TintaTeras

Pengertian, Jenis, Dan Contoh Kalimat Konjungsi Temporal

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Konjungsi temporal merupakan salah satu kata hubung yang dapat menghubungkan dua kalimat. Namun, banyak orang belum paham penggunaan dalam kalimat serta contoh konjungsi temporal. Nah, postingan ini akan menjelaskan perihal pengertian konjungsi temporal, jenis, fungsi, ciri-ciri serta teladan-misalnya. 

Apa itu Konjungsi Temporal? 

contoh konjungsi temporal

Membuat kalimat yang tepat mudah-gampang susah. Apalagi bila telah berkaitan dengan penggunaan konjungsi dalam kalimat. Secara lazim konjungsi merupakan sebuah kata yang menghubungkan antar kalimat atau antar paragraf. Nah, sebelum beralih ke penjelasan konjungsi temporal, identifikasi dahulu apa itu konjungsi. 

Konjungsi atau yang juga sering disebut dengan kata penghubung yaitu kata peran yang menghubungkan atau menjembatani satu atau dua bahasa yang sederajat. Kata penghubung ini dipakai untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Selain itu, adanya konjungsi menciptakan suatu kalimat mudah dimengerti. 

Berdasarkan pemahaman di atas, kata penghubung berfungsi untuk memperjelas kalimat. Kata penghubung juga menjadi rambu-rambu dalam bahasa tulis sehingga besar lengan berkuasa dalam pembuatan kalimat atau artikel. Bahkan, karangan dalam bentuk deskripsi akan sukar diketahui dikala tidak ditambahi konjungsi atau kata penghubung.

Salah satu jenis konjungsi yang sering digunakan yakni konjungsi temporal. Banyak penulis memakai banyak sekali contoh konjungsi temporal pada teks deskripsi, prosedural, atau naratif. 

Apa itu konjungsi temporal? Beberapa tokoh penting dalam dunia ilmu dan tata bahasa Indonesia mempunyai klarifikasi sendiri-sendiri apa itu konjungsi temporal. Yuk, cari tahu makna konjungsi tersebut melalui banyak sekali definisi yang mereka kemukakan.

  • Menurut Gorys Keraf

Salah satu jago bahasa Indonesia ternama, Gorys Keraf mendefinisikan konjungsi temporal sebagai kata yang menghubungkan kata-kata, frasa atau bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat dalam sebuah tentang.

  • Menurut Abdul Chaer

Abdul Chaer menerangkan pengertian konjungsi temporal selaku kata-kata yang menghubungkan antara kata dengan kata, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat.

  • Menurut M. Ramlan

Menurut M. Ramlan, konjungsi temporal adalah suatu hubungan pertalian waktu dalam suatu kalimat dan dipakai untuk menunjukan terjadinya kejadian antar satu kalimat ke kalimat berikutnya. Selain itu, konjungsi jenis ini yakni kata hubung yang menjelaskan ihwal korelasi waktu kepada dua kejadian yang terjadi.

  • Menurut Ida Widaningsih

Dalam buku yang berjudul Strategi dan Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Ida Widaningsih menjelaskan bahwa konjungsi temporal merupakan kata yang menjadikan penghubung lanjutan urutan langkah demi langkah dalam kalimat.

  • Menurut Sulis Setiawati

Sulis Setiawati menerangkan konjungsi temporal selaku sebuah penghubung waktu yang membuktikan terjadinya peristiwa dari tahap awal ke tahap berikutnya.

Jadi, dari beberapa pemahaman yang dikemukakan oleh para mahir bahasa Indonesia di atas, konjungsi temporal dapat didefinisikan selaku konjungsi waktu atau kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua insiden berbeda dan mempunyai kaitan dengan waktu dalam suatu kalimat. Konjungsi temporal ini juga selaku kata yang menjembatani antara satu insiden dengan insiden lainnya.

