TintaTeras

20 Masakan Khas Batak Yang Wajib Dicoba

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Sumatra Utara terkenal dengan keindahan alam yang mempesona, salah satunya ialah Danau Toba yang merupakan danau terbesar di Indonesia. Namun, jika berkunjung ke tempat ini, tentu tidak lengkap rasanya jika tidak menjajal kuliner khas suku Batak–salah satu suku yang banyak mendiami tempat tersebut.

Ada banyak opsi kuliner khas Batak yang mampu kamu coba, mulai dari camilan, lauk, sampai sambal. Apa saja itu? Berikut dua puluh daftarnya.

1 Tipa-Tipa

makanan khas batak

Jika berkesempatan tiba ke Kabupaten Toba, sempatkanlah untuk berbelanja tipa-tipa. Camilan khas Batak ini mempunyai tekstur seperti sereal gandum dan biasanya dirasakan dengan dipadukan gula dan kelapa parut. Namun, kudapan ini akan terasa lebih mantap lagi kalau dikonsumsi bareng secangkir kopi atau teh.

Terbuat dari padi, pengerjaan tipa-tipa ternyata cukup gampang. Setelah dipanen, padi dijemur di bawah terik sinar matahari, kemudian direndam selama dua hari. Selanjutnya, padi ditiriskan dan digongseng menggunakan periuk sampai matang. Setelah itu, padi yang masih panas ditumbuk, lalu ditampi untuk memisahkan dari kulitnya.

Sebagai berita, “tipa-tipa” memiliki arti ditumbuk berulang-ulang, nama ini diambil dari proses pembuatan camilan tersebut. Setelah ditumbuk dan ditampi, makanan khas Batak ini pun siap untuk dihidangkan.

  • Berasal dari: Porsea, Toba Samosir, Sumatra Utara

2. Sirapege

Sirapege, itulah masakan unik yang disajikan dengan bunga kembang sepatu. Bukan sekadar dekorasi, bunga tersebut sungguh-sungguh disantap layaknya lalapan. Ternyata, bunga kembang sepatu mempunyai kandungan minyak yang berguna untuk melindungi lambung dari pedas berlebih dikala memakan masakan ini.

Sirapege dibuat dari materi utama berbentukdaging sapi atau kambing. Namun, bekerjsama nama sirapege itu sendiri berasal dari adonan kata ‘sira’ yang memiliki arti garam, dan ‘pege’ yang bermakna jahe. Kedua materi inilah yang menjadi bumbu dalam menu sirapege bareng beberapa bumbu lainnya.

Untuk menciptakan sirapege, potong daging kambing. Lalu, tambahkan garam dan air perasan jeruk nipis. Setelah itu, tambahkan air perasan kulit sikam untuk mematangkan dan membunuh basil pada daging. Selanjutnya, asapkan daging hingga kering, kemudian angkat dan potong dadu.

Untuk bumbunya, siapkan irisan bawang merah, cabe, dan jahe. Setelah itu, taburkan bumbu tersebut di atas daging, tambahkan garam dan air perasan jeruk nipis, kemudian campurkan secara merata. Sirapege pun siap untuk dikonsumsi.

3. Daun Ubi Tumbuk

makanan khas batak

Di aneka macam tempat di Indonesia, daun ubi atau daun singkong memang kerap dimasak selaku lauk yang yummy sebagai sobat makan nasi. Begitu pun di tanah batak, daun ini juga dibuat menjadi kuliner lezat yang disebut dengan daun ubi tumbuk.

Sesuai namanya, hidangan ini dibentuk dari daun ubi yang ditumbuk halus bareng bahan yang lain, ialah kecombrang dan rimbang. Bahan yang sudah halus tadi lalu dimasak bareng santan dan bumbu-bumbu yang lain. Setelah matang, daun ubi tumbuk pun siap disuguhkan untuk keluarga di rumah.

4. Daun Ubi Jantung Pisang

Selain daun ubi tumbuk, daun ubi juga mampu diolah menjadi daun ubi jantung pisang. Seperti namanya, kuliner khas Batak ini dibuat dari variasi daun ubi yang ditumbuk dan jantung pisang yang dicincang. Campuran kedua materi tadi kemudian ditumis dengan bumbu sampai matang.

5. Sambal Tuktuk

makanan khas batak

Makanan pedas memang jadi favorit bagi pada umumnya orang di Indonesia. Tidak heran bila bermacam-macam sambal kerap didapatkan di aneka macam tempat. Pun di Sumatra Utara, kamu bisa menjajal sambal tuktuk asal Tapanuli yang mempunyai cita rasa pedas yang khas.

Nama “tuktuk” sendiri diambil dari cara pembuatannya yang diulek (dituktuk) memakai batu. Meski materi-bahannya tidak jauh berbeda dengan sambal lain, sambal tuktuk mempunyai cita rasa yang khas sebab kedatangan andaliman sebagai salah satu bahannya.

Adapun cara pembuatannya, siapkan cabe merah, tomat, cabai rawit, dan kecombrang. Setelah dicuci, rebus bahan-materi tersebut hingga layu, kemudian tiriskan. Sementara itu, siapkan juga bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Lalu, goreng sampai matang.

Setelah itu, letakkan semua materi tadi di atas cobek, tambahkan andaliman secukupnya, kemudian ulek. Jangan terlalu halus, uleklah sambal dengan tekstur yang agak kasar biar rasanya lebih nikmat.

Setelah diulek, tambahkan garam, perasan jeruk nipis, dan air panas. Aduk secara merata sampai semuanya tercampur, lalu cicip sedikit. Jika rasanya sudah pas, sambal tuktuk pun siap disuguhkan.

  • Dapat ditemukan di: Tapanuli sampai Mandailing Natal

6. Dali ni Horbo

Dali ni Horbo, kerap dijuluki sebagai keju Batak, adalah kuliner lezat yang yang dibuat dari susu kerbau. Penganan asal Tapanuli ini kerap dikonsumsi oleh penduduk Batak, dan hingga sekarang masih bisa ditemukan dengan mudah.

Dalam sejarahnya, pembuatan dali ni horbo dari susu kerbau telah menjadi tradisi sejak hadirnya perkumpulan orang Batak. Makanan khas Batak ini lalu menjadi sajian utama yang mampu ditemui di setiap rumah warga Batak.

Karena terbuat dari susu, dali ni horbo pasti banyak mengandung nutrisi layaknya susu yang lain mirip protein, lemak, dan karbohidrat. Namun untuk memberikan khasiat perhiasan, kuliner ini dapat dimasak dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, andaliman, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

Dalam proses pembuatannya, dali ni horbo dibentuk secara tradisional tanpa menggunakan materi kimia. Susu kerbau yang telah diperah, direbus dalam wadah steril dengan menyertakan air nanas atau air perasan daun pepaya. Hal ini dikerjakan untuk menghilangkan bau bacin dan membantu mengentalkan susu.

Selama perebusan, lazimnya akan terbentuk buih-buih di atas susu yang perlu diambil bertahap sampai susu mengental. Setelah sepuluh menit, dali ni horbo siap disajikan.

  • Dapat didapatkan di: sekitar Danau Toba, dari Parapat, Tarutung, hingga Pulau Samosir.

7. Lapet

makanan khas batak

Lapet, kudapan manis yang populer di kalangan penduduk Batak, memiliki dua jenis tergantung pada materi yang digunakan, adalah beras atau ketan. Meski terlihat mirip, tetapi kedua jenis lapet ini memiliki perbedaan pada teksturnya.

Pembuatan lapet beras tidaklah susah. Caranya, beras digiling sampai jadi tepung, lalu diayak dan dikukus. Selanjutnya, beras giling tersebut lalu diayak lagi dan dicampur dengan kelapa parut, gula merah, dan garam. Setelah itu, kemasan adonan materi tersebut dengan daun pisang, lalu kukus sampai matang.

Tidak seperti lapet ketan yang lengket, lapet beras memiliki tekstur yang lembut dikala disantap. Selain itu, lapet beras juga mempunyai cita rasa yang anggun alami dari gula merah serta gurih dari kelapa dan garam.

Kue lapet ialah hidangan wajib bagi orang-orang Batak alasannya adalah semenjak lama sudah menjadi hidangan dalam program adat, kumpul keluarga, ijab kabul, dan selaku kudapan sambil minum kopi di warung.

  • Dapat didapatkan di: Kabupaten Toba dan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara

8. Ombus-ombus

Ombus-ombus merupakan penganan yang cukup digandrungi oleh masyarakat Batak. Nama ombus-ombus sendiri memiliki arti “tiup-tiup” yang mengacu pada kebiasaan memakan kudapan manis ini ketika masih panas dengan cara meniupnya terlebih dulu.

Sama halnya dengan lapet, ombus-ombus juga dibentuk dari beras yang haluskan, kelapa parut, dan gula merah. Namun, kedua kueini mempunyai perbedaan pada penyusunan adonannya.

Lapet dibentuk dengan mencampur semua bahan menjadi adonan, kemudian dikemas daun pisang dan dikukus. Sedangkan pada ombus-ombus, gula merah dijadikan sebagai isian, lalu ditutup dengan adonan dari beras dan kelapa parut. Setelah itu, ombus-ombus dikemas dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

  • Dapat ditemukan di: Siborong-borong

9. Itak Gurgur

makanan khas batak

Itak gurgur adalah penganan tradisional khas Batak yang biasanya dihidangkan dalam program adab tertentu. Kata gurgur di sini mempunyai arti “membara” alasannya si pemberi berharap supaya orang yang memakan itak gurgur memiliki semangat yang membara.

Sama seperti lapet, itak gurgur juga dibuat dari itak, yakni beras yang dihaluskan dengan cara tradisional. Pun rasanya juga gurih dan manis, seperti dengan lapet. Namun, perbedaan kedua jenis makanan ini terletak pada proses pembuatannya.

Cara menciptakan itak gurgur sebenarnya cukup praktis. Bahan-materi seperti itak, kelapa muda parut, gula pasir, dan air panas diaduk sampai membentuk campuran. Kemudian, adonan tersebut dicetak secara manual menggunakan kepalan tangan. Selesai, itak gurgur pun siap dinikmati tanpa perlu diolah.

Biasanya, itak gurgur dibentuk bukan untuk disimpan, melainkan untuk pribadi dimakan. Karena tidak diolah, makanan ringan ini biasanya mampu bertahan selama sehari saja.

10. Itak Pohul-Pohul

Selain itak gurgur, makanan khas Batak lain yang juga dibentuk dari beras giling adalah itak pohul-pohul. Sebenarnya, materi-bahan yang dipakai dalam pengerjaan itak pohul-pohul sama persis dengan itak gurgur. Selain itu, pembuatannya juga nyaris serupa, adalah dicetak memakai tangan.

Perbedaan antara itak gurgur dan itak pohul-pohul terletak pada ada tidaknya proses pengukusan. Itak gurgur tidak dikukus, sedangkan itak pohul-pohul dikukus terlebih dulu sebelum disajikan. Kaprikornus, itak gurgur tidak lagi disebut itak gurgur apabila dikukus, melainkan akan berubah nama menjadi itak pohul-pohul.

  • Berasal dari: Tapanuli

11. Sasagun

makanan khas batak

Satu lagi makanan khas Batak yang terbuat dari beras, sasagun juga pantas untuk dicicipi. Camilan tradisional dari Batak Toba ini terbuat dari bahan-bahan yang serupa mirip lapet, yakni beras yang dihaluskan, gula merah, dan kelapa.

Pembuatan sasagun dijalankan dengan menyatukan materi-materi menjadi suatu gabungan. Dalam kondisi kering, adonan tersebut lalu disangrai hingga matang. Setelah matang, sasagun pun mampu eksklusif dirasakan.

Pada zaman dulu, sasagun menjadi makanan yang sering diandalkan dalam kondisi khusus, seperti saat memasuki hutan atau ketika perang di kala penjajahan. Selain itu, masakan ini juga kerap dijadikan bekal saat merantau.

Bukan hal yang aneh mengenang sasagun bisa bertahan lama dan sangat simpel untuk dinikmati. Karena itulah makanan ini mampu dijadikan sebagai pengganti nasi yang mampu disantap kapan pun.

12. Kacang Sihobuk

Sesuai namanya, kacang sihobuk merupakan penganan yang berasal dari Desa Sihobuk, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Meskipun terlihat sama mirip kacang kebanyakan, tetapi kacang sihobuk mempunyai keunikan tersendiri dari proses pengolahannya.

Pertama-tama, kacang dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Lalu, kacang tersebut direndam sekitar dua hingga tiga jam semoga higienis dari tanah yang melekat. Setelah itu, kacang tersebut disangrai memakai pasir dalam suatu wadah hingga matang.

Kacang yang telah matang kemudian dipilah sebelum dikemas dan dijual. Kemasan kacang sihobuk ini terbilang unik sebab memiliki desain yang seragam berwarna merah putih. Namun ada satu hal yang membedakan antara produk kacang sihobuk satu dengan lainnya, adalah nama produsennya.

  • Dapat ditemukan di: sejumlah toko di sepanjang jalan dari Sipoholon hingga ke Tarutung, Tapanuli Utara

13. Na Tinombur

makanan khas batak

Bagi penggemar masakan ikan, na tinombur mampu jadi masakan yang pantas dicoba. Biasa disajikan dalam program keluarga, sajian ini dibuat dari materi dasar berbentukikan mujair atau ikan mas. Kata tombur sendiri dapat diartikan selaku “mengairi” atau “membasahi” yang merujuk pada proses melumuri bumbu pada ikan.

Bumbu atau tombur inilah yang menjadi bagian utama dari na tinombur, terdiri dari materi-materi mirip bawang merah, jeruk nipis, jahe, kemiri, dan andaliman. Andaliman akan membuat hidangan ini lebih pedas dan gurih. Sebelum dilumuri bumbu, ikan mujair atau ikan mas harus dipanggang atau digoreng apalagi dulu.

14. Naniura

Di Jepang ada sashimi, sedangkan di Tanah Batak ada naniura. Meski sama-sama menggunakan ikan yang tidak diolah, naniura sebetulnya berlainan dari sashimi dalam penyajiannya. Naniura disuguhkan dengan bumbu, sedangkan sashimi dicicipi tanpa bumbu.

Untuk menciptakan naniura, ikan mas dibersihkan apalagi dahulu dengan mencampakkan sisik dan kotoran. Ikan lalu dibelah dua dan dihilangkan durinya. Setelah itu, ikan tersebut dilumuri dengan air perasan jeruk nipis semoga tidak anyir.

Untuk bumbunya, siapkan andaliman, utte jungga, bawang putih, bawang merah, cabe merah , kacang tanah, kemiri, kunyit, ketumbar, dan kecombrang. Kemudian, sangrai semua bumbu tersebut, kemudian tumbuk hingga halus.

Setelah ikan dan bumbu siap, lumuri ikan dengan bumbu, lalu diamkan sekitar 4-5 jam. Dalam waktu tersebut, ikan akan mengalami proses fermentasi sehingga akan matang meskipun tidak dimasak.

  • Berasal dari: Tanah Batak khususnya kawasan Toba, Pulau Samosir, Danau Toba, Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.

15. Dekke Na Niarsik

makanan khas batak

Selain naniura, terdapat sajian ikan khas Batak lain yang disebut dengan dekke na niarsik atau ikan yang dikeringkan. Pemberian nama tersebut berasal dari proses memasaknya, adalah diolah secara terus-menerus sampai kering. dengan bumbu andaliman dan asam cikala.

Dihidangkan dalam upacara budbahasa tertentu, dekke na niarsik ternyata memiliki filosofi tersendiri dalam kehidupan masyarakat Batak. Dalam pengerjaan dekke na niarsik, ikan tidak disisiki sebelum dimasak. Hal ini merepresentasikan citra kehidupan manusia secara utuh.

Awalnya, ikan yang dipakai berupa “ikan ihan” yang banyak hidup di Danau Toba. Namun alasannya adalah makin langka, ikan tersebut diganti dengan ikan mas yang dianggap lebih hemat dan berwarna emas yang menggambarkan kesejahteraan.

16. Mi Gomak

Salah satu hidangan yang populer di antara kuliner khas Batak yaitu mi gomak. Konon, nama mi gomak berasal dari teknik penyajiannya yang dulunya dilaksanakan dengan cara “gomak” yang bermakna “ambil” atau “peras”. Makara, mi tersebut digomak atau digenggam dengan tangan kosong sebelum dihidangkan di atas piring.

Sampai dikala ini, masih ada penjual mi gomak yang mempertahankan cara penghidangan dengan memakai tangan, meski dilapisi sarung tangan atau plastik. Namun, tak sedikit juga yang telah menggunakan sendok atau garpu dalam penyajiannya.

Kendati terlihat mirip mi aceh, mi gomak memiliki ciri khas tersendiri sebab  menggunakan bumbu andaliman. Selain itu, mi gomak juga memakai mi lidi besar yang menciptakan tekstur mi lebih padat, kenyal, dan tidak gampang putus. Hal itu pasti berbeda dengan mi Aceh yang menggunakan mi telur atau mi kuning.

Mi gomak dapat diolah baik sebagai mi goreng ataupun mi kuah. Untuk varian mi kuah, mi lazimnya akan dipisahkan dari kuah dan sambalnya. Kuah tersebut nantinya disiramkan ke mi dan dihidangkan selagi panas. Sedangkan untuk mi goreng, mi biasanya diolah dengan cara ditumis menggunakan sedikit air.

  • Mi gomak ialah masakan khas kawasan sekitar Danau Toba (Porsea, Balige, Laguboti, Tarutung, hingga Tapanuli Selatan)
  • Juga mampu ditemukan di Medan, Siantar, Parapat, Labuhan Batu, Sibolga, hingga Deli Serdang

17. Hare

makanan khas batak

Hare ialah bubur kuning yang terbuat dari tepung beras, timun, kunyit, kencur, dan santan. Biasanya, hare juga ditambah dengan nangka untuk memperkaya rasa dan aroma. Makanan ini sering dijumpai dalam pesta orang Batak.

Selain lezat, hare ternyata juga memiliki kegunaan untuk memperbesar stamina dan membuat tubuh lebih sehat. Kuliner ini dahulunya kerap diberikan terhadap perempuan yang sedang hamil muda. Hare bahkan juga dipercaya dapat meningkatkan kesuburan sehingga sering diberikan juga kepada wanita yang sulit hamil.

18. Manuk Napinadar

Kerap dihidangkan dalam pesta budpekerti tertentu, manuk napinadar umumnya disuguhkan dalam situasi sukacita mirip ijab kabul, kelahiran, atau ketika akan merantau. Hidangan khas Batak ini dibentuk dari ayam kampung Jantan yang melambangkan kegagahan dan keberhasilan.

Manuk napinadar ternyata memiliki filosofi tersendiri bagi warga Batak. Ketika menu ini diberikan terhadap seseorang, orang tersebut diharapkan menemukan berkat dan kesehatan yang berlimpah.

Untuk pembuatannya, ayam dipanggang kemudian dilumuri dengan darah dari ayam itu sendiri dan diaduk dengan bumbu, kemudian dimasak. Kombinasi darah dan bumbu ini akan menciptakan kuah yang gurih dan kental.

Karena mengandung darah, manuk napinadar tidak halal dikonsumsi. Namun, bagi kau yang beragama Islam, kuliner ini juga juga mampu dinikmati dengan tidak menggunakan darah, melainkan diganti dengan kelapa parut.

19. Saksang

makanan khas batak

Saksang yakni kuliner khas Batak yang dibuat dari daging cincang, mampu berbentukdaging babi atau anjing. Daging ini lalu dimasak dengan bumbu rempah, baik dengan darah sembelihan hewan tersebut atau tanpa darah.

Adapun bumbu rempah yang digunakan, yakni bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, cabe, jahe, andaliman, lengkuas, kunyit, serai, daun jeruk purut, dan daun salam.

Saksang merupakan salah satu makanan yang terkenal dalam khazanah masakan Batak bersama babi panggang, arsik, dan daun ubi tumbuk. Masakan-kuliner tersebut kerap dihidangkan di kedai makan tradisional Batak yang disebut Lapo.

Karena mengandung daging babi atau anjing dan juga darah, saksang ialah masakan nonhalal sehingga dihentikan disantap bagi mereka yang beragama Islam. Namun dalam pesta ijab kabul orang Batak, lazimnya sajian untuk tamu ajakan muslim sudah dipisahkan dari kuliner nonhalal ini.

20. Tanggo-Tanggo

Tanggo-tanggo ialah masakan khas Batak yang yang dibuat dari daging babi atau anjing sama mirip saksang. Begitu pun dengan bumbunya, juga seperti dengan bumbu saksang.

Perbedaan antara saksang dan tanggo-tanggo ialah ukuran penggalan daging tanggo-tanggo lebih besar, ialah sebesar kepalan tangan. Hal ini tentu berlawanan dengan daging saksang yang dicincang kecil-kecil.

Nah, itulah daftar masakan khas Batak yang mampu dicoba ketika berkunjung ke Sumatra Utara. Namun jikalau belum sempat ke sana, tidak perlu cemas. Kamu mampu kok menciptakan sendiri kuliner Batak di rumah dengan mengikuti resep di internet.

Artikel Menarik Lainnya: