TintaTeras

Biografi Madonna

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Biografi Madonna. Ia dikenal selaku penyanyi dan juga penulis lagu. Bernama lengkap Madonna Louise Veronica Ciccone dilahirkan Pada tanggal 16 Agustus 1958 sebagai anak ketiga dari delapan bersaudara di Bay City, Michigan, Amerika Serikat, dari pasangan Silvio “Tony” Ciccone and Madonna Fortin. Madonna kecil lalu dipanggil Nonni biar tak tertukar dengan nama ibunya. Ayahnya seorang keturunan Italia sementara sang ibu memiliki darah Kanada. Ketika Madonna berusia 5 tahun, ibunya, seorang penari, meninggal dunia alasannya kanker payudara.

Ayahnya lalu menikahi seorang perempuan yang mengurusi rumah keluarganya, Joan Gustafson. Tentang perkawinan ayahnya yang kedua itu, Madonna berkomentar di CNN: “Ketika beranjak remaja, saya tak pernah mengakui kehadiran ibu tiri saya. Saya kira aku sudah berlaku terlalu keras kepadanya.”

Kedua orangtuanya ialah pemeluk Katolik teguh dan punya tugas besar membentuk Madonna saat kanak. Ia bercerita bahwa ibunya yaitu “seseorang yang fanatic.” Rumahnya kerap dihadiri pendeta dan biarawati. Di karir bermusik Madonna kelak, simbol-simbol pedoman Katolik – termasuk patung Hati Kudus, kebiasaan para biarawati di sekolah dasar Katoliknya, dan altar tempat mereka biasa berdoa – menjadi subyek karya-karyanya yang kontroversial.

Universitas Michigan memberinya beasiswa tari pada tahun 1978, yang balasannya ia tinggalkan dua tahun lalu demi memenuhi hasratnya pindah ke New York dan menjadi penari balet. Di kota itu, beliau mesti tinggal di beberapa apartemen yang bobrok sembari menari dan belajar terhadap kalangan tari Alvin Ailey dan Pearl Lang.

Kemudian, di tahun yang serupa, beliau menjajal peruntungan dengan membentuk grup beraliran punk Breakfast Club bareng kekasihnya Dan Gilroy sebelum kesudahannya mendirikan kelompok musik beraliran rock Emmy. Kala itu ia memiliki kekasih baru, Steve Bray, yang menjadi penggebuk drum Emmy dan membantu menulis lirik dan menciptakan track tari. Peran Steve membimbingnya mendapatkan perjanjian solo dengan Sire Records.

Setelah banting tulang selama empat tahun di dunia versi, tari, dan tarik bunyi, beliau menginformasikan single pertamanya “Everybody” pada tahun 1982, yang mengikutsertakan DJ Mark Kamins. Lagu ini memberi celah bagi kepopuleran Madonna. Kamins juga punya tugas dalam relasi antara Madonna dengan Warner Bros. Kepopuleran single “Everybody” memancing perusahaan rekaman Sire untuk mempublikasikan album, yang kemudian diberi judul Madonna tahun 1983. Album ini meledak. Lagu-lagu dalam album ini mirip “Lucky Star” dan “Borderline” cepat dikenal publik berkat kedatangan video musik di televisi.

Dalam aksinya di video-video itu, beliau memamerkan performa mulanya, yang nyaris mewakili budaya pop tahun 1980an. Kepada majalah People, Madonna menukas, “Semua yang terjadi selanjutnya itu jadi mirip, ‘Ya Tuhan! Apa yang sedang terjadi dalam hidupku?’ Kita tercebur ke dalam perasaan itu.”

Sementara album debutnya masih menghiasi tangga-tangga lagu, Madonna menggebrak dengan album kedua “Like A Virgin” pada tahun 1984, yang menyertakan single “Material Girl”. Kemunculan album kedua ini agaknya sudah ditunggu-tunggu oleh pendengarnya. Buktinya, lagu-lagu dalam “Like A Virgin” menduduki tangga teratas. Di Amerika Serikat, album itu ada di posisi puncak selama tiga minggu dan mencetak penjualan sebanyak tujuh juta keping di seluruh dunia pada bulan Mei 1985. Meski sudah memecahkan rekor penjualan, ia tidak cepat berpuas diri akan hal itu. Oleh kesudahannya, dia mencoba dimensi gres yang mau mengungkap bakat lain yang telah usang mendekam di dalam dirinya: Seni peran.

