Cara Menghitung Pajak Hotel Dengan Gampang

Apakah kamu penasaran dengan nominal pajak hotel yang sering muncul dalam tagihan pembayaranmu? Jika ya, simak cara menghitung pajak hotel berikut ini.

Saat memperhatikan nota pembayaran pesanan kamar hotel, tertulis tarif per malam dan sejumlah nominal lain berupa pajak hotel yang disertakan dalam tagihan.

Umumnya, keterangan dalam tagihan tertulis dengan ungkapan “Tax & Service 21%” yang nantinya akan memperbesar jumlah total pembayaran untuk tamu yang menginap.

Jika ingin mengetahui dari mana asal angka 21% ini dan bagaimana cara menjumlah pajak hotel dengan mudah, postingan kali ini akan membahasnya secara lebih rincian.

Pengertian Pajak Hotel

Sebelum mencari tahu cara menghitung pajak hotel, tidak ada salahnya untuk memahami pemahaman istilahnya dulu.

Pajak Hotel ialah pemungutan pajak yang termasuk sebagai Pajak Pembangunan 1 atau lebih dikenal melalui perumpamaan PB1 dengan tarif optimal sekitar 10%.

Pajak tersebut bukan cuma dikenakan untuk bisnis perhotelan namun juga termasuk kedai makanan berdasar transaksi jasa atau barang tertentu yang dilakukan oleh konsumen.

Namun, PB1 ini berlainan dengan PPN dimana penghitungannya menerapkan rumus dasar dan pembayarannya harus disetorkan dan dikelola oleh Pemda setempat.

Apa Itu Objek, Subjek, dan Wajib Pajak Hotel?

Dalam tata cara perpajakan, ada perumpamaan objek, subjek, dan wajib pajak, tergolong dalam bisnis perhotelan.

Lalu apa itu objek, subjek, dan wajib pajak hotel yang terkait di dalamnya? Berikut penjelasan singkatnya.

1. Objek Pajak Hotel

Objek Pajak Hotel yaitu setiap pelayanan yang disediakan oleh hotel yang mencakup fasilitas penginapan, kemudahan penunjang penginapan, dan jasa persewaan ruangan di hotel.

Fasilitas penginapan atau sering disebut juga akomodasi jangka pendek mampu berbentukmotel, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan, hingga rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 kamar pada satu atau beberapa lokasi milik wajib pajak.

Sedangkan akomodasi penunjang penginapan berbentuktelepon, faksimil, internet, fotokopi, pelayanan laundry, dan transportasi yang dikelola oleh hotel.

Untuk jasa persewaan ruangan, umumnya berbentukruang khusus yang ditawarkan hotel untuk meeting atau kegiatan program tertentu.

2. Subjek Pajak Hotel

Subjek pajak hotel ialah badan atau orang pribadi yang melaksanakan pembayaran terhadap pemilik perjuangan perhotelan.

3. Wajib Pajak Hotel

Wajib pajak hotel ialah tubuh atau orang eksklusif yang mengusahakan atau memiliki bisnis pehotelan.

Baca juga: Fixed Cost dan Variable Cost di Dunia Hotel

Cara Menghitung Pajak Hotel

Umumnya, tarif pajak hotel berlainan-beda di setiap kawasan berdasar ketentuan dari Pemda masing-masing.

Hanya saja, rata-rata tarif PB1 maksimal sebesar 10% yang ditetapkan berdasarkan total biaya transaksi hotel di luar ongkos sewa ruangan dan pelayanan.

Bila disusun selaku rumus, untuk mengkalkulasikan transaksi hotel beserta pajak akan menggunakan rumus berikut:

Sedangkan cara mengkalkulasikan pajak hotel bisa dicari dengan mengikuti tindakan berikut ini.

1. Cari Tahu Nilai DPP

Cara pertama menghitung pajak hotel ialah dengan mencari nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dari biaya transaksi lebih dulu, yaitu Harga Kamar + Pajak Pelayanan.

Nilai Pajak Pelayanan didapat berdasar perkalian antara Harga Kamar dengan Service Charge atau tarif Biaya Pelayanan, contohnya 10%.

Jika dibentuk dengan rumus, maka besaran Dasar Pengenaan Pajak Hotel yaitu:

Atau,

2. Hitung Biaya Pajak Hotel

Setelah mengenali nominal Dasar Pengenaan Pajak, kalikan dengan tarif Pajak Hotel sebesar 10 % untuk menerima jumlah Pajak Hotel yang mesti dibayar.

Dalam bentuk rumus, perhitungan Biaya Pajak Hotel akan seperti berikut ini.

3. Total Biaya Transaksi

Dengan mengenali besaran Dasar Pengenaan Pajak atau DPP dan besaran jumlah Pajak Hotel, langkah terakhir adalah menyertakan kedua nominal tersebut.

Hasil yang didapat dari penjumlahan ini merupakan total ongkos transaksi yang harus dibayarkan oleh tamu hotel.

Agar lebih gampang memahami klarifikasi dari rumus di atas, berikut ini pola perkara mengkalkulasikan pajak hotel yang bisa coba dipraktekkan.

Contoh Soal Pajak Hotel

Tamu A menyewa satu kamar selama 2 malam dengan tarif menginap sebesar Rp 200.000 per malam. Diketahui hotel tersebut menerapkan Biaya Pelayanan atau Service Charge sebesar 10% dan Pajak Hotel sebesar 10%. Maka, detail total biaya transaksi yang harus dibayarkan oleh tamu A ialah selaku berikut.

• Total Harga Sewa Kamar        = Rp. 200.000 x 2 = Rp 400.000
• Service Charge                        = 10% x Rp 400.000 = Rp 40.000
• Dasar Pengenaan Pajak          = Rp 400.000 + Rp 40.000

= Rp 440.000

• Biaya Pajak Hotel                   = Rp. 440.000 x Rp. 10%

= Rp 44.000

• Total Biaya Transaksi              = Rp 440.000 + Rp. 44.000

= Rp. 484.000

Jadi, total ongkos transaksi yang mesti dibayarkan oleh tamu A lengkap dengan hitungan pajak hotel yaitu Rp 484.000.

Namun, untuk penghitungan mudahnya, cara mengkalkulasikan pajak hotel dan total ongkos transaksi mampu menggunakan rumus berikut.

Lalu, dari mana asal nominal pajak 21%? Berikut perumusannya.

• Harga kamar + Service Charge 10% + Pajak 10%
• Harga Kamar + (Harga Kamar x 10% ) + ((Harga Kamar + ( Harga Kamar x 10% )) x 10% )

• Harga Kamar + (Harga Kamar x 10% ) + (Harga Kamar x 10% ) + (Harga Kamar x 10% x 10% )
• Harga Kamar x ( 1 + 10% + 10 % + (10 % x 10%)
• Harga Kamar x ( 1 + 20% + 1 % )
• Harga Kamar x ( 1 + 21% )
• Harga Kamar + ( Harga Kamar x 21%)

Makara, jikalau diterapkan dalam acuan perkara tamu A tadi, maka total biaya transaksi yang mesti dibayarkan adalah:

Total Biaya Transaksi = Rp 400.000 + (400.000 x 21%)

= Rp 400.000 + Rp 84.000

= Rp 484.000

Demikianlah klarifikasi mengenai cara menjumlah pajak hotel dengan mudah hingga nominal total ongkos transaksi yang mesti dibayarkan selama menginap di hotel.

Melalui berita di atas beserta teladan kasusnya, kamu bisa mengenali cara mengkalkulasikan pajak hotel sendiri tanpa merasa resah dengan total biaya keseluruhan dalam tagihan hotelmu.