TintaTeras

Asuransi Syariah Yaitu: Panduan Lengkap Untuk Memahami Rancangan Dan Manfaatnya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Asuransi syariah yaitu jenis asuransi yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam. Asuransi ini bekerja dengan cara membentuk sebuah dana yang bersifat saling membantu antara peserta dalam menghadapi risiko tertentu. Asuransi syariah dikontrol oleh perusahaan asuransi yang memiliki lisensi syariah dari otoritas syariah yang berwenang di negara tersebut. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang asuransi syariah yaitu, artikel ini akan membantu Anda mengetahui rancangan, manfaat, dan cara kerja asuransi syariah.asuransi syariah adalah

Apa Itu Asuransi Syariah Adalah?

Asuransi syariah yaitu suatu program asuransi yang menurut prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip-prinsip tersebut termasuk antara lain:

Tabarru: Peserta asuransi mengeluarkan dana sebagai kontribusi ke dalam dana yang dikontrol oleh perusahaan asuransi. Dana ini digunakan untuk membantu peserta yang mengalami risiko tertentu.

Ta’awun: Konsep saling gotong royong antara akseptor asuransi untuk menolong satu sama lain ketika mengalami musibah atau risiko tertentu.

Mudharabah: Prinsip laba yang diterima oleh penerima asuransi dan perusahaan asuransi dibagi sesuai dengan akad awal.

Baca juga: Call Center AXA Mandiri 24 Jam Bebas Pulsa.

Bagaimana Cara Kerja Asuransi Syariah Adalah?

Asuransi syariah bekerja dengan cara membentuk suatu dana yang dikontrol oleh perusahaan asuransi. Dana ini bersifat saling membantu antara akseptor yang mengalami risiko tertentu. Dana ini berisikan dua bagian, adalah:

Bagian tabarru: Bagian ini ialah dana yang dikontribusikan oleh peserta asuransi dan bersifat sukarela. Dana ini digunakan untuk membantu akseptor yang mengalami risiko tertentu.

Bagian mudharabah: Bagian ini ialah dana yang dikontrol oleh perusahaan asuransi dan digunakan untuk investasi. Keuntungan dari investasi ini dibagi sesuai dengan komitmen permulaan antara penerima asuransi dan perusahaan asuransi.

Manfaat Asuransi Syariah Adalah?

Asuransi syariah memiliki beberapa faedah yang mampu Anda peroleh, antara lain:

Perlindungan finansial: Asuransi syariah mampu menolong melindungi finansial Anda dari risiko tertentu, mirip kehilangan properti atau kerugian akhir kecelakaan.

Kepastian dan ketenangan: Dengan mempunyai asuransi syariah, Anda dapat merasa lebih tenang dan mempunyai kepastian dalam menghadapi risiko tertentu. Anda tidak perlu cemas lagi perihal biaya yang mesti dikeluarkan untuk menanggulangi risiko tersebut.

3. Berdasarkan prinsip syariah: Asuransi syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam, sehingga Anda dapat merasa lebih tenteram dan damai sebab investasi yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman agama.

Keuntungan yang adil: Keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi dibagi sesuai dengan kesepakatan permulaan antara penerima asuransi dan perusahaan asuransi. Dengan begitu, laba yang didapatkan oleh akseptor asuransi yakni adil dan sesuai dengan kontribusinya.

Jenis Asuransi Syariah Adalah?

Asuransi syariah mempunyai beberapa jenis yang mampu Anda pilih sesuai dengan keperluan dan impian Anda. Beberapa jenis asuransi syariah ialah:

Asuransi kesehatan syariah: Asuransi ini memperlihatkan pertolongan untuk biaya kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap, sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Asuransi jiwa syariah: Asuransi ini memperlihatkan bantuan finansial bagi keluarga Anda jika Anda meninggal dunia, sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Asuransi kendaraan syariah: Asuransi ini memberikan tunjangan untuk kerugian yang timbul akibat kecelakaan kendaraan, pencurian kendaraan, atau kerusakan kendaraan.

Asuransi properti syariah: Asuransi ini memperlihatkan pemberian untuk kerugian yang muncul balasan kebakaran, petaka, atau insiden lain yang dapat merusak properti Anda.

Kelebihan Dan kelemahan asuransi syariah

Asuransi syariah menjadi alternatif bagi penduduk yang menghendaki pemberian asuransi dengan prinsip-prinsip syariah. Namun, seperti halnya produk yang lain, asuransi syariah juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan asuransi syariah:

Prinsip-prinsip syariah: Asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang menjamin keadilan, kejujuran, dan kebersamaan antara pihak-pihak yang terlibat dalam asuransi. Prinsip-prinsip syariah ini menjamin transaksi yang sah dan adil serta menunjukkan rasa kondusif bagi para nasabah.

Berbagi risiko: Asuransi syariah menganut prinsip membuatkan risiko, ialah semua akseptor asuransi saling menolong dalam menanggulangi risiko yang terjadi. Hal ini memperkuat solidaritas di antara para penerima asuransi dan menghemat beban individu dikala terjadi risiko.

Produk yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Islam: Asuransi syariah memperlihatkan produk-produk yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi haji. Produk-produk tersebut dirancang untuk memperlihatkan pinjaman yang tidak hanya melindungi kepentingan finansial, tetapi juga kesehatan dan keamanan spiritual.

Kekurangan asuransi syariah:

Biaya yang lebih tinggi: Biaya premi asuransi syariah biasanya lebih tinggi ketimbang asuransi konvensional. Hal ini dikarenakan prinsip mengembangkan risiko yang diterapkan dalam asuransi syariah, sehingga ongkos premi harus dibayar oleh semua akseptor.

Kurangnya pengalaman: Asuransi syariah masih termasuk gres di Indonesia, sehingga masih terbatasnya pengalaman para pelaku industri dalam mengorganisir asuransi syariah. Hal ini dapat menimbulkan kurangnya kesanggupan dalam merancang produk dan mengurus risiko.

Kurangnya kesadaran masyarakat: Masyarakat Indonesia masih kurang mengenal dan mengerti wacana asuransi syariah, sehingga masih banyak yang lebih menentukan memakai asuransi konvensional. Kurangnya kesadaran ini juga dapat mensugesti kemajuan pasar asuransi syariah di Indonesia.

Meskipun memiliki kelebihan dan kelemahan, asuransi syariah tetap menjadi alternatif yang menawan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan derma asuransi dengan prinsip-prinsip syariah. Sebelum menentukan asuransi syariah atau konvensional, pastikan untuk menimbang-nimbang keperluan dan kesanggupan finansial Anda.

Rukun Asuransi Syariah

Asuransi syariah memiliki lima rukun atau prinsip yang harus dipenuhi dalam setiap produknya. Berikut yakni penjelasan perihal rukun asuransi syariah:

Al-Mudharabah: Prinsip ini mengendalikan korelasi antara pemilik modal (nasabah) dan pihak pengurus modal (perusahaan asuransi syariah). Nasabah menawarkan dana selaku modal dan perusahaan asuransi syariah bertanggung jawab mengorganisir dana tersebut untuk menerima keuntungan. Keuntungan yang ditemukan dibagi menurut kesepakatan sebelumnya.

Al-Wakalah: Prinsip ini mengatur kekerabatan antara nasabah dengan perusahaan asuransi syariah sebagai pengurus. Nasabah menawarkan wakalah atau kuasa kepada perusahaan asuransi syariah untuk mengorganisir dana dengan imbalan fee yang sudah disepakati sebelumnya.

Al-Musyarakah: Prinsip ini mengatur korelasi antara perusahaan asuransi syariah dengan nasabah dalam bentuk kerjasama. Nasabah dan perusahaan asuransi syariah saling menyebarkan risiko dan laba sesuai akad sebelumnya.

Al-Mudharabah Mutlaqah: Prinsip ini mengontrol hubungan antara perusahaan asuransi syariah dan nasabah dalam bentuk koordinasi, di mana nasabah memberikan modal tanpa ada pembatasan dalam penggunaan modal tersebut. Keuntungan dan risiko ditanggung bareng sesuai dengan akad sebelumnya.

Al-Ijarah: Prinsip ini mengendalikan kekerabatan antara nasabah dengan perusahaan asuransi syariah sebagai pemasokjasa. Nasabah membayar ijarah atau sewa kepada perusahaan asuransi syariah untuk menerima faedah atau dukungan sesuai dengan produk yang diseleksi.

Rukun-rukun asuransi syariah ini sangat penting untuk memutuskan bahwa produk asuransi yang ditawarkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam praktiknya, perusahaan asuransi syariah juga mesti menjalankan prinsip-prinsip tersebut dengan transparan dan adil biar nasabah merasa nyaman dan yakin.

Selain itu, asuransi syariah juga memberikan laba-laba berikut:

Tidak Ada Riba: Produk asuransi syariah tidak mengandung komponen riba atau bunga, sehingga tidak ada beban pemanis bagi nasabah.

Berbagi Risiko: Dalam prinsip asuransi syariah, risiko dibagi antara perusahaan asuransi syariah dan nasabah. Hal ini menentukan bahwa nasabah tidak menanggung risiko secara sendirian.

Investasi Bertanggung Jawab: Perusahaan asuransi syariah cuma melaksanakan investasi pada usaha yang halal dan tidak merugikan penduduk .

Transparansi: Perusahaan asuransi syariah wajib menunjukkan isu yang jelas dan transparan perihal produk dan proses bisnis mereka kepada nasabah.

Beberapa produk asuransi syariah yang tersedia antara lain:

Asuransi Kesehatan Syariah: Produk ini menawarkan derma kesehatan bagi nasabah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Asuransi Jiwa Syariah: Produk ini memberikan pertolongan finansial bagi keluarga nasabah bila terjadi kecelakaan atau ajal.

Asuransi Kendaraan Syariah: Produk ini menawarkan pemberian atas kerugian yang terjadi pada kendaraan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Asuransi Properti Syariah: Produk ini memberikan dukungan atas kerugian yang terjadi pada properti, mirip rumah atau gedung, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Hukum Asuransi Syariah

Asuransi syariah mempunyai dasar hukum yang besar lengan berkuasa dalam Islam. Hukum asuransi syariah didasarkan pada beberapa ayat Al-Alquran dan hadis, serta anutan dari para ulama.

Menurut persepsi Islam, asuransi syariah ialah bab dari prinsip saling membantu dan menjaga kepentingan bareng dalam penduduk . Oleh sebab itu, asuransi syariah dianggap halal dan diperbolehkan dalam Islam.

Namun, dalam penerapannya, asuransi syariah mesti memenuhi beberapa syarat supaya tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Beberapa syarat tersebut antara lain:

Tidak mengandung bagian riba atau bunga, sehingga premi yang dibayarkan oleh nasabah tidak mengandung bagian bunga.

Tidak mengandung unsur maysir atau spekulasi, sehingga tidak ada unsur untung-untungan dalam kesepakatan asuransi.

Tidak mengandung unsur gharar atau ketidakpastian yang berlebihan, sehingga risiko yang dijamin mesti jelas dan tidak terlalu abstrak.

Praktik asuransi syariah mesti sesuai dengan prinsip-prinsip aturan Islam yang melarang riba, maysir, dan gharar.

Dalam prakteknya, asuransi syariah diawasi dan dikelola oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk mengawasi praktik-praktik asuransi syariah semoga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, ada juga ajaran-aliran dari para ulama yang membahas ihwal asuransi syariah dan mengendalikan bagaimana prinsip-prinsip syariah dapat diterapkan dalam praktik asuransi.

Dalam konteks Indonesia, asuransi syariah dikontrol dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perbankan Syariah dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. Oleh alasannya itu, praktik asuransi syariah di Indonesia mesti memenuhi standar yang diatur dalam undang-undang tersebut dan diawasi oleh otoritas yang berwenang.

Pertanyaan Tentang Asuransi Syariah

Apa itu asuransi syariah?

Asuransi syariah ialah produk asuransi yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah, seperti tidak mengandung bagian riba atau bunga dan mengembangkan risiko.

Apa saja rukun asuransi syariah?

Rukun asuransi syariah berisikan al-mudharabah, al-wakalah, al-musyarakah, al-mudharabah mutlaqah, dan al-ijarah.

Apa saja produk asuransi syariah yang tersedia?

Produk asuransi syariah yang tersedia antara lain asuransi kesehatan syariah, asuransi jiwa syariah, asuransi kendaraan syariah, dan asuransi properti syariah.

Apakah asuransi syariah lebih mahal daripada asuransi konvensional?

Jawaban: Tidak selalu. Biaya premi asuransi syariah tergantung pada jenis asuransi dan ketentuan yang sudah disepakati.

Apakah asuransi syariah cuma diperuntukkan bagi umat Islam saja?

Jawaban: Tidak. Asuransi syariah mampu dipakai oleh siapa saja, tidak terbatas pada umat Islam saja.

Apa yang terjadi jikalau aku tidak mengajukan klaim asuransi syariah?

Jawaban: Jika Anda tidak mengajukan klaim asuransi syariah, maka manfaat santunan dari asuransi tersebut tidak akan dipakai. Namun, Anda tetap mesti mengeluarkan uang premi sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Apa Kelebihan Asuransi Syariah Adalah Dibandingkan dengan Asuransi Konvensional?

Meskipun mempunyai fungsi yang serupa dengan asuransi konvensional, asuransi syariah memiliki beberapa kelebihan ketimbang asuransi konvensional. Beberapa keunggulan asuransi syariah yaitu:

Berbasis prinsip syariah: Asuransi syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam, sehingga investasi yang dilakukan lebih transparan, adil, dan sesuai dengan aliran agama.

Perlindungan yang komprehensif: Asuransi syariah menawarkan tunjangan yang komprehensif untuk berbagai jenis risiko, tergolong risiko kesehatan, risiko kecelakaan, dan risiko properti.

Keuntungan yang adil: Keuntungan dari investasi yang dikerjakan oleh perusahaan asuransi dibagi sesuai dengan kesepakatan permulaan antara penerima asuransi dan perusahaan asuransi. Dengan begitu, laba yang didapatkan oleh peserta asuransi yakni adil dan sesuai dengan kontribusinya.

Tidak ada bagian riba: Asuransi syariah tidak menggunakan metode riba dalam investasi dan keuntungan, sehingga lebih sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Menjaga nilai etika dan sosial: Asuransi syariah menekankan pada nilai etika dan sosial dalam investasi dan manajemen risiko, sehingga lebih berorientasi pada kepentingan penduduk .

Apa Tantangan yang Dihadapi oleh Asuransi Syariah Adalah?

Meskipun mempunyai banyak kelebihan, asuransi syariah juga mempunyai beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Beberapa tantangan tersebut ialah:

Kurangnya kesadaran penduduk ihwal asuransi syariah: Masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya asuransi syariah, sehingga sukar untuk mengembangkan jumlah peserta asuransi syariah.

Keterbatasan produk asuransi syariah: Saat ini, masih terbatasnya produk asuransi syariah yang tersedia di pasaran, sehingga sulit untuk menyanggupi banyak sekali kebutuhan penduduk .

Persaingan dengan asuransi konvensional: Asuransi syariah masih mesti bersaing dengan asuransi konvensional yang telah lebih dulu beroperasi dan mempunyai basis pelanggan yang lebih besar.

Perbedaan interpretasi kepada prinsip syariah: Masih terdapat Perbedaan interpretasi terhadap prinsip syariah: Masih terdapat perbedaan interpretasi kepada prinsip-prinsip syariah dalam asuransi syariah, sehingga sukar untuk meraih kesepakatan antara akseptor asuransi dan perusahaan asuransi.

Apa yang Harus Dilakukan Untuk Mengembangkan Asuransi Syariah Adalah?

Untuk membuatkan asuransi syariah, perlu dilaksanakan beberapa hal berikut:

Meningkatkan pemahaman masyarakat wacana asuransi syariah: Pemerintah dan perusahaan asuransi syariah harus berperan aktif dalam mengembangkan pengertian masyarakat wacana asuransi syariah dan keuntungannya.

Mengembangkan produk asuransi syariah yang lebih beragam: Perusahaan asuransi syariah harus membuatkan produk asuransi yang lebih bermacam-macam dan sesuai dengan keperluan masyarakat.

Menjalin koordinasi dengan perusahaan asuransi konvensional: Kerjasama antara perusahaan asuransi syariah dan konvensional dapat menolong meningkatkan pengembangan asuransi syariah dan memperluas pasar.

Meningkatkan tolok ukur regulasi dan pengawasan: Pemerintah harus memajukan patokan regulasi dan pengawasan kepada perusahaan asuransi syariah, sehingga dapat memperkuat doktrin masyarakat terhadap produk asuransi syariah.

Tips Membeli Produk Asuransi Syariah

Asuransi syariah yaitu produk asuransi yang menurut prinsip-prinsip syariah, seperti tidak mengandung bagian riba atau bunga dan berbagi risiko. Perusahaan asuransi syariah mesti menjalankan rukun-rukun asuransi syariah dengan transparan dan adil supaya nasabah merasa tenteram dan yakin.

Beberapa produk asuransi syariah yang tersedia antara lain asuransi kesehatan syariah, asuransi jiwa syariah, asuransi kendaraan syariah, dan asuransi properti syariah. Keuntungan dari produk asuransi syariah antara lain tidak ada bagian riba atau bunga, membuatkan risiko, investasi yang bertanggung jawab, dan transparansi dalam proses bisnis. Nasabah mampu menentukan produk asuransi syariah yang tepat dengan kebutuhan dan nilai-nilai syariah yang dipegang.

Namun demikian, sebelum membeli produk asuransi syariah, nasabah sebaiknya mengamati hal-hal berikut:

Memahami Produk: Nasabah seharusnya mengetahui produk asuransi syariah yang mau dibeli, termasuk faedah dan risiko yang terkait.

Membandingkan Produk: Nasabah dapat membandingkan produk asuransi syariah dari beberapa perusahaan untuk mendapatkan produk yang paling cocok dengan keperluan dan nilai-nilai syariah yang dipegang.

Mengecek Reputasi Perusahaan: Nasabah semestinya menyelidiki reputasi perusahaan asuransi syariah yang hendak diseleksi, tergolong mengenai kinerja perusahaan dan layanan yang diberikan.

Mengecek Lisensi: Nasabah seharusnya menentukan bahwa perusahaan asuransi syariah yang diseleksi memiliki lisensi resmi dari otoritas yang berwenang.

Dalam memilih produk asuransi syariah, nasabah seharusnya juga memperhatikan standar dan ketentuan yang berlaku, termasuk tentang premi, klaim, dan masa pertanggungan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, nasabah dapat menentukan produk asuransi syariah yang tepat dengan keperluan dan nilai-nilai syariah yang dipegang.

Sebagai kesimpulan, asuransi syariah merupakan produk asuransi yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah, mirip tidak mengandung unsur riba atau bunga dan mengembangkan risiko. Nasabah mampu memilih produk asuransi syariah yang tepat dengan keperluan dan nilai-nilai syariah yang dipegang. Sebelum membeli produk asuransi syariah, nasabah seharusnya mengamati beberapa hal, seperti mengerti produk, membandingkan produk, memeriksa reputasi perusahaan, dan mengevaluasi lisensi perusahaan. Dengan mengamati hal-hal tersebut, nasabah mampu memilih produk asuransi syariah yang cocok dengan keperluan dan nilai-nilai syariah yang dipegang.

Perbedaan Asuransi Syariah Dan Konvensional

Perbedaan utama antara asuransi syariah dan konvensional terletak pada prinsip dasar yang dipakai dalam produk asuransi tersebut. Berikut ini ialah beberapa perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional:

Prinsip Dasar: Asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang menghindari bagian riba atau bunga, maysir (spekulasi), dan gharar (ketidakpastian). Sementara itu, asuransi konvensional didasarkan pada prinsip-prinsip keuangan konvensional yang memperhitungkan bunga dan investasi.

Pola Keuntungan: Asuransi syariah memakai teladan bagi hasil (profit sharing) antara nasabah dan perusahaan asuransi, sementara asuransi konvensional memperlihatkan imbal hasil berbentukbunga atau investasi.

Produk: Produk asuransi syariah umumnya lebih terbatas dibandingkan dengan produk asuransi konvensional, sebab tidak semua jenis produk asuransi konvensional mampu diaplikasikan pada prinsip syariah.

