TintaTeras

Biografi The Rolling Stones – Pelopor Rock And Roll

Biografi,  Feed,  Grup Band,  Musisi,  Penyanyi,  Profil,  Sejarah,  Seniman

Biografi The Rolling Stones. Band The Rolling Stones Dibentuk di London, Januari 1963. Tetapi bergotong-royong cikal bakal Stones sudah ada semenjak tahun 1962 dengan deretan awal yang terdiri dari Mick Jagger (Vokal, Harmonika), Keith Richards (Lead Gitar), Brian Jones (Rhytm Gitar, Harmonika), Mick Avory (Drums) dan Dick Taylor (Bass). Kelak sang drummer Mick Avory akhirnya bergabung dengan The Kinks dbp Ray davies, dan Dick Taylor mendirikan bandnya sendiri yakni The Pretty Things

Suara Mick Jagger memancarkan daya tarik sensual yang sampaumur. Ini bukan sensual dalam pop, –berpegangan tangan kemudian berciuman– ini betul-betul aktual. Jagger mempunyai kemampuan berbicara sebagaimana para penyanyi R&B dan blues, setengah bernyani, tidak senantiasa meraih nada. Diterimanya bunyi Mick Jagger di radio pop yakni terbosan baru dalam rock&roll. Dia membuka pintu untuk orang lain. Tiba-datang saja kemudian seorang Eric Burdon dan Van Morrison tidak terdengar ajaib lagi, begitu juga dengan Bob Dylan.

Ini benar-benar unik, seorang penghibur kulit putih yang mengikuti cara kulit hitam. Elvis Presley melakukannya, dan orang berikutnya yaitu Mick Jagger. Tak ada pemuda kulit putih lain yang melakukannya. Mereka pernah bangun dan bernyanyi seperti The Beatles. Mereka membiarkan roh mengendalikan tubuhnya, melepaskan semua batas-batas yang ada, tidak terkendali. Inilah yang dicicipi Mick Jagger. Dia memalsukan beberapa langkah dari James Brown dan Tina Turner. Gerakan-gerakan abnormal yang dilakukan Mick Jagger berasal dari keduanya. Lalu Iggy Pop dan Jim Morrison mengembangkannya.

Band dengan deretan kuintet ini didirikan oleh Brian Jones (kelahiran Cheltenham, Inggris, 28 Februari 1942). Dia pula yang menawarkan nama tersebut pada bandnya. Dia bertindak sebagai Manajer yang mengelola anjuran konser dan segala sesuatu yang menyangkut media. Aroma dan keagrasifan The Rolling Stones berasal dari seorang Brian Jones. Begitu juga dengan tradisi. Dia memainkan gitarnya dengan leher botol, lalu pada album-album mirip December’s Children dan Aftermath, dia memainkan berbagai instrumen lain sebagai “pelengkap”. Dia begitu inovatif dan penting bagi The Rolling Stones.

Ia meninggalkan Cheltenham dan pergi ke London untuk menciptakan band. Sebelum mendirikan The Rolling Stones, Brian sempat bergabung dengan grup band Cheltone Six (Sebagai pemain klarinet) dan The Ramrods. Ketika di London, Brian berjumpa dengan Mick Jagger dan Keith Richards, yang dimana alhasil mereka bertiga membentuk suatu grup band yang berjulukan Little Blue & The Blue Boys

Diawal penampilannya formasi Rolling Stones adalah Mick Jagger (vokal), Keith Richards (gitar), Brian Jones (multi instrumentalis), Bill Wyman (bass), Charlie Watts (drum) dan terakhir Ian Stewards (keyboard) yang sehabis diperhitungkan sudah tidak cocok lagi dengan idola remaja (pada masa itu) ada sumber lain yang menyatakan kelompok grup band dengan anggota 6 orang, personilnya akan lebih sulit dikenal satu persatu oleh penggemar dibanding grup band dengan anggota 4 atau 5 orang, alhasil keluar dengan hormat dari formasi golongan musik tersebut dan kemudian menjadi tour manager sekaligus pemain keyboard golongan ini pada tahun 1963 hingga wafat tahun 1985.

Jones dianggap memimpin grup musik selama Jagger dan Richards menciptakan lagu yang kelak menjadi lagu-lagu hit kelompok ini, Hingga tahun 1969 peranan Jones semakin jauh berkurang bahkan beliau tidak mampu ikut tur ke Amerika Serikat karena argumentasi aturan, ia mengundurkan diri dengan hormat dari grup musik tersebut. Beberapa ahad kemudian Jones didapatkan tewas karam. Gitaris Mick Taylor mengganti posisinya bergabung dengan Rolling Stones dan mungundurkan diri tahun 1974, lalu posisinya digantikan oleh Ronnie Wood. Bill Wyman mengundurkan diri tahun 1992 posisinya diganti Darryl Jones tapi tidak masuk dalam formasi grup musik sepenuhnya.

Dalam banyak hal, The Rolling Stones bermain lebih baik dibanding di saat di tahun 60-an. Mereka cukup awut-awutan di abad-masa permulaan–namun siapa pun menikmatinya–. Secara teknis, mereka belum pernah semenarik ini. Masalahnya, power mereka berasal dari 12 album pertama. Hanya sedikit lagu elok sesudah tahun 1972. Sehebat apa mereka seandainya mereka masih menciptakan album yang semegah konser mereka sekarang ?

Biografi Kelly Clarkson – Penyanyi Top Dunia

Biodata,  Biografi,  Feed,  Musisi,  Penyanyi,  Profil,  Selebriti,  Seniman

Profil dan Biografi Kelly Clarkson. Nama lengkapnya Kelly Brianne Clarkson atau Kelly Clarkson lahir pada tanggal 24 April 1982 di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat dari orang renta keturunan Wales, Yunani, Irlandia, dan Jerman. Orang tuanya bercerai saat ia berumur enam tahun, dan kakaknya tinggal bersama ayahnya, saudara perempuannya dengan bibinya, dan Kelly bersama ibunya. Dia pindah ke Burleson, Texas sesudah tingkat 4. Sewaktu kecil, ia bercita-cita ingin menjadi mahir biologi kelautan, tetapi sehabis menonton film Jaws, dia mengubah pikirannya. Di sekolah menengah, beliau terdengar oleh gurunya menyanyi di koridor yang kemudian mengundangnya untuk bergabung ke koor sekolah.

Dia kemudian ikut serta dalam acara koor dan musik, memperbesar minatnya dalam karier dunia rekaman dan sesudah tamat sekolah menengah atasnya, dia berpindah ke Los Angeles, California. Clarkson bekerja selaku extra dalam televisi (salah satu penampilannya dalam Sabrina the Teenage Witch) dan bekerja sebentar bareng penulis lagi Gerry Goffin. Setelah apartemen Los Angeles-nya terbakar, beliau kembali ke Texas, namun masih berminat dalam karier bisnis show.

Dia menerima beberapa pekerjaan tidak umum. Dia bekerja sebagai pramusaji “cocktail”, gadis penawaran khusus untuk Red Bull, di bioskop (di mana film perdananya, From Justin to Kelly, ditayangkan), di farmasi, di kebun hewan Fort Worth, selaku “telemarketer”, sebagai sales “door-to-door” untuk penyedot debu “Kirby” selama sehari, dan pekerjaan yang lain.

 Kelly Clarkson

Kelly lalu mengukuti audisi acara American Idol yang mau melambungkan namanya menjadi seorang super star, di animo pertama amrican idol di tahun 2002 dan sebelum menjadi pemenang, ia telah mendapatkan pujian dalam penampilannya. Pada 4 September 2002, Kelly memenangkan kompetisi tersebut dengan 58% bunyi pemilih atas Justin Guarini. Di antara kontestan animo yang lain, hanya Kelly, David Cook, dan Carrie Underwood yang sukses menyingkir dari peringkat tiga terbawah tiap pekan. Kelly dan Carrie lalu menjadi juara sedangkan Clay menempati posisi kedua. Mereka semua lalu keluar selaku juara.

Awalnya, Kelly diarahkan selaku seorang penyanyi pop mirip yang mampu dilihat dalam album Thankful (2003). Namun, dia kemudian meningkat ke arah penyanyi rock di album keduanya, Breakaway (2004). Kedua album tersebut telah menerima predikat platinum di aneka macam negara dan single-single dari Kelly juga mencapai peringkat atas.

Di tahun 2005, ia sukses memenangkan Teen Choice Awards, American Music Awards, dan 2 penghargaan MTV VMA (Video Music Awards). Di tahun 2006, beliau berhasil memenangkan 2 Grammy Awards, TRL Awards, MTV Asia Awards, Kids Choice Awards, Teen Choice Awards, dan 1 penghargaan VMA.Kelly juga dinominasikan dalam Radio Music Award 2005 dan MTV Australia Video Music Awards.

 Kelly Clarkson dan Penghargaannya

Video Clip-nya, Behind These Hazel Eyes berhasil memecahkan rekor TRL (Total Request Live) mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Britney Spears. Bulan November 2005, Kelly mengadakan tour ke Australia dan New Zealand. Namun hasilnya beliau membatalkan tur ke New Zealand. Tanggal 3 Oktober 2005, Video Klip Because OF You yang menceritakan abad kecil Kelly Clarkson ditayangkan pertama kali oleh TRL. Secara mengagetkan, ia sukses meraih 2 buah Grammy Award di tahun 2006 untuk Best Female Pop Vocal Performance dan Best Pop Vocal Album.

Biografi Paul Gilbert – Gitaris Terbaik Dunia

Biodata,  Biografi,  Feed,  Gitaris,  Musisi,  Profil,  Seniman

Biografi Paul Gilbert. Nama lengkapnya Paul Brandon Gilbert atau Paul Gilbert lahir pada tanggal 6 November 1966 di Carbondale Illinois – USA, pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine. Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan sekarang telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.

Pada tahun 1986 ia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya “Street Lethal “, lalu “Second Heat” (1987) & “Live! Extreme Volume” (1988). Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group grup band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani “Billy Sheehan”, vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey. Mereka meluncurkan album pertamanya “MR.BIG” dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.

Selanjutnya Paul meluncurkan album selanjutnya: “Live! Raw Like Sushi” (1990), “Mr Big – Lean into it” (1991), “Mr.Big – San Francisco Live” (1992), “Racer X – Live Extreme Volume 2″ (1992), “Mr.Big – Bump Ahead” (1993), “Mr.Big – Live! Raw Like Sushi 2″ (1994), “HEY MAN” & ” The best of MR.BIG” (1996), “Hard Rock Cafe”, ” Live At Budokan ” & solo ” King of Club” (1997) Lagu “To Be With You” (dari Album “Lean Into It”) menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 ahad.

Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo “Flying Dog”. Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua “Beehive Live” dan album ketiga Racer X “Technical Difficulties”. Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album selanjutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album “Spaceship One” sampai ke Indonesia. Hal ini disambut bersemangat oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang mempesona diri sebab takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu.

Paul Gilbert ialah salah satu ilahi gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul diketahui lewat group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laris keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.

Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya sudah sempurna dikala beliau baru menginjak 17 tahun itu.

Biodata / Profil Paul Gilbert

Nama Lengkap: Paul Brandon Gilbert

Website Resmi: PaulGilbert.com

Tempat/Tgl Lahir: 6 November 1966 di Carbondale Illinois – USA.

Group Band Saat Ini: Racer X

Group Band Sebelumnya: Racer X, Mr.Big

Pengaruh: Eddie Van Halen

Pendidikan: Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.

Gitar: Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series

Keahlian: Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.

Album Solo :

* Tribute to Jimi Hendrix (EP) (1991)

* King of Clubs (1998)

* Flying Dog (1999)

* Beehive Live (1999)

* Alligator Farm (2000)

* Raw Blues Power With Jimi Kidd (2002)

* Burning Organ (2002)

* Paul the Young Dude/The Best of Paul Gilbert (2003)

* Gilbert Hotel (2003)

* Acoustic Samurai (2003)

* Space Ship One (2005)

* Get Out of My Yard (2006)

* Tough Eskimo (limited edition EP) (2007)

* Silence Followed By A Deafening Roar (2008)

* United States With Freddie Nelson (2009)

* Fuzz Universe (2010)

Biografi Yngwie Malmsteen – Gitaris Terbaik Dunia

Biografi,  Feed,  Gitaris,  Musisi,  Penyanyi,  Profil

Profil dan Biografi Yngwie Malmsteen. Nama lengkapnya Lars Johann Yngwie Lannerback atau Yngwie Malmsteen di lahirkan tanggal 30 Juni 1963 di Stockholm, Swedia. Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten serdadu) dan ibunya (Rigmor – seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak wanita bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak mampu dikelola dan ceria.

Pada mulanya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.

Sampai akibatnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah program Istimewa mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb melihat bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.

Yngwie yang ingin tau tersebut kemudian berbelanja sebuah Fender Stratocaster murah, menjajal memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengenali belakang layar dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie kepada Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, menunjukkan ide terhadap Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain sehari penuh penuh sampai tidurpun ia masih tetap bersama gitarnya.

Pada usia 10 tahun, Yngwie memakai nama kecil dari ibunya “Malmsteen”, mengfokuskan seluruh energi beliau dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal selaku pembuat onar dan sering berkelahi, tetapi bakir dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari talenta musiknya yang unik, mengijinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie kesudahannya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.

Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, namun rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh alasannya frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia mesti meninggalkan Swedia dan mulai mengantarkan demo rekaman ia ke berbagai studio rekaman di mancanegara. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat permintaan ke Los Angeles untuk bergabung dengan grup musik modern Shrapnel: “Steeler” dan seterusnya yang disebut selaku sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal kemampuan dan gaya permainan barunya.

Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu “Hot On Your Heels”. Yngwie kemudian pindah ke group grup band Alcatrazz, sebuah grup band yang bergaya “Rainbow” dan diresmikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun sudah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo andal di lagu “Kree Nakoorie”, “Jet to Jet,” dan “Hiroshima Mon Amour”, Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh grup musik itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa cuma album sololah yang menjadi penyelesaian terbaik.

Album solo pertama Yngwie: Rising Force (sekarang dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga mengungguli nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama lalu Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.

Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan kendaraan beroda empat Jaguarnya yang menjadikan dia koma nyaris sepekan. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menjadikan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan selsai itu, Yngwie dengan sukar payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie menerima cobaan lagi dari ajal ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak ongkos medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, namun Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.

Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laku manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akibatnya Yngwie berhasil merealisasikan cita-citanya untuk bermain bersama suatu Orkestra sarat di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).

Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang berhasil di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan sebab pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keselamatan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie telah sempat laris keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih mirip ini?

Album-album selanjutnya adalah Attack!! yang menampung nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bareng Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah akhir tur bareng G3, ia menyelesaikan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005. Yngwie Malmsteen merupakan pencetus yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di situs web ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang “Eruption” pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik “two handed tapping”, Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya “Rising Force” yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan persyaratan gres untuk kecepatan & kemampuan dalam bermain. Warna “Neo-Classical” yang di bawahkan Yngwie ialah menurut struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).

Setelah itu timbul para gitaris shredder yang menciptakan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap ahad timbul gitaris gres yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai acuan: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak mampu disangkal lagi bahwa Yngwie merupakan jagoan gitar yang patut diacungi jempol.

Biografi Paris Hilton

Artis,  Biodata,  Biografi,  Feed,  Profil,  Selebriti

Paris Whitney Hilton atau Paris Hilton lahir di New York, Amerika Serikat pada 17 Februari 1981, yang ialah pewaris Hotel Hilton Company dan perusahaan real estate ayahnya, Richard Hilton. Paris banyak berkarier di bidang seni tugas, seni vokal dan menjadi model. Salah satu film yang dibintanginya ialah The O.C, House of Wax, The Dog Who Saved Christmas Vacation, dan masih banyak lagi. Di beberapa film yang pernah dibintanginya, Paris sering menjadi diri sendiri. Ia yaitu perempuan yang super super super narsis. Kaprikornus jangan heran kalau ia banyak menggunakan nama lagu, film, atau produk parfumnya menggunakan nama sendiri.

Meskipun Paris yakni artis yang cantik dan kaya, tapi dia juga tidak luput dari pelanggaran aturan. Pada 7 September 2006 Paris kedapatan sedang mengemudikan kendaraan beroda empat dalam kondisi mabuk. Ia pun dijatuhi hukuman percobaan selama 36 hari, wajib mengeluarkan uang denda, dan SIM-nya dibekukan.

Masih belum kapok juga, Paris kembali berbuat ulah pada 15 Januari 2007 dan SIMnya pun dicabut. Berlanjut Maret 2007 Paris melanggar kurun percobaan dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. 4 Mei 2007 Paris dijatuhi hukuman percobaan (lagi) selama 45 hari dan karenanya juri menetapkan Paris mesti dipenjara pada 5 Juni 2007 di rumah tahanan Century di Los Angeles. Pada 28 Agustus 2010 Paris kembali ditangkap atas tuduhan penggunaan narkoba. Paris pernah berhubungan dengan Leonardo Di Caprio, Edward Furlong, Jammie Kennedy, Simon Rex, Rob Mills, Deryck Whibley, Robert Evans, Oscar De La Hoya, dan Nick Carter. Kini Paris bertunangan dengan Paris Latsis.

Paris juga sangat menggemari anjing. Ia memelihara tiga anjing Pomeranians yang dinamakan Dolce, Sebastian, dan Prince. Kemudian dia juga punya dua Chihuahua bernama Tinkerbell the Dog dan Bambi. Saking sayangnya Paris sama anjing-anjingnya itu, dia sampai berbagi mansion kecil untuk mereka.

Paris Hilton hidup dalam kemewahan dan ia benar-benar memanfaatkannya dengan berpesta. Berpesta yakni salah satu hobi kesukaannya. Bahkan di ulang tahunnya yang ke-21 Paris menggelar lima pesta di lima kawasan yang berlawanan, yaitu di New York, Las Vegas, London, Hollywood, dan Tokyo.

Biografi Katy Perry

Artis,  Feed,  Musisi,  Penyanyi,  Profil,  Selebriti,  Seniman,  Tokoh Wanita

Biografi Katy Perry. Nama lengkapnya Katheryn Elizabeth Hudson atau Katy Perry lahir pada tanggal 25 Oktober 1984 di Santa Barbara, California, mempunyai keturunan dari Jerman, Portugis, Irlandia dan Inggris. Dia merupakan anak kedua dari dua pendeta. serta mempunyai abang perempuan dan adik laki-laki.Bibi dan paman dari ibunya ialah penulis skenario Eleanor Perry dan sutradara Frank Perry. Perry bergabung dengan pelayanan gereja milik orangtuanya dan bernyanyi di gereja dari usia sembilan hingga tujuh belas tahun. Dia berkembang dengan menyimak musik gospel, tidak diperbolehkan untuk mendengarkan apa yang ibunya sebut selaku “musik duniawi”, serta menghadiri sekolah Nasrani dan kamp-kamp.

