TintaTeras

Biografi Siddhartha Gautama, Dongeng Perjalanan Kehidupan Sang Budha

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Tokoh Pemimpin

Profil dan  Biografi Siddhartha Gautama – Sang Budha. Siddhartha Gautama diketahui selaku pendiri Agama Budha, salah satu agama di dunia yang mempunyai penganut sangat banyak di dunia.

Biografi Siddhartha Gautama, Kisah Perjalanan Kehidupan Sang Budha

Dikutip dari Wikipedia, Agama Buddha menjadi agama keeempat paling besar di dunia dengan penganut sebanyak 502 juta jiwa di dunia. Simak profil dan Biografi Siddhartha Gautama.

Biodata Siddhartha Gautama

Nama Siddhartha Gautama

Dikenal Sang Buddha, Pendiri Agama Buddha

Lahir Nepal, 563 SM

Wafat India, 483 SM

Orang Tua Raja Suddhodana (ayah), Ratu Mahāmāyā Dewi (ibu)

Saudara Nanda, Nanda, Sundari

Istri Yasodhara

Anak Rahula

Biografi Siddhartha Gautama

Ia dilahirkan dengan nama Siddhārtha Gautama, dia kemudian menjadi sang Buddha atau orang yang meraih pencerahan sejati. Siddhartha Gautama atau sang Budha juga dikenal sebagai Shakyamuni atau Sakyamuni dan sebagai sang Tathagata.

Ayah Siddhartha Gautama bernama Sri Baginda Raja Suddhodana yang merupakan penguasa dari Suku Sakya dan ibu Siddhartha Gautama bernama Sri Ratu Mahä Mäyä Dewi.

Ibunda Ratu meninggal dunia tujuh hari setelah melahirkan Siddhartha Gautama. Setelah meninggal, dia terlahir di alam Tusita, ialah alam sorga luhur. Sejak itu maka yang merawat Pangeran Siddharta yakni Mahä Pajäpati, bibinya yang juga menjadi isteri Raja Suddhodana.

Kelahiran Siddhartha Gautama Sang Buddha

Pangeran Siddhartha Gautama dilahirkan pada tahun 623 SM di Taman Lumbini, dikala itu Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan pohon sal. Pada saat ia lahir, dua arus kecil jatuh dari langit, yang satu hambar sedangkan yang yang lain hangat.

Arus tersebut membasuh tubuh Siddhartha. Siddhartha lahir dalam kondisi bersih tanpa noda, bangkit tegak dan langsung mampu melangkah ke arah utara, tempat yang dipijakinya berkembang bunga teratai.

Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala diramalkan bahwa Pangeran Siddharta kelak akan menjadi Maharaja Diraja atau akan menjadi seorang Buddha. Hanya pertapa Kondañña yang dengan pasti meramalkan bahwa Sang Pangeran kelak akan menjadi Buddha.

Mendengar ramalan tersebut Sri Baginda menjadi khawatir, karena kalau Sang Pangeran menjadi Buddha, tidak ada yang hendak mewarisi tahta kerajaannya.

Oleh pertanyaan Sang Raja, para pertapa itu menerangkan supaya Sang Pangeran jangan hingga menyaksikan empat macam insiden, atau dia akan menjadi pertapa dan menjadi Buddha.

Sejak kecil telah tampakbahwa Sang Pangeran yakni seorang anak yang cerdas dan sangat cerdik, selalu dilayani oleh pramusaji -pelayan dan dayang-dayang yang masih muda dan cantik rupawan di istana yang megah dan indah.

Siddhartha Gautama Menikah

Dalam usia 16 tahun Pangeran Siddharta menikah dengan Puteri Yasodhara yang dipersuntingnya sehabis memenangkan berbagai sayembara.

Ternyata akhirnya Sang Pangeran melihat empat peristiwa yang selalu diusahakan semoga tidak berada di dalam penglihatannya, setelah itu Pangeran Siddharta tampak duka dan kecewa melihat kenyataan hidup yang penuh dengan derita ini.

Dalam Usia 7 tahun Pangeran Siddharta telah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Tetapi Pangeran Siddharta kurang kepincutdengan pelajaran tersebut. Pangeran Siddharta mendiami tiga istana, yaitu istana trend semi, trend hujan dan pancaroba.

Meninggalkan Kehidupan Duniawi

Ketika Siddhartha Gautama berusia 29 tahun, putera pertamanya lahir dan diberi nama Rahula. Setelah itu Pangeran Siddharta meninggalkan istana, keluarga, kemewahan, untuk pergi belajar mencari ilmu sejati yang dapat membebaskan manusia dari usia tua, sakit dan mati.

Pertapa Siddharta mencar ilmu terhadap Alära Käläma dan kemudian kepada Uddaka Ramäputra, namun tidak merasa puas sebab tidak menemukan yang diharapkannya. Kemudian dia bertapa menyiksa diri dengan ditemani lima orang pertapa.

Akhirnya dia juga meninggalkan cara yang ekstrim itu dan bermeditasi di bawah pohon Bodhi untuk menerima Penerangan Agung.

Kata-kata pertapa Asita menciptakan Baginda tidak damai siang dan malam, karena khawatir kalau putra tunggalnya akan meninggalkan istana dan menjadi pertapa, mengembara tanpa tempat tinggal.

Untuk itu Baginda memilih banyak pelayan untuk merawat Pangeran Siddharta, supaya putra tunggalnya menikmati hidup keduniawian.

Segala bentuk penderitaan berusaha dikesampingkan dari kehidupan Pangeran Siddharta, mirip sakit, umur tua, dan kematian. Sehingga Pangeran hanya mengetahui kenikmatan duniawi.

Suatu hari Pangeran Siddharta meminta ijin untuk berjalan di luar istana, dimana pada kesempatan yang berbeda dilihatnya “Empat Kondisi” yang sangat berarti, adalah orang renta, orang sakit, orang mati dan orang suci.

Sehingga Pangeran Siddharta bersedih dan menanyakan terhadap dirinya sendiri, “Apa arti kehidupan ini, kalau seluruhnya akan menderita sakit, umur bau tanah dan ajal.

Lebih-lebih mereka yang minta bantuan kepada orang yang tidak mengetahui, yang serupa-sama tidak tahu dan terikat dengan segala sesuatu yang sifatnya sementara ini!”. Pangeran Siddharta berpikir bahwa cuma kehidupan suci yang hendak menawarkan semua balasan tersebut.

Patung Sang Budha

Selama 10 tahun lamanya Pangeran Siddharta hidup dalam kesenangan duniawi. Pergolakan batin Pangeran Siddharta berlangsung terus sampai berusia 29 tahun, sempurna pada saat putra tunggalnya Rahula lahir.

Pada suatu malam, Pangeran Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istananya dan dengan ditemani oleh kusirnya, Canna. Tekadnya telah bundar untuk melaksanakan Pelepasan Agung dengan menjalani hidup sebagai pertapa.

Mengembara

Didalam pengembaraannya, pertapa Gautama mempelajari latihan pertapaan dari pertapa Bhagava dan lalu memperdalam cara bertapa dari dua pertapa lainnya, adalah pertapa Alara Kalama dan pertapa Udraka Ramputra.

Namun setelah mempelajari cara bertapa dari kedua gurunya tersebut, tetap belum ditemukan tanggapan yang diinginkannya. Sehingga sadarlah pertapa Gautama bahwa dengan cara bertapa seperti itu tidak akan meraih Pencerahan Sempurna.

Kemudian pertapa Gautama meninggalkan kedua gurunya dan pergi ke Magadha untuk melaksanakan bertapa menyiksa diri di hutan Uruwela, di tepi Sungai Nairanjana yang mengalir akrab Hutan Gaya.

Walaupun telah melaksanakan bertapa menyiksa diri selama enam tahun di Hutan Uruwela, tetap pertapa Gautama belum juga mampu mengetahui hakekat dan tujuan dari hasil pertapaan yang dijalankan tersebut.

Nasehat tersebut sungguh memiliki arti bagi pertapa Gautama yang kesudahannya menetapkan untuk menghentikan tapanya kemudian pergi ke sungai untuk mandi. Badannya yang sudah tinggal tulang hampir tidak mampu untuk menopang badan pertapa Gautama.

