TintaTeras

Biografi Miley Cyrus

Artis,  Feed,  Penyanyi,  Profil,  Selebriti

Biografi Miley CyrusBiografi Miley Cyrus. Terlahir dengan nama Destiny Hope Cyrus atau Miley Ray Cyrus, Ia dilahirkan pada tanggal 23 November 1992 di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Ia ialah seorang penyanyi, penulis lagu dan aktris muda berbakat asal Amerika Serikat. dibesarkan di Tennessee bersama orang tuanya, Leticia “Tish” Cyrus dan Billy Ray Cyrus. Kedua orang tuanya memberinya nama Detiny Hope Cyrus sebab mereka percaya jikalau beliau akan melaksanakan hal-hal mahir dalam hidupnya. Mereka juga memberi nama panggilan “Smiley” yang kemudian dipendekan menjadi “Miley”, alasannya adalah dia senantiasa tersenyum saat masih bayi. Ibu baptisnya adalah Dolly Parton, adalah penyanyi Country terkenal pada kurun 60 sampai 70-an. Cyrus memiliki tiga kerabat tiri, Trace, Brandi dan Christoper Cody serta dua adik kandung, Braison dan Noah.

Ia sebelumnnya dibesarkan di Tennessee bareng orang tuanya, Leticia “Tish” Cyrus dan Billy Ray Cyrus. Kedua orang tuanya memberinya nama Detiny Hope Cyrus alasannya adalah mereka yakin kalau beliau akan melaksanakan hal-hal andal dalam hidupnya. Mereka juga memberi nama panggilan “Smiley” yang kemudian dipendekan menjadi “Miley”, sebab ia selalu tersenyum dikala masih bayi. Ibu baptisnya yaitu Dolly Parton, ialah penyanyi Country terkenal pada periode 60 sampai 70-an. Cyrus mempunyai tiga saudara tiri, Trace, Brandi dan Christoper Cody serta dua adik kandung, Braison dan Noah.

Di tahun 2001, saat Cyrus berusia 8 tahun, beliau dan keluarganya pindah ke Toronto, Kanada, saat ayahnya sedang melakukan syuting serial TV, Doc. Cyrus mengaku dia terinspirasi menjadi seorang aktris ketika menyaksikan ayahnya berakting. Cyrus mendapatkan peran pertamanya selaku Kylie di serial TV, Doc. Pada tahun 2003, Cyrus mendapatkan tugas selaku “Ruthie” muda dalam film garapan Tim Burton, Big Fish. Di usia 11 tahun, Cyrus mengikuti audisi untuk mendapatkan peran dalam sitkom, Hannah Montana. Pada awalnya dia mengikuti audisi untuk menerima peran Lilly Truscott, namun ia berhasil mendapatkan peran Chole Stewart walaupun pada ketika itu usianya terlalu muda untuk peran ini. Tokoh Chole Stewart pun diganti menjadi Miley Stewart.

Biografi Miley Cyrus

Hannah Montana menjadi sitkom Disney Channel dengan rating tertinggi dan tersukses. Cyrus pun menerima status selaku idola cukup umur. Sitkom ini tayang perdana pada tanggal 26 Maret 2006. Lagu tema untuk sitkom ini, “Best Of Both Worlds” dinyanyikan oleh Cyrus dan dirilis pada tanggal 28 Maret 2006. Dengan berpakaian seperti Hannah Montana, Cyrus menjadi bintang tamu pembuka untuk tur The Cheetah Girls, The Party’s Just Begun Tour. Pada tanggal 24 Oktober 2006, Walt Disney Records merilis album pertama Hannah Montana. Album ini berhasil menduduki peringkat nomor satu di Billboard 200. Musim kedua sitkom Hannah Montana tayang perdana pada tanggal 23 April 2007 dan terus ditayangkan hingga 12 Oktober 2008.

Cyrus menandatangani kesepakatan dengan Hollywood Records untuk empat album dan pada tangal 26 Juni 2007, beliau merilis album dengan dua CD. CD pertama merupakan soundtrack untuk sitkom Hannah Montana 2, dan CD kedua merupakan debut albumnya dengan judul Meet Miley Cyrus. Album ini menduduki peringkat nomor satu di Billboard 200 dan menerima tiga kali platinum dari RIAA. Single pertama dari album ini, “See You Again” berhasil menduduki top 10 di Billboard Hot 100. Pada isu terkini gugur 2007, Cyrus menyelenggarakan tur pertamanya, Best Of Both Worlds Tour untuk mengiklankan album ini. Setelah tur Best of Both Worlds rampung di bulan Januari 2008, Walt Disney Pictures merilis film konser dokumenter 3D, Hannah Montana & Miley Cyrus: Best of Both Worlds Concert. Soundtracknya dirilis oleh Walt Disney Records dan Hollywood Records pada tanggal 11 Maret 2008 dan menduduki posisi nomor satu di Billboard 200.

Biografi Miley Cyrus

Pada tanggal 22 Juli 2008, Cyrus merilis album studio keduanya, Breakout, yang sama sekali tidak berafiliasi dengan Hannah Montana. Ia menulis delapan lagu dari album ini. Cyrus mengaku, pada umumnya lagu-lagu dalam album ini terinspirasi dari dongeng hidupnya. Album ini menduduki peringkat nomor 1 di Billboard 200 dan single pertamanya, “7 Things” menduduki peringkat nomor 9 di Billboard Hot 200. Cyrus lalu menjadi pengisi bunyi tokoh “Penny” dalam film Bolt, yang dirilis tanggal 21 November 2008. Cyrus juga menulis eksklusif lagu soundtracknya, “I Thought I Lost You” dan berduet bersama John Travolta. Lagu ini mendapatkan nominasi dalam Golden Globe Awards sebagai Best Original Song. Pada bulan September 2009, Cyrus menyumbangkan suaranya untuk single amal, “Just Stand Up!” yang ialah single dukungan untuk kampanye Stand Up to Cancer. Selain itu, beliau juga bergabung dalam Disney’s Friends for Change, dan merilis single duet bersama Jonas Brothers, Demi Lovato dan Selena Gomez, “Send It On”.

Pada bulan Maret 2009, Cyrus mempublikasikan buku biografi pertamanya, Miles To Go, yang menceritakan kehidupannya sebelum dan sehabis populer. Cyrus kembali memerankan Miley Stewart dan Hannah Montana dalam film Hannah Montana: The Movie yang dirilis pada tanggal 10 April 2009. Film dan album soundtracknya berhasil besar. Bahkan singlenya, “The Climb” sukses menjadi Top 40 di 12 negara. Cyrus mulai melakukan syuting untuk film pembiasaan novel Nicholas Sparks, The Last Song, pada tanggal 15 Juni 2009 sampai 18 Agustus 2009. Setelah merilis album soundtrack Hannah Montana 3, Cyrus merilis EP, The Time of Our Lives dan merilis single pertamanya, “Party In The USA” yang langsung menduduki peringkat nomor 2 di Billboard Hot 100 yang membuatnya single tersukses yang pernah Cyrus rilis. Dari tanggal 14 September 2009 sampai 29 Desember 2009, Cyrus mengadakan tur Wonder World sebagai upaya untuk mengiklankan album Breakout dan The Time of Our Lives. Pada tanggal 7 Desember 2009, Cyrus tampil di Royal Variety Performance di Blackpool, Inggris.

Biografi Miley Cyrus

Cyrus telah melaksanakan syuting untuk ekspresi dominan keempat sekaligus terakhir Hannah Montana pada permulaan 2010. Ia juga turut menyumbangkan suaranya untuk single amal, “Everybody Hurts” bareng 23 penyanyi dunia yang lain yang hasil pemasaran CDnya akan disumbangkan ke korban gempa bumi di Haiti. Album studio ketiganya, Can’t Be Tamed, dirilis pada tanggal 21 Juni 2010. Single pertama dari album tersebut, Can’t Be Tamed, dirilis pada tanggal 18 Mei 2010 dan masuk ke Billboard Hot 100 di nomor 8. Cyrus mendapatkan tugas utama selaku Ronnie Miller dalam film The Last Song yang dirilis pada tanggal 31 Maret 2010. Film ini menerima keuntungan lebih dari 88 juta dollar setelah ditayangkan di bioskop seluruh dunia. Selain itu, ekspresi dominan terakhir Hannah Montana mulai ditayangkan pada tanggal 11 Juli 2010 dan rampung pada tanggal 16 Januari 2011. Di tahun 2010, Cyrus juga sibuk syuting dua film sekaligus, LOL: Laughing Out Loud dan So Undercover. Untuk mempromosikan album Can’t Be Tamed, Cyrus menyelenggarakan konser Gypsy Heart Tour pada bulan April 2011 hingga Juli 2011 di Australia. Cyrus juga menjadi pembawa program Saturday Night Live pada tanggal 5 Maret 2011. Di bulan yang sama, ayah Cyrus, Billy Ray Cyrus, mengkonfirmasi bahwa Cyrus telah mengadakan kolaborasi dengan Dr. Luke untuk album terbarunya. Di bulan Juli 2011, Cyrus mengumumkan bahwa beliau akan secepatnya melaksanakan sesi rekaman untuk album keempatnya. Cyrus merilis model remix “Liberty Walk” yang dirilis di YouTube pada November 2011.

Pada tanggal 24 Januari 2012, Cyrus ikut serta dalam album Chimes of Freedom: Songs of Bob Dylan Honoring 50 Years of Amnesty International. Cyrus menyanyikan ulang lagu Bob Dylan yang berjudul You’re Gonna Make Me Lonesome When You Go, yang juga dibuatkan musik videonya. Versi Cyrus menerima respon aktual dari kritikus musik. Di bulan Februari, Cyrus mengundurkan diri dari proyek film animasi, Hotel Transylvania, untuk konsentrasi ke karir musiknya. Suara tokoh “Mavis” yang mulanya akan beliau isi, digantikan oleh Selena Gomez. Pada tanggal 4 Mei 2012, film yang dibintanginya, LOL: Laughing Out Loud, dirilis secara terbatas dan hanya ditayangkan dibioskop-bioskop tertentu di Amerika Serikat dengan laba cuma 46.500 dollar. Namun meski begitu, LOL: Laughing Out Loud menjangkau keberhasilan besar di beberapa negara Eropa mirip Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia. Bahkan di Skandinavia, film ini meraih keuntungan 1,6 juta dollar. TintaTeras.com

Biografi Ramang – Legenda Sepakbola Indonesia

Atlet,  Feed,  Olahraga,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sepakbola

Biografi Ramang - Legenda Sepakbola IndonesiaBiografi Ramang. Bernama lengkap Andi Ramang yang dilahirkan pada tanggal 24 April 1928 1928 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia ialah seorang legenda sepakbola Indonesia pada tahun 1950an, dan merupakan pemain sepakbola pujian rakyat Makassar Sulawesi Selatan dan PSM (Persatuan Sepakbola Makassar) sehingga PSM umumdijuluki selaku “Pasukan Ramang”. Menurut catatan Wiki, ia dikenal dikenal sebagai salah satu anggota trio ajal PSM Makassar. Bersama Suwardi dan Noorsalam menjadi jangkar yang kokoh bagi tim berjulukan Juku Eja (ikan Merah) ini. Ramang memang sudah mulai menendang-nendang buah jeruk, gulungan kain dan bola anyaman rotan dalam permainan sepak raga sejak berusia 10 tahun.

Ayahnya, Nyo’lo, tangan kanan Raja Gowa Djondjong Karaenta Lemamparang, telah usang dikenal sebagai satria sepakraga. Ia mulai memperkuat PSM Makassar pada tahun 1947, waktu itu masih bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). Bersama dengan Suwardi dan Noorsalam, Ramang menjadi trio paling menakutkan di Indonesia. Ia dikenal mempunyai kecepatan lari dan tendangan yang keras. Karir Ramang semakin menonjol tatkala dirinya bergabung ke timnas sepakbola Indonesia. Pada tahun 1952 dia mengambil alih Sunardi, kakak Suardi Arlan mengikuti latihan di Jakarta. Ini menyeretnya menjadi pemain utama PSSI. Didampingi Suardi Arlan di kanan dan Nursalam di kiri, ia bagai kuda kepang di tengah gelanggang. Permainannya sebagai penyerang tengah sangat menakjubkan. Maka setahun kemudian beliau keliling di beberapa negeri asing. Namanya meroket menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain musuh. Sambil melakoni profesinya selaku pemain sepak bola, Ramang juga menjadi seorang kenek truk dan tukang becak. Namun dalam suatu wawancara di Majalah Tempo (7/10/1978), Ramang mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan profesinya sebagai penarik becak alasannya adalah sibuk bermain bola. Hal itu menciptakan kondisi keluarganya yang tinggal menumpang di suatu rumah temannya menjadi sangat memprihatinkan.

“Namun apapun yang terjadi, coba kalau isteri saya tidak teguh iktikad, mungkin sinting,” kata harimau bola itu. Ramang memang tak mampu lepas dari lapangan sepak bola. Baginya, meninggalkan lapangan sepak bola sama saja meletakkan ikan di daratan. “Hanya mampu menggelepar-gelepar kemudian mati,” katanya. Setahun setelah kemenangan klubnya 9-0 dalam persaingan PSM, Ramang telah keliling Indonesia bermain bola. Tapi saat dia kembali ke Makassar seorang tiba melamarnya bekerja sebagai opas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Gajinya? Tak pernah naik tetap saja Rp 3.500. Untungnya hanya satu: beliau masih tetap mampu main bola. Pada tahun 1952 ia mengambil alih Sunardi, abang Suardi Arlan mengikuti latihan di Jakarta. Ini menyeretnya menjadi pemain utama PSSI. Didampingi Suardi Arlan di kanan dan Nursalam di kiri, ia bagai kuda kepang di tengah gelanggang. Permainannya sebagai penyerang tengah sungguh fantastis. Maka setahun lalu beliau keliling di beberapa negeri ajaib. Namanya melambung tinggi menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain lawan. Pada lawatannya tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia) PSSI hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol (dan PSSI hanya kemasukan 6 gol) 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang.

Biografi Ramang - Legenda Sepakbola Indonesia
Ramang dan Keseblasan PSM

Berkat prestasi Ramang, Indonesia masuk dalam hitungan kekuatan bola di Asia. Satu demi satu kesebelasan Eropa menjajal kekuatan PSSI. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara (salah satu kiper terbaik dunia waktu itu), klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Jashin, klub Locomotive dengan penembak akhir hayat Bubukin, hingga Grasshopers dengan Roger Vollentein. “Tapi itu bukan prestasi aku saja, melainkan koordinasi dengan kawan-mitra,” ujar Ramang merendah, sembari menyebut nama temannya satu per satu: Maulwi Saelan, Rasjid, Chaeruddin, Ramlan, Sidhi, Tan Liong Houw, Aang Witarsa, Thio Him Tjiang, Danu, Phoa Sian Liong dan Djamiat. Mendengar kehebatan Ramang di lapangan sepak bola, tidak aneh jikalau pada tahun 50-an, banyak bayi lelaki yang lahir kemudian diberi nama Ramang oleh orangtuanya. Ramang wafat pada 26 September 1987

Ramang diketahui selaku penyerang haus gol. Ramang memang penembak lihai, dari sasaran mana pun, dalam kondisi sesulit bagaimana pun, menendang dari segala posisi sambil berlari kencang. Satu kelebihan yang masih diidamkan oleh setiap pemain bola kita hingga dikala ini, utamanya tembakan salto. Keahlian itu sepertinya karunia alam untuk eksklusif Ramang seorang sebagai bekas pemain sepakraga yang ulung. Gol lewat tendangan salto yang indah dan mengagetkan kadang kala dipertunjukkan oleh Ramang. Satu di antaranya saat PSSI mengalahkan RRC dengan 2-0 di Jakarta. Kedua gol itu lahir dari kaki Ramang, satu di antaranya tembakan salto. Itu pertandingan menjelang Kejuaraan Dunia di Swedia, 1958. Pertandingan kedua dilanjutkan di Peking, Indonesia kalah dengan 3-4, sedang yang ketiga di Rangoon (juga melawan RRC) dengan 0-0.

Biografi Ramang - Legenda Sepakbola Indonesia
Ramang

Sayang sekali musuh berikutnya adalah Israel (yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia) maka PSSI terpaksa tidak berangkat. Mendengar kedigdayaan Ramang di lapangan sepak bola, tidak heran jika pada tahun 50-an, banyak bayi laki-laki yang lahir kemudian diberi nama Ramang oleh orangtuanya. Jika Ramang ditanya mengenai pertarungan paling berkesan, di sejumlah media, dia menyebut saat PSSI menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. “Ketika itu aku nyaris mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang,” kata Ramang. Kejayaan Ramang ternyata singkat saja, tahun 1960, sehabis namanya sempat melangit dia dijatuhi skorsing. Ramang dituduh makan suap. Tahun 1962 dia diundang kembali, tetapi pamornya sudah berkurang. Pada tahun 1968, dalam usia 40 tahun, Ramang bermain untuk terakhir kalinya membela kesebelasan PSM di Medan, yang rampung dengan kekalahan. Meskipun setelah itu kariernya di sepak bola tidaklah benar-benarmati. Saat ia sedang menggelepar-gelepar seperti ikan di daratan, ia mendapatkan panggilan Bupati Blitar untuk menjadi instruktur di sana.

Karier kepelatihan Ramang juga tercatat di PSM dan Persipal Palu. Sewaktu menjadi instruktur di Persipal, ia bahkan pernah dihadiahi satu hektar kebun cengkeh oleh masyarakat Donggala, Palu, alasannya prestasinya menenteng Persipal menjadi satu tim yang disegani di Indonesia. Penghargaan mirip ini tak pernah beliau dapatkan di PSM Makassar. Tetapi menjadi instruktur sepak bola ternyata tidak mudah bagi seorang tamatan Sekolah Rakyat seperti Ramang. Ia kemudian mesti disingkirkan pelan-pelan hanya alasannya ia tidak mempunyai sertifikat kepelatihan. Dalam melatih, Ramang hanya mengajarkan pengalamannya ditambah dengan teori yang pernah dia dapatkan dari mantan pelatih PSSI, Tony Pogacknic, yang beliau sungguh hormati.

Biografi Ramang - Legenda Sepakbola Indonesia
Buku Ramang

Ramang pernah menyebut bahwa pemain sepak bola sepertinya tidak lebih berguna dari kuda pacuan. “Kuda pacuan dipelihara sebelum dan sesudah bertanding, menang atau kalah. Tapi pemain bola hanya dipelihara kalau ada panggilan. Sesudah itu tak ada apa-apa lagi,” katanya dengan kecewa. Namun Ramang telah berketetapan hati menutup dongeng periode lampaunya itu. “Buat apa mengenang masa-era mirip itu sementara orang lebih menghargai kuda pacuan?” katanya. Kekecewaan itu sepertinya begitu berat merundungnya, hingga beliau kadang-kadang sengaja sembunyi hanya untuk menghindarwawancara dengan seorang wartawan. Meski banyak dorongan dan proposal buat menulis biografinya, dia senantiasa menggelengkan kepala. Dulu katanya, memang pernah ada seseorang yang menerbitkan riwayat hidupnya. Tapi beliau sendiri sudah lupa judul buku dan nama penulisnya.

Suatu malam pada tahun 1981, sesudah melatih belum dewasa PSM, Ramang pulang dengan busana basah dan menjadikannya sakit. Enam tahun dia menderita sakit di paru-parunya tanpa mampu berobat ke Rumah sakit alasannya kekurangan ongkos. Pada tanggal 26 September 1987, di usia 59 tahun, mantan pemain sepak bola legendaris itu meninggal dunia di rumahnya yang sangat sederhana yang beliau huni bareng anak, menantu dan cucunya yang semuanya berjumlah 19 orang. Ramang dimakamkan di TPU Panaikang. Untuk mengingat jasanya, sebuah patung di lapangan Karebosi dibuat untuknya. Selain itu hingga sekarang salah satu julukan PSM Makassar ialah Pasukan Ramang. Ironis memang mengetahui kisah hidup mantan bintang sepak bola itu. Apalagi Ramang kini hanya diapresiasi dengan sebuah patung yang dibuat seadanya, yang berdiri di pintu utara Lapangan Karebosi.

Biografi Ramang - Legenda Sepakbola Indonesia
Patung Ramang

“Toa mi Ramang” ungkapan yang umum dipakai oleh anak muda makassar

Ramang kecil Kadir kecil.. Menggiring bola di jalanan Ruli kecil Riki kecil.. Lika liku jebolkan gawang (Iwan Fals)