Sebagai seorang anak, Perry mencar ilmu menari di suatu gedung wisata di Santa Barbara dan diajarkan oleh penari terlatih dimulai dari tarian swing, Lindy Hop, dan Jitterbug. Setelah lulus tes GED pada tahun pertamanya di Sekolah Tinggi Pueblo Dos, beliau memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan mengejar-ngejar karirnya dalam bermusik. Pada awalnya Perry mulai bernyanyi “because [she] was at that point in [her] childhood where [she] was copycatting [her] sister and everything she [would do]”. Kakaknya berlatih dengan memakai kaset, sementara Perry mengambil rekaman itu ketika kakaknya tidak ada. Dia berlatih dengan lagu tersebut dan tampil di depan orangtuanya, yang menyarankan semoga dia mengambil pembinaan vokal. Katy mengambil kesempatan itu dan mulai berguru pada usia sembilan sampai enam belas tahun. Dia lalu terdaftar di Academy of the West di Santa Barbara dan mempelajari opera Italia dalam waktu singkat.

Perry tampil dengan gitarnya; alat yang dia pelajari ketika memulai karirnya Pada usia 15, Perry bernyanyi di gereja dan menarik minatveteran rock dari Nashville, Tennessee, yang menjinjing Perry kesana untuk memoles keterampilan menulisnya. Di Nashville, Perry mulai merekam demo dan oleh para veteran musik country diajarkan cara menyusun lagu serta bermain gitar. Perry menandatangani kontrak dengan label musik Kristen, Red Hill dan beliau merekam album pertamanya pada usia 15. Tampil sebagai Katy Hudson, dia merilis album self-titled gospel-rock Katy Hudson pada tahun 2001. Album ini tidak berhasil setelah label menghentikan operasi pada final 2001.

Dia lalu merubah nama keluarganya menjadi Perry dari nama keluarga ibunya sebab “Katy Hudson” terlalu mirip dengan aktris film Kate Hudson. Pada usia 17, Perry meninggalkan rumahnya ke Los Angeles untuk memulai melakukan pekerjaan dengan Glen Ballard dalam suatu album untuk label rekaman Island. Album ini direncanakan untuk rilis pada tahun 2005, namun Billboard melaporkan album ini tidak ada dimana-mana. Beberapa kolaborasi Perry dan Ballard tergolong “Box”, “Diamonds” dan “Long Shot” diposting di halaman resmi MySpace-nya. “Simple” yaitu salah satu lagu yang direkam dengan Ballard, dirilis selaku soundtrack untuk film tahun 2005, The Sisterhood of the Traveling Pants.

Perry menandatangani persetujuan dengan Columbia Records pada 2004. Namun, label tidak oke dengan visinya dan tidak menempatkannya di “bangku pengemudi” tersebut. Sebaliknya, salah satu ide Columbia yakni memasangkan Perry dengan tim buatan rekaman The Matrix untuk menjadi vokalis perempuan dalam suatu album. Meskipun album itu kemudian dikesampingkan, dia menarik minatpers musik; karir musiknya meningkat mengakibatkan beliau sebagai “The Next Big Thing” pada bulan Oktober 2004 oleh majalah Blender.

Dengan tidak adanya proyek album yang sedang berjalan, Perry mengawali rekamannya sendiri. Delapan puluh persen simpulan dibuat, namun Columbia menetapkan untuk tidak menyelesaikannya dan mencabut labelnya. Sambil menunggu untuk mencari label lain, ia bekerja di sebuah perusahaan independen A&R berjulukan Taxi Music. Pada tahun 2006, Perry ditampilkan di final video untuk singel P.O.D., “Goodbye for Now”. Dia menciptakan performa kameo dalam video Carbon Leaf, “Learn to Fly”

Sementara dalam proses yang dijatuhkan oleh Columbia pada tahun 2006, eksekutif publisitas perusahaan, Angelica Cob-Baehler dengan bersemangat mengusulkan Perry pada Ketua Virgin Records, Jason Flom. Saat itu, Flom sedang memimpin sebuah kebangkitan di label dan mencari sebuah puncak prestasi terbaru dengan bentuk pop yang mendunia. Meskipun terdapat reaksi bermacam-macam dari sesama direktur Virgin, Flom menjadi bertambah yakin bahwa Perry bisa menjadi bintang baru dan pada permulaan tahun 2007, diskusi panjang dengan Columbia menghasilkan penandatanganan Katy Perry dengan Capitol Music Group yang gres saja dibuat, penggabungan antara Virgin dan Capitol. Sebagai bagian dari kesepakatan, label menjamin sang master (Perry) dengan albumnya yang belum selesai, yang pernah direkam sementara di Columbia, menjadi sebuah bagian penting dari debut album resmi pertama, One of the Boys.

Rekaman Columbia dipandang oleh Flom selaku “sebuah yang sungguh berpengaruh, namun kurang memiliki sebuah pukulan yang tidak dapat dibantah atau kedua, mampu melakukan pekerjaan baik di radio pop AS dan internasional” dan salah satu tindakan pertama administrator sesudah menyelesaikan penandatanganan perjanjian ialah membuat sebuah kerja sama antara Perry dengan penulis lagu dan produser, Dr. Luke. Dari kerja sama ini dihasilkan lagu “I Kissed a Girl” dan “Hot n Cold”.

Membangun gambaran dirinya ialah salah satu perhatian pribadi dari manajemennya. Promosi dimulai pada bulan November 2007 dengan dirilisnya video “Ur So Gay” yang bermaksud untuk memperkenalkannya ke pasar musik. Sebuah EP digital yang dipimpin lagu “Ur So Gay” lalu dirilis untuk menciptakan gebrakan online dan cerita pers. Acara pagi di Arizona, Kiss FM dan KRQ’s JohnJay & Rich menyebutkan bahwa ini merupakan langkah sukses yang membawa Perry menerima perhatian dari seorang Madonna Pada tanggal 10 Maret 2008, dia tampil selaku dirinya sendiri dalam serial televisi ABC Family, Wildfire, pada episode “Life’s Too Short”.

Dia melanjutkan langkah berikutnya dengan mengiklankan album dan melakukan tur selama dua bulan di stasiun radio. Singel utama album yang resmi, “I Kissed a Girl”, dirilis pada 6 Mei 2008. A&R Perry, Chris Anokute mengatakan kepada HitQuarters bahwa lagu dan tema kontroversialnya berjumpa dengan pertahanan kuat pada label, “kata orang-orang ‘Ini tidak akan pernah bisa diputar di radio Bagaimana kita menjualnya? Bagaimana ini akan dimainkan di sabuk Injil?’” Anokute mengatakan bahwa mereka membutuhkan perlindungan dari salah satu promotorlabel radio untuk meyakinkan orang-orang untuk percaya pada rekaman jika suatu dikala Perry dinyatakan ada kemungkinan dicabut lagi. SVP dari Promosi Capitol, Dennis Reese melihat visi Perry dan membantunya mendorong singel pada radio nasional.

Stasiun pertama yang mengambil potensi itu yaitu The River di Nashville. Setelah diputar selama tiga hari mereka dibanjiri oleh banyak sekali telepon yang bersemangat . Dengan lagu yang melesat ke puncak tangga lagu, Perry memulai debutnya pada pekan raya musik tahunan Warped Tour, dimana manajemennya mesti “membentuk dirinya selaku pemain yang sanggup menerima amanah dan memastikannya supaya tidak hanya dipandang dengan satu hits”. Singel ini sukses secara komersil dan memuncak di nomor satu selama tujuh ahad di Billboard Hot 100. Sejak dikala itulah singel ini telah menjadi hits besar di seluruh dunia, menduduki puncak tangga lagu di 30 negara termasuk Australia, Kanada, dan Inggris. Pada tanggal 12 Juni 2008, Perry muncul selaku dirinya dalam opera sabun siang hari, “The Young and the Restless” dan berpose untuk sampul majalah fiksi edisi Juni 2008, Restless Style. Perry juga menjadi penyanyi latar pada lagu “Another Night in the Hills” dari album solo Gavin Rossdale tahun 2008, Wanderlust.

One of the Boys dirilis pada tanggal 17 Juni 2008 dengan berbagai tinjauan kritik yang beragam. Album ini telah meraih nomor sembilan di Billboard 200, dan sudah menjangkau platinum dari RIAA. Perry merilis singel kedua, “Hot n Cold” yang menempati posisi puncak tangga lagu banyak negara di seluruh dunia tergolong Amerika Serikat di mana meraih nomor tiga di Billboard Hot 100, serta memuncaki tangga lagu di Jerman, Kanada, dan Denmark. Setelah Perry sibuk dengan penampilannya di Warped Tour, beliau melanjutkan tur ke Eropa. Dia kemudian meluncurkan turnya yang pertama, Hello Katy Tour pada bulan Januari 2009. “I Kissed a Girl” mendapatkan nominasi untuk Penampilan Vokal Pop Wanita Terbaik pada Grammy Awards 2009.

