Ketika komputer atau laptop baru dinyalakan, maka sistem akan lewat serangkaian langkah proses yang dikenal dengan istilah booting, sebelum akibatnya mampu benar-benar dipakai.
Proses tersebut meliputi:
- Layar BIOS.
- Boot screen (loading Windows).
- Layar startup.
- Kemudian, baru masuk ke desktop Windows.
Normalnya begitu. Tapi ada juga dilema-duduk perkara tertentu yang bisa mengakibatkan proses booting gagal.
Misalnya, timbul pesan error “operating system not found” dan “BOOTMGR is missing” seperti yang mau dibahas kali ini.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Penyebab BOOTMGR is Missing Saat PC / Laptop Baru Dinyalakan
Pesan BOOTMGR is missing terjadi dikala komputer atau laptop baru dinyalakan, tetapi tata cara tidak bisa memperoleh file BOOTMGR yang diperlukan.
Masalah ini kemungkinan mampu terjadi alasannya adalah duduk perkara sistem (software), dan mampu pula terjadi alasannya masalah bagian (hardware).
Contoh problem sistem di antaranya:
1. Corrupt. Kerusakan data yang berasal dari tata cara. Ini ialah bentuk error dasar yang paling banyak ditemui.
2. Virus. Virus mampu menjadikan data-data yang ada pada tata cara rusak, tergolong file BOOTMGR.
3. Update Gagal. Update Windows yang gagal mampu membuat file metode menjadi error dan tidak mampu diakses, bahkan hilang.
4. Kesalahan Konfigurasi. Biasanya sebab sistem berubah, baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Sedangkan untuk problem unsur:
1. Kabel Rusak. Bisa kabel IDE atau SATA. Entah alasannya pemasangan yang salah, atau memang sudah rusak.
2. Bad Sector. Kalau masih pakai harddisk, ini mesti dicek lagi. Bad sector bisa menghancurkan file sistem, tidak terkecuali BOOTMGR.
Sedikit catatan, BOOTMGR yakni akronim dari Boot Manager.
Cara Mengatasi BOOTMGR is Missing Windows 7, 8, 10, 11
Ada tiga jenis pesan lanjutan yang lazimnya muncul, pada dilema bootmgr tersebut.
Pertama bisa berupa “BOOTMGR is missing Press Ctrl + ALT + Del to restart,” mampu berupa “BOOTMGR is missing Press any key to restart” atau “Couldn’t find BOOTMGR.”
Meskipun pesannya berlawanan, ketiganya punya maksud error yang sama. Berikut ini akan saya bahas solusinya. Agar PC / laptop Anda bisa normal lagi.
1. Coba Restart PC / Laptop Anda
Tidak perlu langsung coba cara yang sulit. Kadang-kadang, hanya dengan melakukan restart saja, persoalan ini telah bisa tertuntaskan, lho.
Biasanya, pesan Boot Manager is missing ini mampu juga dikarenakan adanya kesalahan baca (false read) oleh tata cara, atau bad sector ringan.
Dengan restart, sistem akan di-reset dan akan melakukan booting ulang. Kalau sekali restart belum mampu, coba tes lagi berkali-kali hingga normal.
Atau bisa juga coba lepas charger / kabel power dari laptop atau PC Anda. Biarkan beberapa ketika, kemudian nyalakan kembali.
2. Periksa Pengaturan Boot BIOS (Boot Order)
Boot Order adalah pengaturan boot hardware. Pengaturan tersebut menentukan mana yang akan diakses sebagai prioritas, ketika komputer baru dinyalakan.
Gambarannya seperti ini. Anggaplah kita punya dua buah harddisk atau SSD:
- Harddisk / SSD untuk tata cara.
- Harddisk / SSD untuk menyimpan data.
Kalau kita tidak mengutamakan disk tata cara, maka nanti proses booting tidak bisa bekerja, dan salah satu error yang terjadi yaitu muncul pesan missing di Boot Manager.
Berikut cara mengendalikan boot order:
- Nyalakan komputer atau laptop Anda.
- Akan muncul layar BIOS. Tekan tombol F1, DEL, atau F12.
- Tunggu beberapa saat hingga masuk ke BIOS.
- Kemudian, cari pengaturan Boot di performa layar BIOS.
