TintaTeras.com – WhatsApp ketika ini dikenal selaku salah satu aplikasi instan messaging yang paling banyak digunakan di dunia. Pendiri WhatsApp adalah Jan Koum bareng dengan Brian Acton.
Namun tahukah anda dibalik kesuksesan WhatsApp terselip suatu dongeng inspiratif yang penuh usaha dari salah satu pendirinya yaitu Jan Koum. Kali ini biografiku.com akan mengulas perihal biografi dari Jan Koum yang dikenal selaku pendiri atau penemu aplikasi WhatsApp.
Biografi Jan Koum
Jan Koum dilahirkan pada tanggal 24 februari 1976 di kawasan berjulukan Fastiv bagian Kiev, Ukraina. Ayah Jan Koum bekerja sebagai manager konstruksi dan ibunya hanyalah seorang Ibu rumah tangga.
Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Daerah tempat tinggal Jan Koum sungguh memprihatinkan sebab segala kemudahan sangat terbatas mirip listrik. Bahkan untuk mandi pun mereka mesti mengantri di daerah mandi lazim.
Tinggal di negara yang politiknya sering bergejolak bukanlah hal yang gampang bagi Jan Koum apalagi lagi mereka ialah warga keturunan Yahudi sehingga mereka sering waspada.
Pindah Ke Amerika
Karena kian tingginya gejolak politik dan meningkatnya gerakan anti yahudi di Ukraina, maka untuk menyingkir dari hal tersebut, keluarga Jan Koum memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990. Mereka pindah dikala Jan Koum berusia 16 tahun dan tinggal di wilayah Mountain View, Amerika Serikat.
Menjadi Tukang Sapu
Dalam Biografi Jan Koum dimengerti bahwa beliau tinggal disana bersama dengan ibu dan neneknya, ayahnya masih di Ukraina, dan akan menyusul mereka. Namun sayangnya, ayah Jan Koum meninggal pada tahun 1997 saat masih di Ukraina.
Koum dan ayahnya jarang berkomunikasi lewat telepon alasannya mereka menghindari penyadapan oleh pemerintah Ukraina. Jan Koum bareng ibunya lalu berjuang keras untuk bertahan hidup di Amerika.
Ibu Jan Koum kemudian mencoba bekerja sebagai pengasuh anak dan Koum membantu ibunya dengan menjadi penyapu toko untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meskipun begitu mereka masih sungguh kelemahan.
Hidup Seperti Tunawisma
Saking miskinnya kehidupan Jan Koum saat itu, beliau makan dengan mengandalkan jatah makanan gratis dari pemerintah untuk para tunawisma atau gelandangan.
Ia juga terkadang tidur di tempat umum hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit. Segala macam pekerjaan dia coba lakoni saat dia gres pertama kali pindah ke Amerika hanya untuk menyambung hidupnya saja. Pahitnya hidup dia sudah rasakan saat itu.
Saat Jan Koum pindah ke Amerika Serikat, ia sudah ahli dalam berbahasa inggris sehingga beliau kemudian gampang untuk masuk sekolah di Amerika.
Dalam Biografi Jan Koum dikenali bahwa di sekolahnya ia dikenal selaku anak yang badung karena beliau sangat sukar untuk beradaptasi dan serng terlibat pertengkaran, meskipun begitu dia merupakan murid yang cerdas dan amat menyukai pemrograman komputer yang dia pelajari secara otodidak dari buku-buku bekas.
Belajar Komputer Otodidak
Ia mencar ilmu tentang jaringan komputer secara otodidak dan bahkan bergabung dengan grub hacker yang diketahui dengan nama w00w00 ketika di sekolah.
Lulus dari sekolah, beliau lalu melanjutkan pendidikannya dengan masuk di San Jose University. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya, Jan Koum lalu bekerja sebagai penguji sistem keselamatan komputer di Ernst & Young
Diterima Bekerja Di Yahoo
Pada tahun 1997, beliau bertemu dengan Brian Acton, seorang pegawai Yahoo yang lalu menjadi sahabat dekatnya. Berbekal pengetahuan perihal komputer yang tidak mengecewakan dipelajari secara belajar sendiri, Jan Koum lalu mencoba melamar pekerjaan di Yahoo atas usulan dari Brian Acton dan beliau kemudian diterima.
Namun pada tahun 2000, ujian hidup dialami Jan Koum saat ibunya meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya. Di tinggal kedua orang tuanya, Jan Koum kemudian tinggal bersama neneknya.
Bersama dengan Brian Acton, Jan Koum menyaksikan jatuh bangkit Yahoo, Ia melakukan pekerjaan disana selaku programmer dan mengatasi proyek periklanan di Yahoo.
Ketika bekerja di Yahoo, Jan Koum juga dikala itu kuliah. Namun beliau memutuskan untuk Drop Out atau berhenti dari kampusnya dan konsentrasi untuk bekerja sehabis sempat dimarahi oleh CEO Yahoo ketika itu yakni David Filo.
Tujuh tahun bekerja di Yahoo lalu menciptakan Jan Koum bareng Brian Acton memutuskan mundur pada tahun 2007 dari Yahoo. Setelah itu mereka kemudian menghabiskan waktunya dengan berlibur dan berwisata di tempat Amerika Selatan selama setahun.
Ditolak Bekerja di Facebook
Setelah itu, Jan Koum bareng Brian Acton lalu mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook namun mereka berdua ditolak oleh Facebook milik Mark Zuckerberg.
Sejarah diciptakannya whatsapp dimulai pada tahun 2009. Saat itu Iphone sedang mengalami kepopuleran dan Jan Koum pun membelinya, beliau lalu terpesona pada kumpulan kontak di iphone dan juga pada app store.
Ia melihat kesempatanbesar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian memberinya suatu ilham ialah membuat aplikasi yang mampu memperlihatkan status pada kontak telepon di iphone.
Menciptakan Whatsapp
Ide itulah yang kemudian mendorong terciptanya aplikasi WhatsApp. Jan Koum mempunyai sahabat yang berjulukan Alex Fishman dan kemudian ia menceritakan wangsit tersebut kepadanya.
Mendengar ide tersebut, Alex Fishman kemudian memperkenalkan Jan Koum dengan Igor Solomennikov seorang developer aplikasi Iphone.
Dari perkenalannya dengan Igor, Jan Koum lalu berhasil mewujudkan idenya tersebut dan kemudian membuat aplikasi yang kemudian ia namakan dengan WhatsApp.
Dari situ dia kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang berbasis di California pada bulan Februari 2009. Jan Koum banyak menghabiskan waktunya dengan berbagi aplikasi ciptaannya tersebut.
Meskipun aplikasi WhatsApp buatnnya masih sering mengalami crash dan bisa dibilang belum sempurna dan masih dalam versi permulaan. Saat diluncurkan pun, aplikasinya hanya di download sekitar 250 orang saja, dan kebanyakan dari sobat-sahabat Jan Koum sendiri.
Perkembangan WhatsApp yang lambat menciptakan Jan Koum nyaris menyerah. Dari situ muncul niat Jan Koum untuk menghentikan pengembangan aplikasi tersebut dan berencana untuk bekerja apa saja.
Ketika nyaris mengalah, teman baiknya, Brian Acton lalu menyuruhnya untuk terus berbagi aplikasi WhatsApp produksi Jan Koum dan memberi waktu beberapa bulan melihat peluangbesar aplikasi tersebut.
Disertai dengan rasa bimbang Jan Koum terus membuatkan aplikasi ciptaannya. Apple lalu tiba dengan pertolongan push notifications pada tahun 2009.
Hal ini kemudian memberi jalan bagi Jan Koum untuk memodifikasi aplikasi buatannya sehingga saat pengguna WhatsApp mengganti status di aplikasinya otomatis akan mengabarkannya di jaringan.
Perkembangan Pesat WhatsApp
Versi permulaan WhatsApp hanyalah selaku update status di kontak telepon di Iphone. Kemudian Jan Koum merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan yang kemudian sukses memaksimalkan jumlah pengguna aplikasi tersebut menjadi 250 ribu pengguna.
Saingan aplikasi WhatsApp ketika itu hanyalah Blackberry Messengger (BBM) saja, tetapi menyaksikan terbatasnya penggunaan BBM hanya di ponsel Blackberry saja maka Jan Koum terus menyebarkan aplikasinya.
Brian Acton lalu membantu Jan Koum dengan mencari investor untuk mendanai pengembangan aplikasi WhatsApp. Hasilnya dana yang terkumpul sejumlah 250 ribu dollar yang berasal dari mantan karyawan Yahoo.
Dan secara resmi Acton lalu bergabung dengan Jan Koum berbagi aplikasi WhatsApp. WhatsApp lalu terus dikembangkan oleh Jan Koum dengan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto pada tahun 2009 di Iphone selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti Android dan Blackberry.
Kemudian WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar pada tahun 2010 dan mereka sukses mendapatkan pemasukan sebesar 5000 dollar pada bulan pertama.
Hal ini lalu membuat investor lain banyak berdatangan untuk menanamkan modalnya di WhatsApp mirip Sequoia Capital yang menyuntikkan dana sebesar 8 Juta Dollar.
Memasuki tahun 2011, WhatsApp produksi Jan Koum berhasil masuk dalam 20 besar aplikasi terkenal di App Store da sekali lagi Sequoia Capital kembali menyuntikkan dana sebesar 50 juta dollar ke WhatsApp dan menciptakan nilai WhatsApp melonjak menjadi 1,5 Milyar Dollar.
Hal ini lalu menciptakan perusahaan Facebook merayu Jan Koum untuk menjual WhatsApp, Namun ditolak oleh Jan Koum. Terus meningkat kemudian pada tahun 2013, WhatsApp sukses memiliki pengguna aktif sekitar 200 juta.
WhatsApp Dibeli oleh Facebook
Google dan Facebook lalu berebut untuk mengakusisi WhatsApp yang sangat itu meningkat dengan pesat. Hingga kemudian pada tahun 2013, Jan Koum bersama Brian Acton setuju untuk memasarkan WhatsApp ke Facebook dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar.
Menjadi Orang Kaya Baru
Akuisisi Whatsapp oleh Facebook menciptakan Jan Koum dan Brian Acton selaku orang kaya baru berkat perjuangan mereka berbagi aplikasi WhatsApp.
Jan Koum sendiri sehabis aplikasinya sukses dibeli oleh Facebook, kekayaannya melonjak drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun Rupiah. Dan di tahun 2015 lalu kekayaannya naik sebesar 7,9 Milyar Dollar atau sekitar 109 Trilyun rupiah menurut majalah Forbes.
Itulah sedikit informasi mengenai Biografi Jan Koum dan dongeng Inpiratif dari pendiri WhatsApp. Semoga berita ini mampu berguna bagi pembaca www.biografiku.com sekalian.