Fungsi Konjungsi Temporal

Jika sering membuat karangan atau postingan dalam bahasa Indonesia, kamu pasti sering memakai konjungsi temporal atau konjungsi waktu. Konjungsi jenis ini ternyata mempunyai dua fungsi. Apa saja fungsinya? Berikut ini yaitu penjelasannya.

  • Sebagai kata penghubung antar kalimat

Fungsi konjungsi temporal yang pertama yaitu sebagai kata penghubung yang menghubungkan kalimat majemuk, baik dalam kalimat yang sederajat maupun tidak sederajat. 

Ketika konjungsi temporal disertakan dalam satu kalimat, kalimat tersebut saling terhubung satu sama lain. Konjungsi ini juga dapat membuat susunan paragraf yang bisa memaparkan suatu peristiwa atau insiden. Oleh alasannya itu, adanya konjungsi temporal memudahkan pembaca untuk memahami sebuah kalimat atau paragraf. 

  • Sebagai kata yang menyatakan waktu

Fungsi lain dari konjungsi temporal yakni untuk menerangkan atau menyatakan waktu. Konjungsi temporal mampu menjelaskan dua kalimat yang memiliki peristiwa yang berlawanan dan mampu disatukan sehingga akan terasa saling berkaitan. 

Oleh alasannya itu, penggunaan konjungsi temporal sangat krusial untuk membuat lebih mudah pembaca mengerti teks atau bacaan. Hal ini dikarenakan konjungsi temporal akan membuat teks tersusun sesuai dengan kronologis dan sistematis serta tidak menyebabkan ambiguitas.

Ciri-ciri Kata Konjungsi Temporal 

contoh konjungsi temporal

Sebelum menerangkan teladan konjungsi temporal, ada beberapa ciri kata konjungsi temporal. Untuk lebih mengetahui sekaligus memudahkan proses kenali konjungsi temporal, kau perlu tahu beberapa ciri spesifiknya. Adapun beberapa ciri mampu disimak pada penjelasan di bawah ini.

  • Bersifat fleksibel

Ciri pertama ialah konjungsi temporal mampu ditempatkan di awal, tengah, maupun di final kalimat. Penempatan dalam kalimat bersifat fleksibel selama pemilihan kata konjungsi temporal sesuai dengan makna dan maksud dari kalimat yang dibuat. 

  • Menghubungkan kalimat yang berkaitan komponen waktu

Kata konjungsi temporal mempunyai ciri-ciri selaku kata yang menghubungkan kalimat yang memiliki bagian waktu. Jadi, penggunaan kata konjungsi jenis ini tidak akan mampu dipakai pada kalimat yang tidak memiliki korelasi dengan waktu atau dalam segi waktu. 

  • Bersifat sebagai modus subjungtif

Selanjutnya, konjungsi temporal memiliki fungsi selaku modus subjungtif atau modus yang memastikan kemungkinan (probabilitas) objektif dalam suatu kalimat. Dalam penggunaannya, kata konjungsi jenis ini akan menyebabkan kalimat lebih koheren, mempunyai makna yang lengkap, serta mudah dipahami oleh pembaca. 

  • Bertindak selaku tautan

Ciri dari konjungsi jenis temporal yang lain yakni dapat bertindak selaku tautan. Maksud tautan di sini adalah selaku kata yang menghubungkan antar klausa dengan induk kalimat sehingga penggunaan konjungsi memudahkan pembaca untuk mengenali makna atau korelasi klausa dengan induk kalimat.

Berdasarkan klarifikasi di atas, tak salah kalau konjungsi temporal ini paling kerap digunakan. Penggunaan konjungsi ini disesuaikan dengan setiap teladan pengembangan paragraf. Jadi, pembaca lebih familier dengan penggunaan konjungsi temporal jikalau ketimbang jenis konjungsi lainnya. 

Jenis-jenis Konjungsi Temporal

Sebelum beralih ke klarifikasi contoh konjungsi temporal, ada baiknya kamu tahu jenis-jenisnya: konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat.

  • Konjungsi temporal sederajat

Konjungsi temporal sederajat merupakan jenis konjungsi temporal yang pertama. Jenis konjungsi ini bersifat setara yang artinya konjungsi ditaruh di tengah kalimat. Dengan kata lain, jenis konjungsi ini menjadi kata penghubung pada kalimat beragam setara. 

Satu hal lagi yang perlu dikenali dari konjungsi temporal sederajat ini tidak bersifat fleksibel atau tidak mampu diletakkan di awal ataupun simpulan kalimat. Apabila kata konjungsi temporal sederajat diposisikan di permulaan atau akhir kalimat, makna kalimat akan menjadi ambigu. Akibatnya pembaca kesulitan mengetahui makna yang ingin disampaikan dalam kalimat tersebut. 

Namun, jika ingin menempatkan konjungsi temporal sederajat di permulaan atau final kalimat konjungsi lain perlu ditambahkan agar kalimat mampu diketahui. Kamu juga bisa menyertakan tanda koma untuk memisahkan antar kalimat.

  • Konjungsi temporal tidak sederajat 

Jenis konjungsi temporal yang lain yaitu konjungsi temporal tidak sederajat. Jenis konjungsi ini menerangkan relasi kalimat yang tidak sederajat. Jadi, mampu dibilang bahwa konjungsi temporal tidak tidak sederajat ialah konjungsi yang difungsikan untuk menghubungkan kalimat bertingkat atau tidak setara. 

Konjungsi temporal jenis ini bersifat lebih fleksibel daripada konjungsi temporal sederajat. Hal ini dikarenakan kata konjungsi temporal tidak sederajat dapat diposisikan di permulaan, tengah, ataupun final kalimat. Pembaca pun akan mengetahui maksud dari kalimat tersebut walaupun penempatan kata konjungsi ini diletakkan di mana saja.

Contoh Konjungsi Temporal 

contoh konjungsi temporal

Setelah penjelasan tentang jenis-jenis konjungsi temporal di atas, berikut ini yakni beberapa contoh konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. Yuk, disimak.

  • Contoh konjungsi temporal sederajat

Apakah kau tergolong sering memakai konjungsi temporal sederajat dalam menciptakan kalimat. Namun, apakah kau tahu teladan-teladan dari konjungsi tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh konjungsi temporal sederajat.

  • Kemudian
  • Lalu
  • Setelah itu
  • Sesudah
  • Setelahnya
  • Selanjutnya
  • Sebelumnya
  • Sebelum itu
  • Sehabis itu

  • Contoh konjungsi temporal tidak sederajat

Berikut ini adalah beberapa teladan konjungsi temporal tidak sederajat.

  • Apabila
  • Bila
  • Bilamana
  • Demi
  • Lalu
  • Hingga
  • Sambil
  • Ketika
  • Sementara
  • Semenjak
  • Sejak
  • Sedari
  • Tatkala
  • Saat
  • Sampai

Dari contoh konjungsi temporal di atas, beberapa pola tersebut sering kau dapatkan di jenis teks naratif dan prosedural. Hal ini dikarenakan kedua jenis teks ini menjelaskan perihal proses berurutan (sekuensial) dari sebuah kejadian ataupun aktivitas. 

Contoh kata hubung di atas juga sering dijumpai pada beberapa tingkatan penyusunan, baik antar frasa, antar klausa, bahkan juga antar kalimat. Oleh sebab itu, pengerjaan kalimatnya memerlukan konjungsi temporal khususnya yang berafiliasi dengan waktu untuk membuat pokok-pokok isi wacana atau teks.

Contoh Penggunaan Konjungsi Temporal dalam Kalimat

Setelah mengenali acuan konjungsi temporal sederajat maupun tidak sederajat, kamu juga perlu tahu cara penggunaanya dalam kalimat. Agar lebih paham bagaimana konjungsi temporal melakukan pekerjaan dalam kalimat, yuk simak berbagai acuan penggunaan kedua jenis konjungsi temporal tersebut.

  • Contoh penggunaan konjungsi temporal sederajat dalam kalimat 

Seperti diterangkan di atas, konjungsi temporal sederajat tidak mampu diposisikan di awal dan simpulan kalimat. Berikut ini yaitu beberapa contoh konjungsi temporal sederajat dan penggunaan dalam kalimat.

  • Kemudian

  1. Seorang travel vlogger asal Denmark, Kristian Hansen akan melakukan perjalanan ke pulau Sumatera. Kemudian, ia melanjutkan perjalanannya ke pulau Kalimantan. 
  2. Dia berniat kuliah D3 Farmasi. Kemudian, melanjutkan pendidikan S1 Farmasi.

  • Lalu

  1. Kami akan mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata besok, lalu makan aneka macam jenis menu boga bahari di Fega Seafood Restaurant. 
  2. Tur pagi ini akan dimulai dari pantai Losari, kemudian dilanjutkan ke Benteng Rotterdam.

  • Setelah itu

  1. Jadwal kami hari ini yaitu mengikuti rapat kerja di aula kantor, setelah itu kami akan melakukan kerjasama ke kantor Dinas Pendidikan Dasar di Kota Jakarta Utara. 
  2. Kami akan mudik ke tempat tinggal nenek di desa. Setelah itu, berkunjung ke rumah paman.

  • Sesudah

  1. Kami akan secepatnya menginformasikan pengumuman hasil seleksi untuk wawancara posisi manajer setelah kami menyelesaikan menginput proses administrasi pelamar.
  2. Badannya meriang sehabis menerima vaksin ketiga.

  • Setelahnya

  1. Para golongan kerja guru sekolah dasar secepatnya melakukan acara pelatihan kurikulum setelahnya dana pinjaman kalangan kerja diterima dari pemerintah. 
  2. Adikku mengikuti acara pembatasan makanan . Setelahnya, beliau tetap mesti berolahraga dan mempertahankan makanan yang disantap.

  • Selanjutnya

  1. Saya akan mengumumkan tata cara registrasi via aplikasi, berikutnya Anda bisa melakukannya sendiri.
  2. Para siswa akan mengikuti study tour ke Bromo. Selanjutnya, mereka akan pergi ke Bandung.

  • Sebelumnya

  1. Dina sering menampakkan tampang cemberut hari ini, padahal di hari sebelumnya dia terlihat sungguh senang dan banyak bicara dengan orang sekitarnya. 
  2. Ibu akan membelikan kami baju. Sebelumnya, ibu menarik uang di ATM.

  • Sebelum itu

  1. Jangan lupa masukkan tepung terigu, dua butir telur, bawang merah dan bawang putih cincang, serta air seperlunya. Sebelum itu, siapkan bejana untuk tempat mengaduk gabungan.
  2. Teman-sobat akan mengadakan pesta perpisahan. Sebelum itu, mereka akan mengadakan program pembentukan panitia.

  • Sehabis itu

  1. Orang tuaku berniat pergi umrah di simpulan bulan Desember tahun ini. Sehabis itu, mereka akan eksklusif piknik ke Turki.
  2. Anak-anak akan pergi berenang. Setelah itu, mereka akan mengikuti kontes menggambar.

  • Contoh penggunaan konjungsi temporal tidak sederajat dalam kalimat 

Berikut ini ialah pola konjungsi temporal tidak sederajat dan penggunaannya dalam kalimat.

  • Apabila

  1. Apabila jerawat di tampang meradang dan bernanah, kamu semestinya secepatnya berobat ke dokter kulit.
  2. Saya tidak segan-segan membalas jika beliau terus berkata bernafsu.