- Setelah itu, silakan atur harddisk / SSD mana yang mau Anda pilih sebagai prioritas utama.
Kalau telah, coba restart. Silakan cek lagi setelahnya. Semoga pesan missing pada Boot Manager tadi sudah hilang.
Baca juga: Cara Praktis Mengatasi “No Bootable Device Found“ di Windows.
3. Lakukan Repair Windows
Ketika tata cara Windows error, entah karena corrupt, virus, atau update yang gagal, maka salah satu pilihan yang mampu dicoba yaitu dengan melakukan repair.
Repair ini ialah fitur yang telah ada semenjak zamannya Windows 7, sampai Windows 10 yang banyak digunakan saat ini.
Caranya mirip berikut:
- Nyalakan komputer, lalu masuk ke BIOS.
- Masukkan DVD instalasi Windows, kemudian atur DVD Drive menjadi prioritas boot pertama.
- Simpan pengaturan BIOS, kemudian restart.
- Tunggu beberapa dikala. Kalau ada pesan Press Any Key, tekan tombol apa saja.
- Klik Repair Your Computer.
- Klik Cancel, lalu buka opsi Command Prompt (CMD).
- Ketik “F:“, kemudian tekan Enter (sesuaikan F: dengan DVD Drive).
- Ketik “copy bootmgr c:“, kemudian tekan Enter.
- Kalau sudah, restart komputer.
Cara ini bertujuan untuk mengganti file Boot Manager yang rusak dengan yang gres. Dengan begitu, proses booting mampu berjalan wajar kembali.
Baca juga: Cara Mengatasi Windows Failed to Start Supaya Normal Lagi.
4. Periksa Kabel Harddisk / SSD
Agar mampu terhubung dengan komputer, harddisk maupun SSD memerlukan media kabel sebagai perantaranya (biasanya SATA).
Cobalah untuk menyelidiki kondisi kabel tersebut. Barangkali longgar, atau pemasangannya kurang pas, yang mana kesannya menciptakan pengantaran data menjadi terganggu.
Anda hanya perlu melepas kabel SATA harddisk / SSD, kemudian memasangnya kembali. Periksa juga kabel power dari Power Supply. Kalau sudah, tinggal tes lagi.
Untuk Anda yang menggunakan SSD M2 / NVME, bisa juga coba kerjakan hal sama. Lepas SSD lalu pasang lagi.
5. Periksa Harddisk Anda
Jika Anda menyimpan sistem di harddisk, Anda harus cek poin ini.
Harddisk rusak. Dalam hal ini (umumnya) disebabkan oleh faktor bad sector. Bad sector sendiri banyak penyebabnya. Bisa alasannya adalah harddisk yang sering overheat, defect, hingga aspek usia yang memang telah terlalu bau tanah.
Jika harddisk rusak, otomatis data di dalamnya akan sulit terbaca. Hal ini terperinci sungguh kuat kepada sistem.
Jika seandainya Boot Manager yang terkena dampaknya, maka sungguh mungkin akan muncul pesan missing.
Catatan:
- Untuk cara mengeceknya tidak sukar. Tapi harddisk mesti dipindahkan ke komputer lain.
- Nah, Anda bisa memakai aplikasi sejenis HDTune.
6. Install Ulang Windows
Kalau belum bisa, silakan coba install ulang Windows. Kerusakan sistem (karena corrupt, virus, dan sebagainya) utamanya, terkadang bisa dituntaskan dengan melaksanakan install ulang.
Begitu pun untuk persoalan Boot Manager is missing. Dengan install ulang, file yang berurusan bisa diganti dengan yang gres.
Saya sendiri sudah pernah coba dan memang berhasil, lho.
Akhir Kata
Begitulah cara menanggulangi “BOOTMGR is missing” di Windows 7, Windows 8, Windows 10 maupun Windows 11.
Sebenarnya, asalkan bukan dari harddisk (atau SSD misalnya), pesan error ini tidak sukar untuk dihilangkan.
Namun, sayangnya dikala ini masih banyak juga orang-orang yang belum tahu caranya. Apalagi untuk mereka yang belum begitu paham komputer.
Karena itulah, dibutuhkan artikel ini bisa membantu semua orang yang sedang mengalaminya.
Punya pertanyaan? Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan melalui kolom komentar yang tersedia di bawah ini.
Semoga berfaedah.