TintaTeras

Biografi Prof. Ir. R.M. Sedyatmo – Penemu Pondasi Cakar Ayam

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penemu,  Profil,  Sejarah

Biografi Prof. Ir. R.M. SedyatmoProfil dan Biografi Prof. Ir. R.M. Sedyatmo. Ia lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909 ia adalah seorang insinyur Indonesia. Sedyatmo yang sering dijuluki “Si Kancil” alasannya terkenal sebab banyak akalnya menempuh pendidikan di Technische Hogescholl (THS) (sekarang ITB) Bandung. Selesai dari THS pada 1934, Sedyatmo bekerja selaku insinyur penyusunan rencana di aneka macam instansi pemerintah. Sedyatmo diketahui selaku penemu “Pondasi Cakar Ayam” pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo mulanya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil temuannya tersebut sudah dipatenkan dan digunakan di luar negeri.

Pondasi cakar ayam terdiri dan plat beton bertulang dengan ketebalan 10-15 cm, tergantung dari jenis konstruksi dan kondisi tanah di bawahnya. Di bawah plat beton dibentuk sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter pipa 1,20 m, tebal 8 cm, dan panjangnya tergantung dari beban di atas plat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa digunakan tulangan tunggal, sedangkan untuk plat dipakai tulangan ganda

Sistem pondàsi cakar ayam sangat sederhana, hingga cocok sekali dipraktekkan di daerah dimana perlengkapan terbaru dan tenaga ahli susah didapat. Sampai batas-batas tertentu, sistern ini mampu menggantikan pondasi tiang pancang. Untuk gedung berlantai 3-4 contohnya, metode cakar ayam biayanya akan sama dengan pondasi tiang pancang 12 meter.

konstruksi pondasi cakar ayam
Model Pondasi Cakar Ayam

Namun, Sedyatmo bukanlah ilmuwan yang haus akan penghargaan. Sikap rendah hati dan dedikasinya yang tinggi kepada bangsa menjadi spirit bagi ciptaannya. Dan uniknya, Sedyatmo senantiasa menekankan pentingnya intuisi dan observasi kepada alam semesta. Karya cakar ayamnya merupakan bukti bagaimana ciptaannya terilhami oleh akar pohon kelapa.

Beberapa karya Sedyatmo lainnya yang terkenal yaitu pompa hidrolis, bendungan Jatiluhur, dan bahkan jembatan Suramadu dibangun berdasarkan konsep permulaan Sedyatmo. Tak heran, kontribusinya yang luar biasa bagi pengetahuan teknik, menobatkan Sedyatmo menjangkau sejumlah penghargaan internasional.

Nama Sedyatmo lalu diabadikan selaku nama jalan bebas kendala dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Profesor Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I terhadap Sedyatmo atas jasa-jasanya. www.biografiku.com

Biografi Tjokorda Raka Sukawati – Penemu Jalan Layang

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penemu,  Profil,  Sejarah

Tjokorda Raka Sukawati Biografi Tjokorda Raka Sukawati. Beliau lahir di Ubud, Bali pada 3 Mei 1931, ia ialah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu atau jalan layang, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengusik arus kemudian lintas pada dikala pembangunannya, Tjokorda menjangkau gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996. Beliau meniti karier di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, ialah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu didapatkan.

Sebenarnya temuannya belum diuji secara khusus di laboratorium ketika diterapkan. Namun ia merasa percaya temuannya mampu bekerja sesuai rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya diterapkan, ia yang menganut agama Hindu yang taat itu menyempatkan diri bersembahyang di atas konstruksi itu. Ia terbilang nekad dikala itu, dengan mengatakan bahwa dia bersedia mundur dari eksekutif PT. Hutama Karya kepada menteri Pekerjaan Umum dikala itu, jikalau temuannya itu ternyata tidak mampu melakukan pekerjaan . Namun ternyata temuan Sosrobahu itu mampu melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya tanpa kurang sebuah apa pun.

Dia menyampaikan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cm² yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, bahwasanya angka misterius bagi beliau, entah dari mana ketika itu ia menetapkan angka ide itu, namun berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang melakukan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm² itu. Belakangan, setelah dimengerti di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berbentukketetapan sebesar 78,05 kg/cm². Persis sama dengan ketetapan angka inspirasi tadi.

Di ujung kariernya di PT. Hutama Karya, Tjokorda terseret dilema Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang menimpa perusahaan konstruksi itu. Tjokorda harus memiliki masalah dengan duduk perkara commercial paper, hal yang abnormal bagi seorang insinyur mirip dirinya. Ia sempat berurusan dengan pengadilan. Kasus ini terkuat menyusul krisis finansial Asia yang menciptakan banyak perusahaan konstruksi terkena duduk perkara.

sosrobahu

metode sosrobahu

flyover sosrobahu

Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana, telah pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap berkarya bahkan menciptakan teknologi sosrobahu model kedua yang lebih unggul soal kemudahan dibandingkan versi sebelumnya. Kini dia tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana. www.biografiku.com