TintaTeras.com – Biografi Aa Gym. Tokoh satu ini sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia selaku penceramah atau dai populer yang sering berceramah di stasiun TV Indonesia.
Ia ialah pendiri dari pesantren Darut Tauhid dan Pelatihan Manajemen Qalbu. Berikut Profil dan Biografi Aa Gym beserta biodata lengkapnya.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Biodata Aa Gym
Nama : Yan Gymnastiar
Dikenal : Abdullah Gymnastiar / Aa Gym
Lahir : Bandung, Jawa Barat, 29 Januari 1962
Orang Tua : Engkus Kuswara (ayah), Yeti Rohayati (ibu)
Istri : Ninih Muthmainnah, Elfarini Eridani
Anak : Ghina Raudhatul Jannah, Gheriyya Rahimah, Muhammad Ghazi Al-Ghifari, Ghaza Muhammad Al Ghazali, Ghaida Tsuraya, Ghefira Nur Fatimah, Ghaitza Zahira Shofa
Profesi : Pendakwah
Biografi Aa Gym
Beliau dilahirkan dengan nama asli Yan Gymnastiar di kota Bandung, Jawa Barat pada tanggal 30 Februari 1962. Ayah Aa Gym bernama Engkus Kuswara dan ibunya berjulukan Yeti Rohayati. Aa Gym memiliki tiga orang kerabat.
Mandiri Sejak Kecil
Kehidupan Aa Gym semenjak kecil sudah mandiri. Untuk membiayai kebutuhan hidupnya, beliau menggeluti banyak hal mulai dari menjual koran sampai menyetir transportasi biasa untuk membiayai dirinya dikala dan setelah bersekolah di teknik elektro sebelum berganti haluan menjadi wirausahwan. Kemampuannya tampil di depan publik juga diasah saat menjadi pendebat di universitasnya.
Pada tahun 1980’an, di bawah tutorial ajengan Junaedi di Garut, Jawa Barat, Aa Gym mendalami pemahaman spiritual ilmu laduni atau ilmu tanpa lewat proses belajar. Pada 1982, ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa di Akademi Teknik Jenderal Achmad Yani.
Merintis Usaha Kecil-Kecilan
Dalam Biografi Aa Gym diketahui bahwa pada tahun 1987, beliau bersama sahabat-temannya lewat lembaga Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) merintis usaha wiraswasta pada bidang usaha kecil mirip pengerjaan stiker, kaos, gantungan kunci, dan perlengkapan tulis kantor dengan slogan-slogan religius.
Menikah Dengan Ninih Muthmainnah
Pada tahun 1988 AA Gym menikah dengan istri pertamanya yang berjulukan Hj Ninih Muthmainnah atau dikenal juga dengan istilah “Teh Ninih”. Dari pernikahannya tersebut, Aa Gym dikaruniai tujuh anak.
Pada tahun 1990, KMIW mendirikan Pondok Pesantren Darut Tauhid (DT) di rumah orang tua Aa Gym yang kemudian pindah lokasi ke Jalan Gegerkalong Girang 38 yang mulanya berupa rumah pondokan dengan 20 kamar yang alhasil dibeli angsung dari pemiliknya dengan harga Rp 100 juta.
Ide pembentukan DT terilhami oleh kesuksesan gerakan Al-Arqom dari Malaysia yang sukses mengembangkan kemandirian dalam memenuhi keperluan hidup sehari-hari secara Islami. Dengan perbedaannya DT tidak bersifat pribadi mirip Al-Arqom tetapi terbuka untuk siapa saja.
Pada tahun 1993, Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhid dibangun menjadi gedung permanen berlantai tiga. Lantai satu digunakan untuk acara perekonomian, lantai dua dan tiga dijadikan masjid. Pada 1994, diresmikan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT untuk menopang dakwahnya.
Pada 1995 sekitar 50 meter dari masjid, seorang jemaah membelikan sebidang tanah berikut bangunannya di Jalan Gegerkalong Girang 30 D.
Tanah tersebut lalu dipakai selaku kantor yayasan, kediaman pemimpin pondok, Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), ruang konferensi, ruang bikinan konveksi, gudang, dan kamar para santri.
