TintaTeras.com – Profil dan Biografi Tito Karnavian. Saat ini diketahui sebagai Menteri Dalam Negeri di masa pemerintahan Joko Widodo dalam kabinet kerja jilid II. Sebelumnya beliau usang menjabat selaku Kapolri. Di kepolisian, ia diketahui mempunyai segudang prestasi dalam bidang penanggulangan terorisme di Indonesia. Berikut Biografi, profil dan biodata Tito Karnavian.

Biodata Tito Karnavian

Biografi Tito Karnavian - Profil dan Biodata Lengkap Kapolri

Nama Lengkap : Muhammad Tito Karnavian

Lahir : Palembang, Sumatera Utara, 26 oktober 1964

Orang Tua : H Achmad Saleh (ayah), Hj Kardiah (ibu)

Saudara : Iwan Dakota, Donny Akbar, Dian Marelia, Fifa Argentina, Diah Natalisa

Istri : Tri Suswati

Anak : Via, Opan, Angga

Agama : Islam

Pangkat : Jenderal Polisi Bintang Empat

Biografi Tito Karnavian

Beliau dilahirkan dengan nama lengkap Muhammad Tito Karnavian pada tanggal 26 oktober 1964 di Palembang, Sumatera Utara. Ayahnya bernama H Achmad Saleh dan ibunya bernama Hj Kardiah yang melakukan pekerjaan selaku bidan.

Masa Kecil

Ia mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Xaverius 4 Palembang, dan lalu sehabis itu masuk di Sekolah Menengah Pertama Xaverius 2 Palembang. Tamat dari SMP, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Palembang.

Sewaktu bersekolah, Tito Karnavian diketahui sebagai siswa yang pandai. Terbukti dikala beliau ikut ujian perintis, ia sukses lulus di banyak tes yang diadakan oleh lembaga negara dan universitas.

Lulus di Berbagai Test dan Masuk AKABRI

Ia sukses lulus tes di AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, lulus di kedokteran universitas Sriwijaya, ia juga lulus di jurusan HI (Hubungan Internasional) Universitas Gajah Mada dan lulus di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Ibunya menghendaki Tito Karnavian mampu menjadi seorang dokter namun dari Tito lalu lebih menentukan masuk di AKABRI.

Di AKABRI, Tito Karnavian lulus pada tahun 1987 selaku lulusan terbaik dan mendapatkan penghargaan Bintang Adhi Makayasa. Di tahun yang sama, beliau lalu bertugas sebagai Perwira Samapta Polres Jakarta Pusat kemudian naik pangkat dan menjadi kanit reserse Polres Metro Jakarta Pusat hingga tahun 1991.

Di tahun itu juga Tito Karnavian lalu menikah dengan Tri Suswati yang merupakan pacarnya ketika bersekolah di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Palembang yang lalu memberinya tiga orang anak.

Setelah itu ia kemudian naik jabatan menjadi wakapolsek mirip di Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat dan juga Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat.

Kemudian di tahun 1993, Tito Karnavian sukses menuntaskan pendidikan masternya (Master of Arts) di bidang Police Studies. Kemudian di tahun 1996, dia juga menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta selaku lulusan terbaik.

Ia lalu menerima penghargaan Bintang wiyata Cendekia, di tahun itu juga, Tito kemudian menjabat selaku Sespri Kapolda Metro Jaya, tidak lama kemudian, ia menjabat sebagai Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat sampai tahun 1997.

Karena prestasinya yang cemerlang, tahun 1997 Tito Karnavian kemudian di promosikan selaku Sespri (Sekretaris Pribadi Kapolri) sampai tahun 1999.

Sebelumnya di tahun 1998, Tito sempat belajar di Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand dan juga mendapatkan gelar Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang Strategic Studies di Massey University, New Zealand.

Menangkap Buronan Tommy Soeharto

Di periode reformasi, Tito Karnavian di rotasi di aneka macam jabatan kepolisian di kawasan jakarta mirip Menjadi Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya dari tahun 1999 sampai tahun 2000 kemudian Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya hingga tahun 2002.

Dalam biografi Tito Karnavian dimengerti bahwa salah satu prestasinya adalah dengan menangkap buronan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Suharto yang ialah putera mantan presiden Soeharto yang dikala itu menjadi Buronan atas perkara pembunuhan berniat Hakim Agung Syafiudin.

Biografi Tito Karnavian - Profil dan Biodata Lengkap Kapolri Ia kemudian mendapatkan peningkatan pangkat yang hebat dan tak lama berselang, Tito Karnavian lalu dipindahkan ke Makassar dan mengisi jabatan sebagai Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulawesi Selatan.

Namun tak usang kemudian, beliau kembali di pindahkan ke Polda Metro Jaya untuk mengisi jabatan sebagai Koorsespri Kapolda Metro Jaya hingga tahun 2003.

Di tahun 2003, ia kemudian menjabat sebagai Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya. Kemudian di tahun selanjutnya adalah tahun 2004, Dibentuk Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 Anti Teror tahun oleh Kapolda Metro Jaya dikala itu Jenderal Firman Gani dan lalu Tito Karnavian ditunjuk sebagai Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya yang ketika itu berpangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP).

Kepala Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88)

Bersama Tim Densus 88, Tito Karnavian sukses menangkap teroris terkenal ialah Dr. Azhari yang tewas tertembak di Malang pada tahun 2005. Dari insiden tersebut, Tito Karnavian lalu naik pangkat menjadi Kombes Polisi.

Di tahun 2005, beliau lalu dipindahkan ke Serang, Banten dan menjabat selaku Kapolres Serang Polda Banten. Namun tak usang kemudian, Tito Karnavian pindah peran ke Mabes Polisi Republik Indonesia dengan menjabat selaku Kasubden Bantuan Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri dan Kasubden Penindak Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri di tahun 2006,

Setelah itu ia kemudian menjabat sebagai Kasubden Intelijen Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polisi Republik Indonesia dan sukses menangkap tersangka kerusuhan Poso lewat Densus 88 Anti Teror. Hingga tahun 2009, tahun dia dipromosikan sebagai Kadensus 88 Anti Teror Bareskrim Polri hingga tahun 2010 dan berhasil menangkap teroris populer adalah Noordin M Top.

Menjadi Kapolda Papua

Prestasinya yang bagus dalam menanggulangi teroris bareng Densus 88, Tito Karnavian kemudian dipromosikan sebagai Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di tahun 2011 hingga tahun 2012.

Selama hampir dua tahun BNPT, Tito Karnavian lalu dipromosikan sebagai Kapolda Papua di tahun 2012, dan di tahun 2013, Tito Karnavian sukses meraih gelar Ph.D di bidang Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore dengan predikat magna cum laude. Ia menjadi Kapolda Papua sampai tahun 2014.

Biografi Tito Karnavian - Profil dan Biodata Lengkap Kapolri

Polda Metro Jaya

Tanggal 16 juli 2014, Tito Karnavian lalu ditarik ke Mabes Polisi Republik Indonesia dan kemudian menjabat selaku Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) tahun 2015 dimana posisi tersebut ialah salah satu jabatan bergengsi di Mabes Polri. Tak lama lalu, Tito Karnavian kemudian dipromosikan sebagai Kapolda Metro Jaya.

Menjabat Sebagai Kapolri

Dalam biografi Tito Karnavian dikenali bahwa setahun lalu dia ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bulan Maret 2016 yang membuat pangkatnya naik menjadi Komisaris Jendral Polisi Bintang Tiga.

Tak usang sesudah itu, pertengahan tahun 2016 Presiden Joko Widodo lalu menunjuk Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Kapolri berpangkat bintang empat menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang pensiun.

Menjabat Sebagai Menteri Dalam Negeri

Pada bulan oktober 2019, Tito Karnavian diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri. Posisi Kapolri lalu digantikan oleh Jenderal Polisi Idham Azis

Setelah diberhentikan, Tito Karnavian lalu diangkat oleh Presiden Joko Widodo mengemban tugas baru selaku Menteri Dalam Negeri dalam kabinet Kerja jilid II.

Riwayat Pendidikan

  • Sekolah Dasar Xaverius 4 di Palembang (1976)
  • SMP Xaverius 2 di Palembang (1980)
  • Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Palembang (1983)
  • Akademi Kepolisian (1987); Penerima bintang Adhi Makayasa selaku lulusan Akpol terbaik.
  • Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
  • Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996); Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik
  • Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
  • Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
  • Sespim Pol, Lembang (2000)
  • Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.
  • Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude) (2013).

Penghargaan

  • Bintang Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akpol) (1987)
  • Bintang Wiyata Cendekia (lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta) (1996)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Mayor ke Ajun Komisaris Besar (2001)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar (2005)
  • Penghargaan memimpin operasi anti teror di kawasan konflik Poso Sulawesi Tengah (2007)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Komisaris Besar ke Brigadir Jenderal (2009)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Brigadir Jenderal ke Inspektur Jenderal (2011) (Penyesuaian kepangkatan BNPT)
  • Bintang Seroja Lulusan Terbaik Lemhanas PPSA 17 (2011)
  • Bintang Bhayangkara Utama dari Presiden RI
  • Bintang Bhayangkara Nararya
  • Bintang Bhayangkara Pratama dari Kapolri
  • Bintang Yudha Dharma Utama dari Panglima TNI
  • Bintang Eka Paksi Utama dari Tentara Nasional Indonesia AD
  • Bintang Jalasena Utama dari TNI AL
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama dari TNI AU
  • Satyalencana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun
  • Satyalencana Kesetiaan 24 Tahun
  • Satyalencana Dwidaya Sistha
  • Satyalencana Bhakti Buana
  • Satyalencana Bhakti Nusa
  • Satyalencana Darma Nusa
  • Satyalencana Dharma Phala
  • Satyalencana Jana Utama
  • Satyalencana Santi Dharma
  • Satyalencana Karya Bakti
  • Satyalencana Karya Satya
  • Satyalencana Seroja
  • Satyalencana Ksatria Tamtama
  • Satya Lencana Nararia
  • Satya Lencana UN Mission
  • The United Nation Medal (PBB)

Buku Karangan

  • Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso, Gramedia, Jakarta, 2008.
  • Regional Fraternity: Collaboration between Violent Groups in Indonesia and the Philippines, Bab dalam buku “Terrorism in South and Southeast Asia in the Coming Decade”, ISEAS, Singapura, 2009.
  • Bhayangkara di Bumi Cenderawasih, ISPI Strategic Series, Jakarta, 2013.
  • Explaining Islamist Insurgencies, Imperial College, London, 2014.