Revolusioner menolak permintaan dengan berkomentar ringkas “…Republik tak butuh orang-orang genius.” Kemudian spesialis matematika berjulukan Langrange membela Lavoisier dan menyebut “Memang dibutuhkan waktu sekejap untuk memenggal sebuah kepala, tetapi tak cukup waktu seratus tahun untuk menempatkan kepala macam itu pada posisinya semula.”

Sayangnya Antoine Lavoisier, Ilmuwan besar yang dijuluki selaku Bapak Kimia Modern harus meninggal sacara tragis. Ia dihukum mati dengan pisau Guillotine pada tanggal 8 Mei 1794. Namun satu setengah tahun setelah beliau terbunuh, pemerintah menyampaikan beliau telah dituduh secara tidak benar.

Artikel Menarik Lainnya: