TintaTeras.com – Panglima militer ini diketahui sebagai jagoan bagi wilayah Amerika Selatan atau sang pembebas Amerika Latin. Kisah Simon Bolivar sungguh terkenal utamanya dalam perang Bolivar.
Biodata Simon Bolivar
Nama : Simón Bolívar
Lahir : Caracas, Venezuela, 24 Juli 1783
Wafat : Santa Marta, Kolombia, 17 Desember 1830
Orang Tua : Juan Vicente Bolívar y Ponte (ayah), María de la Concepción Palacios y Blanco (ibu)
Istri : María Teresa del Toro y Alayza
Biografi Simon Bolivar
Simon Bolivar sendiri anak Venezuela, lahir di kota Caracas tahun 1783 dan wafat tahun 1830, beliau berasal dari keluarga darah biru keturunan Spanyol. Baru umur sembilan tahun telah yatim. Pada tahun-tahun berkembangdewasanya dia teramat sangat terpengaruh oleh inspirasi-ide kaum pembaharu Perancis.
Filosof-filosof yang kerap ia baca antara lain John Locke, Rousseau, Voltaire dan Montesqueu. Selaku akil balig cukup akal, Bolivar berkelana ke beberapa negeri Eropa.
Di Roma tahun 1805 di puncak bukit Aventine, Bolivar angkat sumpah, tidak akan duduk berpangku tangan sebelum tanah airnya bebas dari penindasan kolonialisme Spanyol.
Dalam Biografi Simon Bolivar dikenali,Tahun 1808, Napoleon Bonaparte menyerbu Spanyol dan mendudukkan saudaranya menjadi kepala negara Spanyol. Dengan penggeseran famili kerajaan Spanyol dari peranan politik yang efektif, bahwasanya Napoleon menghidangkan potensi emas buat tempat jajahan Amerika Latin merebut kemerdekaannya.
Revolusi menghalau kolonialisme Spanyol di Venezuela pecah tahun 1810 tatkala gubernur Spanyol di Venezuela disepak turun dari kursinya. Pernyataan proklamasi kemerdekaan dikumandangkan tahun 1811,dan pada tahun itu juga Bolivar menjadi pemimpin pasukan revolusioner.
Tetapi tahun selanjutnya pasukan Spanyol menguasai kembali Venezuela. Salah seorang pemuka revolusi, Fransisco Miranda dipenjara dan Bolivar menghilang meninggalkan negeri.
Tahun-tahun selanjutnya mencatat serentetan peperangan jago, sebentar merebut kemenangan sebentar menderita pukulan berat, tetapi tekad Bolivar tak pernah mengendur.
Dalam Biografi Simon Bolivar, Titik balik terjadi tahun 1819 tatkala Bolivar memimpin pasukan yang campur aduk dan tak beraturan, menyeberang sungai mengambah daratan tinggi, lembah dan pucuk pegunungan Andes untuk menghajar tentara Spanyol di Columbia.
Di sana dia menangkan peperangan yang merepotkan di Boyaca (17 Agustus 1819), kemenangan yang betul-betul merupakan mentari terbit kemenangan. Venezuela dibebaskan tahun 1821 dan Ecuador tahun 1822.
Sementara itu, patriot Argentina, Jose de San Martin sukses membebaskan Argentina dan Chili dari kolonialisme Spanyol dan bertanggung jawab atas pembebasan Peru. Kedua pembebas itu berjumpa muka di kota Guayaquil, Ecuador, musim panas tahun 1822.
Tetapi, keduanya tak mampu bersepakat menyusun planning kerjasama dan mengkoordinir usaha bersama mengganyang Spanyol. Karena San Martin tidak baiklah bergandengan tangan dengan Bolivar yang berapi-api melabrak Spanyol (dan hal ini menguntungkan pihak Spanyol).
Dia menetapkan undur diri sebagaikomandan dan menjauh dari Amerika Latin sepenuhnya. Tahun 1824 pasukan Bolivar secara mutlak sudah membebaskan kawasan yang kini disebut Peru, dan di tahun 1825 pasukan Spanyol di bagian utara Peru (kini bernama Bolivia) dihalau habis.
Sisa tahun-tahun karier Bolivar tidak begitu berhasil. Dia terkesan dengan pola-teladan Amerika Serikat dan menginginkan adanya federasi untuk seluruh negeri Amerika Selatan.
Kenyataannya, Venezuela, Colombia dan Ecuador sudah melebur diri menjadi Republik Colombia Raya dengan Bolivar sebagaipresiden. Malangnya, gejala gerak menjauh di Amerika Selatan lebih besar terasa daripada di Amerika Utara.
Tatkala Bolivar memanggil muktamar negeri-negeri Amerika bebas Spanyol di tahun 1826, cuma empat negara yang datang. Sebetulnya lebih banyak negeri yang bergabung dengan Colombia Raya, tetapi republik ini secepatnya awut-awutan dengan sendirinya.
Perang kerabat pecah pada tahun 1828 dan ada percobaan membunuh Simon Bolivar. Menjelang 1830 Venezuela dan Ecuador mengundurkan diri. Bolivar, sadar bahwa ia ialah penghalang buat perdamaian, mengundurkan diri di bulan April tahun 1830.
Dalam Biografi Simon Bolivar, tatkala ia wafat di bulan Desember 1830, dia dalam rundungan kecewa, miskin terlunta-lunta dan dibuang dari negeri asalnya Venezuela. Bolivar terang seorang punya ambisi besar dan atas desakan keadaan dia adakala menempuh jalan-jalan kediktatoran.
Tetapi, jika dia mesti menentukan, dia siap sedia merelakan ambisinya demi kepentingan biasa dan idealisme demokratis, dan beliau membuang kediktatorannya. Pernah sekali beliau ditawari mahkota kerajaan, namun ditolaknya.
Tak syak lagi, beliau rasa julukan “El Libertador” (Sang Pembebas) yang telah dilekatkan pada dirinya jauh lebih agung daripada sekedar suatu mahkota kerajaan.