TintaTeras

Biografi Dahlan Iskan

Biografi Pengusaha Sukses,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Tokoh Pemimpin

Biografi Dahlan IskanProfil dan Biografi Dahlan Iskan. Dahlan Iskan ialah seorang tokoh yang cukup terkenal di Indonesia. Beliau ialah seorang anak yang lahir pada tanggal 17 Agustus tahun 1951 di Magetan. Sebenarnya tanggal 17 Agustus yaitu tanggal yang dipilih olehnya sendiri selaku hari lahirnya. Mengapa? Karena kedua orang tuanya tak ingat niscaya pada tanggal berapa Dahlah Iskan dilahirkan. Oleh alasannya adalah itulah beliau menentukan tanggal 17 Agustus sebagai hari lahirnya biar mudah diingat alasannya bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonensia. Dia dibesarkan di lingkungan keluarga yang berbasis pada pedesaan dengan keadaan keluarga yang mampu dikatakan kekurangan.

Berbicara mengenai biografi tokoh yang satu ini memang tak bisa dilepaskan dari karir yang ditempuhnya. Perjalanan karir Dahlan Iskan dimulai dari pengalamannya dikala dia mulai menjadi seorang reporter untuk surat kabar kecil yang ada di Samarinda Kalimantan Timur di tahun 1975. Kemudian setahun setelahnya yakni pada tahun 1976, dia menjadi seorang wartawan di majalah Tempo yang ialah majalah populer di dunia surat kabar. Sepak terjangnya dalam berkarir sepertinya tak berhenti hingga disitu saja alasannya adalah pada tahun 1982 sampai saat ini, Dahlan Iskan menjadi pemimpin di sebuah surat kabar ternama, Jawa Pos. Bisa dikatakan bahwa Dahlan Iskan yaitu seorang yang berhasil membangun Jawa Pos yang pada dikala itu hampir gulung tikar dengan jumlah oplah hanya sekitar 6.000 eksemplar saja.

Biografi Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

Selama lima tahun waktu kepemimpinan Dahlan Iskan pada surat kabar Jawa Pos, ia sukses menghidupkan kembali surat kabar tersebut sampai bisa menjadi surat kabar yang memproduksi hingga 300.000 eksemplar. Sungguh ialah prestasi luar biasa yang diciptakan oleh Dahlan Iskan. Karirnya yang paling mencolokmemang dikala dia memimpin Jawa Pos. Bagaimana tidak? Setelah berhasil membangkitkan kembali Jawa Pos, sekitar lima tahun kemudian Dahlan Iskan membentuk JPNN (Jawa Pos News Network) yang merupakan jaringan surat kabar yang terbesar di Indonesia. Jaringan surat kabar tersebut memiliki sekitar 80 lebih surat kabar, majalah, tabloid, dan juga 40 jaringan percetakan yang ada di Indonesia. Hingga lalu pada tahun 1997 beliau mendirikan Graha Pena yang ada di Surabaya.

Pengalaman karirnya tak berhenti sampai disitu saja. Pada tahun 2002, ia mendirikan sebuah perusahaan televisi yang berjulukan JTV (Jawa Timur Televisi) di Surabaya. Selain itu, dia juga mendirikan Batam TV yang bertempat di Batan dan juga Riau TV yang berdiri di Pekanbaru. Di awal tahun 2009, Dahlan Iskan menjabat selaku komisaris FIC (Fangbian Iskan Corporindo). Perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang membangun SKKL atau Sambungan Komunikasi Kabel Laut diantara Surabaya dan Hongkong yang mempunyai panjang sekitar 4.300 km. Kemudian pada tahun 2009, dia memimpin PLN menggantikan Fahmi Mochtar dengan jabatan Direktur Utama. Banyak gebrakan yang dikerjakan oleh Dahlan Iskan saat menjabat selaku seorang Dirut PLN.

Berbicara perihal biografi dahlan iskan, maka harus membahas prestasi yang diraihnya dalam menyejahterahkan rakyat. Pada tanggal 17 oktober, ia terpilih selaku menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) mengambil alih Mustafa Abubakar. Selain tentang karir dan prestasi yang di dapatkannya tersebut, Dahlan Iskan juga mempublikasikan suatu buku yang berjudul ‘Ganti Hati’ di tahun 2008 kemudian yang menceritakan wacana pengalamannya melaksanakan cangkok hati dikala dirinya berada di Tiongkok.

Biografi Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk selaku pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya diundang menjadi menteri BUMN sebab ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN. 

Biografi Surya Paloh

Biografi Pengusaha Sukses,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Wirausahawan

Biografi Surya Paloh. Bernama lengkap Surya Dharma Paloh , dia lahir di Kutaraja, Banda Aceh, Aceh, 16 Juli 1951. Dia ialah pengusaha pers dan pimpinan Media Group yang mempunyai harian Media Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi Metro TV.

Biografi Surya Paloh

Lahir dari pasangan Daud Paloh dan Nursiah Paloh. Bersama dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X, Surya Paloh mencetuskan pendirian Nasional Demokrat. Ia besar di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, di tempat yang menimbulkan tokoh-tokoh besar semacam TB Silalahi, Adam Malik, Parada Harahap, A.M. Sipahutar, dan Harun Nasution.

Ia menjadi usahawan di kota Medan, tempat yang membesarkan tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI) dan tokoh bisnis TD Pardede.

Aktivitas politik menyebabkannya pindah ke Jakarta, menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dua periode. Justru di kota metropolitan ini, lalu Surya Paloh populer sebagai seorang pengusaha muda Indonesia. Surya Paloh mengenal dunia bisnis tatkala ia masih dewasa.

Sambil bersekolah ia berdagang teh, ikan asin, karung goni, dan lain-lain. Ia membelinya dari dua orang tauke sobat yang sekaligus gurunya dalam dunia perjuangan, kemudian dijual ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan (PT Perkebunan Nusantara).

Di Medan, Surya Paloh mendirikan perusahaan karoseri sekaligus menjadi agen penjualan kendaraan beroda empat. Sembari berdagang, Surya Paloh juga menekuni kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Sosial Politik Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Di kota terbesar ketiga, setelah Jakarta dan Surabaya ini, impian berorganisasi yang sudah meningkat sejak dari kota Pematang Siantar, kian tumbuh subur dalam dirinya. Situasi pada ketika itu, memang mengarahkan mereka aktif dalam organisasi massa yang sama-sama menentang kebijakan salah dari pemerintahan Orde Lama.

Surya Paloh menjadi salah seorang pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Setelah KAPPI bubar, ia menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar pada Sekretariat Bersama Golkar.

Beberapa tahun lalu, Surya Paloh mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI), lalu dia menjadi Pimpinan PP-ABRI Sumatera Utara. Bahkan organisasi ini, pada tahun 1978, didirikannya bersama anak ABRI yang lain, di tingkat sentra Jakarta, diketahui dengan nama Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).

Mendirikan Perusahaan Pers

Kesadarannya bahwa dalam acara politik mesti ada duit selaku ongkos hidup dan biaya perjuangan, menimbulkan beliau harus bersusah payah mencari duit, dengan mendirikan perusahaan atau memasarkan banyak sekali jenis jasa.

Ia mendirikan perusahaan jasa boga, yang belakangan diketahui sebagai perusahaan catering paling besar di Indonesia. Keberhasilannya selaku pebisnis jasa boga, menyebabkan beliau lebih giat mencar ilmu menambah ilmu dan pengalaman, sekaligus mengembangkan aktifitasnya di organisasi.

Menyusuri kesuksesan itu, dia menyaksikan potensi di bidang perjuangan penerbitan pers. Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas. Koran yang dicetak berwarna ini, laku keras. Akrab dengan pembacanya yang begitu luas sampai ke tempat-tempat.

Sayang, surat kabar harian itu tidak berumur panjang, keburu di cabut SIUPP-nya oleh pemerintah. Isinya dianggap kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.

Kendati bidang perjuangan penerbitan pers memiliki risiko tinggi, bagi Surya Paloh, bidang itu tetap merupakan lahan bisnis yang menarik. Ia memohon SIUPP gres, tetapi, sehabis dua tahun tak juga keluar.

Minatnya di bisnis pers tak bisa dihalangi, beliau pun kerjasama dengan Achmad Taufik Menghidupkan kembali Majalah Vista. Pada tahun 1989, Surya Paloh bekerja sama dengan Drs. T. Yously Syah mengorganisir koran Media Indonesia.

Atas kesepakatan Yously sebagai pemilik dan Pemrednya, Surya Paloh memboyong Media Indonesia ke Gedung Prioritas. Penyajian dan bentuk logo surat kabar ini dibuat seperti Almarhum Prioritas.

Kemajuan koran ini, menyebabkan Surya Paloh kian antusiasuntuk melakukan perluasan ke banyak sekali media di tempat. Disamping Media Indonesia dan Vista yang terbit di Jakarta, Surya Paloh bekerjasama mempublikasikan sepuluh penerbitan di kawasan.Biografi Surya Paloh

Pada umurnya yang masih muda, 33 tahun, Surya Paloh berani mempercayakan bisnis cateringnya pada manajer yang memang disiapkannya. Pasar catering sudah dikuasainya, dan dia menjadi the best di bisnis itu. Lalu, dia mencari tantangan gres, masuk ke bisnis pers.

Padahal, bisnis pers yaitu dunia yang tidak diketahuinya sebelum itu. Kewartawanan juga bukan profesinya, tetapi ia berani memasuki dunia ini, memasuki pasar yang kelihatannya telah jenuh. Ia bersaing dengan Penerbit Gramedia Group yang dipimpin oleh Yakob Utama, wartawan senior.

Ia berhadapan dengan Kartini Grup yang telah puluhan tahun memasuki bisnis penerbitan. Ia tidak segan pada Pos Kota Group yang diotaki Harmoko, mantan Menpen RI. Bahkan, ia tidak takut pada Grafisi Group yang di-back up oleh usahawan populer Ir. Ciputra, bos Jaya Group.

Kendati kondisi pasar pers begitu ramai dengan kompetisi. Surya Paloh sedikit pun tak bergeming. Bahkan ia berani mempertaruhkan modal dalam jumlah relatif besar, dengan melaksanakan terobosan-terobosan gres yang tak biasa dilakukan oleh usahawan terdahulu.

Dengan mencetak berwarna contohnya. Ia berani menghadapi risiko rugi atau gulung tikar. Ia sangat kreatif dan kreatif. Dan, beliau berhasil. Surya Paloh menghadirkan koran Proritas di pentas pers nasional dengan beberapa kelebihan. Pertama, halaman pertama dan halaman terakhir di cetak berwarna.

Kedua, pengungkapan informasi kelihatan menarik dan berani. Ketika, foto yang disajikan dikerjakan dengan serius. Faktor-aspek itulah yang menimbulkan koran ini dalam waktu singkat, sukses mencapai sirkulasi lebih 100 ribu eksemplar. Tidak sampai setahun, break event point-nya sudah tercapai.

Ancaman yang selalu menghantui Prioritas justru bukan sebab kebangkrutan, namun pencabutan SIUPP oleh pemerintah. Terbukti kemudian, bahaya itu datang juga. Koran Prioritasnya mati dalam usia yang terlalu muda.

Pemberitaannya dianggap agresif dan telanjang. Inilah risiko terberat yang pernah dialami Surya Paloh. Ia tidak cuma kehilangan sumber uang, tetapi dia juga harus memikirkan pembayaran utang investasi. Dalam suasana yang sungguh susah itu, beliau tidak putus asa.

Ia berusaha membayar honor semua karyawan Prioritas, sambil menyusun permintaan SIUPP gres dari pemerintah. Namun permintaan itu tidak dikabulkan pemerintah. Beberapa wartawan yang masih tabah, tak maupindah ke tempat lain, dikirim Surya Paloh ke berbagai forum administrasi untuk berguru.

Pers memang mempunyai kekuatan, di negara barat, dia dikenal selaku forum keempat setelah legislatif, yudikatif dan eksekutif. Apalagi kebesaran tokoh-tokoh dari berbagai disiplin ilmu atau tokoh-tokoh dalam masyarakat, sering alasannya peranan pers yang mempublikasikan mereka.

Bagaimana seorang tokoh diakui oleh kalangan masyarakat secara luas, jikalau dia di boikot oleh pers. Dengan demikian, bisnis pers memang prestisius, memberi pujian, memberi kekuatan dan kekuasaan. Dan, itulah bisnis Surya Paloh. www.biografiku.com

Biografi Kim Peek (The Rain Man) – Manusia Super Jenius

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Profil

Biografi Kim PeekKim Peek ialah insan super jenius yang lahir dengan keterbelakangan mental dilahirkan pada tahun 1951 dengan ukuran kepala 3 kali lebih besar dibandingkan ukuran kepala bayi wajar . Selain itu, Kim juga divonis menderita encephalocele, adalah semacam luka di belakang kepala yang memperlihatkan sebagian otaknya yang mencolokkeluar. Di usia tiga tahun, luka itu semakin meluas dan merusak sebagian otak Kim. Tahun 1983, Kim menjalani pemeriksaan X-ray yang sukses menyibak ketaknormalan yang terjadi di otak Kim, yaitu otak Kim hanya mempunyai satu bab! Dengan kata lain, otak Kim tidak terbagi menjadi otak kanan dan otak kiri layaknya orang normal.Kemudian, setelah dilaksanakan investigasi lanjutan, kemballi diperlihatkan bahwa setengah dari bagian otak Kim sudah terpecah menjadi tiga bagian.

Menurut ayahnya, Peek sudah memiliki ingatan yang besar lengan berkuasa semenjak usia 16-20 bulan. Ia membaca buku, mengingat isinya lalu mengembalikan buku-buku tersebut dengan posisi terbalik ke rak untuk menawarkan jika dia telah selesai membacanya. Ia membaca satu buku dalam waktu satu jam, dan mengenang hampir semua yang ia baca, mengenang info yang sungguh luas dalam hal sejarah, literatur, geografi, angka, olahraga, musik dan tanggal. Teknik membacanya yakni dengan membaca halaman kiri dengan mata kirinya dan halaman kanan dengan mata kanannya, dengan cara ini ia mampu membaca dua halaman sekaligus dengan rate 8-10 detik per halaman. dia mampu mengenang isi 12000 buku.

Biografi Kim Peek

Berbagai investigasi itu tak juga memberikan informasi perihal penyebab kejeniusan Kim, cuma penyebab ketidakmampuannya. Kim mempunyai kekurangan dalam hal motorik, bahkan untuk mandi dan menggosok gigi pun tak mampu dilakukan seorang diri. Ketika Kim lahir, dokter memvonisnya sebagai ‘anak bodoh’ atau ‘cacat mental’ dan dia menyarankan kedua orang renta Kim untuk membawanya ke tempat tinggal perawatan. Namun pada ketika itu Fran dan istrinya membawa pulang Kim dan memperkenalkan Kim pada buku. Pada usia tiga tahun, Kim mengajukan pertanyaan pada Fran arti kata “diam-diam”. Sambil bercanda, Fran menyuruh putranya itu untuk mencarinya di kamus. “Saat itu beliau belum mampu berjalan”, kenangnya, “jadi ia merangkak ke arah meja, mengangkat tubuhnya ke atas meja dan sekitar 30 detik lalu ia berseru ‘ketemu!’” Saat berumur 4,5 tahun Kim sudah hafal 8 volume awal dari satu set ensiklopedia yang ada di rumahnya. Bahkan, gres-gres ini telah terungkap bahwa Kim mampu membaca 2 halaman buku secara serempak dan meyerap isinya cuma dalam waktu 10 detik! Hebatnya lagi isu yang ia dapatkan tadi tak akan ia lupakan. Menakjubkan!

Selain kesanggupan menghafal dan aritmatika yang jauh d iatas rata-rata, Kim juga menyayangi musik dan berguru memainkan piano pada Dr. April Greenan dari Universitas Utah. “Dia memiliki kesanggupan bermusik yang fenomenal dan lebih dari sekedar menghafal”, Ujar Dr.Greenan. “Bila Kim mendengar sebuah simfoni ketika dia kecil, dan lalu mendengarnya lagi pada usia 53 tahun, ia eksklusif dapat mengetahui bila terdapat kesalahan kecil pada permainan musik itu.”

Sesungguhnya apa yang dikatakan dokter yang menolong kelahiran Kim adalah benar, bahwa Kim bukanlah ialah seorang autis jenius, tetapi lebih tepat disebut pria dengan keterbelakangan mental yang superjenius. Karena seorang yang jenius lazimnya mempunyai kesanggupan luar biasa dalam 3 bidang. Tetapi Kim, sang superjenius, mempunyai kemampuan yang sungguh mahir setidaknya di 15 bidang yang berlainan! Hal ini disebabkan alasannya adalah kesanggupan menghafal 12000 buku, memprediksi cuaca dan mempunyai kemampuan bermusik layaknya Mozart!

Biografi Kim Peek

Tak ada orang lain di dunia ini yang memiliki kapasitas otak mirip Kim Peek. Badan Antariksa Amerika (NASA) pun kepincut memakai berbagai perlengkapan mutakhir, mirip brain imaging dan data fusion techniques, untuk mendapatkan belakang layar di balik kesanggupan otak Kim yang mengagumkan. Ketika Kim ditanya tentang pendapatnya perihal langkah yang akan diambil NASA, beliau pun menjawab, “Itu yang terbaik.” Mengapa ia bisa tahu semuanya? “Karena saya punya rasa cinta yang besar pada semua yang saya lihat,”ujar Kim. Sulit untuk berbincang-bincang dengan Kim. Pikirannya bisa berpindah-pindah dengan kecepatan tinggi. Namun dengan perlindungan Fran, Kim senantiasa dibimbing untuk kembali pada topik pembicaraan semula. Dalam sebuah obrolan lazim, seorang bercerita bahwa ia dibesarkan di kota Cirencester. “Itu adalah nama kamp orang Romawi, Corin,” sahut Kim. “Corinium,” ujar orang tersebut seraya membetulkan pernyataan Kim. Tetapi belakangan, sesudah dicek ulang, Kimlah yang benar. Karena orang-orang Romawi mengambil nama Corinium dari bahasa Keltik, Corin

Biografi Nurcholish Madjid – Cendekiawan Muslim

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Profil

Biografi Nurcholish Madjid Prof. Dr. Nurcholish Madjid atau populer diundang Cak Nur lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Maret 1939. Dia ialah seorang pemikir Islam, cendekiawan, dan budayawan Indonesia. Pada era mudanya selaku aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), pandangan baru dan gagasannya ihwal sekularisasi dan pluralisme pernah mengakibatkan kontroversi dan mendapat banyak perhatian dari aneka macam kalangan masyarakat. Nurcholish pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, dan selaku Rektor Universitas Paramadina, sampai dengan wafatnya pada tahun 2005. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga kiai terpandang di Mojoanyar, Mojokerto, Jawa Timur. Ayahnya, KH Abdul Madjid, dikenal selaku pendukung Masyumi.

Setelah melewati pendidikan di aneka macam pesantren, tergolong Gontor, Ponorogo, menempuh studi kesarjanaan IAIN Jakarta (1961-1968), tokoh HMI ini menjalani studi doktoralnya di Universitas Chicago, Amerika Serikat (1978-1984), dengan disertasi wacana filsafat dan kalam Ibnu Taimiyah. Mengajar di IAIN Syarif Hidayatullah, 1972-1976; dosen pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, 1985-kini; peneliti pada LIPI, 1978-kini; guru besar tamu pada Universitas McGill, Montreal, Canada, 1991-1992. Fellow dalam Eisenhower Fellowship, bersama isteri, 1990. Ia banyak menulis makalah-makalah yang diterbitkan dalam berbagai majalah, surat kabar dan buku suntingan, beberapa diantaranya berbahasa Inggris. Buku-bukunya yang sudah terbit yakni Khazanah Intelektual Islam (Jakarta, Bulan Bintang/Obor, 1984) dan Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan, suntingan Agus Edy Santoso (Bandung, Mizan, 1988)

Sejak 1986, bersama mitra-mitra di ibukota, mendirikan dan memimpin Yayasan Wakaf Paramadina, dengan acara-aktivitas yang mengarah kepada gerakan intelektual Islam di Indonesia. Buku ini adalah salah satu hasil aktivitas itu. Dan semenjak 1991 menjabat Wakil Ketua Dewan pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI).

Cak Nur dianggap selaku salah satu tokoh pembaruan fatwa dan gerakan Islam di Indonesia. Cak Nur dikenal dengan desain pluralismenya yang mengakomodasi keberagaman/ke-bhinneka-an akidah di Indonesia. Menurut Cak Nur, dogma ialah hak primordial setiap manusia dan akidah meyakini eksistensi Tuhan yaitu iktikad yang fundamental. Cak Nur mendukung konsep keleluasaan dalam beragama, namun bebas dalam konsep Cak Nur tersebut dimaksudkan sebagai keleluasaan dalam mengerjakan agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh atas apa yang dipilih. Cak Nur meyakini bahwa manusia sebagai individu yang paripurna, dikala menghadap Tuhan di kehidupan yang akan tiba akan bertanggung jawab atas apa yang ia kerjakan, dan keleluasaan dalam menentukan ialah

desain yang logis.

 Nurcholish Madjid bareng Gusdur

Sebagai tokoh pembaruan dan cendikiawan Muslim Indonesia, seperti halnya K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Cak Nur sering mengutarakan ide-ide yang dianggap kontroversial utamanya ide perihal pembaruan Islam di Indonesia. Pemikirannya dianggap selaku mendorong pluralisme dan keterbukaan tentang pemikiran Islam di Indonesia, terutama sesudah berkiprah dalam Yayasan Paramadina dalam berbagi aliran Islam yang moderat.

Namun demikian, dia juga berjasa saat bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan pada tahun 1998. Cak Nur sering diminta hikmah oleh Presiden Soeharto terutama dalam menangani gejolak pasca kerusuhan Mei 1998 di Jakarta sehabis Indonesia dilanda krisis ahli yang merupakan efek krisis 1997. Atas nasehat Cak Nur, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya untuk menghindari gejolak politik yang lebih parah.

”Jadilah bambu. Jangan jadi pisang. Daunnya lebar menciptakan anaknya tidak kebagian sinar matahari. Bambu lain rela telanjang asal anaknya, rebung, pakaiannya lengkap.”

Metafora itu berulang kali dilontarkan cendekiawan Nurcholish Madjid (66) dalam aneka macam kesempatan. Mengingatkan bangsa ini betapa pentingnya menunda kesenangan untuk hari esok yang lebih baik. Menahan diri dari kemewahan dan mementingkan pendidikan. ”Bila perlu orangtua bangkrut, tetapi anaknya sekolah dengan baik,” pesannya. Cak Nur tidak hanya berpesan, tetapi menyatakannya dalam kehidupan. Kedua anaknya melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat sampai jenjang master. Kesederhanaan menempel berpengaruh dalam keseharian kehidupannya.

Dia bukan hanya cendekiawan, tetapi pemberi ilham bagi bangsanya, dengan pemikiran yang sering kali mendahului zamannya. Tahun 1970, dikala semangat penduduk berpartai menggebu, putra sulung almarhum Abdul Madjid ini timbul dengan jargon ”Islam Yes, Partai Islam No”, untuk melepaskan Islam dari klaim satu golongan tertentu, dan menjadi milik nasional. Namun, sedikit yang paham dengan pemikiran ini, menganggap Cak Nur berbagi sekularisme.

Tahun 1980-an, Cak Nur mendorong terjadinya check and balance dengan munculnya wangsit oposisi loyal. Guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini juga melontarkan ihwal Pancasila sebagai ideologi terbuka, yang juga kembali menuai pro dan kontra. Cak Nur tak pernah surut menyebarkan intelektualitasnya. Lewat Paramadina, dikembangkan komunitas intelektual dan merengkuh kelas menengah Muslim Indonesia untuk lebih intensif mengkaji Islam. Dengan caranya, Cak Nur membuka jalan terwujudnya reformasi dengan menolak anjuran duduk di Komite Reformasi, yang akan dibentuk Presiden Soeharto untuk menghadapi permintaan reformasi (1998). Penolakan itu meruntuhkan planning Soeharto bertahan sebagai presiden.

Kegundahan terhadap kehidupan politik bangsa mendorong Cak Nur menyatakan siap mengikuti penyeleksian presiden pada Pemilu 2004, dan lahirlah 10 program membangun Indonesia. Cak Nur meninggal dunia pada 29 Agustus 2005 balasan penyakit sirosis hati yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata walaupun ialah warga sipil sebab dianggap telah banyak berjasa kepada negara. www.biografiku.com