Seorang wanita bernama Sujata memberi pertapa Gautama semangkuk susu. Badannya dirasakannya sangat lemah dan maut hampir saja merenggut jiwanya, tetapi dengan kemauan yang keras membaja, pertapa Gautama melanjutkan pertapaannya.

Perasaan tidak yakin dan ragu melanda diri pertapa Gautama, nyaris saja Beliau putus asa menghadapi godaan Mara, setan penggoda yang dahsyat itu.

Dengan kemauan yang keras membaja dan dengan dogma yang teguh kukuh, risikonya godaan Mara mampu dilawan dan ditaklukkannya. Hal ini terjadi saat bintang pagi memberikan dirinya di ufuk timur.

Mencapai Pencerahan Sempurna

Sekarang pertapa Gautama menjadi terperinci dan jernih, secerah sinar fajar yang menyingsing di ufuk timur. Pertapa Gautama telah meraih Pencerahan Sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha, sempurna pada ketika bulan Purnama Raya di bulan Waisak dikala ia berusia 35 tahun (berdasarkan model Buddhisme Mahayana, 531 SM pada hari ke-8 bulan ke-12, menurut kalender lunar.

Pada dikala meraih Pencerahan Sempurna, dari badan Sang Siddharta memancar enam sinar Buddha (Buddharasmi) Setelah meraih Pencerahan Sempurna, pertapa Gautama menerima gelar kesempurnaan yang antara lain : Buddha Gautama, Buddha Shakyamuni, Tathagata, Sugata, Bhagava dan sebagainya.

Lima pertapa yang mendampingi Beliau di hutan Uruwela ialah murid pertama Sang Buddha yang mendengarkan khotbah pertama Dhammacakka Pavattana, dimana Beliau menerangkan mengenai Jalan Tengah yang ditemukan-Nya, yakni Delapan Ruas Jalan Kemuliaan tergolong awal khotbahNya yang menjelaskan “Empat Kebenaran Mulia”.

Menyebarkan Ajarannya

Buddha Gautama berkelana mengembangkan Dharma selama empat puluh lima tahun lamanya kepada umat manusia dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang, hingga kesudahannya meraih usia 80 tahun, dikala ia menyadari bahwa tiga bulan lagi beliau akan mencapai Parinibbana.

Sang Buddha dalam keadaan sakit terbaring di antara dua pohon sala di Kusinagara, memberikan khotbah Dharma terakhir kepada siswa-siswa-Nya, kemudian Parinibbana (versi Buddhisme Mahayana, 486 SM pada hari ke-15 bulan ke-2 kalender Lunar. Versi WFB pada bulan Mei, 543 SM).

Khotbah Buddha Gautama terakhir mengandung arti yang sungguh dalam bagi siswa-siswa-Nya alasannya adalah mengandung prinsip-prinsip beragama, mirip

  • Percaya pada diri sendiri dalam berbagi Ajaran Sang Buddha;
  • Jadikanlah Ajaran Sang Buddha (Dharma) sebagai pencerahan hidup;
  • Segala sesuatu tidak ada yang awet baka;
  • Tujuan dari Ajaran Sang Buddha (Dharma) adalah untuk menertibkan asumsi;
  • Pikiran mampu mengakibatkan seseorang menjadi Buddha, namun anggapan mampu pula menimbulkan seseorang menjadi binatang;
  • Hendaknya saling menghormati satu dengan yang lain dan mampu menghindarkan diri dari segala macam pertikaian;
  • Bilamana melalaikan Ajaran Sang Buddha, dapat berarti belum pernah bertemudengan Sang Buddha.
  • Mara (setan) dan keinginan nafsu duniawi senantiasa mencari kesempatan untuk mendustai umat manusia;
  • Kematian hanyalah musnahnya badan jasmani;
  • Buddha yang sejati bukan badan jasmani manusia, namun Pencerahan Sempurna;
  • Kebijaksanaan Sempurna yang lahir dari Pencerahan Sempurna akan hidup selamanya di dalam Kebenaran;
  • Hanya mereka yang mengerti, yang menghayati dan mengamalkan Dharma yang hendak melihat Sang Buddha;
  • Ajaran yang diberikan oleh Sang Buddha tidak ada yang dirahasiakan, ditutup-tutupi ataupun diselubungi.