Perry dinominasikan di lima klasifikasi pada MTV Video Music Awards 2008, termasuk Pendatang Baru Terbaik dan Video Wanita Terbaik, namun kalah dengan Britney Spears. Dia mengungguli Best New Act di MTV Europe Music Awards 2008 yang juga menjabat sebagai co-host, dan Best International Female Artist pada BRIT Awards 2009. Pada tanggal 9 Februari 2009, baik “I Kissed a Girl” maupun “Hot n Cold” telah disertifikasi 3x platinum oleh RIAA untuk penjualan digital individu lebih dari tiga juta. Pada tahun 2010, Guinness Book of World Records mengakui Perry sebagai “Best Start on the US Digital Chart by a Female Artist,” untuk dua singel pertamanya yang terjual lebih dari dua juta kopi.

Album debut The Matrix yang memperlihatkan Perry, lalu dirilis lewat label tim, Let’s Hear It, selama tur solo Perry. Ketika tanggal rilis dijadwalkan, “I Kissed a Girl” telah menanjak dengan baik. Anggota Matrix, Lauren Christy mengatakan ke Perry wacana keputusannya, tetapi dia ingin terus merilis sampai singel keempat One of the Boys dikirim. Terlepas dari komunikasi mereka, The Matrix dirilis pada tanggal 27 Januari 2009 melalui iTunes Store. Pada Desember 2008, Perry meminta maaf terhadap penyanyi Inggris Lily Allen atas pernyataannya sebab menyebut dirinya sebagai “versi kurus” dari Allen yang dimaksud cuma selaku lelucon. Allen membalas dan mengatakan terhadap stasiun radio Inggris bahwa dia “terjadi untuk mengenali fakta bahwa ia [Perry] merupakan versi Amerika”-nya sebab perusahaan rekaman mereka memerlukan “untuk memperoleh sesuatu yang kontroversial dan ‘gila’” mirip beliau.

Pada 16 Mei 2009, Perry tampil di upacara pembukaan Life Ball tahunan di Wina, Austria. Pada bulan Juni 2009, pengacara Katy Perry bertindak menentang merek dagang modern dari perancang pakaian Australia Katie Perry yang menggunakan namanya untuk pasar loungewear. Beberapa media melaporkan ini selaku somasi, dimana Katy Perry telah membantah di blognya. Katie Perry (perancang) melaporkan di blognya bahwa pada konferensi dengan IP Australia pada tanggal 10 Juli 2009, pengacara dari Katy Perry (penyanyi) mempesona penentangan mereka kepada merek dagang. Selama animo panas 2009, Perry memperlihatkan kameo dalam film Get Him to the Greek; dimana di dalam adegannya ia mencium Russell Brand calon tunangannya, namun sayangnya diiris dan tidak dimunculkan dalam akhir film.

Pada tahun 2009, Perry tampil di dua singel: suatu remix lagu “Starstrukk” oleh grup musik dari Colorado, 3OH!3 pada bulan Agustus (ide untuk kolaborasi datang sehabis tur Perry yang memperlihatkan 3OH!3 selaku penyanyi penunjang). Lagu ini dirilis di iTunes pada tanggal 8 September 2009 dan “If We Ever Meet Again”, singel keempat dari album Shock Value II milik Timbaland pada bulan Desember. Pada bulan Oktober 2009, MTV Unplugged mengungkapkan bahwa Perry ialah salah satu artis yang tampil untuk mereka dan beliau akan segera merilis suatu album live dari penampilannya, tergolong dua lagu gres ialah “Brick by Brick” dan kover ulang lagu “Hackensack” dari Fountains of Wayne. Album MTV Unplugged ini dirilis pada 17 November, termasuk CD dan DVD.

Perry timbul selaku juri tamu bersama Simon Cowell, Cheryl Cole dan Louis Walsh selama tahap audisi Dublin pada seri ketujuh dari acara televisi Inggris, The X Factor pada tanggal 28 Juni 2010, (lalu ditayangkan pada 28 Agustus). Dia ialah salah satu dari banyak selebriti yang dipilih untuk memenuhi peran juri sementara Dannii Minogue sedang cuti hamil. Dia lalu kembali untuk memperlihatkan “Firework” pada 17 Oktober. Album kedua Perry berjudul Teenage Dream dan dirilis pada bulan Agustus 2010. Singel pertama dari album ini berjudul “California Gurls”. Singel ini memuncak di nomor satu Billboard Hot 100 dan ialah singel dengan peningkatan tercepat dari artis Capitol Record semenjak lagu Bobbie Gentry, “Ode to Billie Joe” pada tahun 1967. Sampul Teenage Dream merupakan suatu lukisan oleh Cotton Will yang menggambarkan Perry sedang berbaring telanjang di awan kembang gula; mirip gambar Perry dalam video untuk “California Gurls”. Buklet edisi fisik album, sesuai dengan tema kembang gula, memiliki aroma kembang gula. Singel kedua album tersebut “Teenage Dream” dirilis pada bulan Juli 2010. “Firework” ialah singel ketiga dari album.

Katy Perry timbul pada MTV Video Music Awards 2010 pada tanggal 12 September 2010. Dia dinominasikan untuk dua penghargaan dan menyampaikan penghargaan “Best Male Video” bersama Nicki Minaj untuk Eminem. Pada tanggal 14 September, Perry kembali ke sekolah menengah lamanya, Dos Pueblo High School, disana dia tampil sebentar untuk siswa sekolah. Perry menampilkan “Hot n Cold” bareng Elmo dari Sesame Street yang semula muncul untuk premier demam isu ke-41 dari acara pendidikan anak itu pada 27 September 2010. Namun, empat hari sebelum ditayangkan sesuai jadwal, Sesame Workshop mengumumkan, “Berdasarkan dari umpan balik yang kami telah terima untuk video musik Katy Perry … kami telah menetapkan tidak akan memberitakan segmen pada siaran televisi Sesame Street yang ditujukan untuk anak-anak prasekolah. Penggemar Katy Perry masih dapat menyaksikan videonya di YouTube”. Alasan utamanya yaitu para orang tua mengeluh mengenai potongan dada yang tampak oleh gaunnya. Perry syuting untuk video Firework di Budapest pada bulan September 2010. Sebuah panggilan casting terbuka menggambarkan sebanyak 38.000 pelamar menjadi sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia melanjutkan untuk tampil konser di Budapest pada tanggal 1 Oktober, konser pertama di Eropa Tengah dan Timur. Perry sudah memberitahukan parfumnya sendiri yang akan dirilis pada animo gugur tahun ini, bernama “Purr” yang datang dalam botol berbentuk kucing dan akan tersedia melalui toko-toko di Nordstrom. Teenage Dream menjinjing Perry untuk nominasi empat penghargaan di Grammy Awards 2011: Album Terbaik Tahun Ini, Album Vokal Pop Terbaik, Kolaborasi Pop Terbaik dengan Vokal untuk “Teenage Dream”, dan Penampilan Vokal Pop Wanita Terbaik untuk “California Gurls”. Setelah Grammy, Perry merilis singel keempat dari album “Teenage Dream”, “E.T.” Dalam versi remix singel ini memperlihatkan Kanye West. Video musik untuk E.T. disutradarai oleh Floria Sigismondi dan menampilkan Shaun Ross sebagai kekasih utama. Pada bulan Juni 2011, Perry merilis singel kelima, “Last Friday Night (T.G.I.F.)”. Sebuah versi remix yang menampilkan rapper Amerika, Missy Elliot dirilis pada permulaan Agustus. Singel ini menduduki tangga lagu radio dan unduh di AS. Lagu ini menduduki puncak Billboard Hot 100 pada tanggal 17 Agustus 2011, membuat Perry menjadi artis perempuan pertama yang memiliki lima singel dari satu album yang semuanya berada di #1.

Perry mengencani vokalis Gym Class Heroes, Travie McCoy, yang berjumpa di suatu studio rekaman di New York, putus sambung selama beberapa tahun. Perry dan McCoy putus pada Desember 2008. Perry pertama kali bertemu komedian Inggris Russell Brand ketika musim panas 2008. Saat Perry syuting untuk tampilan kameo dalam film Brand Get Him to the Greek. Perry dan Brand mulai berkencan setelah bertemu kembali pada September 2009 di MTV Video Music Awards, dimana Brand bertindak selaku pembawa program, berkomentar “Katy Perry tidak memenangkan penghargaan dan beliau bermalam di hotel yang sama denganku, jadi dia akan membutuhkan bahu untuk menangis. Kaprikornus, aku adalah pemenang bergotong-royong malam ini”. Pasangan ini bertunangan pada Desember 2009 saat berlibur di India.

Dalam wawancara YouTube Juli 2010, Perry menyampaikan Brand akan menjadi ayah yang “tepat”. Perry menyatakan bahwa beliau berniat untuk mengambil kewarganegaraan ganda Inggris sesudah menikah dengan Brand. “Salah satu hal pertama yang saya akan kerjakan yakni mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda. aku tidak terlampau percaya apakah aku harus mengikuti tes alasannya aku telah tak memiliki waktu untuk melihatnya.. Tapi Inggris mirip rumah kedua saya”. Perry dan Brand menikah pada 23 Oktober 2010 dalam upacara tradisional Hindu di dekat daerah santunan harimau Ranthambhore di Rajasthan, India, lokasi yang serupa dimana Brand telah melamarnya.

