Dalam periode digital mirip kini, santunan online telah menjadi solusi yang sangat terkenal bagi banyak orang yang memerlukan dana perhiasan. Namun, sebelum Anda tergesa-gesa mengajukan pinjaman, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang dalam menentukan aplikasi bantuan online bunga rendah yang hendak kami bagikan.

Daftar Aplikasi Pinjaman Online dengan Bunga Rendah Terbaik

Bagi sebagian orang, mencari sumbangan dengan bunga rendah bisa menjadi tugas yang menantang. Namun, dengan pertumbuhan teknologi, kini ada banyak platform tunjangan online yang menawarkan bunga yang berkompetisi. Salah satu hal penting yang perlu diamati yaitu tentukan platform sumbangan online yang Anda pilih sudah terdaftar secara resmi di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menyingkir dari risiko yang tidak diharapkan.

Mencari penyelesaian aplikasi pertolongan online bunga rendah bukanlah hal yang sulit lagi dengan adanya banyak sekali platform yang tersedia. Namun, sebagai peminjam, Anda perlu melakukan riset yang cermat dan memilih platform yang sempurna sesuai dengan keperluan dan kemampuan finansial Anda. Pastikan untuk mengetahui syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum mengajukan derma dan selalu mengurus keuangan dengan bijak untuk menghindari duduk perkara di abad depan.

Dalam dunia finansial yang terus meningkat , kemudahan dalam mengakses dana menjadi makin penting. Aplikasi pemberian online (pinjol) menjadi penyelesaian yang sungguh digemari oleh banyak orang. Namun, penting untuk menentukan pinjol yang tepat supaya tidak terjebak dalam beban finansial yang berlebihan. Salah satu faktor utama yang harus diperhitungkan adalah tingkat bunga yang ditawarkan oleh pinjol tersebut.

Daftar Aplikasi Pinjaman Online Terpercaya Bunga Rendah

Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengawasi dan memantau pinjol untuk memastikan keamanan dan kelayakan. Beberapa pinjol yang terdaftar memberikan bunga yang rendah, tidak melampaui 2%. Berikut adalah daftar enam pinjol terbaik dengan tingkat bunga rendah yang patut dipertimbangkan:

1. Kredit Pintar

Kredit Pintar yaitu salah satu platform derma online yang sudah menerima izin resmi dari OJK. Dengan layanan yang terpercaya, Kredit Pintar menunjukkan derma mulai dari Rp2 juta hingga Rp10 juta dengan bunga rendah, dimulai dari 0,83% per bulan. Proses pengajuan perlindungan pun cepat dan mudah.

Fitur:

• Pengajuan perlindungan online tanpa agunan.
• Pilihan jangka waktu pengembalian 6-12 bulan.
• Sistem pembayaran yang fleksibel dan mudah dipahami.

Kelebihan:

• Bunga sumbangan yang rendah.
• Proses pengajuan yang cepat dan mudah.
• Layanan pelanggan yang responsif dan ramah.

Cara Pinjam Online:

1. Unduh aplikasi Kredit Pintar dari App Store atau Google Play Store.
2. Daftar dan lengkapi info yang dibutuhkan.
3. Pilih jumlah perlindungan dan rentang waktu pengembalian yang diharapkan.
4. Ajukan dukungan dan tunggu kesepakatan.
5. Dana akan secepatnya dicairkan sesudah kesepakatan.

Kesimpulan dan Rekomendasi: Kredit Pintar ialah opsi yang tepat bagi yang mencari pemberian dengan bunga rendah dan proses yang cepat. Dengan tunjangan dari OJK, keamanan dan keandalan aplikasi ini dapat dipercaya. Bagi yang memerlukan santunan tanpa agunan dengan bunga terjangkau, Kredit Pintar layak dipertimbangkan.

2. Akulaku

Akulaku ialah salah satu aplikasi derma online terpopuler di Indonesia. Dengan bunga mulai dari 0,88% per bulan, Akulaku menunjukkan sumbangan tanpa agunan mulai dari Rp2 juta hingga Rp10 juta dengan proses yang gampang dan cepat.

Fitur:

• Penawaran santunan tanpa agunan.
• Pilihan rentang waktu pengembalian 6-12 bulan.
• Integrasi dengan platform pembayaran online.

Kelebihan:

• Tingkat bunga yang kompetitif.
• Aplikasi yang user-friendly dan gampang digunakan.
• Dukungan konsumen yang responsif.

Cara Pinjam Online:

1. Unduh aplikasi Akulaku dari App Store atau Google Play Store.
2. Daftar dan lengkapi isu yang diharapkan.
3. Pilih jumlah perlindungan dan rentang waktu pengembalian.
4. Ajukan pinjaman dan tunggu persetujuan.
5. Dana akan pribadi dikirimkan ke rekening Anda setelah disetujui.

Kesimpulan dan Rekomendasi: Akulaku ialah opsi yang baik bagi yang mencari tunjangan online dengan proses yang gampang dan bunga yang kompetitif. Dengan layanan yang sanggup menerima amanah dan pertolongan pelanggan yang baik, Akulaku layak dipertimbangkan sebagai penyelesaian finansial Anda.

3. Jenius Flexi Cash

Jenius Flexi Cash ialah salah satu pilihan pinjaman yang disediakan oleh aplikasi perbankan digital Jenius. Dengan bunga perlindungan yang bersaing, Jenius Flexi Cash memperlihatkan keleluasaan dalam memilih jangka waktu pengembalian yang sesuai dengan keperluan Anda.

Fitur:

• Bunga dukungan yang kompetitif, berkisar antara 1,75%-2,25% per bulan.
• Pilihan tenor pemberian yang fleksibel, mulai dari 1 hingga 36 bulan.
• Proses pengajuan sumbangan yang cepat dan gampang lewat aplikasi Jenius.

Kelebihan:

• Fleksibilitas dalam memilih jumlah pemberian dan jangka waktu pengembalian.
• Integrasi dengan aplikasi perbankan digital Jenius yang user-friendly.
• Tidak ada biaya administrasi yang dibebankan.

Cara Pinjam Online:

1. Buka aplikasi Jenius di smartphone Anda.
2. Pilih sajian “Flexi Cash” dan lengkapi isu yang dibutuhkan.
3. Tentukan jumlah santunan dan rentang waktu pengembalian yang diinginkan.
4. Ajukan santunan dan tunggu persetujuan dari pihak bank.
5. Dana akan secepatnya ditransfer ke rekening Jenius Anda sesudah disetujui.

Kesimpulan dan Rekomendasi: Jenius Flexi Cash adalah pilihan yang sempurna bagi pengguna Jenius yang memerlukan tunjangan dengan bunga yang berkompetisi dan proses yang cepat. Dengan kelonggaran dalam menentukan jumlah pemberian dan tenor pengembalian, Jenius Flexi Cash memberikan solusi finansial yang mudah dan gampang diakses.

4. Kredivo

Kredivo ialah salah satu platform aplikasi pinjaman online yang menyediakan layanan tunjangan cepat dengan bunga yang rendah. Dengan kemitraan dengan banyak sekali e-commerce, Kredivo juga memudahkan pengguna dalam berbelanja secara online.

Fitur:

• Penawaran bantuan cepat dengan batas tunjangan sampai Rp30 juta.
• Proses pengajuan pertolongan yang cepat dan tanpa jaminan.
• Integrasi dengan berbagai e-commerce untuk pembayaran belanja online.

Kelebihan:

• Bunga bantuan yang rendah dan kompetitif.
• Kemudahan dalam berbelanja online dengan sistem pembayaran Kredivo.
• Proses pengajuan yang cepat dan mudah.

Cara Pinjam Online:

1. Unduh aplikasi Kredivo dari App Store atau Google Play Store.
2. Daftar dan lengkapi info yang diperlukan.
3. Pilih jumlah pemberian yang diharapkan dan jangka waktu pengembalian.
4. Ajukan pemberian dan tunggu persetujuan dari pihak Kredivo.
5. Dana akan langsung tersedia untuk dipakai sehabis disetujui.

Kesimpulan dan Rekomendasi: Kredivo yaitu penyelesaian yang sempurna bagi yang mencari derma cepat dengan bunga yang rendah dan integrasi dengan aneka macam e-commerce. Dengan proses pengajuan yang mudah dan akomodasi dalam membeli online, Kredivo dapat menjadi opsi yang bagus untuk memenuhi kebutuhan finansial Anda.

5. Dana Cepat

Dana Cepat yakni aplikasi sumbangan online yang terdaftar di OJK, menawarkan bantuan cepat dengan bunga yang rendah. Dengan proses pengajuan yang cepat dan gampang, Dana Cepat menjadi pilihan yang terkenal di golongan pengguna.

Fitur:

• Penawaran tunjangan tanpa agunan dengan bunga rendah, mulai dari 0,9% per bulan.
• Pilihan rentang waktu pengembalian 6-12 bulan.
• Layanan pelanggan yang responsif dan ramah.

Kelebihan:

• Bunga perlindungan yang rendah dan kompetitif.
• Proses pengajuan yang cepat dan praktis melalui aplikasi.
• Tidak ada ongkos administrasi yang dibebankan.

Cara Pinjam Online:

1. Unduh aplikasi Dana Cepat dari App Store atau Google Play Store.
2. Daftar dan lengkapi berita yang diharapkan.
3. Pilih jumlah bantuan dan jangka waktu pengembalian.
4. Ajukan pertolongan dan tunggu kesepakatan dari pihak Dana Cepat.
5. Dana akan secepatnya dicairkan sehabis kesepakatan.

Kesimpulan dan Rekomendasi: Dana Cepat yaitu pilihan yang sempurna bagi yang mencari tunjangan dengan bunga rendah dan proses yang cepat. Dengan bantuan dari OJK, keselamatan dan keandalan aplikasi ini sanggup menerima amanah. Bagi yang memerlukan sumbangan tanpa agunan dengan bunga terjangkau, Dana Cepat layak diperhitungkan.

6. Tunaiku

Tunaiku yakni aplikasi dukungan online yang sudah mendapatkan izin dari OJK. Dengan bunga santunan yang rendah, Tunaiku menawarkan pertolongan tanpa agunan dengan proses yang cepat dan mudah.

Fitur:

• Penawaran pinjaman tanpa agunan dengan bunga rendah, sekitar 1% per bulan.
• Pilihan jangka waktu pengembalian 6-12 bulan.
• Proses pengajuan yang cepat dan mudah lewat aplikasi.

Kelebihan:

• Bunga pertolongan yang rendah dan kompetitif.
• Proses pengajuan yang cepat dan simpel.
• Tidak ada biaya manajemen yang dibebankan.

Cara Pinjam Online:

1. Unduh aplikasi Tunaiku dari App Store atau Google Play Store.
2. Daftar dan lengkapi informasi yang diharapkan.
3. Pilih jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian.
4. Ajukan tunjangan dan tunggu persetujuan dari pihak Tunaiku.
5. Dana akan segera dicairkan sehabis kesepakatan.

Kesimpulan dan Rekomendasi: Tunaiku ialah penyelesaian yang tepat bagi yang mencari dukungan tanpa agunan dengan bunga rendah. Dengan proses pengajuan yang mudah dan cepat, serta sumbangan dari OJK, Tunaiku layak dipertimbangkan sebagai opsi sumbangan Anda.

Daftar Lengkap Aplikasi Pinjaman Online Resmi yang Terdaftar di OJK

Sementara itu, OJK sudah merilis daftar lengkap pinjol yang terdaftar pada November 2023. Berikut ialah beberapa di antaranya:

• Danamas
• Investree
• Amartha
• DOMPET Kilat
• KIMO
• TOKO MODAL
• UCANGTEMAN
• Modalku
• KTA KILAT
• Maucash
• Finmas
• KikKACC
• Akseleran
• PinjamanGO
• KoinP2P
• dan banyak lagi.

Mengetahui aplikasi tunjangan online yang terdaftar di OJK dapat memberikan doktrin dan memutuskan Anda bermasalah dengan entitas yang sah.

Dalam mengambil tunjangan, selalu penting untuk memikirkan kemampuan Anda dalam mengembalikan pinjaman tersebut. Jangan sampai terjebak dalam utang yang tidak terkendali dan menghipnotis kondisi keuangan Anda di era mendatang.

Dengan memilih aplikasi derma online yang tepat dan bunga yang rendah, Anda mampu mempertahankan kesehatan finansial Anda dengan lebih baik. Tetap bijaksana dalam mengorganisir keuangan Anda dan manfaatkanlah perlindungan secara bertanggung jawab.

Surat Yasin, bab yang sungguh berguna dari Al-Qur’an, menjadi titik fokus penting dalam praktik keagamaan umat Islam. Dengan rentang ayat 1 hingga 83, surah ini tidak cuma menjadi pembacaan rutin tetapi juga sebuah amalan yang penuh berkah. Menelusuri kekayaan spiritual dan keutamaan Surat Yasin dapat membuka cakrawala gres dalam pengertian dan penghayatan kepada Al-Qur’an.

Surat Yasin, Jantung Al-Qur’an

Surat Yasin sudah ditekankan oleh Rasulullah SAW sebagai bab yang sungguh penting dari Al-Qur’an. Dalam hadits yang tercatat, surah ini disebut selaku “jantung” dari Al-Qur’an, memastikan keistimewaan dan keutamaannya. Rasulullah SAW menyebutkan dalam sebuah hadits:

“Setiap sesuatu memiliki jantungnya, dan jantung dari Al-Qur’an yakni surat Yasin. Siapa yang membaca surat Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah dia sudah mengkhatamkan sepuluh kali Al-Qur’an.”

Hadits ini memberikan gambaran perihal keagungan dan keberkahan yang terkandung dalam Surat Yasin. Dengan membaca surah ini, seseorang dapat mendapatkan pahala yang besar, seperti telah menyelesaikan membaca Al-Qur’an sepuluh kali lipat.

Kekuatan Doa pada Hari Jumat

Salah satu momen istimewa yang ditekankan dalam Islam ialah hari Jumat. Rasulullah SAW mengajarkan terhadap umatnya wacana keutamaan membaca Surat Yasin pada hari ini. Dalam suatu hadits yang populer, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa yang membaca Surat Yasin dan As Saffat pada hari Jumat dan memohon kepada Allah SWT, pasti Dia mengabulkan permohonannya.”

Membaca Surat Yasin pada hari Jumat tidak cuma menenteng keberkahan dalam doa, namun juga membuka pintu-pintu rahmat Allah SWT yang luas. Ini yakni waktu di mana umat Islam dipersilakan untuk memperbanyak doa-doa mereka dengan dogma bahwa Allah SWT akan mengabulkan mereka.

Bacaan Surat Yasin: Latin, Arab, dan Terjemahan

Untuk mendalami pemahaman dan penghayatan kepada Surat Yasin, penting untuk mengetahui bacaannya dengan baik. Berikut ini yakni bacaan Surat Yasin lengkap dengan terjemahan dalam bahasa Arab dan Latin mulai dari ayat 1 hingga 83:

يسٓ

yā sīn

1. Yaa siin

وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْحَكِيمِ

wal-qur`ānil-ḥakīm

2. Demi Al Alquran yang penuh pesan yang tersirat,

إِنَّكَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ

innaka laminal-mursalīn

3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,

عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

‘alā ṣirāṭim mustaqīm

4. (yang berada) di atas jalan yang lurus,

تَنزِيلَ ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ

tanzīlal-‘azīzir-raḥīm

5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,

لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّآ أُنذِرَ ءَابَآؤُهُمْ فَهُمْ غَٰفِلُونَ

litunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụn

6. Agar kau memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, alasannya adalah itu mereka teledor.

لَقَدْ حَقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَىٰٓ أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

laqad ḥaqqal-qaulu ‘alā akṡarihim fa hum lā yu`minụn

7. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap pada umumnya mereka, kerena mereka tidak beriman.

إِنَّا جَعَلْنَا فِىٓ أَعْنَٰقِهِمْ أَغْلَٰلًا فَهِىَ إِلَى ٱلْأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ

innā ja’alnā fī a’nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụn

8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.

وَجَعَلْنَا مِنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

wa ja’alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn

9. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak mampu melihat.

وَسَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

wa sawā`un ‘alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi perayaan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكْرَ وَخَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ ۖ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ

innamā tunżiru manittaba’aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karīm

11. Sesungguhnya kau cuma memberi peringatan kepada orang-orang yang akan mengikuti perayaan dan yang takut terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun beliau tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar bangga dengan ampunan dan pahala yang mulia.

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ

innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn

12. Sesungguhnya Kami membangkitkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang sudah mereka lakukan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang kasatmata (Lauh Mahfuzh).

وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَٰبَ ٱلْقَرْيَةِ إِذْ جَآءَهَا ٱلْمُرْسَلُونَ

waḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā`ahal-mursalụn

13. Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yakni penduduk sebuah negeri dikala delegasi-delegasi datang terhadap mereka.

إِذْ أَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمُ ٱثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوٓا۟ إِنَّآ إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ

iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa ‘azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalụn

14. (adalah) saat Kami mewakilkan terhadap mereka dua orang utusan, kemudian mereka mendustakan keduanya; lalu Kami kuatkan dengan (delegasi) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami ialah orang-orang di utus kepadamu”.

قَالُوا۟ مَآ أَنتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحْمَٰنُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا تَكْذِبُونَ

qālụ mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai`in in antum illā takżibụn

15. Mereka menjawab: “Kamu tidak lain hanyalah insan seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka”.

قَالُوا۟ رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّآ إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ

qālụ rabbunā ya’lamu innā ilaikum lamursalụn

16. Mereka berkata: “Tuhan kami mengenali bahwa bergotong-royong kami yakni orang yang diutus terhadap kamu”.

وَمَا عَلَيْنَآ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ

wa mā ‘alainā illal-balāgul-mubīn

17. Dan keharusan kami tidak lain hanyalah memberikan (perintah Allah) dengan terang”.

قَالُوٓا۟ إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا۟ لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ

qālū innā taṭayyarnā bikum, la`il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ‘ażābun alīm

18. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami bernasib malang alasannya adalah kau, bergotong-royong bila kamu tidak berhenti (menyeru kami), pasti kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan menerima siksa yang pedih dari kami”.

قَالُوا۟ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ

qālụ ṭā`irukum ma’akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụn

19. Utusan-delegasi itu berkata: “Kemalangan kamu ialah sebab kamu sendiri. Apakah bila kamu diberi perayaan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu yakni kaum yang melampui batas”.

وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا ٱلْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱتَّبِعُوا۟ ٱلْمُرْسَلِينَ

wa jā`a min aqṣal-madīnati rajuluy yas’ā qāla yā qaumittabi’ul-mursalīn

20. Dan datanglah dari ujung kota, seorang pria dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”.

ٱتَّبِعُوا۟ مَن لَّا يَسْـَٔلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ

ittabi’ụ mal lā yas`alukum ajraw wa hum muhtadụn

21. Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka yaitu orang-orang yang menerima isyarat .

وَمَا لِىَ لَآ أَعْبُدُ ٱلَّذِى فَطَرَنِى وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

wa mā liya lā a’budullażī faṭaranī wa ilaihi turja’ụn

22. Mengapa saya tidak menyembah (Tuhan) yang sudah menciptakanku dan yang cuma terhadap-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?

ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدْنِ ٱلرَّحْمَٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّى شَفَٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَلَا يُنقِذُونِ

a attakhiżu min dụnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni ‘annī syafā’atuhum syai`aw wa lā yungqiżụn

23. Mengapa aku akan menyembah dewa-yang kuasa selain-Nya jikalau (Allah) Yang Maha Pemurah menginginkan kemudharatan terhadapku, pasti syafa’at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) mampu menyelamatkanku?

إِنِّىٓ إِذًا لَّفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

innī iżal lafī ḍalālim mubīn

24. Sesungguhnya saya kalau begitu niscaya berada dalam kesesatan yang aktual.

إِنِّىٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمْ فَٱسْمَعُونِ

innī āmantu birabbikum fasma’ụn

25. Sesungguhnya saya telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (akreditasi keimanan) ku.

قِيلَ ٱدْخُلِ ٱلْجَنَّةَ ۖ قَالَ يَٰلَيْتَ قَوْمِى يَعْلَمُونَ

qīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya’lamụn

26. Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke surga”. Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengenali.

مَا غَفَرَ لِى رَبِّى وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُكْرَمِينَ

bimā gafara lī rabbī wa ja’alanī minal-mukramīn

27. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan saya termasuk orang-orang yang dimuliakan”

۞ وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنۢ بَعْدِهِۦ مِن جُندٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ

wa mā anzalnā ‘alā qaumihī mim ba’dihī min jundim minas-samā`i wa mā kunnā munzilīn

28. Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sehabis beliau (meninggal) sebuah pasukanpun dari langit dan tidak pantas Kami menurunkannya.

إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَٰمِدُونَ

ing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum khāmidụn

29. Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan bunyi saja; maka datang-datang mereka seluruhnya mati.

يَٰحَسْرَةً عَلَى ٱلْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ

yā ḥasratan ‘alal-‘ibād, mā ya`tīhim mir rasụlin illā kānụ bihī yastahzi`ụn

30. Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada tiba seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka senantiasa memperolok-olokkannya.

أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ ٱلْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ

a lam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurụni annahum ilaihim lā yarji’ụn

31. Tidakkah mereka mengenali berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bergotong-royong orang-orang (yang sudah Kami binasakan) itu tiada kembali terhadap mereka.

وَإِن كُلٌّ لَّمَّا جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ

wa ing kullul lammā jamī’ul ladainā muḥḍarụn

32. Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi terhadap Kami.

وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلْأَرْضُ ٱلْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَٰهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ

wa āyatul lahumul-arḍul-maitatu aḥyaināhā wa akhrajnā min-hā ḥabban fa min-hu ya`kulụn

33. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka ialah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.

وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّٰتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَٰبٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ ٱلْعُيُونِ

wa ja’alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a’nābiw wa fajjarnā fīhā minal-‘uyụn

34. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,

لِيَأْكُلُوا۟ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ

liya`kulụ min ṡamarihī wa mā ‘amilat-hu aidīhim, a fa lā yasykurụn

35. biar mereka mampu makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

sub-ḥānallażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya’lamụn

36. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan seluruhnya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ

wa āyatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahāra fa iżā hum muẓlimụn

37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka yaitu malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.

وَٱلشَّمْسُ تَجْرِى لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ

wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-‘azīzil-‘alīm

38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

وَٱلْقَمَرَ قَدَّرْنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلْعُرْجُونِ ٱلْقَدِيمِ

wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā ‘āda kal-‘urjụnil-qadīm

39. Dan telah Kami memutuskan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (sesudah beliau hingga ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia selaku bentuk tandan yang renta.

لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn

40. Tidaklah mungkin bagi matahari menerima bulan dan malampun tidak mampu mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

وَءَايَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ

wa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masy-ḥụn

41. Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam perahu yang penuh muatan.

وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِۦ مَا يَرْكَبُونَ

wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabụn

42. dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti perahu itu.

وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنقَذُونَ

wa in nasya` nugriq-hum fa lā ṣarīkha lahum wa lā hum yungqażụn

43. Dan bila Kami mengharapkan niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.

إِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ

illā raḥmatam minnā wa matā’an ilā ḥīn

44. Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk menunjukkan kesenangan hidup hingga terhadap suatu saat.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُوا۟ مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

wa iżā qīla lahumuttaqụ mā baina aidīkum wa mā khalfakum la’allakum tur-ḥamụn

45. Dan bila dibilang terhadap mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang mau datang biar kau mendapat rahmat”, (pasti mereka berpaling).

وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ

wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ ‘an-hā mu’riḍīn

46. Dan sekali-kali tiada tiba kepada mereka sebuah tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka senantiasa berpaling daripadanya.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطْعَمَهُۥٓ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

wa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ’imu mal lau yasyā`ullāhu aṭ’amahū in antum illā fī ḍalālim mubīn

47. Dan bila dikatakakan terhadap mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata terhadap orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang bila Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kau melainkan dalam kesesatan yang kasatmata”.

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīn

48. Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) kesepakatan ini (hari berbangkit) bila kau yakni orang-orang yang benar?”.

مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ

mā yanẓurụna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta`khużuhum wa hum yakhiṣṣimụn

49. Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang hendak membinasakan mereka ketika mereka sedang berantem.

فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَآ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ

fa lā yastaṭī’ụna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji’ụn

50. kemudian mereka tidak kuasa menciptakan suatu wasiatpun dan tidak (pula) mampu kembali kepada keluarganya.

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn

51. Dan ditiuplah sangkalala, maka datang-datang mereka keluar dengan secepatnya dari kuburnya (menuju) terhadap Tuhan mereka.

قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ

qālụ yā wailanā mam ba’aṡanā mim marqadinā hāżā mā wa’adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalụn

52. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).

إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ

ing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum jamī’ul ladainā muḥḍarụn

53. Tidak ialah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-datang mereka semua dikumpulkan terhadap Kami.

فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai`aw wa lā tujzauna illā mā kuntum ta’malụn

54. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kau tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kau kerjakan.

إِنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ

inna aṣ-ḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihụn

55. Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam aktivitas (mereka).

هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ

hum wa azwājuhum fī ẓilālin ‘alal-arā`iki muttaki`ụn

56. Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

لَهُمْ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ

lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda’ụn

57. Di nirwana itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.

سَلَٰمٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ

salām, qaulam mir rabbir raḥīm

58. (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, selaku ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

وَٱمْتَٰزُوا۟ ٱلْيَوْمَ أَيُّهَا ٱلْمُجْرِمُونَ

wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimụn

59. Dan (dikatakan terhadap orang-orang kafir): “Berpisahlah kau (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.

۞ أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

a lam a’had ilaikum yā banī ādama al lā ta’budusy-syaiṭān, innahụ lakum ‘aduwwum mubīn

60. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam biar kau tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu ialah musuh yang positif bagi kau”,

وَأَنِ ٱعْبُدُونِى ۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ

wa ani’budụnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīm

61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.

وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ

wa laqad aḍalla mingkum jibillang kaṡīrā, a fa lam takụnụ ta’qilụn

62. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kau tidak memikirkan?.

هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ

hāżihī jahannamullatī kuntum tụ’adụn

63. Inilah Jahannam yang dulu kau diancam (dengannya).

ٱصْلَوْهَا ٱلْيَوْمَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ

iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurụn

64. Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.

ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

al-yauma nakhtimu ‘alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụn

65. Pada hari ini Kami tutup verbal mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dulu mereka usahakan.

وَلَوْ نَشَآءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰٓ أَعْيُنِهِمْ فَٱسْتَبَقُوا۟ ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ

walau nasyā`u laṭamasnā ‘alā a’yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụn

66. Dan bila Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-kontes (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).

وَلَوْ نَشَآءُ لَمَسَخْنَٰهُمْ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمْ فَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ مُضِيًّا وَلَا يَرْجِعُونَ

walau nasyā`u lamasakhnāhum ‘alā makānatihim famastaṭā’ụ muḍiyyaw wa lā yarji’ụn

67. Dan bila Kami mengharapkan pastilah Kami ubah mereka di daerah mereka berada; maka mereka tidak mampu berlangsung lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.

وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

wa man nu’ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya’qilụn

68. Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya pasti Kami kembalikan dia kepada insiden(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?

وَمَا عَلَّمْنَٰهُ ٱلشِّعْرَ وَمَا يَنۢبَغِى لَهُۥٓ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْءَانٌ مُّبِينٌ

wa mā ‘allamnāhusy-syi’ra wa mā yambagī lah, in huwa illā żikruw wa qur`ānum mubīn

69. Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.

لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ

liyunżira mang kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu ‘alal-kāfirīn

70. biar beliau (Muhammad) memberi perayaan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَآ أَنْعَٰمًا فَهُمْ لَهَا مَٰلِكُونَ

a wa lam yarau annā khalaqnā lahum mimmā ‘amilat aidīnā an’āman fa hum lahā mālikụn

71. Dan apakah mereka tidak menyaksikan bahwa sebetulnya Kami telah membuat hewan ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang sudah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, kemudian mereka menguasainya?

وَذَلَّلْنَٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ

wa żallalnāhā lahum fa min-hā rakụbuhum wa min-hā ya`kulụn

72. Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.

وَلَهُمْ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَمَشَارِبُ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ

wa lahum fīhā manāfi’u wa masyārib, a fa lā yasykurụn

73. Dan mereka menemukan padanya faedah-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?

وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ

wattakhażụ min dụnillāhi ālihatal la’allahum yunṣarụn

74. Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, supaya mereka menerima derma.

لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُندٌ مُّحْضَرُونَ

lā yastaṭī’ụna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarụn

75. Berhala-berhala itu tiada dapat membantu mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi prajurit yang disiapkan untuk menjaga mereka.

فَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ

fa lā yaḥzungka qauluhum, innā na’lamu mā yusirrụna wa mā yu’linụn

76. Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.

أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقْنَٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ

a wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn

77. Dan apakah manusia tidak mengamati bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka datang-tiba dia menjadi penantang yang positif!

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ

wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-‘iẓāma wa hiya ramīm

78. Dan dia menciptakan ungkapan bagi Kami; dan beliau lupa kepada kejadiannya; dia berkata: “Siapakah yang mampu menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”

قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

qul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin ‘alīm

79. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui wacana segala makhluk.

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَآ أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ

allażī ja’ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụn

80. yakni Tuhan yang menimbulkan untukmu api dari kayu yang hijau, maka datang-datang kau nyalakan (api) dari kayu itu”.

أَوَلَيْسَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُم ۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلْخَلَّٰقُ ٱلْعَلِيمُ

a wa laisallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin ‘alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-‘alīm

81. Dan tidaklah Tuhan yang membuat langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang sama dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.

إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

innamā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn

82. Sesungguhnya kondisi-Nya jika Dia mengharapkan sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah beliau.

فَسُبْحَٰنَ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

fa sub-ḥānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja’ụn

83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Kesimpulan

Surat Yasin bukan cuma sekadar bacaan rutin dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, tetapi juga merupakan sumber keberkahan dan kekuatan spiritual. Dengan mengerti keistimewaan membaca surah ini, umat Islam mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menguatkan ikatan spiritual mereka. Membaca Surat Yasin, terutama pada hari Jumat, merupakan amalan yang ditekankan dan memberikan keberkahan yang hebat. Dengan mengamalkan dan mengetahui isi dari surah ini, umat Islam mampu mengalami kedamaian dan keberkahan dalam kehidupan mereka.

Doa Qunut Subuh adalah bagian penting dalam ibadah sholat bagi umat Islam. Doa ini dibaca pada rakaat kedua sholat Subuh, tepatnya setelah i’tidal dan sebelum melakukan sujud. Pentingnya doa ini tercermin dalam aturan sunnah menurut mazhab Syafi’i dan Maliki, serta dipandang selaku sunnah muakkad berdasarkan Imam Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar.

Signifikansi Doa Qunut Subuh

Menurut riwayat yang dikeluarkan oleh Anas Ibn Malik, Rasulullah Muhammad SAW secara konsisten membaca doa qunut dikala melakukan sholat Subuh hingga ia wafat. Ini menjadi landasan utama bagi umat Islam untuk memperkuat kebiasaan membaca doa qunut dalam ibadah Subuh mereka.

Doa Qunut Subuh Versi Pendek

Doa qunut versi pendek yang sering diamalkan umat Islam dapat ditemukan dalam Kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi. Doa ini yakni:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيَ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ .

Latin: Allaahummah dinii fii man hadaits, wa ‘aafiinii fii man ‘aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a’thaits, wa qi nii syarra maa qadlaits, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa ‘alaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalaits, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalits.

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri isyarat , berilah kemakmuran kepadaku di antara orang-orang yang Engkau beri kemakmuran, tolonglah aku di antara orang-orang yang kamu beri pinjaman, berikanlah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang Engkau berikan kepadaku, dan peliharalah aku dari keburukan yang Engkau putuskan, karena bahu-membahu Engkau menetapkan dan tidak diputuskan atas-Mu, dan tiada kehinaan kepada orang yang telah Engkau tolong, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami, lagi Maha Tinggi.”

Doa Qunut Subuh Versi Panjang

Selain model pendek, terdapat juga doa qunut versi panjang yang lebih komprehensif. Doa ini termuat dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya KH. M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنُ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّم

Latin: Allaahummahdinii fiiman hadaita, wa ‘aafinii fiman ‘aafaita, wa tawallanii fii man tawallaita, wa baarik lii fiimaa a’thaita, wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaita fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaika, wa innahu laa yadzillu man waalaita, wa laa ya’izzu man ‘adaita, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalaita, fa lakal hamdu ‘alaa maa qadhaita, astahgfiruka wa atuubu ilaika, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa alihi wa shahbihi wasallama.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah saya isyarat mirip orang-orang telah Engkau beri petunjuk. Berilah saya kesehatan, seperti orang-orang yang sudah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah saya bareng orang-orang yang sudah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan terhadap apa saja yang sudah Engkau berikan kepadaku. Peliharalah aku dengan kasih sayang-Mu dari segala kejelekan apa-apa yang telah Engkau putuskan (menetapkan), alasannya bergotong-royong Engkau-lah yang menawarkan ketentuan dan tidak ada yang bisa memperlihatkan ketentuan (keputusan) atas diri-Mu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang sudah Engkau musuhi, Maha Berkah lah Engkau dan Maha Luhur lah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertobat terhadap-Mu. Dan semoga Allah memperlihatkan rahmat dan keselamatan (sholawat) atas diri junjungan kami. Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya.”

Dengan doa qunut Subuh ini, umat Islam menghendaki isyarat , kemakmuran, dan keberkahan dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk konsisten dalam melakukan ibadah, tergolong dalam membaca doa qunut Subuh. Aamiin.

Bagi umat Muslim, mandi wajib ialah bab penting dari kehidupan spiritual. Mandi ini bukan sekadar membersihkan diri secara fisik, tetapi juga menyucikan diri dari hadas besar seperti sesudah berafiliasi badan, haid, atau nifas bagi wanita. Tanpa menjalankan mandi wajib sesudah mengalami hal-hal tersebut, ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah Swt. Pada kesempatan ini, kami akan membagikan niat mandi wajib yang penting ini.

Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan

Bacaan niat mandi wajib yaitu langkah awal yang mesti dijalankan sebelum melaksanakan mandi ini. Bacaan niat ini pertanda keseriusan hati dalam mengerjakan ibadah. Untuk mandi wajib sehabis bekerjasama tubuh, bacaan niatnya ialah:

“نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ مِنَ الْجَنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى”

Latin: “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, sebagai kewajiban sebab Allah ta’ala.”

Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Sedangkan untuk mandi wajib setelah haid, bacaannya adalah:

“نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى”

Latin: “Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.”

Dan untuk mandi wajib sesudah nifas, bacaannya ialah:

“نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ النِّفَاسِ لِلهِ تَعَالَى”

Latin: “Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala.”

Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas sebab Allah Ta’ala.”

Tata Cara Mandi Wajib bagi Laki-laki

Bagi laki-laki, metode mandi wajib mencakup tindakan sebagai berikut:

1. Niat: Membaca doa mandi wajib.
2. Membasuh Tangan: Sebanyak tiga kali.
3. Membasuh Alat Kelamin: Dari kotoran dan najis.
4. Mencuci Tangan: Dengan sabun agar bersih.
5. Mengambil Wudu: Sebagaimana biasa.
6. Membasuh Rambut: Keseluruhan rambut di kepala dengan mengguyurnya tiga kali.
7. Siram Anggota Badan: Mulai dari sisi kanan hingga tiga kali, kemudian sisi kiri juga tiga kali.
8. Menggosok Tubuh: Terutama bab yang merepotkan dijangkau mirip pusat, ketiak, dan lutut.
9. Melanjutkan Mandi: Dengan mandi mirip biasa.

Tata Cara Mandi Wajib bagi Wanita

Sementara bagi perempuan, sistem mandi wajib serupa dengan pria:

1. Niat: Membaca doa mandi wajib.
2. Membasuh Tangan: Sebanyak tiga kali.
3. Membasuh Alat Kelamin: Dari kotoran dan najis.
4. Mencuci Tangan: Dengan sabun agar higienis.
5. Mengambil Wudu: Sebagaimana biasa.
6. Membasuh Rambut: Keseluruhan rambut di kepala dengan mengguyurnya tiga kali.
7. Siram Anggota Badan: Mulai dari segi kanan hingga tiga kali, kemudian segi kiri juga tiga kali.
8. Menggosok Tubuh: Terutama bab yang sulit dijangkau mirip pusat, ketiak, dan lutut.
9. Melanjutkan Mandi: Dengan mandi seperti biasa.

Mandi wajib dalam Islam bukan hanya sekadar ritual fisik, tapi juga ritual spiritual yang mendalam. Dengan mengetahui metode dan bacaan niatnya, umat Muslim dapat memperkuat ikatan spiritualnya dengan Allah SWT melalui praktik kebersihan ini. Yuk, jadikan mandi wajib sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ibadahmu!