No Bootable Device Found “Select Proper Boot Device” merupakan pesan kerusakan Windows yang menimbulkan komputer atau laptop menjadi tidak bisa booting.
Kerusakan ini banyak dialami oleh para pengguna komputer.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya orang yang menanyakan cara untuk menangani problem ini di forum-forum teknologi.
Untuk Anda yang juga sedang mengalaminya, di sini aku akan membahasnya. Karena kebetulan aku sendiri sudah berkali-kali memperbaiki error ini.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Penyebab No Bootable Device Found

No bootable device found ialah sebuah pesan yang timbul, dikarenakan tata cara operasi tidak mampu terbaca dari perangkat penyimpanan.
Penyebab no bootable device found sendiri bisa jadi dikarenakan kerusakan data. Lengkapnya:
- Kerusakan data (corrupt) pada sistem.
- Terdapat virus.
- Kesalahan pengaturan BIOS.
- Penyimpanan (harddisk atau SSD) tidak terbaca.
Baca Juga: Cara Mengatasi Windows Boot Manager Is Missing.
Cara Mengatasi No Bootable Device Found di Windows
Terus terang, untuk mengatasinya tidak begitu sukar, kok. Karena menurut pengalaman saya pribadi, PC saya 90% senantiasa mampu dinormalkan kembali di saat muncul pesan ini.
Berikut solusinya:
1. Cek Apakah Harddisk Masih Terbaca?

Untuk menganalisa apakah harddisk masih terbaca atau tidak, setidaknya ada dua cara yang mampu dilaksanakan:
Pertama | Melalui system information di pengaturan BIOS |
Kedua | Bisa juga mencarinya lewat sajian Hardware |
Kalau tidak ketemu, bermakna dilema harddisk inilah yang jadi penyebabnya. Maka untuk menanggulangi harddisk yang tidak terbaca, ada beberapa cara lagi yang mampu dikerjakan:
#1. Cabut Kabel, Lalu Pasang Lagi
- Bongkar casing komputer.
- Lepaskan kabel harddisk.
- Pasang kembali.
- Nyalakan komputer, kemudian cek kembali harddisk-nya, apakah telah terbaca atau belum?
- Khusus laptop, cukup lepas harddisk dari konektor saja.
#2. Ganti Kabel SATA
- Beli kabel SATA terlebih dahulu (sekitar 10 ribu sampai 15 ribu)
- Kemudian ganti kabel harddisk lama ke yang gres
- Ganti kabel power yang tersambung ke harddisk dari power supply (lazimnya ada lebih dari 1)
- Silakan tes kembali
#3. Tes Harddisk di Komputer Lain
- Silakan lepas harddisk komputer atau laptop Anda terlebih dulu
- Kemudian pasang harddisk tersebut di komputer lain
- Cek apakah terbaca atau tidak
#4. Ganti Harddisk
- Anda perlu cek harddisk masih terbaca dahulu (di komputer lain)
- Kemudian kerjakan tes dengan HDTune
- Kalau bermasalah (ada bad sector) silakan ganti harddisk ke yang baru
- Atau nasehat aku bisa pakai SSD
Ketahui Juga, Cara Mengatasi Operating System Not Found di Komputer.
2. Mengganti Boot Priority di BIOS

Selain problem harddisk tidak terbaca, ada juga kemungkinan kesalahan pengaturan boot priority pada BIOS.
Boot priority adalah pengaturan yang menyuruh komputer atau laptop untuk melaksanakan boot awal pada hardware secara berurutan.
Makanya, selain no bootable device found juga terdapat pula pesan select proper boot device (pilih perangkat boot yang benar).
Contoh sederhananya seperti ini:
Harddisk A | Berisi data-data biasa. |
Harddisk B | Berisi data-data tata cara. |
Detailnya:
- Pada harddisk A, di dalamnya tidak terisi tata cara, melainkan cuma data-data eksklusif saja.
- Sedangkan Harddisk B, berisi data namun terdapat juga tata cara di dalamnya.
#1. Kalau Boot Priority Diatur ke Harddisk A
Harddisk A cuma berisi data. Kaprikornus jika harddisk ini kita utamakan, maka perangkat tidak mungkin mampu melakukan boot. Efeknya, muncullah pesan “no bootable device“.
#2. Kalau Boot Priority Diatur ke Harddisk B
Harddisk B yang terdapat tata cara di dalamnya, akan terdeteksi oleh PC. Dengan begitu, perangkat bisa melaksanakan boot secara normal.
Kesimpulannya bisa diambil, ya. Intinya, kita mesti memutuskan komputer agar pengaturan boot priority dikontrol ke harddisk metode.
Cara Mengatur Boot Priority:
Cara mengaturnya mampu berlainan-beda. Mengingat pada umumnya komputer dan laptop memiliki tampilan BIOS yang berbeda-beda pula.
Tapi secara garis besar, mirip inilah yang harus dilakukan:
- Nyalakan komputer atau laptop Anda.
- Pada ketika timbul layar BIOS, tekan tombol F1 – F12 – DEL (mampu berlawanan-beda).
- Kemudian cari dan masuk ke pengaturan Boot Priority.
- Atur pengaturan priority harddisk berisi metode menjadi yang pertama.
Supaya lebih terang, mungkin video di bawah ini bisa membantu:
Sisanya, tinggal simpan saja kalau pengaturannya telah dikelola dengan benar.
3. Aktifkan Boot ke Legacy
Kalau Anda menemui pesan no bootable device dengan sebuah icon tertentu, maka mampu coba cara ini.
Mengaktifkan boot ke mode legacy, berfungsi untuk membuat komputer atau laptop mampu membaca harddisk dalam mode tertentu.
Caranya:
- Klik Ctrl + ALT + Del saat pesan no bootable device
- Maka komputer atau laptop akan restart
- Masuk ke BIOS dengan menekan tombolnya (silakan sesuaikan)
- Kemudian silakan cari hidangan Boot Legacy
- Aktifkan pengaturannya > Simpan perubahan > Lalu restart
Cara Kedua:
- Matikan komputer atau laptop dahulu (melalui tombol power)
- Kemudian silakan masuk ke BIOS mirip biasa
- Cari pengaturan Load Defaults
- Maka BIOS akan kembali ke pengaturan permulaan
- Kemudian silakan aktifkan Boot Legacy
- Simpan pergeseran, dan restart jika telah.
Untuk cara kedua ini lebih aku rekomendasikan, untuk menghilangkan kesalahan pengaturan yang sudah ada sebelumnya di BIOS.
4. Re-install Windows

Terakhir, opsi reinstall Windows. Solusi ini cocok untuk menangani Windows yang rusak akibat adanya data corrupt maupun terkena virus.
Dengan cara reinstall, data lama akan terhapus dan diganti dengan yang baru.
Sehingga kerusakan yang menimbulkan duduk perkara “no bootable device found” bisa dipastikan akan hilang.
Catatan:
- Bagi saya sendiri, ini adalah hal yang wajib dijalankan, setelah memutuskan bahwa harddisk masih terbaca dan masih wajar , serta pengaturan prioritas boot-nya sudah benar.
- Lakukan clean install lebih dianjurkan. Maksudnya format seluruh data harddisk (data penting backup dahulu).
- Bagaimana cara reinstall-nya? Anda mampu coba cek video berikut ini:
Tambahan, dianjurkan backup data lama untuk jaga-jaga, barangkali tidak sengaja terhapus (semoga data tidak hilang).
Akhir Kata
Masalah “no bootable device“, intinya bukanlan kerusakan berat, asalkan yang rusak itu bukan terletak pada komponennya.
Masalah ini juga mampu terjadi di segala jenis brand laptop, mirip Acer, Asus, Toshiba, Lenovo, VAIO, Dell, HP, dan merk-merk laptop yang lain.
Cara di atas yaitu cara yang umumnya saya kerjakan ketika mendapati pesan ini. Sampai kini, aku selalu sukses memperbaiki pesan “no bootable device” ini.
Sebenarnya, ada beberapa cara lagi untuk menanggulangi pesan ini. Tapi semua cara di atas pun saya pikir telah cukup menolong.
Semoga berguna.