Perry dikenal dengan gayanya yang tidak lazimdalam berpakaian. Hal ini sering terlihat lucu, warna yang cerah, mengingatkan kita pada dekade yang berlawanan dan Perry sering memakai aksesoris bentuk buah, utamanya semangka sebagai bagian dari pakaiannya. Setelah berguru menari pada usia dini, ia bermimpi untuk memiliki gaya sendiri. Transformasi Perry menjadi seniman dimulai dengan fashion, terinspirasi oleh penggambaran aktris film Amerika, Dominique Swain pada film adaptasi tahun 1997 dari novel Lolita. Dia mendefinisikan gaya busananya selaku “sedikit racikan hal yang berlainan”. Johnny Wujek, stylist Perry, menggambarkan gaya Perry sesudah pertemuan pertamanya sebagai “sesuatu yang sangat berwarna-warni dan klasik”.

Modenya telah menarik minatdesainer. Pada bulan Juni 2008, publisitas foto yang memberikan Perry berpose dengan pisau lipat, dikritik. Foto itu dipertahankan sebagai upaya untuk memperlihatkan kesan Perry yang “seksi dengan tepi yang tajam”. Kritik yang ditujukan padanya diejek oleh Perry yang lalu berpose dengan sendok sebagai gantinya. Dia sudah timbul dalam penyeleksian 100 Wanita Terseksi majalah FHM sebanyak dua kali, peringkat No.23 tahun 2009 dan No.37 tahun 2010. Dia berada pada peringkat 7 di Rolling Stone selaku Ratu Pop berdasarkan polling pada Juli 2011.

Perry memiliki jangkauan vokal kontralto (bunyi wanita paling rendah). Karena jangkauan vokalnya yang rendah, beliau menurunkan kunci dari banyak lagunya sambil menyanyi secara pribadi dalam rangka menyempurnakan suaranya. Pengaruh musik Perry diantaranya yaitu Alanis Morissette, pop-rocker Cyndi Lauper, Pat Benatar, Joan Jett, Shirley Manson, dan Freddie Mercury, vokalis dari grup musik Inggris, Queen. Tumbuh dengan mendengarkan musik gospel, Perry mempunyai beberapa rujukan dikala beliau mulai merekam lagu. Ketika ditanya oleh produser ingin berkolaborasi dengan siapa, Perry tidak tahu. Malam itu, beliau pergi bareng ibunya ke sebuah hotel. Di dalam, ia menyalakan akses VH1 dan melihat produser Glen Ballard berbicara wacana Morissette; Ballard yang memproduksi album Morissette, Jagged Little Pill, album yang mempunyai “efek besar” di Perry. Dia menyampaikan terhadap kolaborator permulaan bahwa ia sudah memutuskan untuk melakukan pekerjaan dengan Ballard. Produser mengendalikan pertemuannya dengan Ballard di Los Angeles. Perry memberinya sebuah lagu dan sehari kemudian Perry dipanggil. Ballard berbagi Perry selama beberapa tahun.

Perry menggambarkan musiknya dengan berkata, “Seseorang mirip menulis ini untuk aku di lain hari dan aku telah menggunakannya semenjak itu”. Menurutnya, ia telah “banyak berubah antara usia 15 hingga 23” Album pertamanya, Katy Hudson berdiam pada musik gospel. Dia mengaitkan bahwa perspektifnya di musik “agak tertutup dan sungguh ketat” dan semua yang dilaksanakan bekerjasama dengan gereja. Album keduanya, One of the Boys digambarkan selaku “duniawi” dan “rock,” dan mencerminkan kepergiannya dari akar musik agama. Perry mengharapkan mampu merekam lebih banyak lagu pop untuk album berikutnya.

Perry secara artistik terlibat dalam proyeknya, khususnya dalam proses penulisan. Karena beliau mampu bermain gitar, beliau akan mulai menulis lagu di rumah dan datang ke produsernya. Perry sebagian besar terinspirasi oleh dikala-dikala tertentu dalam hidupnya. Dia mengatakan mudah baginya untuk menulis lagu perihal patah hati. Sebagian besar tema dalam One of the Boys berkisahkan perihal patah hati, petualangan akil balig cukup akal dan “muntah di toilet”. Ibu Perry dilaporkan menyampaikan kepada Tabloid Inggris Daily Mail bahwa dia membenci musik putrinya, menyebutnya “memalukan dan menjijikkan”.

Perry menyampaikan bahwa perkataan ibunya salah dikutip dan memberi tahu terhadap MTV bahwa itu yakni isu imitasi. Lagu “Ur So Gay” dan “I Kissed a Girl” sudah mendapatkan reaksi negatif dari sektor agama maupun homoseksualitas. Lagu-lagu tersebut masing-masing telah dicap sebagai homofobia dan mempromosikan homoseksualitas, serta “eksploitasi lesbian”. Perry merespon kontroversi seputar “Ur So Gay”: “ini bukan konotasi negatif, bukan, ‘you’re so gay’ diartikan mirip ‘you’re so lame’ (payah), tapi faktanya yaitu pria ini semestinya sudah gay, yang saya betul-betul mengetahui bagaimana itu bisa disalahartikan atau apa pun… itu bukan stereotip orang tertentu, saya berbicara perihal mantan pacar”.

Biografi Jimi Hendrix – Sang Ilahi Gitar Dunia

Feed,  Gitaris,  Musisi,  Penyanyi,  Profil,  Sejarah,  Seniman

Johnny Allen Hendricks atau Jimi Hendrix lahir di King Country Hospital, Seattle, Washington pada 27 November 1942, Ia putra sulung pasangan Alex Hendricks yang Afro-Amerika Meksiko dan Lucille, seorang Indian Cherokee. Nama itu merupakan derma ibunya, yang kemudian diubah oleh sang ayah menjadi James Marshall Hendricks pada ketika Hendrix kecil berusia 4 tahun. Kedua orangtuanya kemudian berpisah saat Jimi berumur tiga tahun. Ayahnya Alex yang melakukan pekerjaan sebagai tukang sapu, menghidupi keluarganya dengan sukar payah.

Jimi kecil pun sering menolong ayahnya menyapu, dan dengan sapu itulah ia pertama kali bergaya kolam seorang gitaris. Ia sering menirukan gaya duckwalk khas Chuck Berry. Sang ayah ternyata sering memperhatikan sikap puteranya. Pada 1952, saat Jimi berusia 10 tahun, sang ibu wafat. Hal ini membuat Jimi sangat terpukul dan menjadi anak yang pemurung. Alex selaku seorang penganut agama yang taat, mengajarinya untuk tabah. Ia sering mengajak Jimi ke gereja dan ikut dalam paduan bunyi. Tetapi itu rupanya belum cukup untuk menghibur Jimi.

Karena kasihan melihat Jimi yang tak kunjung berhenti bersedih, ayahnya membelikan Jimi sebuah gitar akustik selaku hadiah ulang tahun ke-12. Gitar itu dibeli dari seorang kawan ayahnya itu seharga 5 dollar. Gitar itu kemudian dibalik susunan senarnya oleh Jimi yang kidal, sehingga ia mampu memainkan gitarnya dengan tangan kiri memetik senar, sedangkan yang kanan menari di atas fretboard. Dengan bermain gitar, Jimi mulai dapat melewatkan kepedihan ditinggal ibunya. Apalagi tiga bulan kemudian, Jimi dibelikan lagi sebuah gitar listrik Supro Ozark 160S oleh Alex. Eksplorasi musiknya pun menjadi lebih luas dengan gitar tersebut dan Jimi membentuk bandnya yang pertama Velvetone.

Sepanjang kurun akil balig cukup akal itulah Jimi terus berlatih memainkan gitar. Ia sempat dikeluarkan dari sekolahnya Garfield High School gara-gara kebandelannya mengganggu para ceweq. Setelah putus sekolah, dia malah bisa lebih konsen menolong sang ayah. Dan pastinya ia juga lebih banyak memiliki waktu untuk mengulik gitar. Jimi punya kegemaran mendengarkan album milik musisi blues beken seperti B.B. King, Elmore James dan Muddy Waters, ataupun para rock n’ roller seperti Chuck Berry dan Eddie Cochran. Lagu ‘Rock And Roll Music’ dari Chuck Berry tergolong lagu yang paling sering dibawakan Hendrix. Bahkan lalu B.B. King memberi penghormatan kepadanya dengan mengabadikan nama ibu Hendrix, Lucille pada gitar Gibsonnya.

Jimi mulai berkarir di musik tahun 1960, ketika beliau menjadi anggota suatu grup band berjulukan Rocking Kings dan mulai sering manggung di daerah konser seputar Seattle. Walaupun sudah mulai menarik minatpara pencinta musik, dia tampaknya belum mampu menunjukkan totalitasnya alasannya setahun lalu dia malah kena wajib militer dan bergabung dengan angkatan darat di Fort Ord, California. Kemudian beliau ditempatkan di 101st Airborne Paratroopers di Fort Campbell, Kentucky sebagai pasukan penerjun. Saat inilah dia bertemu dengan Billy Cox, seorang pemain bass berkulit hitam yang cukup disegani di kelompok musisi blues pada saat itu. Mereka sempat bermain di dalam band angkatan.


Dikarenakan cedera pergelangan kaki saat penerjunan yang ke- 26 kalinya, Hendrix kemudian diminta meninggalkan angkatan. Hikmah dari peristiwa ini —seperti kemudian dikemukakan Hendrix — yaitu beliau jadi tidak perlu ikut dalam perang Vietnam yang meletus beberapa tahun kemudian. Saat itulah beliau kembali bergabung dengan bekas sahabat-teman bandnya dan membentuk Bob Fisher & The Barnevilles. Mereka lalu menjadi grup band pembuka untuk beberapa musisi untuk tour Amerika sebelum Hendrix kemudian pindah ke Vancouver, Kanada.

Tahun 1963, Hendrix pindah lagi ke Tennessee, dan di kampungnya Elvis Presley ini, ia bermain dengan sederet nama top waktu itu mirip Little Richard, Hank Ballard dan The Supremes. Ia juga ikutan di dua single-nya Lonnie Youngblood. Sayang, beliau tidak sempat menciptakan kerja sama dengan Elvis. Tetapi beliau sering menampilkan hit dari sang raja itu, adalah ‘Hound Dog’ dan bahkan sempat pula merekamnya. Tentunya dengan versinya sendiri yang sarat teriakan dan geraman utamanya di bagian chorus-nya.

Merasa kurang mampu berbagi karirnya, Hendrix pindah lagi dan kali ini ke New York. Di kota Big Apple itu, dia bermain bareng dengan Isley Brothers, sepanjang tahun 1964, tergolong untuk rekamannya di studio. Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi soul Curtis Knight. Knight lalu menulis lagu ‘Ballad Of Jimi’ yang ditulisnya pada 1965, sesudah Jimi berkata padanya bahwa beliau (Jimi) akan mati lima tahun lagi. Tahun itu juga Hendrix menjadi anggota band pendamping Little Richard dan sering berkeliling di panggung- panggung seputar New York, salah satunya ialah Paramount Theater.

Sebagai musisi penunjang, pastinya Hendrix kurang mampu mengekspos kemampuannya bermain gitar secara maksimal. Bahkan Little Richard pernah menyuruhnya melepas pakaiannya yang dinilai terlalu mencolok. Dan mengubahnya dengan busana yang sudah dipersiapkan bagi musisi pengiring. Menjadi orang kedua tentunya bukanlah cita-cita Hendrix. Tidak mampu menonjolkan diri dan dengan bayaran kecil membuatnya stress. Suatu ketika dia berlangsung-jalan bareng pacarnya Jeannette Jacobs, ia menunjuk pada baju-baju bagus di etalase sebuah toko. Ia bilang pada Jeannette, ”Jika saya populer nanti, saya akan belikan kau baju seperti itu.” Jeannette tersenyum, tidak yakin hal itu akan jadi realita. Karena ketika itu Jimi sendiri hanya mempunyai dua potong kemeja, dua celana dan sepasang sepatu butut.

Pada tahun selanjutnya 1966, Hendrix mulai mendapatkan jati dirinya yang bahwasanya. Ia membangun bandnya sendiri, Jimmy James & The Blue Flames. Saat main di Café Wha! di Greenwich Village, New York pada bulan Juni, penampilannya dikagumi oleh Linda Keith. Linda yang pacar gitaris Rolling Stones, Keith Richards itu, tak lama lalu mempertemukannya dengan bassis grup Inggris The Animals, Chas Chandler. Chandler pula yang mengusulkan mengganti nama Hendricks menjadi Hendrix. Ia lalu mengajak Hendrix menyebarkan karir di London.

Ke Inggris? Tempat para jawara gitar itu? Hendrix sempat ragu. Selain Keith Richards, di Inggris bercokol para gitaris andal mirip George Harrison (The Beatles), Pete Townsend (The Who) dan tiga gitaris jebolan Yardbirds: Jimmy Page (Led Zeppelin), Jeff Beck dan Eric Clapton (Cream). Hendrix minder untuk berjumpa dengan Richards dan yang lainnya. Tetapi bilang pada Chandler dia ingin juga bertemu dengan Clapton. “Tidak ada problem dengan Richards,” kata Chandler. “Pacarnya sendiri yang merekomendasi kau,” tambahnya. “Dan jika Clapton mendengarkan permainan kamu, maka dialah yang ingin bertemu kamu.” Chandler meyakinkan Hendrix. Dan walaupun membutuhkan waktu lima ahad untuk berpikir, beliau pun akhirnya oke. Maka, sehabis mengorganisir aneka macam macam kebutuhan, berangkatlah keduanya ke London.


Setiba di London pada 24 September 1966, Hendrix yang bergotong-royong masih ragu, diajak Chandler ke kafenya Zoot Money. Di kafe yang ialah tempat nongkrong para musisi itu, Hendrix sempat ber-jam session dengan pemusik setempat. Akhirnya — sesudah bermain sekitar dua jam — Hendrix mendapatkan dogma dirinya dan merasa akan cocok berkarir di Inggris. Chandler lalu mengajak Hendrix berkeliling dari daerah satu ke daerah yang lain. Ia yang cukup ngetop bareng The Animals, banyak kenal dengan para musisi dan pemilik klab. Hal ini banyak menolong Jimi menerima kesempatan untuk manggung. Di klab Blaises daerah Hendrix bermain, ia dilihat oleh Johnny Hallyday yang saat itu merupakan penyanyi top di Perancis. Ia lalu bernegosiasi dengan Chandler membicarakan kemungkinan kerja sama. Akhirnya diperoleh kesepakatan yakni, Hendrix akan membuka konser Johnny. Tetapi Hendrix merasa harus memiliki band sendiri.

Di London, Chandler lalu mencarikan Hendrix dua ‘pengawal’ handal untuk posisi drums dan bass. Ia mendengar bahwa penggebuk drum Mitch Mitchell (lahir John Mitchell, 9 Juni 1947) keluar dari Georgie Fame’s Blue Flames. Maka direkrutlah Mitchell mengisi posisi tersebut. Tinggal posisi pembetot bass yang masih lowong. Saat itulah, Noel Redding (lahir David Redding, 25 Desember 1945) yang mengikuti audisi untuk jadi gitaris The Animals, ditawari jadi pemain bass bareng Hendrix. Karena posisi gitaris dalam The Animals sudah terisi, dan menyadari kompetisi sebagai pemain gitar terlalu ketat, dia setuju untuk jadi pemain bass dan menerima proposal tersebut.

Mitchell merupakan seorang pemain film cilik untuk iklan TV, sebelum memutuskan menjadi musisi pada saat remaja. Ia sungguh menggemari permainan drum dari Buddy Rich dan Gene Kruppa. Sedangkan Redding yang jebolan sekolah seni, pernah bermain dengan Modern Jazz Group dan Loving Kind. Pada September inilah Hendrix bahwasanya gres ikutan mengubah namanya dari Jimmy menjadi lebih sederhana, Jimi.

Mereka bertiga menciptakan grup musik Jimi Hendrix Experience yang kemudian melegenda. Itu terjadi pada Oktober 1966. Saat di mana karir Hendrix yang bantu-membantu baru dimulai. Penampilan pertama mereka adalah saat menjadi grup band pembuka dari penyanyi Perancis Johnny Hallyday yang manggung di Paris Olympia pada tanggal 18 bulan yang serupa. Tetapi demi penampilannya di Paris, Hendrix memerlukan peralatan yang lebih hebat. Ia memerlukan ampli yang lebih besar dengan daya lebih berpengaruh. Maka, Chandler pun memasarkan dua buah bass-nya — Fender Precision dan Gibson EB —untuk berbelanja Marshall Supro yang kemudian menjadi trademark-nya Hendrix.

Sebulan kemudian mereka — untuk pertama kali sejak bertrio — masuk studio. Mereka merekam lagu ‘Stone Free’ ciptaan Hendrix dan ‘Hey Joe’ karya Billy Roberts dan pernah dinyanyikan oleh Tim Rose. Kedua lagu tersebut digarap di De Lane Lea Studio, London. Sayang saat itu mereka masih sepi tawaran manggung. Sedangkan mereka harus membiayai hidup dan sewa studio. Sekali lagi Chandler mesti merelakan koleksi bass-nya. Kali ini sebuah Fender Jazz Bass dan suatu Fender Precision dilego. Ia pun bertekad, pengorbanan ini mesti menciptakan sesuatu yang mahir di lalu hari.

Harapan itu bertahap mulai terwujud. Pada November mereka bermain selama empat hari di Big Apple Club, Munich, Jerman. Mendapat bayaran 300 pounds, mereka mulai bisa membiayai hidup. Dan Chandler terus berusaha semoga Jimi Hendrix Experience mampu lebih diliput oleh pers. Hendrix cs. mendapat potensi jumpa pers pertama pada tanggal 25 bulan itu juga. Bertempat di klab Bag O’ Nails, London, mereka memperlihatkan repertoar yang biasa mereka bawakan. Termasuk tentu saja ‘Hey Joe’ dan ‘Stonefree’. Kalangan pers menyikapi aktual penampilan mereka.


Memasuki Desember, Hendrix menandatangani perjanjian empat tahun dengan Yameta Company, suatu perusahaan manajemen artis. Akhirnya single pertama ‘Hey Joe’ dirilis oleh Polydor setelah sebelumnya ditolak oleh Decca. Mereka bertiga kemudian tampil di program TV untuk pertama kalinya di penghujung tahun 1966 itu. Sayang pada malam Tahun Baru 1967, mereka tidak mendapat tawaran panggung. Untungnya, Redding mempunyai pemikiran cantik. Ia mengajak Hendrix dan Mitchell bermain di kampung halamannya, Folkestone, sebuah kota kecil dekat London. Dan ia yang memiliki banyak kerabat di kota itu tanpa banyak kesulitan mendapatkan job.

Mereka berangkat naik kereta di dalam cuaca acuh taacuh. Tetapi hal itu tidak membekukan semangat mereka tampil di bar Tofts. Apalagi orangtua Noel juga menyediakan kawasan bermalam bagi mereka plus sang manajer. Penampilan mereka di kafe Tofts itu paling tidak cukup untuk menghibur diri mereka sendiri. Memasuki Januari 1967 kondisi sudah mulai membaik. Walaupun sempat ‘terpaksa’ bermain di klab-klab kecil mirip Ram Jam dan Ricky Tick, mereka ma-sih sering menerima kesempatan tampil di Scotch of St.Thomas dan 7 ½ Club. Bahkan kadang di klab yang terletak di White Horse Street, Mayfair, London itu, penampilannya ditonton oleh musisi populer mirip Paul McCartney, Pete Townsend dan Mick Jagger.

Bintang-bintang top itu ternyata menyukainya. Mereka sering bilang pada pers, bahwa mereka kagum pada tampilan Hendrix. Dan hal itu pastinya ialah laba publikasi yang besar bagi Hendrix dan dua sohibnya. Karena era itu, penyataan dari para personel The Beatles, The Who dan Rolling Stones ialah ‘suguhan wajib’ yang mesti diyakini oleh para pencinta musik di seluruh dunia. Akhir bulan itu, Jimi Hendrix Experience tampil di Saville Theater, London sebagai grup pembuka The Who. Kesempatan ini diperoleh juga atas undangan Townsend. Tentu saja hal ini tidak disia-siakan. Dan Hendrix pun membuktikan bahwa mereka memang pantas untuk diperhitungkan.

Pete Townsend yang kala itu ialah gitaris dengan aksi panggung yang jago, malam itu menerima ‘saingan berat’. Tahu bahwa Townsend akan melakukan atraksi khasnya seperti memutar gitar di udara, Hendrix melaksanakan atraksi yang lebih mahir. Tetap dengan cirinya mirip memetik senar pakai gigi, menggesekkan senar ke punggung atau menendang-nendang gitar. Tapi kali ini dengan gaya lebih garang. Pada bulan Februari, single ‘Hey Joe’ mendaki di nomor enam pada chart Inggris. Hendrix pun kian terkenal dengan gayanya yang liar.

Pers juga sering mengekspos hal tersebut. Sementara itu mereka bertiga masuk studio lagi untuk menuntaskan penggarapan album penuh. Album itu dijalankan di Olympic Studios, Barnes, London. Sepanjang bulan Maret tahun itu, mereka menyelenggarakan pertunjukan keliling Eropa. Dimula di Twenty Club di Mouscron, Belgia dan 20 Club, Lille, Perancis kemudian dilanjutkan ke klab legendaris yang juga melahirkan Beatles, Star Club di Hamburg, Jerman.

Balik ke Inggris, Jimi Hendrix Experience tampil pada program “Top Of The Pops”di BBC1-TV. Saat tour kelling Inggris itu, mereka sempat sepanggung dengan Cat Steven, Walker Brothers dan Engelbert Humperdinck. Gaya kasar Jimi sempat membuatnya celaka. Waktu dia aben gitarnya, tangannya ikutan terbakar. Ia pun dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian lain yang tidak mengenakkan ialah dikala mereka habis bermain di New Century Hall, Manchester. Mereka menjadi korban salah target dari oknum polisi lokal yang sedang razia anak di anak-anak. Ketika mau masuk ke dalam sebuah klab, mereka ditolak. Noel dan Mitch sempat ditarik polisi, mereka melawan dan mendapat beberapa pukulan. Jimi terhindar dari perlakuan tersebut sebab memberikan paspor Amerika. Untunglah keadaan mampu dituntaskan sebab turun tangan sang manajer.

Tidak berapa usang Hendrix sembuh dari luka bakarnya pada bulan Mei, single ‘Purple Haze’ dilepas ke pasar. Sempat menduduki tangga ketiga pada chart, single tersebut segera disusul oleh album pertamanya, Are You Experienced? Album ini secepatnya menguras perhatian pencinta musik dunia dan nangkring di posisi kedua pada chart selama 33 minggu. Jimi Hendrix Experience menyelenggarakan tour Eropa dimulai di Neue Welt, Berlin, Jerman. Walaupun sempat kaget terhadap tanggapanpenonton Jerman yang santai, mereka terkesan dengan pengetahuan publik Jerman perihal mereka. Dan tour pun berlanjut ke Denmark, Belanda, Perancis dan negara-negara Skandinavia.

Setelah periode awal dengan irama blues yang kental –seperti Satisfaction karya Stones yang pada prinsipnya adalah blues, kata Keith Richard– berkembanglah musik rock yang memadukan musik dan seni pertunjukan. Aliran diawali dengan seniman pop dunia, Andy Warhol, yang berkolaborasi dengan The Velvet Underground. Dan yang sering disebut puncak dalam kala ini –yang juga dikenal sebagai art rock– yaitu The Wall karya Pink Floyd, berupa pertunjukan teater rock. Jimi Hendrix lalu meninggal di London, Inggris, 18 September 1970 pada umur 27 tahun.

Referensi :

– http://id.wikipedia.org/wiki/Jimi_Hendrix
– http://musiklegend.blogspot.com/2009/07/sejarah-jimi-hendrix_15.html
————————————————————————————————————
Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap www.kolom-biografi.blogspot.com
————————————————————————————————————

Biografi Joe Satriani – Master Gitar Dunia

Biografi,  Feed,  Gitaris,  Grup Band,  Musisi,  Profil,  Seniman

Biografi Joe Satriani. Dia dikenal selaku master gitar dunia, Joseph “Joe” Satriani atau “Satch” di lahirkan di Westbury, New York, pada tanggal 15 Juli 1956. Joe Satriani ialah adonan dari Italia Amerika, Kakek Nenek nya dari sisi Bapak berasal dari Piacenza dan dai sisi Ibu berasal dari Bari. Satriani terinspirasi bermain gitar pada usia empat belas tahun sesudah akhir hayat Jimi Hendrik. Dia mendengar informasi tersebut di tengah latihan football, dan beliau melawan pelatihnya dan mengumumkan bahwa dia berhenti main football dan akan menjadi seorang gitaris.

Pada tahun 1974 Satriani mencar ilmu musik dangan gitaris Jazz Billy Bauer dan dengan seorang pianist jazz penyendiri Lennie Tristano. Tuntutan teknis Tristano sangat mempengaruhi permainan Satriani. Dia mulai mengajar gitar, dan murid paling utama nya ketika itu ialah Steve Vai yang sesama Asli Long Island. Sementara mengajar Vai, beliau menghadiri lima sekolah musik pada saat itu. Pada tahun 1978, beliau pindah ke Berkeley, California untuk mengejar-ngejar karir musik. Segera sesudah hingga di California, ia melanjutkan mengajar gitar. Murid-murid nya termasuk Steve Vai, Kirk Hammet yang kini yakni gitaris Metallica, David Bryson gitaris Counting Crows, Kevin Cadogan dari Third Eye Blind, Larry LaLonde dari Primus/Possessed, Alex Skolnick dari Testament, Rick Hunolt mantan Exodus, Phil Kettner dari Lääz Rockit, Geoff Tyson dari T-Ride, Charlie Hunter dan David Turin.

Pada tahun 1980-an Satriani mulai main dengan grup band yang berbasis di San Francisco yang berjulukan The Squares, dan terus mambangun jaringan yang menciptakan beliau bergabung dengan band Greg Kihn, yang pada ketika itu sedang mengalami penurunan karir, tetapi dengan sungguh bahagia hati membantu Satiani melunasi hutang-hutang kartu kreditnya dari pembuatan album pertama nya. Ketika teman dan murid nya Steve Vai mencapai puncak kejayaan nya dengan bermain bersama David Lee Roth pada tahun 1986, Vai sering mengoceh tentang Satriani di beberapa interview dengan majalah gitar, termasuk interview dengan majalah Guitar World. Pada tahun 1987 album kedua Satriani “Surfing With The Alien” menjadi hits di radio-radio dan meraih posisi tertinggi untuk album yang hanya instrumen saja (Tanpa vokal) pada dikala itu. Pada tahun 1988 Satriani membantu meproduseri EP untuk grup musik Death Metal Possessed.

Pada tahun 1988, Satriani di rekrut oleh Mig Jagger sebagai lead gitaris pada solo tur pertama nya. Kemudian pada tahun 1994 Satriani menjadi gitaris Lead nya Deep Purple. Satriani sudah melakukan pekerjaan sama dengan banyak gitaris dari banyak sekali genre, tergolong Steve Vai, John Petrucci, Eric Johnson, Larry LaLonde, Yngwie Malmsteen, Brian May, Patrick Rondat, Andy Timmons, Paul Gilbert, Adrian Legg, dan Robert Fripp lewat program tahunan konser G3 Jam. Satriani sekarang adalah lead gitaris untuk sebuah supergrup yang bernama Chickenfoot.

Pada tahun 1988 Satriani merilis album Crystal Planet, yang kembali mempunyai warna sound mirip karya-karya nya pada tahun 1980-an silam. Album ini di ikuti oleh Engines Of Creation, salah satu album yang sungguh eksperimental dari nya dengan menggunakan elektronica sound.

Pada tahun 1989 Satriani merilis album Flying In A Blue Dream. Dia mengatakan bahwa album ini terinspirasi dari maut ayah nya, yang meninggal dunia pada tahun 1989 selama pengerjaan album ini. Lagu-lagu dalam album ini banyak di pakai di berbagai film dan iklan seperti “One Big Rush” di pakai dalam Soundtrack film Say Anything…-nya Cameron Crowe, “The Forgotten Part II” di pakai dalam suatu iklan Labatt Blue di Kanada pada tahun 1993, “Can’t Slow Down” Di pakai di film kejar-kejaran mobil yang di bintangi Don Johnson yang berjudul Nash Bridges.

Pada tahun 1992, Satriani merilis The Extremist yang ialah album paling berhasil secara komersial hingga dikala ini. Stasiun-stasiun radio di seluruh negri secepatnya mengangkat “Summer Song” yang mendapatkan perhatian lebih dari Sony yang mengampanyekan album ini lewat portable CD mereka “Discman“. “Crying“, “Friends” juga menjadi hits di radio-radio Amerika waktu itu.

Pada simpulan tahun 1993 Satriani bergabung dengan Deep Purple selaku pengganti sementara untuk Ritchie Blackmore selama tur grup musik ini di Jepang. Konser ini meraih berhasil besar dan Deep Purple memperlihatkan Satriani selaku gitaris tetap mereka, tetapi Satriani menolak, dengan alasan bahwa beliau telah menanda tangani persetujuan untuk pembuatan album solo dengan Sony, dengan demikian Steve Morse mengambil daerah sebagai gitaris di Deep Purple.

Pada tahun 1996 Satriani membentuk G3, yang berisikan tiga orang Gitaris Instrumental Rock. Line up orisinil nya yaitu Joe Satriani, Steve Vai dan Eric Johnson. Tur G3 tetap berlangsung sesudah perayaan satu tahunnya. Dimana hanya Satriani lah satu-satunya anggota tetap namun masih didampingi oleh gitaris kedua dan ke tiga dengan banyak sekali gitaris lain. Gitaris-gitaris yang pernah main di G3 antara lain: Yngwie J Malmsteen, John Petrucci, Kenny Wayne Shepperd, Robert Fripp, Andy Timmons, Uli Jon Roth, Michael Schenker, Adrian Legg dan Paul Gilbert.

Selama bertahun-tahun berikutnya Satriani secara terstruktur merekam dan merilis album, tergolong Strange Beautiful Music pada tahun 2002, dan Is There Love In Space pada tahun 2004. Pada bulan Mei 2005 Satriani menyelenggarakan konser keliling India untuk pertama kali nya, kota-kota yang di datangi tur ini yakni Delhi, Kolkata dan Mumbai. Pada tahun 2006 Satriani merilis Super Collosal dan Satriani Live!, album dua disc yang lain dan DVD yang di rekam pada tanggal 03 Mei 2006 di Groove di Anaheim California.

Pada tanggal 07 Agustus 2007 Epic merilis ulang Surfing With The Alien untuk merayakan 20 tahun rilis nya album ini. Album ini berjumlah dua disc termasuk rilis ulang dan DVD yang menampilkan pentasLive di Montreoux Jazz Festival pada tahun 1988 yang belum pernah di lihat sebelumnya. Album Satriani selanjutnya adalah Professor Satchafunkilus And The Musterion Of Rock yang di rilis pada tanggal 01 April 2008. Pada tanggal 02 Februari 2010 Satriani merilis Live DVD yang di rekam di Paris berjudul “Live In Paris : I Just Wanna Rock” dan ialah dua set CD.

Pada bulan Maret 2010 Satriani bergabung dengan beberapa gitaris untuk acara Tribute Tur Experience Hendrik, yang menampilkan lagu-lagu yang di tulis berdasarkan wangsit dari Hendrik. Pada bulan Mei 2010 Satriani memberitahukan bahwa beliau akan masuk studio untuk merekam album solo selanjutnya Satriani merilis album studio ke 14 nya yang di beri judul Black Swans And Wormhole Wizards pada tanggal 05 Oktober 2010.

Pada tanggal 04 Desember 2004, Satriani mengajukan tuntutan pelanggaran hak cipta kepada Coldplay, permintaan Satriani yakni bahwa lagu Coldplay yang berjudul “Viva La Vida” mengambil porsi substansial dari lagu Satriani yang berjudul If I Could Fly dari album tahun 2004-nya Is There Love In Space?. Lagu Coldplay tersebut menjangkau “Song Of The Year” dan Coldplay membantah tuduhan tersebut. Akhirnya solusi yang tidak di tentukan di ambil oleh kedua belah pihak.

Satriani di akui sebagai gitaris dengan teknik yang canggih, dan ialah virtuoso gitar. Dia telah menguasai banyak teknik kinerja pada instrumen yang satu ini, tergolong Legato, Two Handed Tapping dan Arpeggio Tapping, Volumes Swells, Harmonics dan Extreme Whammy Bar Effect. Salah satu Trade Mark compositional trairs nya ialah penggunaan Pitch Axis Theory, yang di pakai nya dalam banyak sekali mode. Waktu bagian cepat Satriani memakai bagian Legato (yang di dapat dari Hammer On dan Pulls Off) yang menghasilkan fatwa yang sungguh mulus. Ia juga andal di aneka macam tipe kecepatan seperti rapid alternate picking dan swip picking, namun jarang di pergunakannya.

Satriani sudah menjual lebih dari 10 juta album di seluruh dunia dan telah menerima nominasi Grammy sebanyak 14 Kali. Banyak penggemar dan teman-temannya memanggilnya dengan panggilan “Satch” yang ialah akronim dari Satriani

Joe Satriani sudah di dukung oleh gitar Ibanez dan amplifier Peavey JSX. Keduanya di buat untuk signature khusus Satriani. Ibanez JS 100 adalah dasarnya, lalu di ganti dengan Ibanez 540 Radius versi yang merupakan endorse awal Satriani. Namun demikian, Satriani banyak memakai alat lain, kebanyakan gitar-gitarnya di buat oleh Ibanez, termasuk JS 1000 dan JS 1200. Gitar-gitar ini menggunakan DiMarzio PAF Pro (yang ia gunakan sampai tahun 1993 di posisi neck dan Bridge). DiMarzio Fred (yang beliau gunakan pada posisi Bridge dari tahun 1993-2005), dan Mo’ Joe dan PAF Joe (yang dia pakai di Bridge dan Neck dari tahun 2005 hingga ketika ini). JS signature adalah signature milik nya dengan JS 1000, JS 1200, JS2400, JSBDG, dan JS20th, yang memakai Edge Double Locking Tremolo asli Ibanez. JS 100 dan JS120s menggunakan Edge 3 Tremolo Bridge dari Ibanez. JS 1600 menggunakan penggabungan Bridge gitar dengan tanpa tremolo. Gitar yang paling sering beliau pakai selama tahun 1990-an yaitu gitar chrome-finished yang di panggil “Chrome-Boy“. Gitar ini mampu di lihat di DVD Live In San Francisco. Bagaimanapun, gitar yang paling kerap di pakai selama konser ialah gitar yang di panggil dengan sebutan “Pearly” dengan Pearly gates pick ups Seymour Duncan.

Satriani juga menggunakan banyak JS model lainnya seperti JS double neck versi, JS700 yang memakai fixed bridge, P-90 pickups, dan body dan neck yang sesuai yang terbuat dari kayu Mahagony, JS6/JS600 (natural body), JS1 (versi JS asli), JS2000 (fixed bridge model), bermacam jenis JS100s dan JS1000s dan JS1200s dengan cat standard, dan dengan jumlah yang banyak dari prototype Js lainnya. Semua double Locking Edge bridge adalah Edge Tremolo orisinil, bukan versi terbaru. Joe juga memainkan gitar 7-senar berwarna merah yang ialah JS model juga.

Satriani juga memakai banyak model ampli, memakai Marshall sebagai ampli utama, (terutama model limited edition blue colored 6100 LM) sampai tahun 2001, dan ampi dari Peavey signature nya, the Peavey JSX. Peavey JSX mengawali hidup nya sebagai prototype dari Peavey XXX dan di bangun menjadi Joe Satriani signature versi. Satriani juga menggunakan bermacam model amplfier seperti Peavey 5150 (di gunakan untuk merekam album Crystal Planet), Conford, Mesa Boogie Mark IIc+ (di pakai untuk merekam album Flying In A Blue Dream) diantara semuanya ia sering balik menggunakan Marshall JVM series.

Pedal Effect nya tergolong Vox Wah, Dunlop Cry Baby, RMC Wizard wah, DigiTech Whammy, BK Buttler Tube Driver, Boss DS-1, BOSS CH-1, BOSS CE-2, BOSS DD-2 dan Standard BOSS DD-3, BOSS BF-3, BOSS OC-2, Barber Burn Drive Unit, Fulltone Deja Vibe, Fulltone Ultimate Octave, dan Electro Harmonix POG (Polyphonic Octave Generator). Satriani juga berpartner dengan Planet Waves untuk membuat gitar pick dan Gitar strap dengan lukisan tangannya. www.biografiku.com