Warren Buffet diketahui selaku penanam modal paling berhasil di dunia dan masih menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat seni manajemen investasinya tersebut. Selain selaku penanam modal saham paling sukses di abad ke-20, Warren Buffet juga dikenal sebagai seorang gemar memberi. Ia bahkan menyumbangkan 99 persen hartanya ketika meninggal nanti untuk keperluan kemanusiaan. Bagaimana kisahnya?
Biografi Warren Buffet
Warren Buffett lahir pada tanggal 30 Agustus 1930 di Omaha, Amerika. Ia merupakan anak dari pasangan Howard dan Leila Buffett. Warren memiliki dua kerabat wanita. Ayahnya dikenali ialah anggota dewan Amerika.
Warren mengawali pendidikannya di SD Rose Hill. Setelah menyelesaikan pendidikannya tersebut, dia kemudian Alice Deal Junior High School. Selanjutnya beliau bersekolah di Woodrow Wilson High School dan lulus pada tahun 1947.
Investor Sejak Kecil
Kemampuannya dalam berinvestasi telah kelihatan semenjak kecil. Ketika berumur 11 tahun contohnya, Warren Buffett hanyalah seorang loper koran. Ia juga biasa menerima uang dengan menjual permen karet dan minuman ringan. Ia tekun menabung dan menginvestasikan uangnya.
Waktu luangnya beliau pergunakan dengan keliling lapangan golf. Ia mencari bola golf yang hilang dan menjualnya kembali dengan harga ramah biaya ke pemain golf di sekitar lapangan golf tersebut.
Pada umur 14 tahun, ketika Buffet masih duduk di bangku SMA, dia mengawali melakukan pekerjaan sehingga memiliki uang sebesar $ 1,200. Uang tersebut lalu dia gunakan untuk berbelanja 40 hektar tanah pertanian. Tanah itu lalu ia sewakan kembali kepada petani setempat. Dari sini ia telah menciptakan passive income dari sewa lahan.
Warren Buffett menuntaskan kuliahnya di University of Nebraska dan mendapatkan gelar Bachelor of Science dalam bidang administrasi bisnis. Setelah itu Warren Buffet kemudian melanjutkan gelar masternya di Columbia Business School dan mendapatkan gelar Master of Science di bidang ekonomi pada tahun 1951.
Di sana juga Warren Buffett mengikuti kelas investasi yang diajarkan oleh guru penanam modal berjulukan Benjamin Graham dan David Dodd. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Warren Buffet melakukan pekerjaan di perusahaanya ayahnya ialah Buffett-Falk & Co.
Warren Buffett melakukan pekerjaan disana dari tahun 1951 sampai 1954 sebagai sales investasi. Di usia 20 tahun, Warren Buffet sukses mengumpulkan tabungan senilai nyaris 10 ribu dollar pada tahun 1950. Benjamin Graham lalu mengangkatnya selaku pegawai dengan gaji 12 ribu dollar pertahun.
Pada tahun 1956, Warren Buffet berhenti melakukan pekerjaan pada Benjamin Graham. Warren Buffet lalu memakai simpanan pribadinya dan membuka Buffett Partnership Ltd, suatu perusahaan investasi di Omaha.
Membeli Perusahaan Berkshire Hathaway
Perusahaan yang beliau dirikan sukses besar mengantarkan Warren Buffet menjadi jutawan pada tahun 1962. Selanjutnya ia menentukan berinvestasi di perusahaan manufaktur tekstil bernama Berkshire Hathaway.
Warren Buffett aktif membeli saham Berkshire Hathaway pada awal tahun 1960. Dan kemudian alih kontrol perusahaan itu sehabis menjadi pemegang saham mayoritas. Warrent kemudian mengalihkan bisnis perusahaan Berkshire Hathaway ke sektor asuransi dari bisnis tekstil. Pada tahun 1985, Ia memasarkan pabrik tekstil terakhir di bawah kepemilikan Berkshire Hathaway.
Berkshire Hathaway milik Warren Buffet kemudian berbelanja 12 persen saham di Salomon Inc pada tahun 1987 dan kemuudian menjadi pemegang saham terbesarnya. Perusahaan yang dibelinya senantiasa diperbaiki sebaik mungkin.
Membeli Saham Coca Cola
Fundamental bisnisnya ditingkatkan sehingga kinerja keuanganya mengkilat. Perusahaan yang tadinya mau gulung tikar, di tangannya mampu berkembang menjadi perusahaan seksi yang menarik minat banyak investor lain. Selanjutnya Warrent Buffett mulai membeli saham di Coca-Cola Company pada tahun 1988 melalui Berkshire Hathaway.
Ia lalu membeli sampai 7 persen saham Coca Cola Company dengan total 1,02 miliar dollar. Investasi di Coca Cola menjadi salah satu investasi terbaik dari Warren Buffet. Meski saham Coca-Cola sempat ambruk pada 1998-1999, beliau tetap bersandar pada tren jangka panjang. Ia pertahankan saham Coca-Cola sampai sekarang.
Warren Buffett lalu berbelanja Kontrak berjangka senilai 11 miliar dollar pada tahun 2002. Tahun 2006 dia menemukan keuntungan lebih dari 2 miliar dollar dari perjanjian berjangka tersebut.
Berkshire Hathaway, perusahaan yang ia pakai untuk membeli banyak perusahaan lain terus meroket di pasar modal. Harga saham Berkshire Hathaway pada Januari 2008 misalnya, melejit sebesar 35%. Bahkan Desember 2011, harga sahamnya menembus level tertinggi sepanjang era, menjadi US$ 150.000 per lembar.
Seorang Investor Sejati
Warren Buffet ialah seorang investor sejati. Baginya permainan saham jangka pendek tidak menguntungkan. Hal ini ia pelajari sejak umur 11 tahun dikala dia berbelanja saham pertamanya, Cities Services seharga $38,25 per lembar. Setelah itu, beliau memasarkan kembali saham tersebut seharga $40. Ternyata, harga saham yang dijualnya naik terus dan beberapa tahun lalu mencapai $200 per lembar.
Dari pelajaran itulah dia berkesimpulan untuk tidak terburu-buru untuk melepas sahamnya. Langkah bisnis Buffett hasilnya ialah perihal investasi jangka panjang. Ia menanamkan modalnya pada saham-saham perusahaan yang produknya beliau kenal dengan baik. Itu sebabnya,ia tidak pernah mau berbelanja saham Microsoft atau perusahaan dotcom.
Bagi Warren Buffet, Investasi jangka panjang juga bermakna bisnis. Buffett tidak pernah menerapkan prinsip beli saham, namun membeli bisnis (buying a business not share). Ia secara cerdik menginvestasikan duit nganggur perusahaan. Ia contohnya berbelanja perusahaan asuransi, perusahaan permata, utilitas, dan kuliner melalui Berkshire. Lewat perusahaan ini pula beliau menguasai beberapa perusahaan kelas dunia seperti Coca Cola, WellsFargo, IBM, Gillette, Walmart, dan yang lain.
Dengan hartanya yang begitu melimpah, Buffett mampu saja hidup semewah mungkin di mana saja yang ia mau. Namun dia memilih hidup sederhana di rumah yang dibelinya empat dekade kemudian di Omaha. Menurut majalah Adbuster, Buffet cuma memiliki dua jet pribadi dan satu kapal pesiar mewah.
Sang Dermawan
Warren Buffett bahkan berjanji untuk menyumbangkan hartanya saat ia meninggal kelak. Bulan Juni 2006 lalu, Warren Buffett bertindak lebih cepat dengan mendonasikan sebagian besar sahamnya di Berkshire. Total donasinya saat itu meraih 300 triliun rupiah.
Tak mengherankan kalau bantuan tersebut tercatat sebagai bantuan terbesar dalam sejarah Amerika. Uniknya, sebagian donasinya itu diserahkan ke yayasan amal milik Bill Gates ialah Bill and Melinda Gates Foundation untuk kegiatan kemanusiaan. Dana bantuan dari Warren Buffet tersebut merupakan dua kali dana yang umum dikumpulkan yayasan Bill and Melinda Gates selama ini.
Kekayaan Warren Buffet
Menurut majalah Forbes pada tahun 2022, kekayaan higienis Warren Buffett sekitar 1.925 triliun rupiah. Dengan kekayaannya tersebut, Warren Buffet masuk dalam jajaran 10 besar orang terkaya di dunia. Dimana seluruh kekayaannya dia dapat dari hasil investasi yang pandai. tak mengherankan bila Warren Buffet dikenal selaku penanam modal paling berhasil di dunia.