Biografi Indra Bekti. Siapa yang tidak memedulikan artis serba mampu ini, sangat terkenal di dunia hiburan tanah air sebagai presenter, artis film, dan juga komedian. Artikel kali ini akan membicarakan perihal biografi dari Indra Bekti yang diketahui sebagai artis serba mampu di dunia hiburan indonesia. Dia dilahirkan di Jakarta, 28 Desember 1977 perkerjaannya yakni seorang model, pembawa program, pemain drama, penyanyi dan pembawa program televisi Indonesia. Pada tanggal 28 Desember 2005 di hari ulang tahunnya yang ke-28 beliau mengeluarkan sebuah buku yang bertajuk Indra Bekti 28 Ways to Stardom perihal 28 belakang layar dan 28 tips-kiat berhasil karier dan pengalamannya di dunia hiburan Indonesia. Masa kecil dari Indra Bekti dihabiskan di kota Jakarta. Indra dibesarkan oleh pasangan Aruji Priyanto (ayah) dan Alm. Syaprida (ibu) dalam suasana keluarga yang sangat hangat. Mesti sebagai anak kedua dari empat bersaudara dia tidak merasa manja.
Orang renta Indra senantiasa menanamkan disiplin pada anak-anaknya. Entah itu dalam persoalan pendidikan atau peraturan di rumah. Mainan Indra dulu masih berbau kampung, seperti petak umpet, kucing-kucingan dan main air yaitu mainan favoritnya. Ada satu peristiwa yang hingga ketika ini masih membekas dalam ingatannya. Sewaktu kecil dia memang sedikit bandel, waktu duduk di dingklik SD, bareng sepupu beliau bermain di kolam, kebetulan tempatnya tidak jauh dari rumah. Sesampai di sana, dia dan sepupunya saling bercanda dengan menyemprotkan air ke tubuh mereka masing-masing. Ketika sepupunya lagi lengah, Indra bermaksud ingin mengagetkan beliau dengan mendorong badannya masuk ke kolam. Ternyata dorongan Indra itu terlalu kencang, sampai dia kehilangan keseimbangan ketika kakinya terpeleset. Indra bilang bunyinya “Bruk..” ia terguling disambung dengan benturan kepalanya perihal watu. Lalu Indra terperangah melihat darah yang mengalir di bab kepala sepupunya. Dari peristiwa itulah, Indra syok bermain di kolam.
Lalu ada satu permainan yang sering Indra kerjakan sendiri di rumahnya, yaitu membacakan info. Dari kecil Indra ingin sekali menjadi pembawa acara atau presenter. Masih terekam dalam memorinya, Indra sering menirukan gaya orang yang sedang membawakan informasi di televisi. Dengan cara bercermin atau berada di depan tembok, gaya bicara Indra pun berubah sedemikian rupa biar kelihatan berwibawa. Indra lalu berujar “Entah kenapa saya merasa percaya diri menyaksikan diriku di cermin, sesekali saya berimajinasi di depan aku bangun ada sebuah kamera yang nantinya wajahku akan direkam di televisi dengan membawa naskah gosip di tanganku, menyaksikan tingkahku mirip itu, saya jadi bahan tertawaan seisi rumah.” “Karena mendengar suaraku yang selalu berubah-ubah” begitu ujarnya.
Lalu waktu duduk di kursi Sekolah Menengah Pertama, Indra mengisi bunyi untuk anime yang berjudul Candy-Candy. Saat itu anime ini populer di zamannya. Meski cuma mengisi suara saja, ia telah bangga sekali, jikalau tidak salah waktu itu dibayar pertokohnya Rp 30 ribu. Indra bisa membeli apa saja yang dia kehendaki tanpa mesti merengek dulu sama orang tua. Lalu dia berkata “Uih…gimana tidak girang, di usia terbilang muda saya sudah bisa menciptakan duit sendiri.” “Inilah duit pertama hasil keringatku sendiri” begitu ungkapnya.
Dari sinilah Indra termotivasi untuk terus belajar. Selepas SMA ia menjajal siaran di radio dan risikonya aku masuk tv juga, dia berujar “Alhamdulillah kerja kerasku selama ini mampu dinikmati oleh semua orang-orang yang kucintai” begitulah ungkapnya. Akhirnya, tibalah saatnya ketika mimpi Indra betul-betul menjadi kenyataan. Dia masuk televisi. Wajahnya kali pertama timbul di televisi selaku pemandu program Tralala Trilili bersama Agnes Monica. Setelah itu, proposal pun tiba menjadi penyiar radio swasta. Di tempat ini dia mengaku mendapatkan pelajaran khusus antara lain soal public speaking. Semua itu menjadi bekal yang amat mempunyai arti baginya. Tamat SMA, langkah cowok yang mengoleksi banyak topi ini makin kencang. Tidak sulit baginya menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pria setinggi 170 cm ini kuliah jurusan public speaking D1 di London School.
Dari profesinya, Indra menerima banyak kenikmatan. Bisa menginformasikan kepada pemirsa, ngobrol, dan ketemu banyak orang. Ia berkata “Kita bisa mengorek wacana kehidupan orang dikala interview. Dan itu juga ada tekniknya” ujarnya. Bersama Indy Barends, dia berkibar lewat program Ceriwis di stasiun televisi Trans TV. Di acara ini juga, pemirsa mampu melihat aksinya yang makin matang, kocak, dan segar. Kata-katanya yang khas muncul, Gimana gitu…. Di TPI, ia juga menjadi host acara program kuis Komunikata. Belum lagi iklan-iklan yang makin tekun berseliweran. Wajar saja kalau saat ini Indra juga menikmati satu ketentraman bernama limpahan bahan.
Dengan menjadi pembawa program dan MC, saya mampu membeli kendaraan beroda empat dan menyicil apartemen ungkapnya. Sekarang ia juga mendapat kehormatan menjadi pembawa program buatan Helmy Yahya bernama Penghuni Terakhir mulai tahun ini. Mimpinya masih banyak. Dia ingin menjadi pembawa program yang punya program sendiri, mampu eksis di dunia entertainment, dan mendapatkan award. Untuk menggapainya, Indra punya kiat. Dia lebih senang membaca dan berguru dari pengalaman. Kita buka mata, buka indera pendengaran, bergaul, membuka hati untuk menerima masukan, itu memperkaya diri kita, ungkapnya.
Itulah artikel tentang biografi Indra bekti si artis serba mampu supaya postingan kali ini mampu berguna bagi pembaca sekalian.