Pada tamat tahun 1997 Gedung Kopontren empat lantai di seberang masjid ini dipakai untuk kantor Baitul Mal wat-Tamwil (BMT), penerbitan dan percetakan, supermarket dan mini market, warung telekomunikasi, dan lainnya.Pada tahun 1999, DT berhasil memiliki Radio Ummat yang mengudara semenjak 9 Desember 1999, mendirikan CV House and Building (HNB), PT MQs (Mutiata Qolbun Salim), PT Tabloid MQ, Asrama Daarul Muthmainnah 2000, Radio Bening Hati, dan membangun Gedung Serba Guna, seluruh aset ini diperkirakan bernilai 6 miliar rupiah.
Pada tahun 2000, Aa Gym mulai tampil berdakwah di TV Nasional. Ia menjadi salah satu pengisi acara tetap dalam acara Hikmah Fajar di RCTI. Pada tahun 2001, Aa Gym memiliki program mandiri di bawah rangkaian program Hikmah Fajar berjudul “Manajemen Qolbu”.
Pada tahun 2002, Aa Gym telah memiliki 15 usaha penerbitan yang telah mempublikasikan 32 judul buku dan lusinan kaset serta VCDnya sebagai media berbagi dakwahnya.
Menjadi Dai Kondang di Stasiun TV
Aa Gym tercatat mendapatkan 1.200 usul untuk menjadi pembicara setiap bulannya. Tarif siarnya untuk berdakwah mampu mencapai USD 100.000 per jam pada bulan Ramadhan, dan penampilannya menjadi rebutan stasiun-stasiun TV.
Usaha lainnya yang ia miliki yakni penyiaran radio, studio mini televisi, dan usaha media yang lain termasuk kantor situs-website, koperasi swalayan, mesjid dan pesantren berkapasitas 500 santri, dua panti asuhan, rumah persinggahan untuk menampung hadirin yang tiba, serta penyelenggaraan seminar-seminar pembinaan manajemen yang ongkosnya meraih USD 200 per kepala.
Ulil Abshar-Abdalla dari Jaringan Islam Liberal menjulukinya “Layaknya Britney Spears dalam Islam,” , Majalah Time mempertanyakan apakah dia cuma penjualyang menggunakan agama selaku alat untuk mempesona laba, dan Solahuddin Wahid dari NU berpendapat bahwa kekuatan Aa Gym terletak pada ketulusannya.
Pada tahun 2004, Aa Gym membawakan program bertemakan politik berjudul Ada Aa Gym di RCTI berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2004. Aa Gym menjadi terkenal alasannya adalah mengenalkan cara berdakwah yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang simpel dan biasa dipraktekkan pada kehidupan sehari-hari.
Pesan-pesan dakwahnya berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan kesabaran akidah. Aa Gym diminati oleh ibu-ibu rumah tangga alasannya adalah ia membangun gambaran sebagai sosok pemuka agama yang berlainan dengan ulama lainnya.
Kontroversi Berpoligami
Ketika para ulama “konvensional” berdakwah tentang keistimewaan salat, puasa, dan kemegahan nirwana, Aa Gym menentukan untuk bercerita wacana pentingnya hati yang lapang dada, keluarga yang sakinah dengan memakai bahasa sehari-hari yang ringan dan mengasyikkan.
Topik pembahasannya seputar keluarga dan pemirsanya terkonsentrasi pada ibu-ibu rumah tangga, citranya pun didaulat menjadi “ustad keluarga bahagia.”
Hal ini menjadi kontroversial saat media memberitahukan Aa Gym berpoligami dan menikah lagi dengan Alfarini Eridani atau diketahui juga dengan istilah “Teh Rini” pada bulan Desember 2006 seorang mantan Model.
Pada Desember 2007, Aa Gym muncul untuk pertama kalinya pada program wawancara Kick Andy di Metro TV sehabis absen akhir kontroversi poligami. Ia merasa berat tampil di media massa alasannya beropini bahwa dia telah didzolimi oleh pers sehabis berpoligami.
Walaupun karenanya memenuhi hadir pada wawancara ini dan dipertemukan dengan “Aa Jimmy” model komedi dari Aa Gym yang mengisi kekosongan Aa Gym di media dikala ia mangkir.
Ia menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa ia tega menyakiti hati istri dan keluarga dengan kawin lagi, perasaannya ‘ditinggal’ oleh para pengagumnya, sampai berita bisnisnya hancur setelah berpoligami.
Pada Maret 2008, rumah tangga Aa Gym dikabarkan retak alasannya kedua istrinya ribut dan Aa Gym pisah rumah dengan istri pertamanya, tetapi hal ini disanggah dan Aa Gym mengaku bahwa rumah tangganya rukun-rukun saja.