Biografi Zacharias Janssen diketahui sebagai Penemu Mikroskop. Zacharias Janssen dilahirkan pada tahun 1580 di negara Kincir Angin, Belanda, dan meninggal dunia pada usia 58 tahun atau tepatnya pada tahun 1638. merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Belanda. Penemuannya yang paling terkenal yakni mikroskop pertama yang dipakai untuk melihat benda-benda yang sangat kecil ukurannya dan sulit dijangkau kalau menggunakan mata telanjang. Penemuan mikroskop ini memperlihatkan pengaruh besar pada kemajuan ilmu pengetahuan dan tidak sedikit inovasi-inovasi besar yang sangat bermanfaat bagi peradaban dunia diteliti dengan memakai mikroskop.
Beliau menyadari betul bahwa di dunia ini terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih kecil dan sukar dijangkau dengan kasat mata. Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya, dia sukses membuat suatu mikroskop dengan memakai lensa cembung dan cekung untuk memperbesar penampilan benda-benda yang sangat kecil ukurannya. Mekanisme penyetelan konsentrasi yang pertama untuk mikroskop tersebut dibuat dan disempurnakan oleh Campini, seorang ilmuwan yang berasal dari Italia, pada tahun 1668.
Temuan mikroskop ketika itu mendorong ilmuan lain, mirip Galileo Galilei (Italia), untuk menciptakan alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dririnya selaku pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada tahun 1610.
Galileo menyelesaikan pengerjaan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang dibuatnya diberi nama yang serupa dengan penemunya, yakni mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini memakai lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya hingga sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.
Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus menyebarkan pembesaran mikroskopis. Antony Van Leeuwenhoek bergotong-royong bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sesungguhnya ialah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa memakai beling pembesar untuk mengamati serat-seratpada kain. Tetapi rasa ingin tahunya yang besar kepada alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.
Leewenhoek memakai mikroskopnya yang sangat sederhana untuk memperhatikan air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia kepincut dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak tampakdengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya ialah binatang-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dijalankan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak.
Akhirnya Leewenhoek menciptakan 250 mikroskop yang bisa memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan cermat hasil pengamatannya tersebut danmengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 beliau menggambarkan adanya hewan yang sungguh kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1963-1723 beliau menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan banyak sekali hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya ialah bentuk batang, coccus maupun spiral yang sekarang diketahui dengan kuman. Penemuan-inovasi tersebut menciptakan dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sungguh kecil yang balasannya melahirkan ilmu mikrobiologi.
Bila Di Eropa, mikroskop sudah dikenal semenjak periode ke-17 dan digunakan untuk melihat binatang-binatang sejenis mikroba. Menariknya, orang Jepang bahagia menggunakannya untuk memperhatikan serangga berukuran kecil, dan akhirnya berupa buku-buku berisi pemerian tentang serangga secara mendetail.