Bagi Anda yang sedang menikmati libur panjang, tidak ada salahnya jikalau Anda mengikuti libur panjang keliling sebagian besar pulau Jawa.
Ya, ada banyak daerah rekreasi mempesona di pulau Jawa dan tentu saja bisa mempengaruhi mata Anda dengan keindahannya.
Salah satu kawasan yang dapat Anda kunjungi untuk menciptakan liburan yang mengasyikkan adalah mendatangi daerah wisata di Banten.

Secara geografis, propinsi Banten terletak di bab paling barat pulau Jawa, jadi bagi Anda yang bermaksud untuk mengawali liburan dari ujung timur Jawa Timur niscaya akan sangat melelahkan.
Meski demikian, obyek rekreasi di Banten tetap menjadi salah satu daerah rekreasi murah di Indonesia yang menjadi favorit dan wajib Anda datangi.
Baca juga: 10 Daya Tarik Pantai Carita Anyer dan Harga Tiket Masuk Terbaru
Suasana dan aura Banten sudah akan terasa semenjak Anda memasuki kota Jakarta dan menuju jalan tol Jakarta-Merak. Jalan berdebu mungkin akan mengiringi perjalanan Anda dari Jakarta menuju Tangerang, Serang, sampai Cilegon.
Akan lebih baik jikalau Anda melaksanakan perjalanan pada malam hari supaya tidak mencicipi panasnya kota Jakarta.
Ditambah lagi Jakarta penuh dengan polusi dan debu, hal ini tentu akan membuat Anda tidak akan menikmati perjalanan bukan?
Kaprikornus bagi Anda para pelancong yang ingin berlibur ke Banten pada musim kemarau, siapkan masker penutup hidung untuk menyingkir dari polusi udara.
Menelusuri Sejarah Kejayaan Kesultanan Banten di Pelabuhan Merak
Banten yang populer dengan Kesultanannya tentu banyak menyimpan daerah bersejarah. Mulai dari istana hingga tempat wisata.
Lantas apa saja jejak sejarah yang wajib dikunjungi dikala berada di Banten? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.
1. Berkunjung ke Makam Syekh Djamaluddin di Kawasan Pelabuhan Merak

Kaprikornus, bagi Anda yang berada di Banten atau bermaksud untuk piknik ke Banten, Anda bisa mengawali perjalanan wisata ke Kerajaan Islam Banten dengan track tujuan ke pantai sekitar pelabuhan Merak, melihat reruntuhan Istana Kaibon, ke makam Syekh Djamaluddin, dan juga ke makam Maulana Muhamamad.
Istana Kaibon sendiri dikala ini cuma mampu disaksikan oleh pelancong adalah berupa reruntuhan bangunan yang tidak berupa .
Kendati demikian, turis yang berkunjung ke bekas istana Kesultanan Banten masih mampu menyaksikan sisa-sisa kejayaan kerajaan yang pernah dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa ini.
Baca juga: Wisata Edukasi Jakarta Aquarium, Pengalaman menyaksikan Akuarium di Tengah Kota
Setelah melewati Istana Kaibon, Anda mampu melanjutkan perjalanan ke daerah pelabuhan Merak, Anda mampu melihat hiruk pikuk aktifitas pelabuhan sembari menikmati senja disana.
Tidak hanya dapat menikmati senja saja, Anda juga mampu mengungkap sejarah kesultanan Banten disana dengan melakukan kunjungan yang mempesona ke makam Syekh Djamaluddin. Makam salah satu pemimpin Kesultanan Banten tersebut cukup luas.
Makam syekh yang satu ini cukup menawan alasannya adalah berada di tepian pantai, sehingga saat berkunjung Anda akan ditemani dengan hembusan angin pantai yang cukup kencang.
Makam Syekh Djamaluddin ini dibuka selama 24 jam. Makara, Anda mampu berkunjung kapan saja bisa pagi, siang, sore atau malam hari.
Di malam hari pun masih banyak para wisatawan yang berkunjung sembari menikmati kopi di pinggir pantai makam alasannya adalah ada banyak deretan warung-warung masakan milik warga lokal. Harganya juga lumayan terjangkau kantong.
Nah, bagi Anda yang berniat untuk bermalam di tempat makam Syekh Djamaluddin pun juga tidak perlu khawatir.
Di komplek wisata sejarah budaya tersebut tersedia dua buah hall atau bangsal yang cukup luas untuk menjadi tempat tidur massal
Karena hall tersebut menjadi daerah biasa , maka wisatawan backpacker yang tidur disana mesti rela berdesakan dan terpolusi suara ribut wisatawan yang lain.
Fasilitas biasa kawasan nginap gratis lumayan bersih namun juga bising. Maklumlah, Banten merupakan salah satu tujuan wisata Wali Songo yang dihadiri oleh warga muslim dari seluruh Pulau Jawa.
Jangan terkejut jika sedang asyik tidur kita dibangunkan bunyi ribut percakapan orang Madura, Jawa, Sunda, Tegal, Banyumas dan beragam aksen kawasan yang lain.
Hitung-hitung mengenal kekayaan budaya bangsa kan tidak persoalan?
2. Jalan-jalan di Pantai Banten Yang Bersejarah

Pelabuhan Banten populer dalam sejarah kebudayaan bangsa Indonesia berkat aksi heroik Fatahillah yang menyerang pasukan Portugis.
Menurut Wikipedia, dalam perkembangannya Kesultanan Banten menjadi salah satu wilayah kekuasaan Keraton Kasepuhan Cirebon.
Hal tersebut disokong dengan catatan sejarah bahwa Sunan Gunung Jati (pemimpin Keraton Cirebon) mengutus putranya yang bernama Maulana Hasanudin untuk menyerang dan menguasai Banten.
Keberhasilan Maulana Hasanudin menduduki Banten dari kekuasaan Kerajaan Sunda bertahan selama kurang lebih 300 tahun, sampai kesannya Kesultanan Banten runtuh pada abad kolonialisme Belanda.
3. Mercusuar Cikoneng Banten

Sisa-sisa kejayaan Kesultanan Banten masih mampu kita temui kini di sekeliling pelabuhan Merak.
Bangunan mercu suar, reruntuhan istana Banten, makam raja-raja Banten, dan benteng peninggalan Belanda ialah beberapa bukti Kesultanan Banten pernah berjaya.
Pusat Pemerintahan Kesultanan Banten diperkirakan berada di sekeliling kota Cilegon ketika ini, mulai dari daerah Anyer hingga Merak.
Pelabuhan Merak bukan hanya sebagai penghubung transportasi laut dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sebaliknya, namun juga selaku kekuatan ekonomi masyarakat lokal.
Bahkan ketika ini sedang dibangun jembatan yang mau menghubungkan kedua pulau. Pada malam hari kita mampu melihat kelap-kelip daerah Bakauheni di seberang lautan.
4. Jejak Kesultanan Banten Keraton Kaibon

Tempat bersejarah di Banten yang berikutnya mampu Anda kunjungi adalah Keraton Kaibon. Kraton kaibon yaitu tempat wisata budaya di Banten Lama yang berada di Kampung Kroya, Kasunyatan, Kasemen.
Anda bisa menempuh jarak kurang lebih sekitar 20 menit dari sentra Kota Serang. Keraton Kaibon sendiri mempunyai kisah sejarah kesultanan Banten yang cukup menarik ialah ialah kawasan tinggal ibu dari Sultan Banten yang ke-21, serta menjadi keraton kedua setelah Keraton Surosowan di Banten.
Anda bisa menjelajahi dan menelusuri area ini dan menyaksikan pilar-pilar dari bangunan keraton, serta bab-bagian lain salah satunya tangga di dalam bangunan ini.
5. Sejarah Budaya dan Kesultanan Isam Banten di Masjid Agung Banten

Sejarah budaya dan kesultanan islam Banten yang berikutnya wajib Anda kunjungi yakni Masjid Agung yang dibangun sekitar tahun 1566, pada kala Sultan Maulana Hasanuddin.
Anda bisa singgah dan berkunjung ke masjid agung untuk melakukan napak tilas sejarah sekaligus beribadah, alasannya masjid yang berlokasi di Desa Banten Kecamatan Kasemen.
Anda memerlukan waktu sekitar 25 menit untuk hingga ke Masjid Agung Banten dengan kendaraan bermotor dari pusat Kota Serang.
Satu hal yang cukup unik dari masjid bersejarah di Banten yang satu ini terletak pada menaranya yang memiliki lima tingkat, bangunannya serupa dengan tumpeng..
Itu ia ulasan perihal tempat wisata sejarah kesultanan Banten yang ada di pelabuhan merak dan sekitarnya yang wajib Anda datangi saat berada di Banten.
Anda bisa berlibur sekaligus memperbesar pengetahuan dengan napak tilas Menelusuri Sejarah Kejayaan Kesultanan Banten.
Seru sekali bukan? selamat berlibur dan selamat berkunjung, terimakasih…