Manajernya, Freddie DeMann, lelaki yang juga pernah menjadi manajer ikon pop Michael Jackson ketika menggarap “Thriller”, memperlihatkan beberapa peran film bagi si ‘Material Girl’. Madonna tak menolak dan mulai bermain selaku penyanyi klab malam dalam film “Vision Quest” serta mendapat peran utama pada film “Desperately Seeking Susan”. Soundtrack kedua film itu digemari pasar.

Ia lalu berjumpa dengan Sean Penn. Pada perayaan hari ulang tahun yang ke 27, Madonna menikahi Penn pada tanggal 16 Agustus 1985. Kemudian mereka bermain bersama di film Shanghai Surprise (1986). Madonna membintangi tiga film lain selama decade 80an seperti “Who’s That Girl?” (1987), “Bloodhounds of Broadway” (1989), dan “Dick Tracy” (1990).

Popularitas makin berpihak kepadanya. Pada tahun 1991, dia mempunyai 21 lagu yang menduduki 10 tangga lagu terbaik di Amerika Serikat dan berhasil memasarkan 70 juta album ke segala penjuru bumi. Pada tahun 1996, ajang perfilman Golden Globe melirik kemampuannya berakting dengan mempersembahkan Aktris Berpenampilan Terbaik lewat film Evita (1996). Lagu tema film tersebut, “You Must Love Me”, menjadi jalan baginya untuk menerima Oscar pada klasifikasi Musik Terbaik, Tembang Orisinal.

Madonna menikahi sutradara Inggris Guy Ritchie pada tahun 2000. Ketika itu, dia sudah dianggap lebih sampaumur dan bersahabat kepada keluarga. Tiga tahun kemudian, dia menulis buku dongeng anak pertamanya “The English Roses”.

Industri musik Inggris setahun lalu tak sungkan menorehkan namanya di UK Music Hall of Fame pada tahun 2004. Peluncuran album “Confessions on a Dancefloor” di tahun 2005 mengukuhkan namanya sebagai penyanyi dengan lagu-lagu yang mendapat piringan emas terbanyak di Amerika Serikat mengalahkan rekor yang dicetak Beatles sejak lama.

Kehidupan pribadi Madonna kembali teruji pada tahun 2008 saat pengadilan di Malawi mempermasalahkan adopsinya terhadap seorang anak berjulukan Chifundo James, yang berusia tiga tahun dan namanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris jadi “Mercy”. Tapi satu pengadilan rendah membatasi permohonan bintang Amerika tersebut, dan menyatakan ia telah gagal memenuhi kriteria menetap selama 18 bulan di Malawi.

Persyaratan itu dilangkahi dikala Madonna mengadopsi David Banda pada 2006, dan pengacaranya pada bulan April meminta Mahkamah Agung memberi persetujuan bagi bintang yang berusia 50 tahun tersebut untuk menjinjing pulang Chifundo.

Namun problem-problem serupa tak menghentikan karirnya. Pada tahun 2009, beliau merilis album kumpulan lagu-lagu terbaiknya dengan judul “Celebration”, yang lalu membuatnya sebagai album kesebelas Madonna di Inggris yang jadi nomor satu. Dengan keluarnya album tersebut, Madonna mengimbangi raja Rock ‘n’ Roll Elvis Presley selaku artis solo yang menciptakan album no 1 terbanyak di Inggris.

Segala yang telah diterimanya itu tentu saja memastikan kebintangannya. Namun, sebagaimana pengakuannya pada acara Larry King Live di stasiun gosip CNN pada 1999, beliau menolak disebut sebagai bintang: “Saya menilai diri saya seorang artis pertunjukan. Saya benci disebut sebagai bintang (musik) pop.” www.biografiku.com

Artikel Menarik Lainnya: