Sebelum membicarakan cara menanggulangi Windows Boot Manager, Ketahui dahulu, apa itu sebenarnya Boot Manager?
Kalau bisa dijelaskan secara singkat, Boot Manager ini ialah sebuah halaman khusus yang memungkinkan user untuk menentukan metode operasi terinstal.
Halaman ini mampu didapatkan ketika komputer berada dalam keadaan booting. Kaprikornus, biasanya Boot Manager cuma ditemukan di komputer dengan lebih dari satu metode operasi terinstall.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Sekilas Masalah Boot Manager
Yang jadi problem, yaitu kalau posisi default dari boot tersebut salah. Misalnya, kita umumpakai Windows 10, tapi opsinya malah menunjuk ke Windows 7.
Hasilnya bagaimana? Kalau dibiarkan terus, komputer akan booting secara otomatis ke Windows 7 tadi. Pastinya kurang tenteram dan kurang mudah.
Selain itu, bukan soal itu saja, lho. Halaman Boot Manager juga sering kali bisa mengalami error. Biasanya ditandai dengan arahan tertentu, seperti 0xc000000e, 0xc00000e9, 0xc00000f, dan lain-lain.
Cara Menghilangkan Windows Boot Manager Saat Booting
Tapi Anda nggak perlu khawatir, sebab Windows Boot Manager ini bantu-membantu bisa kita hilangkan, dan jika ada error pun bisa kita atasi.
Kenapa? Karena pengalaman aku sebagian besar penyebab masalah ini, bukan dari bagian. Melainkan dari tata cara.
Untuk caranya dengan memakai beberapa kiat yang akan aku jelaskan berikut ini:
1. Atur Setting di MSConfig
MSConfig adalah suatu acara yang memungkinkan user dapat menertibkan konfigurasi tersimpan pada Windows. Baik itu program startup, service, maupun booting.
Khusus booting, di MSConfig ini terdapat pengaturan yang mampu kita pakai untuk menetralisir Boot Manager. Tepatnya, dengan mengganti nilai pada pilihan Timeout.
Caranya mirip berikut:
- Klik tombol Windows + R > Ketik msconfig > Lalu klik OK.
- Maka programnya akan terbuka. Selanjutnya, masuk ke tab Boot
- kemudian cek pada kolom Timeout. Ubahlah nilainya menjadi 3 seconds. Klik Apply, kemudian klik OK.
Catatan:
Menu Timeout | Nilai timeout tersebut berfungsi selaku pengaturan penunda, biar user bisa masuk ke dalam Boot Manager dikala booting. |
Nilai 30 Detik | Sedangkan nilai 30 detik adalah nilai default yang sudah ada sejak Windows diinstal. |
Kalau di saat-waktu Anda ingin membuka lagi Boot Managernya, maka Anda tinggal mengembalikan nilainya saja ke 30 detik.
Baca juga: Cara Mengatasi Inaccessible Boot Device dengan Mudah.
2. Setting Pada Pengaturan Startup and Recovery
Hampir sama dengan cara sebelumnya. Pengaturan Startup and Recovery ini masih bekerjasama dengan konfigurasi booting pada Windows.
Namun, pada halaman ini tersedia beberapa opsi lainnya. Misalnya, untuk menciptakan log ketika Windows mengalami crash dan sejenisnya.
Untuk caranya sendiri gampang, kok. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Silakan buka Explorer > Klik kanan pada This PC (Computer) > Lalu klik Properties.
- Klik pada opsi Advanced System Settings (di bagian kiri) > Pergi ke tab Advanced
- Kemudian klik Settings pada kolom Startup And Recovery.
- Di sini atur setting Default Operating System menjadi OS yang biasa Anda pakai
- Lalu atur pilihan Time to Display List of Operating Systems menjadi 0 Seconds.
- Terakhir, klik Apply kemudian klik OK, alu tutup semua jendela yang tadi dibuka.
Penjelasan:
Default Operating System | Pengaturan ini untuk menentukan OS secara otomatis di Boot Manager. |
Time Display List Operating System | Pengaturan untuk menampilkan Boot Manager ketika booting. Mengatur ke 0 detik sama dengan melalui Boot Manager. |
3. Cek Apakah Ada Keyboard Tertekan?
Apakah ini kuat? Jawabannya, iya. Ini mampu saja terjadi, khususnya pada laptop. Tombol keyboard yang tidak sengaja depresi secara terus menerus mampu pula menimbulkan masalah ini.
Ketika ada salah satu tombol keyboard stress, hal tersebut akan membuat proses booting wajar berubah dan berpindah ke pengaturan tertentu.
Nah, dalam keadaan ini, kita bisa menyebutnya sebagai Boot Manager. Untuk cara mengevaluasi dan mengatasinya:
- Anda mesti mengecek satu per satu tombol keyboardnya, mana yang kira-kira dalam posisi tertekan.
- Kalau ketemu, coba tekan-tekan tombolnya hingga wajar lagi.
- Atau bila memungkinkan, coba lepas dan perbaiki posisi karetnya. Jika Anda memakai mechanical keyboard, coba periksa switch-nya.
- Kalau belum sukses juga, untuk PC, coba ganti keyboardnya (PC).
- Sedangkan untuk laptop, coba lepas konektor penghubung keyboard, lalu gunakan keyboard USB eksternal.
Catatan:
- Untuk tombol yang perlu dicek: DEL, tombol antara F1 sampai F12, dan tombol sejenisnya.