Sang Buddha bersabda, “Dengarkan baik baik, wahai para bhikkhu, Aku sampaikan padamu: Akan membusuklah semua benda benda yang terbentuk, berjuanglah dengan sarat kesadaran!” (Digha Nikaya II, 156)

Seorang Buddha mempunyai sifat Cinta Kasih (maitri atau metta) dan Kasih Sayang (karuna) yang diwujudkan oleh sabda Buddha Gautama, “Penderitaanmu ialah penderitaanku, dan kegembiraanmu yakni kegembiraanku.” Manusia adalah pancaran dari semangat Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang dapat menuntunnya terhadap Pencerahan Sempurna.

Perlu dimengerti bahwa Siddhartha Gautama atau sang Buddha sangat berpengaruh di dunia dan menjadi ikon paling terkenal di dunia. Beliau bahkan menjadi salah satu tokoh dalam daftar 100 paling besar lengan berkuasa di dunia selain Nabi Muhammad SAW.

Biografi Blaise Pascal, Kisah Ahli Matematika Penemu Kalkulator

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Tokoh Matematika

TintaTeras.com – Porfil dan Biografi Blaise Pascal. Tokoh satu ini dimengerti ialah ilmuwan terkemuka yang ahli dalam bidang ilmu matematika dan fisika.

Blaise Pascal yang berasal dari Perancis ini terkenal dengan Hukum Pascalnya. Walaupun begitu minat khususnya ialah Filsafat serta Teologi.

Biografi Blaise Pascal

Pascal juga memperoleh teori Probabilitas bareng dengan Pierre de Fermat. Tak mengherankan jika beliau pantas disebut selaku salah satu ilmuwan paling populer di dunia.

Biodata Blaise Pascal

Nama Blaise Pascal

Lahir Clermont-Ferrand, Perancis, 19 Juni 1623

Wafat

Paris, Perancis, 19 Agustus 1662
Orang Tua Étienne Pascal (Ayah), Antoinette Begon (ibu)

Saudara Gilberte Pascal, Jacqueline Pascal
Dikenal Ahli Matematika, Ahli Fisika, Penemu Kalkulator, Penemu Teori Probabilitas

Biografi Blaise Pascal

Blaise Pascal terlahir di Clermont Ferrand pada 19 June 1623. Ayahnya Etienne Pascal, penasehat kerajaan yang lalu diangkat sebagai presiden organisasi the Court of Aids di kota Clermont.

Masa Kecil

Ibunya Antoniette wafat ketika beliau berusia 3 tahun, meninggalkan ia dan dua saudara perempuannya, Gilberte dan Jacqueline. Pada tahun 1631 keluarganya pindah ke Paris. Sejak usia 12 tahun, ia sudah lazimdiajak ayahnya menghadiri perkumpulan diskusi matematika.

Ayahnya mengajarinya ilmu bahasa, utamanya bahasa Latin dan Yunani, tetapi tidak matematika. Ayahnya sengaja melalaikan pelajaran matematika terhadap Pascal semata-mata untuk memancing rasa keingintahuan si anak.

Penemu Kalkulator Pertama

Saat ia masih berumur 12 tahun, Blaise Pascal sering menolong ayahnya bekerja yang dikala itu bekerja selaku penarik pajak. Blaise Pascal lalu menciptakan suatu mesin hitung atau kalkulator yang kemudian dia beri nama Pascaline.

Biografi Blaise Pascal
Pascaline atau Mesin Hitung Pascal

Pascaline bikinan Blaise Pascal membantu ayahnya mempermudah hitungan pajak ayahnya. Mesin temuan tersebut lalu menjadi materi perbincangan dan Blaise Pascal menerima banyak kebanggaan.

Mulai Tertarik Matematika

Pascal lantas sudah biasa berexperimen dengan bentuk-bentuk geometri, serta memperoleh rumus-rumus geometri kriteria dan memberikan nama rumus tersebut dengan namanya sendiri.

Dalam Biografi Blaise Pascal dikenali bahwa pada tahun 1640 Pascal sekeluarga pindah ke kota Rouen. Saat itu, ia masih diajari eksklusif oleh ayahnya, namun Pascal belajar dengan sangat ulet bahkan hingga menguras stamina dan kesehatannya sendiri.

Menemukan Teorema Geometri

Jerih payahnya tak tidak berguna, alhasil dia sukses mendapatkan teorema Geometri yang menakjubkan. Kadang-kadang beliau menyebut teorema tersebut selaku “hexagram gila” sebuah teorema tentang persamaan persilangan antar garis.

Biografi Blaise Pascal
Patung Blaise Pascal

Bukan suatu teorema yang sekedar menjumlah keseimbangan bentuk, tetapi, lebih mendasar dan penting, yang dikala itu sama sekali belum pernah dikembangkan menjadi suatu cabang ilmu matematik tersendiri – geometri proyeksi.

Pascal lalu menggarapnya jadi suatu buku, Essay on Conics, yang diselesaikannya hingga tahun 1640. Di mana hexagram asing menjadi bahasan utama, yang membicarakan ratusan penghitungan wacana kerucut.

Ia juga membicarakan teorema Apollonius, yang fantastis bukan hanya karena usianya yang masih sungguh muda saat itu (16 tahun). Namun alasannya penghitungannya juga menyertakan unsure-komponen tangens, dsb.

Tahun 1646 ayah Pascal mengalami kecelakaan kemudian dirawat di rumah. Beberapa tetangga berkunjung membesuk kebetulan beberapa diantaranya penganut Jansenist, yang didirikan oleh Cornelis Jansen, seorang professor kelahiran Belanda yang mengajar teologi di Universitas Louvain.

Sebuah keyakinan yang berlawanan dengan fatwa Jesuit. Pascal sepertinya terpengaruh dan menjadi pengikut Jansenists.

Hal ini menjadikannya amat menentang pemikiran Jesuits. Adiknya, Jacqueline juga berniat ingin masuk biara Jansenist di Port Royal. Ayah Pascal, Etienne Pascal tak menyukai hal ini.

Ia kemudian mengajak keluarganya pindah ke Paris, tetapi sesudah ayahnya meninggal pada tahun 1651, Jacqueline bergabung dengan biara Port Royal.

Penganut Jansenisme

Pascal masih sibuk menikmati kehidupan duniawinya bareng sobat-temannya dari kalangan bangsawan menghabiskan uang warisan ayahnya.

Akhirnya pada tahun 1614, dia sepenuhnya menjadi penganut Jansenisme, dan ia pun memulai kehidupan osteriknya di biara Port Royal.

Pada tahun 1655 Antoine Arnauld, seorang penulis beken mengulas ihwal aliran Jansenisme, yang secara resmi dihentikan pemerintah Sorbonne sebagai fatwa bidah.

Lalu Pascal menjawab goresan pena tersebut dengan menulis di media populer the Provincial Letters dengan memakai nama samaran Louis de Montalte, yang bermaksud untuk mempertahankan anutan Jansenisme.

Mereka seolah-olah berpolemik antara dua orang teman, mulai dari 13 Januari 1656, hingga 24 Maret 1657. Media the Provincial Letters beroplag ribuan dan beredar ke seluruh pelosok Paris.

Penganut Jesuits menjajal memancing siapa bahu-membahu si penulis tersebut dengan cerdiknya malah mengolok-olok mereka yang berusaha mengungkap jati dirinya.

Berita wacana kehidupan langsung Pascal tak banyak terdengan semenjak dia memasuki kehidupan di Port Royal. Saudara perempuannya, Gilberte menyaksikan dia menjalani kehidupan asketis.

Wafatnya Blaise Pascal

Pascal, selain tak terlalu suka melihat adik perempuannya sibuk dengan anak-anaknya, juga sebal dengan pembicaraannnya yang melulu soal persoalan perempuan. Mulai 1658 penderitaan sakit kepalanya kian memuncak, balasannya meninggal pada 19 Agustus 1662.

Ketika wafat Pascal meninggalkan suatu karya tulis yang belum tamat perihal teologi, the Pensees, suatu apologi Kekristenan, sehingga , gres diterbitkan 8 tahun kemudian oleh biara Port Royal dalam bentuk yang tak lengkap dan tak terang.

Sebuah model terbitan yang lebih otentik pertama kali terbit tahun 1844. Yang mengupas perihal duduk perkara besar pemikiran Kristen, tentang doktrin yang berlawanan dengan Sebab, Kehendak-bebas, dan Pengetahuan-Awal.

Dalam Biografi Blaise Pascal, dikenali ia menjelaskan pertentangan dan masalah adab kehidupan, dogma ihwal Kejatuhan (keterusiran dari nirwana) yang menjadi landasan akidah dan menjadi dasar pembenaran dari iktikad Penebusan.

The Pensees, berbeda dengan Provincial Letters, yang ditulis langsung oleh penulisnya, dengan gaya penulisan, yang tentu saja tidak sesuai, dengan kehebatannya selaku sosok penulis termashur.

The Letters, bagaimanapun juga, telah menempatkan Pascal ke dalam sejarah literatur bersama penulis-penulis besar Perancis. The Pensees terasa seolah ditulis oleh orang lain, yang seolah tak terlalu mementingkan soal agama. Namun demikian, meski berlainan antara keduanya, masing-masing tetap merupakan buku-buku penting dalam sejarah pedoman keagamaan.

Karya-karya Blaise Pascal 

Pascal juga menulis wacana hidrostatik, yang menerangkan eksperi¬mennya menggunakan barometer untuk menjelaskan teorinya tentang Persamaan Benda Cair (Equilibrium of Fluids), yang tak sempat dipublikasikan hingga satu tahun setelah kematiannya.

Hukum Pascal

Makalahnya ihwal Persamaan Benda Cair mendorong Simion Stevin melaksanakan analisis tentang paradoks hidrostatik dan dan meluruskan apa yang disebut selaku hukum terakhir hidrostatik: bahwa benda cair menyalurkan daya tekan secara sama-rata ke semua arah (yang lalu diketahui selaku Hukum Pascal).

Hukum Pascal dianggap penting karena keterkaitan antara Teori Benda Cair dan Teori Benda Gas. Juga wacana Perubahan Bentuk ihwal keduanya yang kemudian diketahui dengan Teori Hidrodinamik.

Teori Pascal memberikan pengaruhnya pada teori matematik di ketika Pascal memulai kehidupan di Port Royal yang digunakan menangani dilema penghitungan yang bekerjasama dengan kurva dan lingkaran, yang juga mesti dikuasai oleh matematikawan modern.

Ia banyak mempublikasikan teorema yang diajukan selaku tantangan terhadap matematikawan lain untuk dipecahkan, tanpa satupun yang menjawabnya. Jawaban kemudian tiba dari John Wallis, Christopher Wren, Christian Huygens, dan mitra-kawan, tanpa hasil yang memuaskan.

Pascal alhasil mempublikasikan jawabannya sendiri dengan menggunakan nama samaran Amos DettonviIle (kemudian diketahui dengan anagram Louis de Montalte), kemudian matematikawan sekarang sering juga menyebut dirinya dengan nama ini.

Teori Probabilitas

Teori matematik probabilitas menjadi meningkat pertama kali ketika terjadi komunikasi antara Pascal dan Pierre de Fermat yang karenanya menemukan bahwa kedua teori Pascal dan Matematika Probabilitas mempunyai kesamaan meski masing-masingnya tetap berdiri sendiri.

Pascal mempersiapkan menulis makalah ihwal itu, tetapi lagi-lagi hanya cuplikan-cuplikan yang ditinggalkannya, yang diterbitkan sesudah kematiannya. Ia tak pernah menulis teori matematik yang panjang lebar berbelit-belit, melainkan goresan pena-goresan pena pendek yang singkat, terperinci, dan abadi.

Biografi Julius Caesar, Dongeng Kaisar Romawi Paling Terkenal Di Dunia

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Tokoh Pemimpin

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Julius Caesar. Tokoh satu ini dikenal selaku seorang jenderal militer dan pemimpin populer di dunia. Julius Caesar merupakan Kaisar Romawi yang paling populer.

Dibawah kepemimpinannya, Kekaisaran Romawi berhasil memperluas pengaruh dan wilayahnya hingga ke Perancis. Namun sayangnya hidupnya harus rampung tragis.

Biografi Julius Caesar - Kaisar Romawi

Biodata Julius Caesar

Nama Gaius Julius Caesar

Lahir

Subura, Roma, 13 Juli 100 SM
Wafat Curia Pompey, Roma, 15 Maret 44 SM

Orang Tua Gaius Julius Caesar (ayah), Aurelia Cotta (ibu)

Saudara Julia Major, Julia Caesaris

Istri Cornelia, Pompeia, Calpurnia

Anak Julia Caesaris, Caesarion, Augustus
Dikenal Kaisar Romawi

Biografi Julius Caesar

Kaisar Romawi yang terkenal ini lahir dengan nama lengkap Gaius Julius Caesar pada tanggal 13 Juli 100 SM. Ia dimengerti wafat tanggal 15 Maret 44 SM. Ayahnya juga bernama Gaius Julius Caesar dan ibunya berjulukan Aurelia. Julius Caesar memiliki dua orang kerabat wanita.

Masa Muda

Pada era mudanya dia pernah berkarir selaku advokat dan setahun selanjutnya, menjadi seorang bendahara di Hispania Ulterior.

Di tahun 59 SM, Julius Caesar menerima jabatan selaku konsul pertama. Jabatan ini membuka jalannya menjadi penguasa Romawi.

Dikisahkan dalam biografi Julius Caesar, ia bertandingmelawan Pompeius, Cato dan Metellus Scipio serta melaksanakan pertempuran di Hispania untuk merebut kekuasaan di Romawi.

Menjadi Diktator Seumur Hidup

Kemenangannya dalam perang kerabat tersebut menciptakan dia kembali ke Roma. Disana ia kemudian mengakibatkan dirinya sebagai penguasa terhebat kekaisaran Romawi.

Julius Caesar lalu di daulat sebagai penguasa Romawi atau Kaisar Kerajaan Romawi. Ia kemudian mengawali melancarkan reformasi besar-besaran kepada penduduk dan pemerintah Romawi.

Julius Caesar menjadi berambisi menjadi diktator seumur hidup terhadap kekaisaran Romawi, dan memusatkan pemerintahan Romawi yang makin melemah dalam republik tersebut.

Julius Caesar diketahui sebagai pemimpin militer dan politikus Romawi yang mempunyai kekuasaannya dari Gallia Comata lalu memperluasnya sampai Oceanus Atlanticus.

Memperluas Kekuasaan Romawi

Ia juga melancarkan serangan pasukan Romawi pertama ke Inggris. Ia juga memperkenalkan dampak Romawi terhadap Perancis.

Dibawah kekuasaan Julius Caesar selaku Kaisar Romawi, kerajaan Romawi tumbuh menjadi salah satu imperium paling berkuasa di Eropa.

Ia bahkan melebarkan kekuasaan Romawi hingga ke Mesir. Perlu dikenali bahwa Julius Caesar memiliki hubungan dekat dengan Ratu Mesir Cleopatra yang dikisahkan sungguh elok. Dari keterkaitannya tersebut dengan Ratu Mesir itu, Julius Caesar mempunyai seorang anak yang kemudian diberi nama Caesarion.

Julius Caesar Wafat

Sayangnya, Diktator sekaligus salah satu pemimpin militer yang terkenal ini nasibnya rampung tragis. Julius Caesar dimengerti meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akhir ditusuk hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator Romawi.

Lukisan Pembunuhan Julius Caesar

Aksi pembunuhan terhadap Julius Caesar pada hari 15 Maret tersebut kemudian pemicu perang kerabat kedua yang menjadi simpulan Republik Romawi dan permulaan Kekaisaran Romawi di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Kaisar Augustus.

Dalam biografi julius caesar, dimengerti Kampanye militer dimengerti secara mendetil lewat tulisannya sendiri berjulukan Kumpulan Komentar (Commentarii), dan banyak dari dongeng hidupnya yang direkam sejarawan seperti Gaius Suetonius Tranquillus, Mestrius Plutarch, dan Lucius Cassius Dio.