TintaTeras

Biografi Andrias Wiji Setio Pamuji – Penemu Reaktor Biogas

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Andrias Wiji Setio PamujiBiografi Andrias Wiji Setio Pamuji. Ia lahir di Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ia ialah penemu dari Reaktor Biogas Andrias yakni anak bungsu dari tiga bersaudara. Anak petani ini sering ingin tau dan ingin menandakan teori-teori yang didengarnya dengan cara melaksanakan percobaan. Waktu kecil dia pernah menciptakan listrik dan perahu motor mainan dengan aktivis kincir angin. Kincir angin dibentuk dari pemutar kaset dalam tape. Andrias juga senang bertani dan beternak. Tanaman dan hewan beliau rawat dengan kasih sayang. Ini ialah ajaran dari ibunya. Sejak kecil Andrias sering menolong orangtuanya bekerja di sawah.

Ibunya sering menawarkan kepadanya sawah-sawah yang subur dan kering. ”Sawah yang hijau dan subur itu saban hari ditengok petani. Kalau yang coklat itu jarang ditengoki petaninya,” kenang Andrias menirukan kalimat ibunya. Perkataan itu mengartikan, sawah yang sering ditengok akan lebih terawat. Perawatan itu ialah cermin dari ketabahan. Tekun, itulah yang menjadi prinsip hidup Andrias. Percobaan menciptakan reaktor sederhana dari plastik ini sudah dilaksanakan oleh Andrias Wiji Setio Pamuji (27) pada tahun 2000, ketika beliau masih kuliah tingkat III di Jurusan Teknik Kimia Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, Andrias baru memasarkannya pada 9 April 2005 sehabis menyempurnakan percobaan-percobaannya. Reaktor biogas dari plastik ini sebelumnya pernah menang dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa tahun 2002 yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Andrias telah usang mengetahui bahwa kotoran sapi bisa dijadikan gas. Namun, kesempatan menandakan hal tersebut baru kesampaian ketika dia kuliah. Saking penasaran, ia menjinjing kotoran sapi yang telah dicampur air dari suatu peternakan. Kotoran sapi itu ia bawa dengan jeriken ukuran lima liter. Sampai di rumah indekos, jeriken tetap ditutup agar terjadi fermentasi pada kotoran sapi. Setelah sebulan, jeriken dibuka dan di atas lubang jeriken dipasang plastik. Plastik pribadi mengembang.

Andrias yang berasal dari Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, itu segera mencari pucuk bolpoin yang terbuat dari logam. Pucuk pulpen ini ditusukkan pada plastik dan keluarlah gas. Ia menyulutnya dengan korek api. ”Ternyata betul, kotoran sapi bisa jadi gas dan bisa dibakar,” ujarnya. Andrias terus memodifikasi peralatan dengan memakai uang derma dari sobat- temannya. Percobaan demi percobaan dia lakukan untuk bisa menciptakan reaktor dan penampung gas berguna murah dan berkapasitas memadai untuk kebutuhan rumah tangga.

Reaktor Biogas

Sampai risikonya, dari percobaan demi percobaan, dia menghasilkan reaktor dari plastik dengan tebal 250 mikron serta membuat kompor untuk jenis gas metana. Ia baru memasarkan reaktor tersebut pada April 2005. Saat itu dirasa tepat sebab harga bahan bakar minyak (BBM) terus naik. ”Saya telah memprediksi bahwa BBM akan mahal. Tapi bila dahulu, harga BBM alternatif masih lebih mahal dari BBM yang ada. Sulit bagi penduduk untuk berpaling,” kata Andrias.

Kini reaktor biogas buatannya telah digunakan oleh 66 peternak sapi perah di Subang, Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Padang, Sumatera Barat, menyusul Bali, Jawa Tengah, dan Lampung. Sebetulnya, segala kotoran binatang bisa dipakai, termasuk kotoran manusia. Hanya saja teknologi terbentur oleh asas kepantasan dalam masyarakat. Sampah organik juga bisa digunakan sebagai bahan pokok pengerjaan gas. Reaktor bisa ditempatkan di daerah penampungan final (TPA) sampah.

Pada TPA yang mendapat kiriman sampah sebanyak 5.000 meter kubik per hari bisa dihasilkan gas sebanyak 25.000 meter kubik per hari atau setara dengan 31,25 juta watt listrik. Itu juga mampu mengalirkan listrik bagi sekitar 2.500 rumah tangga. Andrias menjual reaktornya dengan harga Rp 1,5 juta, tergolong pemasangan.Keseriusan dalam kolaborasi penting alasannya pemasaran reaktor biogas mesti disertai dengan layanan purnajual yang membuat puas semoga penduduk tidak merasa tertipu. ”Kalau pemakai merasa banyak unek-unek dalam memakai reaktor biogas, mereka tidak akan yakin bahwa kotoran sapi betul-betul bermanfaat,” ujar Andrias.

Ia menyampaikan, hingga sekarang gas yang dihasilkan belum dapat dibungkus dalam tabung alasannya adalah gas dari kotoran sapi adalah jenis metana (CH4). Sementara gas yang dikemas dalam tabung merupakan gas yang bisa dicairkan, yang berasal dari jenis butana (C4 H10) dan pentana (C5 H12). Gas yang bisa dicairkan bisa masuk dalam tabung dengan volume jauh lebih banyak. Namun, metana tidak mampu demikian.

”Tapi biasanya dalam dunia teknologi, segala sesuatu akan terus meningkat . Mudah-mudahan ada dana untuk meriset lagi supaya tidak cuma peternak sapi yang mampu merasakan manfaat biogas ini,” kata Andrias.

Sejauh ini, bagi masyarakat yang ingin menikmati biogas dari kotoran sapi dan bagi peternak yang ingin memasarkan biogasnya terhadap tetangga gres mampu dilakukan dengan sistem jaringan gas yang dihubungkan dengan selang-selang, mirip penggunaan gas pada zaman dulu. Untuk menjumlah pemakaian, dipakai meteran.

Andrias Wiji Setio Pamuji dan Reaktor Biogas

Untuk itu, menciptakan dan mempergunakan gas hasil kerja sendiri ialah pujian tersendiri sehingga para peternak tidak butuhlagi membeli minyak tanah, gas elpiji, atau kayu bakar. Jangan heran kalau mengunjungi peternakan di tempat Lembang dan Cisarua, Kabupaten Bandung, Anda akan mendapatkan kantong plastik ukuran 5.000 liter dalam sebuah lubang dan kantong yang lain ukuran satu meter kubik mengapung di bawah atap yang disambungkan dengan pipa-pipa plastik. Perlengkapan sederhana yang umum terdapat akrab sangkar sapi itu bergotong-royong reaktor dan penampung biogas. Kotoran sapi yang telah diaduk air dengan ukuran satu banding satu itu diubah menjadi gas. Gas itu dialirkan pada reaktor. Setelah menjadi gas kemudian dialirkan pada penampung gas. Melalui selang plastik, gas dialirkan lagi ke kompor gas di dapur untuk mengolah makanan.

Artikel Menarik Lainnya:

Cara Nembak Perempuan

Cara Nembak Perempuan

September 11, 2024
2 min 12 sec read
Biografi Lakshmi  Mittal – Orang Terkaya Di Asia

Biografi Lakshmi Mittal – Orang Terkaya Di Asia

January 24, 2012
2 min 32 sec read