- Untuk menghindari keadaan yang serupa terjadi, cobalah untuk lebih menjaga kondisi keyboard yang dipakai.
- Salah satunya, dengan tidak menekan tombol terlalu kuat (biasanya terjadi dikala sedang dipakai untuk bermain game).
Selain itu, jangan pula menaruh beban berat di atas keyboard, serta tutup layar secara perlahan (untuk pengguna laptop).
Baca juga: Penjelasan Mengenai Apa Itu Booting. Wajib Tahu, nih!
4. Memakai Software EasyBCD
EasyBCD ialah software pihak ketiga yang memungkinkan pengguna dapat mengendalikan pengaturan booting pada Windows secara lebih lengkap.
Fitur yang ditawarkan di antaranya, untuk mengendalikan konfigurasi bootloader, mengatur bootsector, membuat bootable USB, dan masih banyak lagi.
Anda bisa menggunakan aplikasi ini untuk menetralisir Boot Manager pada Windows. Caranya mirip ini:
- Pertama, download dulu aplikasi langsung melalui situs resminya (neosmart.net/EasyBCD).
- Kemudian silakan install seperti biasa.
- Selanjutnya buka aplikasinya seperti biasa.
- Pergi ke tab Edit Boot Menu. Centang Yes pada kolom Default.
- Atur sajian Options menjadi Skip the Boot Menu.
- Lalu klik Save Settings. Kalau sudah, tutup aplikasinya, kemudian coba restart komputer Anda.
Cara Mengatasi Boot Manager yang Error
Pembahasan selanjutnya yakni menangani Boot Manager yang error, dan memperlihatkan pesan instruksi tertentu. Seperti yang telah kita bahas di permulaan sebelumnya.
Untuk penyelesaian ini, ada tiga cara yang bisa Anda kerjakan. Silakan cek berikut ini:
1. Menonaktifkan Boot Manager
Di sini kita mampu menonaktifkan paksa Windows Boot Manager. Fungsinya supaya pesan error tidak muncul saat booting. Ini kadang sukses, dan kadang juga tidak. Tapi perlu dicoba.
Berikut caranya:
- Pada kolom search Windows > Ketik Command Prompt
- Kemudian klik kanan aplikasi Command Prompt > Pilih Run as Administrator
- Ketik perintah bcdedit /set bootmgr displaybootmenu no kemudian tekan Enter
- Tutup CMD dengan menekan tombol Close
Catatan:
- Kalau Anda tidak bisa booting, maka pakai cara ini menggunakan DVD instalasi atau coba boot ke Safe Mode
- Kalau ingin mengembalikan ke pengaturannya, cukup ganti kata no tadi jadi kata yes
bcdedit /set bootmgr displaybootmenu yes
2. Melakukan Repair Windows
Windows memiliki fitur Repair yang berfungsi untuk memperbaiki error–error yang timbul pada metode. Namun untuk membuka fitur ini, kita memerlukan DVD instalasi.
Untuk caranya seperti ini:
- Masukkan DVD instalasi ke drive-nya.
- Atur priority pada BIOS menjadi pertama.
- Kemudian, boot DVD tersebut.
- Setelah masuk ke boot DVD, Anda akan melihat pilihan Repair Your Computer pada bagian kiri. Silakan klik opsi tersebut.
- Setelah itu, masuk ke hidangan Troubleshoot. Di jendela Advanced Options berikutnya, buka Command Prompt.
Ketik perintah berikut kemudian tekan Enter (Satu-satu ya).
No | Perintah Command Prompt |
1 | bootrec /scanos |
2 | bootrec /fixmbr |
3 | bootrec /fixboot |
4 | bootrec /rebuildbcd |
- Kalau telah, tutup CMD, kemudian lakukan restart.
Catatan:
Perintah-perintah tersebut berfungsi untuk mencari dan memperbaiki kerusakan sektor boot yang terdeteksi pada metode, secara otomatis.
Cara ini juga bisa dilaksanakan untuk beberapa error booting yang lain, mirip No Bootable Device Found.
3. Install Ulang Windows
Kalau dengan cara repair belum bisa, tata cara lain yang mampu dicoba yaitu dengan melaksanakan reinstalling Windows.
Cara ini dijamin 100% sukses, alasannya lewat reinstalling ini sistem akan diganti (replace) dengan yang baru, sehingga error–error yang ada akan hilang seutuhnya.
Tapi ada yang perlu dicatat juga. Pastikan proses format yang dilaksanakan benar. Drive tata cara usang mesti terhapus, agar tidak meninggalkan error Boot Manager mirip sebelumnya.
Terus terperinci, aku sendiri telah berulang kali menjajal cara ini, dan selalu berhasil.
Tiga cara ini yang paling sering saya pakai. Sudah cukup kok, tidak perlu repair lagi dengan aplikasi suplemen.
Akhir Kata
Memperbaiki Windows Boot Manager ini buat aku eksklusif bukanlah problem besar.
Karena pada dasarnya, ini hanyalah masalah metode atau persoalan kesalahan konfigurasi saja.
Dengan pembahasan di atas, diperlukan komputer atau laptop Anda bisa wajar kembali. Karena sebagian besar saya sendiri sudah mengetesnya dan berjalan tanpa persoalan.
Oh ya, jika Anda mengalami error–error lain seputar Boot Manager yang belum sempat dibahas di atas, silakan tanyakan lewat kolom komentar di bawah.
Semoga berguna.