TintaTeras

Biografi Dani Pedrosa – Pembalap Motogp

Biografi,  Feed,  Pembalap,  Profil,  Sejarah

Dani Pedrosa, Pembalap, MotoGP, BiografiBiografi Dani Pedrosa – Pembalap MotoGP. Nama lengkapnya Daniel “Dani” Pedrosa Ramal atau Dani Pedrosa lahir pada tanggal 29 September 1985 di Sabadell, Spanyol. Pria yang berpostur tubuh 158 cm dan berat 51 kilogram ini yaitu pembalap utama pabrikan Honda yang bergabung bersama tim Repsol Honda HRC. Walau bertubuh relatif kecil untuk ukuran orang Eropa, Pedrosa memiliki prestasi yang hebat di ajang balap motor dunia. Karirnya di dunia balap motor dimulai saat ia gres berusia 12 tahun dengan menjadi juara 3 pada Spanish Pocket Bike Championship. Setahun kemudian, dengan kian matangnya keahlian membalapnya, ia berhasil menjuarai Spanish Pocket Bike Championships.

Setelah menjadi juara Spanish Pocket Bike, tahun 1999 Pedrosa mulai menapaki kejuaraan balap yang lebih tinggi lagi, yaitu Movistar Activa Joven Honda Cup. Pada tahun itu beliau menempati posisi ke-8 dengan memakai motor Honda RS 125. Tahun berikutnya (2000), ia pindah lagi ke kejuaraan Spanish Championship 125cc dan berhasil meraih posisi ke-4 dengan menggunakan motor Honda RS 125.

Setelah menjadi juara kelas 125cc di seantero Spanyol, pada tahun 2001 Pedrosa mulai menapaki kejuaraan balap motor dunia, yaitu MotoGp. Masih dengan memakai motor Honda RS 125, pada tahun itu beliau hanya berhasil menduduki peringkat ke-8 pada klasemen simpulan kejuaraan. Setahun selanjutnya, masih di kelas 125cc bersama tim Telefonica Movistar Honda JR, Pedrosa mampu memperbaiki peringkatnya menjadi urutan ke-3 pada simpulan musim perlombaan tahun 2002. Baru pada musim balap tahun 2003, masih bareng tim yang sama, Pedrosa berhasil menyodok ke peringkat pertama dengan menjangkau total poin 223.

Sukses menjadi juara dunia di kelas 125cc, ialah modal bagi Pedrosa untuk menjejakkan langkahnya ke kelas yang lebih tinggi, adalah kelas 250cc. Pada tahun pertama debutnya di kelas 250 cc, bersama tim Telefonica Movistar Honda 250, ia pribadi menjadi juara dunia Grand Prix 250cc. Satu tahun kemudian (2005), dia kembali mendominasi balapan dan mempertahankan gelar juara dunia GP 250cc.

Pada musim balap tahun 2006, Pedrosa mulai tampil di kelas utama (MotoGp). Masih menggunakan motor Honda, dia bergabung bareng tim Repsol Honda HRC. Tim ini yaitu tim besar yang telah membawa Michael Doohan merebut gelar juara dunia 5 kali berturut-turut (1994, 1995, 1996, 1997, 1998), Alex Criville menjadi juara dunia tahun 1999, dan Valentino Rossi menjadi juara dunia tahun 2002 dan 2003.

Tahun pertama tampil di kelas MotoGp ini prestasi Pedrosa belumlah seberapa. Selain harus menyesuaikan diri dengan kendaraan barunya, beliau juga menerima tentangan ketat dari para pembalap senior yang lebih dahulu malang melintang di balapan MotoGp. Meskipun demikian, beliau sempat menjadi juara ke-3 pada trend balap tahun itu (2006). Sebagai catatan, di tahun 2006 ini yang menjadi juara dunianya yakni rekan satu tim Pedrosa, yakni Nicky Hayden.

Pada trend balap tahun 2007, seiring dengan adanya pergeseran regulasi dari 1000cc menjadi 800cc, Pedrosa yang berpostur kecil ini ditunjuk sebagai pembalap utama pabrikan Honda. Hal ini sempat menciptakan beberapa pembalap Honda, terutama juara bertahan waktu itu Nicky Hayden, menilai bahwa Honda sengaja membuat tunggangan yang khusus untuk Pedrosa. Namun, lepas dari fikiran miring tersebut, Pedrosa mampu menawarkan prestasinya dengan menjadi runner up pada ekspresi dominan balap tahun 2007, di bawah Casey Stoner.

Biografi Casey Stoner – Pembalap Motogp

Biografi,  Feed,  Pembalap,  Sejarah,  Wirausahawan

Casey Stoner, Pembalap, MotoGP, BiografiBiografi Casey Stoner. Ia lahir di Kurri Kurri, New South Wales, Australia, 16 Oktober 1985, Casey Stoner ialah anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir) dan Bronwyn. Casey mempunyai seorang abang perempuan bernama Kelly Stoner yang juga hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir setempat. Sejak masih kecil, Stoner sudah mengenal sepeda motor sekalipun cuma dalam sebatas menjamah atau bergaya layaknya seorang pembalap. Sepeda motor pertamanya dia jajal pada usia 4 tahun sehabis diajarkan oleh kakaknya.

Pada tahun 1993, keluarga Stoner kemudian pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upayanya mendukung upaya dan semangat Stoner kecil dalam mengikuti balapan. Casey Stoner juga sempat bersekolah hingga usianya 12 tahun sebelum lalu keluar dan lebih menentukan untuk home schooling di tahun 1997. Pada 1999, setelah menyaksikan peluang besar bagi Stoner untuk berkarir sebagai pembalap, keluarga ini menetapkan untuk pindah ke Inggris. Di sana mereka sempat dilanda kebingungan alasannya adalah tidak mempunyai duit untuk membayar ongkos sewa dan pajak apartemen dan terpaksa tinggal dalam sebuah karavan.

Stoner menjajal balapan pertamanya pada usia empat tahun dalam suatu balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di trek balap Mike Hatcher yang terletak di Gold Coast, Australia. Dari usia sembilan tahun hingga 14 tahun, Stoner berhasil memenangi 41 lomba lokal dan 70 lomba antar negara bab Australia. Stoner juga sempat mengikuti balapan super-sibuk selama lebih dari satu pekan, dikala ia mengikuti lima kelas balapan berlawanan dalam suatu perlombaan yang memperlombakan 35 balapan. Stoner sendiri ikut serta dalam 32 dari 35 balapan dalam lima kelas yang berbeda, dan beliau lalu bisa memenangi lima kelas tersebut.

Dikarenakan usia sekurang-kurangnyauntuk menjadi pembalap di Australia ialah 16 tahun, Stoner kemudian pindah ke Inggris, dimana disana usia minimal untuk mendapatkan SIM balapan yaitu 14 tahun. Dari tahun 2000 hingga 2002, Stoner lalu berpartisipasi dalam kejuaraan nasional balap motor 125cc di Inggris dan Spanyol. Stoner lalu sukses memenangi gelar juara Kejuaraan Balap Motor Aprilia Inggris tahun 2000. Penampilannya yang impresif kemudian menarik hati pembalap sekaligus manajer tim Lucio Cecchinello, yang kemudian memberikan kesempatan Stoner turun di balapan GP Inggris 2001 selaku wild card, sebelum kesannya pada 2002, Stoner turun sarat di MotoGP kelas 250cc bersama LCR Racing.

Casey Stoner, Pembalap, MotoGP, Biografi

Tahun 2003, masih dengan LCR Racing, Stoner kemudian turun di kelas 125cc. Dengan disokong motor Aprilia, Stoner berhasil mencatat empat kali finish podium, tiga diantaranya yakni raihan posisi kedua di Jerman, Brasil, dan Pasifik serta satu kemenangan yang dia sukses raih di Valencia di akhir musim. Dengan hasil ini, Stoner kemudian berhasil duduk di P8 klasemen dengan nilai 125 poin. Musim 2004, Stoner berpisah dengan LCR Racing dan bergabung dengan tim Red Bull KTM. Di isu terkini ini beliau hanya mampu satu kali memenangi balapan ialah di Malaysia. Namun beliau masih mampu terhibur dengan dua kali finish kedua dan tiga kali finish ketiga. Posisi klasemen Stoner di ekspresi dominan 2004 adalah P5 dengan 145 poin.

Tahun 2005, Stoner kembali ke kelas 250cc dan kembali bermitra bersama Team LCR Racing dan pabrikan Aprilia. Menunggangi motor dengan spesifikasi pabrikan, Stoner tampil sebagai penantang utama Daniel Pedrosa dan Honda, dan bahkan sempat pula Stoner memiliki beberapa peluang untuk menjadi pemimpin klasemen. Stoner sendiri berhasil menang di Portugal, China, Malaysia, dan Qatar. Apesnya, saat balapan di depan publik rumahnya sendiri ialah GP Australia, Stoner mengalami kecelakaan, dan terpaksa harus melalaikan mimpinya menjadi juara dunia 250cc tahun 2005 sekalipun sekali lagi Stoner bisa memenangi lomba di Turki. Stoner kemudian sukses finish sebagai runner-up klasemen 250cc tahun 2005 dengan nilai 254 poin.

Musim gugur 2005, Stoner dikabarkan sudah mengantungi persetujuan resmi dengan Yamaha untuk menjadi pendamping Valentino Rossi di animo 2006. Tetapi kemudian Yamaha membatalkan jalinan koordinasi tersebut, dan sempat menciptakan Casey Stoner kecewa. Pada Januari 2006 Stoner kemudian mencoba kembali mengajak Lucio Checchinello agar mau menjadi pendukungnya untuk turun balapan di kelas MotoGP 2006. Checchinello kemudian oke, dan ia pribadi mengontak HRC dan mengajukan proporsal penyewaan satu unit motor Honda RC211V untuk animo 2006. Honda lantas baiklah, dan jadilah kerjasama Stoner dan Checchinello berlanjut di trend 2006 di kelas MotoGP.

Debut Stoner di kelas MotoGP dimulai di seri Spanyol di Jerez, dimana ia finish di P6. Pada balapan selanjutnya di Qatar, Stoner eksklusif mengebrak dengan menjangkau pole position, namun saat kontes beliau hanya bisa finish P5. Stoner lantas melanjutkan penampilannya yang cemerlang dengan nyaris saja menang di Turki sebelum melakukan kesalahan fatal di lap terakhir yang menyebabkan dia gagal memenangi kontes dan mesti puas di P2 dibelakang Marco Melandri. Di pertengahan musim, Stoner lalu tampil labil dan banyak melaksanakan kesalahan yang berujung pada kecelakaan. Meskipun begitu, ia tampil cukup baik di demam isu 2006 dengan finish di P8 klasemen dengan 119 poin.

Kesalahan fatal yang dijalankan Honda di selesai 2006 dengan tidak mengikat perjanjian jangka panjang dengan Stoner sukses dimanfaatkan dengan baik oleh Ducati, yang kesannya sukses mengontrak Stoner untuk demam isu 2007., Di demam isu 2007 sendiri Stoner bergabung bareng Loris Capirossi di tim asal Italia tersebut. Stoner mengambil alih posisi Sete Gibernau yang dipecat karena dinilai penampilannya kurang meyakinkan dan condong menurun.

Rumor kembalinya Stoner ke Honda sudah bergaung semenjak awal animo 2010, namun baik Stoner maupun Repsol Honda membantah info tersebut. Honda bahkan sempat bilang bila mereka lebih puas dengan tampilan tim yang ada saat itu adalah duet Daniel Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Pada bulan Juni 2010, kabar kepindahan Stoner ke Honda kesannya menjadi kenyataan usai Honda menyepakati kontrak multi tahunan bersama pembalap Australia tersebut. Posisi Stoner di Ducati akan digantikan oleh pembalap legendaris Valentino Rossi, sementara di Honda sendiri Stoner akan ditemani Pedrosa dan Dovizioso.

Saat ini Casey Stoner tinggal di Monte Carlo, Monako, dimana keluarganya masih sering pulang pergi Australia-Inggris-Monako. Stoner sendiri sempat menyebutkan bahwa cuma dalam satu kali setahun ia bisa pulang ke tanah kelahiran di Australia, adalah saat berlangsungnya balapan MotoGP Australia. Casey Stoner pertama kali berjumpa dengan Adriana Tuchyna yang berasal dari Adelaide pada balapan MotoGP Australia 2003. Saat itu Stoner menunjukkan tanda tangannya di perut Adriana, sehabis perempuan Australia ini “sedikit” memaksa Stoner agar mau menandatangani perutnya. Hubungan antara Stoner dan Adriana dimulai di tahun 2005 saat Adriana berusia 16 tahun. Kemudian pada tahun 2007, pasangan ini sepakat untuk menikah.

Casey Stoner mengungkapkan bahwa di era yang mau datang, usai dirinya pensiun sebagai pembalap MotoGP, dirinya berhasrat untuk turun di ajang balapan mobil. Salah satu ajang balapan mobil yang beliau ingin coba yaitu Australian V8 Supercar Series, yang merupakan kejuaraan balapan turing Australia. Stoner sendiri rupanya sering menguji coba kendaraan beroda empat-mobil berteknologi tinggi, diantaranya adalah dikala ia mengetes mobil Alfa Romeo 8C Competizione di tahun 2008, usai dia menjadi juara dunia MotoGP. Alfa Romeo sendiri dikala itu tercatat selaku salah satu sponsor dari tim Ducati. Stoner sendiri termasuk salah satu yang beruntung alasannya ia bisa menerima kendaraan beroda empat tersebut secara hanya-cuma sebagai kado atas prestasinya menjadi juara dunia 2007.