  • Bila

  1. Saya akan menjawab kronologi terjadinya pertengkaran malam tadi dengan sejujur-jujurnya, kalau polisi mengajukan pertanyaan kepada aku. 
  2. Bila ayah lembur kerja hari ini, jangan lupa kunci pintu.

  • Bilamana

  1. Kamu mesti melakukan tugas dengan sebaik mungkin bilamana kamu diserahkan tanggung jawab untuk menjadi seorang ketua panitia resepsi perkawinan.
  2. Bilamana BPK meminta mengisi data laporan keuangan, semua staf wajib mempersiapkan data yang dibutuhkan.

  • Demi 

  1. Aku akan belajar dengan bersungguh-sungguh demi menggapai cita-cita untuk kuliah ke mancanegara.
  2. Demi kau dan anak kita, saya akan bersusah payah.

  • Lalu 

  1. Pak Dirman mengecat seluruh dinding ruangan di rumah, kemudian membersihkan noda-noda cat di permukaan lantai dengan menggunakan tiner.
  2. Dera akan mengajukan pengunduran diri, kemudian membuka perjuangan sendiri.

  • Hingga 

  1. Kami akan terus melakukan rekrutmen pegawai untuk posisi manager penjualan hingga menemukan calon terbaik untuk menempati posisi tersebut.
  2. Hingga datang waktunya mereka akan terus menunggu.

  • Sambil 

  1. Ibu sedang mencuci baju di mesin cuci sambil menciptakan bekal makan siang untuk kami di sekolah.
  2. Sambil menanti waktu berbuka puasa, kami mengaji.

  • Ketika 

  1. Marni tidak sadar dompetnya terjatuh saat berjalan menuju ke stasiun kereta api.
  2. Ketika gempa terjadi malam itu, aku sedang berada di luar kota.

  • Sementara 

  1. Aku sebenarnya ingin datang ke pesta ulang tahunmu, beberapa waktu program serentak dengan jadwal dinas luar.
  2. Sementara masih menanti antrean, kami pergi ke apotek.

  • Semenjak 

  1. Wina bertugas mencari nafkah menghidupi ibu dan adik-adiknya sejak ayahnya meninggal 3 tahun lalu.
  2. Semenjak tata cara kerja di kantor beralih ke tata cara digital, pengeluaran untuk pembelian kertas menyusut.

  • Sejak 

  1. Mario telah mengikuti aneka macam kontes pidato bahasa Arab di berbagai tingkat provinsi sejak tahun 2020.
  2. Sejak dua hari yang kemudian Jakarta diguyur hujan deras.

  • Sedari 

  1. Adik mengurung diri di kamar dan mogok bicara, sedari ayah tidak mengabulkan keinginannya untuk mempunyai motor baru. 
  2. Sedari kecil kami diajarkan untuk hidup ekonomis.

  • Tatkala

  1. Tatkala beliau sedang mengantre di meja kasir untuk membayar barang belanjaan, datang-tiba dia melihat ibu hamil pingsan.
  2. Pelangi muncul dengan indahnya tatkala hujan reda.

  • Saat

  1. Saat hujan turun dengan derasnya datang-tiba listrik padam dan rumah berada dalam kegelapan.
  2. Kami telat datang ke bandara saat pesawat lepas landas. 

  • Sampai 

  1. Saya akan berupaya mempersiapkan semua yang dibutuhkan, termasuk powerpoint untuk sidang tesis dengan baik hingga waktu ujian tesis datang.
  2. Sampai dikala ini pelaksanaan tes berbasis komputer di Sekolah Menengan Atas berjalan dengan lancar.

Inilah penjelasan wacana pengertian, jenis, fungsi, ciri-ciri, serta contoh konjungsi temporal dalam kalimat. Praktis dimengerti, bukan? Semoga klarifikasi di atas dapat membantu kamu mempraktikkan cara memakai konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat di dalam kalimat.

Artikel Menarik Lainnya: