TintaTeras

7 Bahaya Root Hp Android Yang Sangat Wajib Diketahui

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Android benar-benar telah berkembang secara pesat. Perkembangan ini dimulai sejak awal kehadirannya, hingga saat ini di mana sosoknya sudah ada di mana-mana.

Harga yang ditawarkan pun makin lama semakin murah, tetapi dengan mutu spesifikasi yang justru semakin mumpuni.

Teringat kembali di periode-kurun itu, ketika awal kehadirannya, hitungan speed processor Android masih dalam satuan MHz saja.

Pada kisaran tahun 2012-2013, aneka macam tipe HP Android kelas low-end dan kelas mainstream telah mulai banyak memperlihatkan processor dual-core dengan speed di atas 1 GHz.

Lalu dikala ini, HP quad-core sampai octa-core sudah makin berkembang, bahkan berada di kisaran harga yang relatif murah.

Pertanyaannya, apakah HP murah tersebut kencang performanya?

Sebenarnya tidak juga, karena seiring kemajuan spesifikasi, aplikasi-aplikasi yang ada pun ikut meningkat , sehingga baik itu dahulu ataupun sekarang, mungkin tidak jauh beda terasanya.

Akhirnya, untuk orang-orang pemegang HP low-end (tergolong aku) mulai mengoptimalisasi HP-nya dengan bermacam-macam cara, yang pastinya optimasi ini pada umumnya membutuhkan terusan root.

Baca Juga: Cara Menggunakan SuperSU Setelah Root Android

Apa Itu Root di HP Android?

Root ialah suatu proses yang bisa membuat pengguna ponsel pintar atau tablet bersistem operasi Android, punya kanal penuh untuk mengganti atau memodifikasi tata cara Android mereka.

Root biasanya dipakai oleh orang-orang yang bahagia mengotak-atik HP, ingin mempercantik performa, hingga menerima tampilan yang lebih baik dari sebelumnya.

Dengan root, kita mampu mengubah-ubah pengaturan sistem, bahkan mengubah ROM bawaan Android (disebut custom ROM).

Apa Saja Resiko Root Android?

Tapi, untuk dikala ini, tidak cuma pengguna HP low-end saja yang melaksanakan root terhadap HP-nya. Pengguna HP atau tablet high-end pun telah sungguh banyak yang nekad me-root gadget yang dimilikinya.

Saya sendiri, ketika pertama kali memegang HP Android, langsung mengotak-atik, melakukan root, dan menginstal custom ROM di HP aku. Hasilnya memang cukup membuat puas.

Selain itu, tidak sedikit juga orang yang bilang:

  • “HP tidak di-root itu tidak lezat dipakai”.
  • “HP tanpa root hanya gitu-gitu saja”.
  • “Kalau HP tidak di-root rasanya tidak gurih”.
  • Dan perumpamaan-istilah sejenisnya.

Nah, yang bilang seperti ini terutama buat yang hobi penyesuaian, seperti yang saya katakan tadi. Hehe.

Tapi, root itu bukan tanpa resiko, lho. Banyak resiko-resiko yang didapat jikalau Anda nekad melakukan root. Resikonya ada yang ringan, dan ada juga yang berat.

Untuk Amda yang tertarik untuk melaksanakan root, maka hukumnya wajib bagi Anda untuk membaca tulisan ini sampai habis, guna menambah wawasan Anda tentang root. Lalu, apa saja resiko dari melakukan root? Berikut ini pembahasannya:

1. Root Menghilangkan Garansi

Resiko pertama, yaitu hilangnya garansi. Pasti Anda telah pernah mendengarnya bukan?

Ini yaitu resiko yang benar adanya. Ketika HP Anda sudah berhasil root, maka HP tersebut akan eksklusif kehilangan garansinya.

Hal ini disebabkan sebab kita sudah mengganti terusan metode menjadi full, yang beresiko dapat merusak metode-sistem bawaan (akan dijelaskan di poin-poin berikutnya).

Oleh alhasil, kebanyakan vendor ponsel pintar atau tablet tentu tidak inginambil resiko hanya untuk memperbaiki perangkat yang rusak karena root. Bisa-bisa rugi.

Tapi, apakah semua vendor tidak mengijinkan produknya di-root?

Tentu saja tidak. Ada beberapa vendor ponsel pintar atau tablet yang mengijinkan produknya di-root. Ada yang bebas, dan kadang ada juga yang memiliki patokan tertentu.

Nah, untuk persoalan garansi sendiri, masih bisa kembali lagi jikalau HP yang sudah di-root tadi di-unroot kembali.

Unroot sendiri merupakan suatu proses untuk menghilangkan jalan masuk full pada sistem Android, biar menjadi terbatas kembali mirip sedia periode.

Nah, ‘katanya’ sih unroot itu mampu mengembalikan garansi HP yang tadinya di-root. Tapi aku belum tahu pasti, alasannya adalah saya belum pernah mengalami HP yang di-root rusak, lalu masuk service center.

2. Proses Root Berpotensi Merusak Sistem

Pada beberapa perkara, proses rooting juga bisa berpeluang merusak tata cara. Apalagi jikalau tata cara root-nya tidak tepat. Rusak di sini umumnya berupa bootloop.

Bootloop ialah kerusakan di mana Android tidak mampu masuk ke dalam tata cara, melainkan hanya stuck di logo dan terus berulang-ulang tanpa henti (looping).

Tapi, untuk resiko ini, Anda mampu damai. Sebab, asal cara root-nya benar, potensi rusak seperti ini sangat jarang terjadi.

3. Root Bisa Menyebabkan Android Tidak Stabil

Kalau ada yang bilang mending di-root supaya Android lebih cepat dan stabil, maka itu salah. Android yang di-root, lalu dikustomisasi dengan cara yang salah, justru bisa menciptakan Android jadi makin lambat.

Contoh mudahnya mirip pemasangan tweak yang salah. Ini justru akan memberatkan kinerja HP. Contoh yang lain yakni custom ROM.

Untuk memasang custom ROM, maka kita butuh terusan root apalagi dahulu. Nah, banyak yang berpikir bahwa custom ROM itu lebih cepat dan stabil dibanding ROM bawaan alias stock ROM. Ini juga salah.

Kebanyakan stock ROM telah dikontrol sedemikian rupa oleh pabrik, biar kinerjanya stabil dan ringan. Karena jikalau tidak, pasti banyak pengguna yang komplain soal beratnya kinerja ponsel pintar tersebut.

Memang sih ada masalah-perkara pada HP BM (Black Market), di mana ROM bawaannya tidak stabil. Tapi ini tidak akan saya diskusikan di sini. Daripada beli HP BM, mending cari yang resmi-resmi saja.

Baca Juga: Cara Root HP Android Marshmallow 1 Klik Sukses!

4. Keamanan Menurun Termasuk Salah Satu Resikonya

Lanjut lagi, sekarang dilema keamanan. Praktis saja, logikanya sebab jalan masuk tata cara yang jadi tidak terbatas, akan memberi celah kepada acara-program ilegal (baca: virus) untuk menghancurkan metode.

Walaupun sebetulnya untuk masalah metode yang hingga rusak masih jarang. Biasanya, virus-virus berupa iklan yang paling sering timbul secara datang-tiba.

Namun, bukan ini yang paling berbahaya. Android, umumnya dipakai untuk menyimpan gosip-gosip langsung, sampai data banking.

Resiko lain di sini, bukan mustahil ada program ilegal yang mampu meretas HP kita, sehingga menjadikan tercurinya data-data berita pribadi (cyber crime). Jadi, jika HP Anda dipakai untuk urusan pekerjaan, saran saya lebih baik jangan di-root.

5. Beresiko Masalah Update Sistem

Banyak sekali vendor ponsel pintar -terutama vendor-vendor raksasa- yang memberikan update metode operasi atau kemanan secara bersiklus pada ROM bawaan mereka.

Update ini ditujukan untuk memperbaiki bug serta memperstabil ROM yang dipakai. Nah, bila Android di-root, akan ada kemungkinan terjadi kerusakan balasan update sistem ini.

Biasanya ini terjadi akibat ketidakcocokan file sistem yang di-update akibat penyesuaian sesudah root. Makara, intinya jika HP di-root = tidak mampu update sistem (walau tidak senantiasa).

6. Ada Aplikasi Bawaan Smartphone yang Mati/Rusak

Di beberapa perkara, ada smartphone yang fitur atau aplikasi bawaannya malah jadi error sesudah root. Untuk poin ini, kejadiannya lumayan sering dijumpai, bahkan di banyak brand ponsel pintar.

Rusak aplikasi bawaan ini, contohnya alarm jadi tidak berfungsi, kamera yang jadi tidak dapat dipakai (unable), atau menghipnotis aplikasi yang lain.

Ngomong-ngomong, tipe ponsel pintar yang saya pakai juga punya dilema mirip ini setelah di-root. Buat mengembalikannya lagi sulit.

7. Android Mati (Brick)

Terakhir, adalah masalah Android mati. Kondisi ini, di mana Android tidak memperlihatkan tanda-tanda menyala sama sekali. Ada juga yang hanya memberikan tanda getar atau sedikit suara, namun layar tidak menyala sama sekali.

Kalau telah begini, maka mau tidak mau mesti dikerjakan flashing ulang jika ingin bisa menyala kembali.

Untuk kondisi yang lebih parah lagi, ada juga kerusakan EMMC yang disebabkan alasannya adalah seringnya menginstal custom ROM. Kalau terjadi kerusakan di komponen ini, maka ponsel pintar jadi tidak bisa di-flash.

Kalau masih mau di-flash, maka mesti ganti dulu EMMC-nya seharga ratusan ribu. Kebayang kalau HP yang digunakan ialah tipe usang, di mana harga bekasnya saja hanya selisih sedikit.

Baca juga: Cara Melihat Password WiFi yang Tersimpan di Android.

Apakah Rooting Android Berbahaya?

Apakah Rooting di HP Berbahaya

Setelah membaca pembahasan di atas, tertera 7 poin resiko dari rooting Android. Tapi, sebetulnya apakah rooting berbahaya?

Jawabannya iya. Relatif berbahaya, khususnya untuk pemula.

Jika Anda belum pengalaman memegang HP android, diusulkan jangan eksklusif melaksanakan root. Karena Anda tidak tahu masalah apa yang suatu dikala akan dihadapi akhir rooting Android ini.

Beda lagi jika sudah pengalaman. Rooting Android justru akan lebih banyak mendatangkan laba. Contohnya, kita bisa memindahkan data dari internal memori ke SD card.

Opsi backup juga jadi jauh lebih baik, alasannya rata-rata aplikasi backup butuh susukan root. Terutama untuk backup aplikasi-aplikasi berkapasitas besar.

Makanya nggak heran ada orang yang sampai bilang “saya jikalau Android nggak di-root“.

Baca lengkapnya di: Manfaat Root HP Android.

Akhir Kata

Rooting Android memiliki beragam resiko yang tidak mengecewakan berbahaya. Tapi, resiko ini sebanding juga dengan laba yang mau ditemukan nantinya.

Kustomisasi yang tidak terbatas menjadi salah satu argumentasi kenapa root itu wajib bagi sebagian pengguna Android. Tapi sekali lagi, seluruhnya bergantung kepada keperluan masing-masing.

Jika kebutuhan sehari-hari sudah cukup, maka lebih baik jangan melakukan root. Apalagi kalau Android yang dipakai digunakan untuk pekerjaan. Resikonya jauh lebih tinggi dibanding penggunaan biasa.

Punya pertanyaan seputar tema artikel kali ini? Silakan kirimkan pertanyaan Anda melalui kolom komentar yang tersedia di bawah ini, ya!

Demikianlah pembahasan soal resiko melaksanakan root di HP Android. Semoga artikel ini berguna dan mampu memperbesar pengetahuan kita semua.

Artikel Menarik Lainnya:

10 Villa Di Lembang Yang Anggun Dan Murah

10 Villa Di Lembang Yang Anggun Dan Murah

March 23, 2024
4 min 27 sec read
Spesifikasi Untuk Valorant

Spesifikasi Untuk Valorant

March 30, 2024
1 min 45 sec read
Bak Ikan Mini Di Teras Rumah

Bak Ikan Mini Di Teras Rumah

June 30, 2024
2 min 9 sec read
Cara Merestart Hp Samsung

Cara Merestart Hp Samsung

September 14, 2024
2 min 11 sec read