TintaTeras

Inilah Perbedaan Shallow Frying Dengan Deep Frying

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Shallow frying yakni salah satu teknik mengolah makanan yang cukup familiar di kelompok umum. Dalam tulisan sebelumnya, kita telah mengenal apa itu boiling dan 17 teknik merebus yang perlu diketahui.

Khususnya buat kamu yang ingin berkarir di hotel divisi kitchen departement, dan shallow frying. 

Nah, kali ini kita akan bahas lebih details tentang Shallow Frying dan Deep Frying beserta contoh masakannya.

Shallow Frying

Shallow Frying adalah
Contoh penerapan Shallow Frying yakni memasak steak

Shallow frying yaitu teknik mengolah masakan yang pada umumnya memiliki arti menggoreng dengan minyak yang lebih minim.

Makanan yang diolah tidak “karam” dalam minyak, tetapi ukuran tinggi minyaknya kurang lebih cuman sepertiga dari tinggi kuliner. 

Sebab itu, umumnya makanan yang diolah menggunakan tata cara ini condong cepat masak atau tidak begitu tebal. Misalkan saja menggoreng ikan.

Supaya semua bagiannya masak sempurna, kita mampu membolak-balikkan ikan dengan hati-hati. Umumnya, minyak yang dipakai untuk shallow frying adalah minyak yang cuma digunakan satu kali saja.

Baca juga: Moist Heat Cooking – Pengertian, dan Jenis Teknik yang Sering Digunakan

Teknik Memasak Shallow Frying mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan.

Keuntungan yang mampu didapat diantaranya:

  • Mengolah secara cepat,
  • Tidak kehilangan zat nutrisi yang larut di air,
  • Warna masakan yang diolah masih cantik. 

Beberapa kekurangan dari shallow frying:

  • Hanya cocok untuk tipe kuliner yang menggunakan bagian daging kecil-kecil yang mahal harganya.
  • Makanan sukar dikunyah karena hanya diolah dalam periode waktu sebentar,
  • Sepanjang proses mengolah, perlu dilaksanakan pengecekan terus menerus, biar tidak gosong. 

Pemanasan lemak penting dalam metode shallow frying, alasannya adalah jika lemak belum panas, makanan yang dimasak dengan langkah ini kurang elok dan lemak akan teresap oleh kuliner.

Jika lemak terlampau panas, ini mampu menimbulkan asap dan sisi luar kuliner jadi terbakar gosong. 

Shallow frying adalah tata cara yang bagus untuk produk kuliner yang cepat masak, memiliki ukuran kecil dan memakan waktu mengolah masakan yang cepat.

Misalnya:

Membuat steak, menggoreng fillet daging, ikan, ayam, ikan utuh yang mempunyai ukuran kecil atau sedang, sosis, sayur dan omelettes telur.

Contoh Masakan Shallow Frying

Berikut adalah beberapa teladan masakan yang memakai teknik Shallow Frying ialah selaku berikut:

1. Patties Burger

Contoh paling gampang yang bisa kamu temui ketika ini yaitu Patties.

Daging giling yang telah diaduk dengan berbagai bumbu ini menjadi syarat wajib suatu burger. Dan teknik memasak patties yaitu memakai shallow frying.

Di wajan datar, dan sedikit minyak untuk membuatnya matang.

2. Crispy Chicken Wing

Bagian ayam yang ini memang lumayan banyak penggemarnya.

Tidak hanya dada dan paha, ada juga sayap ayam yang umumnya dibalur dengan tepung dan diolah dengan menggunakan teknik shallow frying.

Masak ayam crispy ini mampu dicoba sendiri dirumah. Cukup gampang mendapat mutu super yang tidak mengecewakan, yang dibutuhkan hanya beberapa bahan yang pas dan embel-embel saos yang lezat.

3. Pecak Terong

Apa kau sudah jenuh membuat terong balado atau terong goreng? Jika iya, kau mampu coba kreativitas baru mirip resep Pecak Terong.

Sayur terong yang diolah dengan digeprek dan dibumbu santan ini selanjutnya diproses dengan menggunakan teknik shallow frying, tidak kalah sedap dengan olahan terong yang lain. 

4. Telur Dadar Isi

Telur dadar sebagai satu diantara olahan terkenal untuk dimakan bagi warga indonesia. Rasanya yang nikmat dan erat, ditambah lagi harga materi ekonomis.

Masakan ini dapat di kreativitaskan dengan bermacam materi pemanis. 

Diantaranya yaitu telur dadar dengan sayur bayam dan yang lain. Memiliki bentuk yang menarik membuat makanan ini bisa diberikan terhadap anak kecil.

Baca Juga: Tugas Chef dan Mitos yang Keliru Soal Chef

Deep Frying

Deep Frying

Kebalikan dengan shallow frying, deep frying memakai banyak minyak ketika menggoreng. Sesuai namanya, makanan yang diolah karam lebih dalam pada minyak.

Maksudnya, semoga struktur masakan yang dimasak matang secara rata. 

Makanan yang dimasak menggunakan metode ini umumnya berbalut tepung sampai perlu minyak yang tidak mengecewakan banyak untuk hasilkan struktur yang krispi di luar namun masih moist dalam. Misalnya saja ayam tepung atau French fries.

Teknik mengolah makanan deep frying merupakan langkah mengolah makanan dengan memendamnya dalam minyak panas (baiknya bersuhu 176-190 derajat Celsius). Saat direndam kuliner akan matang dengan cepat.

Artinya,  saat kuliner dicelup ke minyak mendidih, susunan luar makanan mengeras dan membuat susunan yang membatasi minyak masuk di semua sisi pada masakan.

Sementara itu, temperatur panas yang tinggi menciptakan semua air pada bagian pada kuliner menguap dan menciptakan kuliner masak dari dalam.

Ada dua hal yang perlu dijauhi ketika memproses kuliner dengan teknik mengolah deep-frying.

  • Pertama, temperatur minyak jangan terlampau rendah. Ini akan menciptakan minyak menyerap ke bab dalam kuliner hingga menjadikannya berminyak.
  • Kedua ,temperatur minyak jangan terlampau tinggi karena akan membuat makanan jadi terlalu kering dan minyak beroksidasi.

Contoh Masakan Deep Frying

Ayam Goreng Tepung

Daging ayam yang memiliki struktur halus, banyak dicintai oleh beberapa orang.

Apalagi dengan Baluran tepung, sampai jadilah ayam goreng tepung yang banyak dicintai oleh sejuta umat. Makanan ini selaku salah satu diantara acuan dari teknik Deep frying

Ikan Goreng

Hampir serupa dengan tipe daging-dagingan yang lain.

Ikan dimasak dengan diolah memakai minyak yang banyak, umumdisebut deep frying. Ikan goreng seperti nila, lele, mas dan lainnya begitu nikmat untuk dimakan.

Itulah sedikit ulasan tentang teknik menggoreng yang ada. Shallow frying adalah teknik menggoreng dengan sedikit minyak. Supaya citarasa hasil masakan dengan teknik penggorengan ini tidak berubah.

Artikel Menarik Lainnya: