Biografi Charlie Chaplin. Ia terkenal sebagai komedian dunia. Charlie Chaplin lahir tanggal 16 April 1889 di East Street, daerah pasar yang ramai di Walworth, sebelah selatan kota London. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai artis penghibur pentaskomedi music hall bercerai sebelum Chaplin menginjak usia 3 tahun. Menurut data sensus tahun 1891, Chaplin tinggal bersama kakak dan ibunya yang bernama Hannah di Barlow Street, Walworth. Sewaktu masih kanak-kanak, ibunya mengajak Chaplin tinggal berpindah-pindah di sekeliling Kennington Road, daerah Lambeth, London. Ayah kandungnya yang bernama Charles Chaplin Senior yaitu keturunan orang Roma, seorang peminum dan cuma sekali-kali saja menghubungi putranya.
Ketika ibunya sedang sakit, Chaplin sempat dititipkan di rumah sang ayah yang saat itu tinggal bareng seorang wanita tabungan. Rumah tersebut ada di 287 Kennington Road, dan sekarang terdapat plakat perayaan yang menyatakan Charlie Chaplin pernah tinggal di sana. Ketika masih berusia 12 tahun, Chaplin ditinggalkan sang ayah untuk selama-lamanya. Chaplin dan abang sekandung lain bapak yang berjulukan Sydney Chaplin menjadi tanggung jawab sang ibu, Hannah Chaplin. Malang tidak bisa ditolak, ibu Chaplin menderita Skizofrenia dan jadinya harus dirawat di rumah sakit jiwa Cane Hill di Coulsdon.
Chaplin terpaksa tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan kawasan berteduh di daerah Lambeth, London. Setelah tinggal di sana beberapa minggu, Chaplin dimasukkan sekolah asrama penampungan anak terlantar berjulukan Central London District School di Hanwell.
Kakak-beradik Chaplin berjuang bahu-membahu semoga bisa bertahan hidup. Chaplin bersaudara kepincut tampil dalam pentaskomedi Music Hall di usia yang sungguh dini, dan ternyata keduanya memiliki bakat akting alami. Masa kecil Chaplin yang dikungkung kemelaratan nantinya sungguh kuat terhadap karakter yang diperankan dan tema film yang dibuatnya. Tanpa dimengerti Chaplin bersaudara, sang ibu ternyata masih memiliki seorang putra bernama Wheeler Dryden yang dibesarkan ayah kandungnya di mancanegara. Wheeler Dryden, adik sekandung Chaplin ini nantinya bergabung dengan Chaplin bersaudara, dan melakukan pekerjaan untuk studio Chaplin di Hollywood. Pada tahun 1928, ibu Chaplin wafat di Hollywood, sehabis 7 tahun tinggal di Amerika Serikat atas permintaan ketiga putranya yang sudah sukses.
Chaplin pertama kali naik panggung pada tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di suatu teater di Aldershot, Chaplin secara secara tiba-tiba diminta mengambil alih ibunya. Sewaktu masih kecil, Chaplin sakit keras dan mesti berbaring di tempat tidur selama berminggu-ahad. Di malam hari, ibunya duduk di bingkai jendela, bercerita sambil mendramatisasi kejadian pada hari itu. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kalangan penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pentasmusic halls di Britania. Pada tahun 1900, berkat tunjangan Sydney (kakak sekandungnya), Chaplin yang waktu itu berusia 11 tahun mendapat tugas sebagai kucing jenaka dalam pantomim Cinderella di London Hippodrome. Pada tahun 1903, Chaplin tampil dalam Jim: A Romance of Cockayne, diikuti peran rutinnya selaku Billy anak pengantar koran dalam Sherlock Holmes yang terus dijalani sampai tahun 1906. Chaplin tampil selanjutnya dalam acara variety Casey’s Court Circus, dan tahun selanjutnya sebagai badut dalam kalangan komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno.
Chaplin pertama kali ke Amerika mengikuti pertunjukan keliling kelompok asuhan Fred Karno dari tahun 1910 sampai 1912. Setelah balik ke Inggris dan berada di sana selama 5 bulan, Chaplin kembali berangkat ke Amerika dan datang di sana tanggal 2 Oktober 1912. Kedatangan Chaplin yang kedua di Amerika juga masih bersama kelompok Fred Karno. Arthur Stanley Jefferson yang kemudian diketahui selaku Stan Laurel turut serta dalam rombongan dan menjadi sahabat sekamar Chaplin di asrama. Laurel kesudahannya pulang ke Inggris, tetapi Chaplin tetap bertahan di Amerika. Di final tahun 1913, produser film Mack Sennett terkesan dengan akting Chaplin yang waktu itu sedang bermain untuk rombongan Karno. Sennet mengontrak Chaplin yang setuju untuk bermain dalam film-film yang dibuat studio Keystone Film. Film pendek Making a Living, komedi satu reel yang dirilis 2 Februari 1914 ialah performa pertama Chaplin di layar perak.
Film-film permulaan Chaplin dibuat pada tahun 1914 di Keystone Studios yang ialah tempat Chaplin mencar ilmu teknik pengerjaan film, sekaligus menyebarkan aksara Tramp. Chaplin pertama kali memperkenalkan karakter Tramp terhadap publik lewat film keduanya, Kid Auto Races at Venice (diedarkan 7 Februari 1914) dan film ketiganya Mabel’s Strange Predicament (9 Januari 1914).
Di final perjanjian dengan Keystone, Chaplin telah bisa menyutradarai dan menyunting sendiri film-film pendek yang dibuatnya. Film-film tersebut ternyata berhasil besar. Pada tahun 1915, Chaplin menyepakati kontrak satu tahun dengan studio Essanay. Setelah itu, kesepakatan bernilai besar untuk selusin film komedi tipe dua reel disepakati Chaplin dengan studio Mutual Film pada tahun 1916. Studio memberinya kebebasan artistik yang hampir tanpa batas. Dalam dalam rentang waktu 18 bulan, Chaplin berhasil menuntaskan 12 judul film. Film-film ini nantinya berhasil menjadi film komedi klasik dan tetap masih bisa menghibur sampai kini. Di lalu hari, Chaplin mengingat kurun bersama studio Mutual sebagai kurun paling membahagiakan dalam kariernya.
Setelah kesepakatan dengan studio Mutual habis pada tahun 1917, Chaplin menandatangani persetujuan bikinan 8 film tipe dua reel dengan studio First National. Selain pembiayaan dan distribusi film-film (1918-1923) yang ditanggung studio First National, kebebasan artistik semuanya berada di tangan Chaplin. Dengan kebebasan berkreasi ada di tangan, Chaplin membangun studio Hollywood sendiri. Pada abad ini tercipta film-film Chaplin yang tak lekang dikonsumsi waktu, dan masih mampu dijadikan panutan bagi pembuat film yang lain. Film-film yang dibuat Chaplin bareng First National berbentukfilm komedi dengan abad putar singkat, misalnya: A Dog’s Life (1918) dan Pay Day (1922), ditambah film dengan era putar lebih panjang, contohnya: Shoulder Arms (1918), dan The Pilgrim (1923).
Film Chaplin asal kala ini dengan masa putar tolok ukur dan sukses menjadi klasik ialah The Kid (1921). Pada tahun 1919, Chaplin mendirikan distributor film United Artists bantu-membantu Mary Pickford, Douglas Fairbanks, dan D. W. Griffith. Mereka berempat berusaha melepaskan diri dari sistem monopoli yang dipegang agen film dan pemilik modal di Hollywood. Usaha ini berhasil, dan kemandirian Chaplin selaku pembuat film tetap terjamin berkat adanya kontrol penuh atas film yang diproduksi di studio milik sendiri. Nama Chaplin terus tercatat selaku anggota dewan administrator UA sampai di awal tahun 1950-an. Seluruh film Chaplin yang diedarkan United Artists bermasa putar patokan, dimulai dari A Woman of Paris (1923), diikuti film The Gold Rush (1925) yang nantinya menjadi klasik, dan diakhiri dengan The Circus (1928).
Film-film bisu yang hingga kini dianggap sebagai karya terbesarnya, City Lights (1931) dan Modern Times (1936) justru dibentuk Chaplin dikala dunia sinema sudah mengenal film bersuara. Di kedua film tersebut, Chaplin melakukan sendiri efek bunyi dan ilustrasi musik. Film City Lights mungkin berisi keseimbangan sempurna antara komedi dan sentimentalitas ala Chaplin. Adegan terakhir film City Lights disanjung kritikus James Agee yang berkomentar di majalah Life tahun 1949 selaku : “sepotong akting paling andal yang pernah direkam seluloid”. Film bersuara karya Chaplin yang dibuat di Hollywood yaitu: The Great Dictator (1940), Monsieur Verdoux (1947), dan Limelight (1952).
Walaupun pembuat film lain sudah beralih pada film bersuara, Chaplin bertahan untuk tidak ikut-ikutan. Film bersuara sudah diketahui semenjak tahun 1927, tapi Chaplin terus bertahan dengan film-film bisu selama dekade 1930-an. Film Modern Times (1936) yaitu film bisu, tapi memperdengarkan dialog yang keluar dari benda-benda mati, mirip radio atau pesawat televisi. Chaplin memang sengaja menjadikannya mirip itu untuk menolong penonton film pada tahun 1930-an yang tidak lagi sudah biasa menyaksikan film bisu. Film Modern Times sekaligus film pertama yang memperdengarkan bunyi Chaplin (pada lagu yang dipasang di tamat film). Walaupun demikian, film ini masih dianggap film bisu oleh sebagian penonton, sekaligus final dari kala film bisu karya Chaplin.
Chaplin diketahui selaku artis serba bisa, koreografi film Limelight (1952) dikerjakannya sendiri, begitu pula lagu latar film The Circus (1928). Lagu berjudul “Smile” merupakan ciptaan Chaplin yang paling populer di antara semua lagu yang pernah ditulisnya. Ditulis untuk film “Modern Times”, lagu “Smile” diberi suplemen lirik untuk dinyanyikan Nat King Cole di saat ingin diedarkan kembali pada tahun 1950-an. Lagu “This Is My Song” dari film terakhir Chaplin, “A Countess From Hong Kong” sukses menjadi hit dalam banyak sekali bahasa pada tahun 1960-an (utamanya versi Petula Clark). Film Limelight berisi lagu tema berjudul “Eternally” yang berhasil menjadi hit pada tahun 1950-an. Ilustrasi musik untuk film Limelight yang dilaksanakan Chaplin menerima nominasi Academy Awards pada tahun 1972. Hal ini dimungkinkan karena pertunjukan perdana di Los Angeles tertunda selama dua dekade.
Chaplin mengungguli 2 penghargaan kehormatan Academy Awards. Waktu itu belum ada mekanisme audit pemungutan suara, dan penghargaan Oscar yang pertama dibagi-bagikan pada 16 Mei 1929 menurut pembagian kategori yang sungguh luwes. Chaplin mulanya dinominasikan sebagai Aktor Terbaik dan Sutradara Komedi Terbaik untuk karyanya The Circus, tetapi namanya ditarik kembali dan dewan Academy justru menetapkan untuk memberi penghargaan istimewa untuk “kegeniusan, kesanggupan serba mampu dalam akting, penulisan, penyutradaraan, dan bikinan film The Circus”. Film lain yang menerima penghargaan istimewa pada tahun itu ialah The Jazz Singer.
Penghargaan kehormatan yang kedua dari Academy diterima Chaplin 44 tahun kemudian pada tahun 1972. Chaplin menerima penghargaan atas “imbas tak terhingga yang dibuatnya dan menyebabkan film selaku bentuk seni abad ini”. Chaplin keluar dari pengasingannya untuk mendapatkan penghargaan ini. Setelah Chaplin menerima penghargaan, para hadirin berdiri memberikan sambutan tepuk tangan selama 5 menit sarat yang sampai kini tercatat sebagai standing ovation terlama sepanjang sejarah Academy Award.
Chaplin juga pernah masuk nominasi selaku akseptor penghargaan Academy untuk Aktor Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Terbaik untuk karyanya The Great Dictator, tapi gagal. Film Monsieur Verdoux (1947) juga pernah dicalonkan sebagai Skenario Asli Terbaik, tetapi lagi-lagi gagal menjangkau penghargaan. Sewaktu masih aktif sebagai pembuat film, Chaplin pernah menyatakan ketidakpuasannya pada Academy Awards. Putranya yang bernama Charles Jr. bercerita wacana langkah-langkah Chaplin menyebabkan penghargaan Oscar yang diterimanya pada tahun 1929 sebagai pengganjal pintu yang menjadi alasannya kemarahan dewan Academy pada tahun 1930-an. Hal ini mungkin menjadi alasan film City Lights sama sekali tidak pernah masuk nominasi, padahal berbagai hasil jajak pendapat sepakat film ini sebagai salah satu film paling besar dalam sejarah layar perak.
Di usia lanjut, Chaplin pernah mendapatkan Academy Award yang didapatnya dari hasil persaingan dan bukan secara kehormatan. Pada tahun 1973, film Limelight (1952) menerima penghargaan Oscar untuk Academy Award untuk Ilustrasi Musik Asli (Best Music in an Original Dramatic Score). Chaplin membintangi film ini bareng Claire Bloom, serta tampil secara cameo bersama Buster Keaton yang ialah satu-satunya penampilan kedua komedian terbesar dalam satu film. Setelah film final dibuat , kecenderungan politik yang dianut Chaplin mengakibatkan film Limelight tidak jadi diputar di Los Angeles. Pemutaran di Amerika Serikat gres berjalan pada tahun 1972, sehingga film ini walaupun diproduksi tahun 1952 berhak masuk nominasi.
Dua film terakhir Chaplin dibentuk di London: A King in New York (1957) yang dibintanginya sendiri (sekaligus penulis skenario dan sutradara), dan A Countess from Hong Kong (1967) dengan bintang Sophia Loren dan Marlon Brando. Film A Countess from Hong Kong merupakan tampilan Chaplin yang terakhir, tampil singkat secara cameo sebagai awak kapal yang sedang mabuk bahari.
Dalam otobiografi berjudul My Life in Pictures terbitan tahun 1974, Chaplin menuturkan bahwa dirinya sudah menulis skenario untuk dibintangi Victoria, putri terkecilnya. Kalau skenario yang diberinya judul The Freak jadi diproduksi, Victoria akan diberi tugas selaku bidadari. Menurut Chaplin, skenario film ini telah tamat dan latihan praproduksi telah dimulai (buku ini memuat foto Victoria lengkap dengan kostumnya), namun buatan dihentikan alasannya adalah Victoria menikah. Chaplin menambahkan, “Kapan-kapan, niscaya aku buat.” Kesehatan Chaplin terus menurun pada tahun 1970-an, dan meninggal sebelum angan-angannya terwujud. Salah satu karya yang dimengerti selaku karya terakhir Chaplin yakni ilustrasi musik yang ditulisnya untuk memperbarui A Woman of Paris, karyanya yang kurang sukses pada tahun 1923.
Chaplin menerima gelar Knight Commander of the British Empire (KBE) dari Ratu Elizabeth II pada 4 Maret 1975. Nama Chaplin pertama kali disarankan selaku peserta pada tahun 1931, dan masuk dalam daftar calon untuk yang kedua kali pada tahun 1956, tapi diveto pemerintah Konservatif yang tak mau merusak korelasi dengan Amerika Serikat di tengah ketegangan Perang Dingin dan Krisis Terusan Suez. Chaplin wafat di usia 88 tahun dalam tidurnya pada Hari Natal tahun 1977, di Vevey, Swiss. Chaplin dimakamkan di Pekuburan Corsier-Sur-Vevey di Corsier-sur-Vevey, Kanton Vaud, tetapi makamnya dipindah di akrab Danau Jenewa setelah pernah dicuri sekelompok orang. www.biografiku.com