Investasi: Dalam asuransi syariah, investasi dilaksanakan dengan prinsip syariah, mirip investasi pada saham syariah atau obligasi syariah. Sedangkan dalam asuransi konvensional, investasi dilakukan pada produk keuangan konvensional, seperti saham atau obligasi biasa.

Kontrak: Kontrak asuransi syariah dibangun berdasarkan prinsip musyarakah (tolong-menolong), mudharabah (bersama-sama dalam investasi), dan wakalah (biro). Sedangkan kesepakatan asuransi konvensional dibangun menurut prinsip kemitraan, kompensasi, dan asuransi.

Meskipun terdapat perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional, keduanya memiliki tujuan yang serupa, ialah memperlihatkan pinjaman finansial bagi nasabah. Bagi nasabah yang ingin memilih antara asuransi syariah dan konvensional, sebaiknya mempertimbangkan prinsip yang dipegang dan memilih produk yang paling sesuai dengan keperluan dan nilai-nilai yang dipegang.

Asuransi Syariah Di Indonesia

Di Indonesia, asuransi syariah sudah diakui sebagai bentuk asuransi yang sah dan dikontrol oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 perihal Perasuransian. Perkembangan asuransi syariah di Indonesia makin pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi diri dari risiko dan keperluan akan produk asuransi yang cocok dengan prinsip-prinsip syariah.

Beberapa perusahaan asuransi syariah terkemuka di Indonesia antara lain Takaful Indonesia, Asuransi Takaful Keluarga, dan Syarikat Takaful Indonesia. Produk asuransi syariah yang ditawarkan meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, dan asuransi properti.

Pemerintah Indonesia juga menawarkan sumbangan dan insentif bagi perkembangan asuransi syariah, tergolong penghapusan pajak atas premi asuransi syariah dan sumbangan dispensasi ongkos untuk perusahaan asuransi syariah yang gres bangkit.

Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan dan pengertian masyarakat perihal asuransi syariah, pemerintah dan perusahaan asuransi syariah melaksanakan banyak sekali kampanye dan aktivitas sosial, mirip seminar dan workshop mengenai asuransi syariah, pelatihan untuk agen asuransi syariah, dan program asuransi syariah berbasis mikro.

Di periode depan, perkembangan asuransi syariah di Indonesia diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pertolongan asuransi dan keperluan akan produk asuransi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Daftar perusahaan asuransi syariah Di Indonesia

Berikut adalah daftar beberapa perusahaan asuransi syariah terkemuka di Indonesia:

  • PT Takaful Indonesia
  • PT Asuransi Takaful Keluarga
  • PT Syarikat Takaful Indonesia
  • PT Asuransi Jiwa Syariah AXA Mandiri
  • PT Asuransi Astra Umum Syariah
  • PT Asuransi Central Asia Syariah
  • PT Asuransi Cipta Aman Pratama Syariah
  • PT Asuransi Kesejahteraan Ekonomi Syariah
  • PT Asuransi Bintang Syariah
  • PT Asuransi Raksa Pratikara Syariah

Perusahaan-perusahaan asuransi syariah ini menunjukkan aneka macam produk asuransi yang meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, dan asuransi properti. Semakin banyaknya perusahaan asuransi syariah di Indonesia mengambarkan kemajuan pasar asuransi syariah yang pesat dan kian berkembangnya kesadaran penduduk akan pentingnya derma asuransi dengan prinsip-prinsip syariah.

Kesimpulan

Asuransi syariah yaitu sebuah bentuk asuransi yang mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam. Meskipun masih memiliki banyak tantangan, asuransi syariah mempunyai kelebihan-kelebihan yang menjadikannya makin diminati oleh penduduk . Untuk mengembangkan asuransi syariah, perlu dijalankan upaya-upaya seperti memajukan pemahaman masyarakat, membuatkan produk asuransi yang lebih beragam, menjalin kerjasama antara perusahaan asuransi syariah dan konvensional, serta memajukan kriteria regulasi dan pengawasan. Dengan begitu, asuransi syariah dapat semakin berkembang dan memperlihatkan faedah bagi masyarakat.

Artikel Menarik Lainnya: