TintaTeras

Biografi Peter Waage – Peletak Aturan Kimia Dasar

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Kimia

Peter Waage dilahirkan pada tanggal 29 Juni 1833, anak dari pemilik kapal dan juga ahli kapal Peter Pedersen Waage dan Regine Lovise Wattne Waage, di Pulau Hitter (sekarang dikenal sebagai Hidra) akrab Flekkefjord, Norwegia, sekitar 200 mil ke arah tenggara Christinia (kini diketahui selaku Oslo). Ia dibesarkan di pulau ini, di mana nenek moyangnya sudah tinggal selaku pelaut selama berabad-periode. Karena ayahnya sudah biasa di maritim, Waage pun tumbuh di bawah perawatan ibunya, yang menjadi guru pertamanya. Ia bisa membaca pada usia empat tahun.

Ketika talenta Waage diketahui, risikonya diperhitungkan bahwa beliau harus menerima pendidikan lebih lanjut dibandingkan dengan mengikuti pekerjaan keluarga sebagai pelaut yang menjadi tradisi. Sebagai anak muda, beliau mempunyai koleksi mineral, tanaman, serangga dan beberapa publikasinya terkait dengan mineralogi dan kristalografi.

Pendidikan Waage yang pertama di mulai di Flekkefjord dikala dia berusia 11 tahun. Kepala sekolah pun membujuknya untuk bersiap-siap kuliah di Universitas Christinia dengan memasuki tahun keempat Bergen Grammar School pada tahun 1849. Ia lulus cobaan matrikulasinya dengan cum laudabilis dari Universitas Christinia pada tahun 1854, pada tahun yang serupa menjalin persahabatan seumur hidupnya dengan Cato Maximilian Guldberg. Bersama dengan beberapa murid lainnya, mereka mendirikan klub informal kecil yang angotanya berjumpa pada Sabtu sore untuk mendiskusikan problem fisika dan kimia. Waage mempelajari kedokteran selama tiga tahun pertamanya di Universitas kemudian beralih ke mineralogi dan kimia pada tahun 1857. Ia mendapat penghargaan Medali Emas Pangeran Mahkota untuk papernya yang berjudul “Development of the Theory of the Oxygen-Containing Acid Radicals,” (Pengembangan Teori Radikal Asam yang Mengandung Oksigen) yang muncul pada tahun 1859, pada tahun yang sama saat bukunya dipublikasikan yang berjudul, Outline of Crystallography (Garis Besar Kristalografi) dengan bimbingan H. Mohn.

Setelah lulus pada tahun 1859, Waage mendapat beasiswa kimia, yang membuatnya memapu melakukan kunjungan observasi selama setahun di Perancis dan Jerman (di mana sebagian besar hidupnya dihabiskan dengan Robert Wilhelm Bunsen di Heidelberg) pada isu terkini semi selanjutnya. Ia pun ditunjuk menjadi Dosen Kimia di Universitas Christinia pada tahun 1861 dan pada tahun 1866 dia dipromosikan menjadi Profesor satu-satunya di bab Kimia pada Universitas tersebut.

Nama Waage terkait akrab dengan sahabatnya Guldberg, terutama untuk penemuan bersamanya pada aturan aksi massa. Hukum kimia dasar ini, yang sekarang dikenal oleh setiap pelajar pemula kimia, telah mempunyai beberapa pelopor, namun usaha bareng mahir ampiris Waage dan andal teori Guldberg diharapkan untuk menghasilkan formulasi matematis yang umum dan fundamental pada peranan pereaksi dalam suatu sistem kesetimbangan kimia.

Tetapi Waage dan Guldberg terlibat dengan dua ijab kabul; Guldberg menikah dengan sepupunya Bodil Mathea Riddervold, putri dati Menteri Kabinet Hans Riddervold, dan pasangan ini mempunyai tiga anak wanita. Waage menikahi saudara Bodil, Johanne Christiane Tandberg Riddervold, yang dengannnya memiliki lima anak, dan setelah istrinya meninggal pada tahun 1869, ia dan Guldberg menjadi kerabat ipar, saat pada tahun 1870, Waage menikahi saudara Guldberg Mathilde Sofie Guldberg, yang dengannya memiliki enam anak.

Kerjasama Guldberg dan Waage dalam meneliti afinitas kimia yang mengarah pada aturan agresi massa dimulai tak lama setelah Guldberg kembali dari perjalanan luar negerinya pada tahun 1862. Waage mempresentasikan laporan observasi pertama mereka ke Divisi Sains Akademi Sains dan Kesusasteraan Norwegia pada tanggal 14 Maret 1864, yang mana hanya menerima sedikit respon. Bahkan setelah publikasinya pada tahun selanjutnya yang ditulis dalam bahasa Norwegia, sebuah bahasa yang tidak banyak dibaca oleh para mahir kimia, diterbitkan jurnal kimia, yang juga tidak mudah diakses oleh para ahli sains, sehingga laporan itu gagal menawan banyak perhatian. Lebih lanjut lagi, penelitian mereka nyaris tidak dikenali oleh para ahlli sains dikala deskripsi teori mereka dipublikasikan lebih detil dalam bahsa Perancis pada tahun 1867. Teori ini tidak biasa dikenali hingga tahun 1877, dikala seorang ahli kimia Jerman Wilhelm Ostwald menerbitkan suatu artikel yang mengadopsi aturan aksi massa dan pertanda validitasnya dengan percobaan yang dilakukannya sendiri. Pada tahun berikutnya, mahir kimia Belanda Jacobus Henricus van’t Hoff menurunkan aturan dari kinetika reaksi, sepertinya tanpa menyadari hasil penelitian yang dilaksanakan sebelumnya oleh Guldberg dan Waage. Karena hasil penelitian mereka masih belum diketahui secara universal, dan van’t Hoff tidak mengetahui keutamaan mereka, Guldberg dan Waage mempublikasikan penelitiann mereka sebelumnya untuk ketiga kalinya, kali ini dalam jurnal Jerman Annalen der Chemie dan bahsa Jerman ketika itu merupakan bahasa penghubung ilmu kimia pada abad 19. Pada tahun 1884, dalam Études de Dynamique Chimique yang ditulis van’t Hoff, jadinya menyebutkan penelitian Guldberg dan Waage sehingga menjamin keberhasilan mereka.

Setelah menuntaskan kerjasamanya dengan Guldberg, Waage berfokus lebih kepada problem praktik dan bakti sosial dan keagamaan, khususnya dengan gizi dan kesehatan publik, mirip pada inovasi tata cara untuk menciptakan susu kental yang tidak elok, dan susu kaleng steril. Ia juga mengembangkan pengawetan ikan yang sangat bagus (Profesor Waages Fiskemel) yang digunakan pada kapal Norwegia dan ekspedisi untuk diekspor ke Swedia, Finlandia, Denmark dan Jerman. Kemudian diberlakukan pajak pada minuman bir sesuai dengan jumlah malt yang dipakai pada proses peragiannya, tapi Waage merekomendasikan biar diberlakukan pajak menurut kandungan alkoholnya dan dia mengembangkan metode gres untuk memutuskan fokus alkohol dengan mengukur titik didihnya.

Di antara bakti keagamaan Waage yang terkait dengan anak muda ialah aktivitasnya dalam pendirian dan administrasi Christinia Ynglingeforening (belakangan diketahui selaku YMCA Oslo) dan organisasi Norwegian christian Youth Association. Ia melakukan pekerjaan selaku asisten editor Polyteknisk Tidsskrift pada periode 1859-1860 dan juga pada abad 1872-1880, yaitu sebuah jurnal yang terfokus pada penerapan praktik ilmu sains, dan juga menjadi anggota aktif dan petugas di banyak sekali organisasi ilmiah dan menerima banyak penghargaan. Ia meninggal di Christinia pada tanggal 13 Januari 1900. TintaTeras.com

Biografi Jabir Ibn Hayyan – Bapak Kimia Modern

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Kimia

Dia ialah salah satu ilmuwan muslim besar yang dikenal sebagai “the father of terbaru chemistry”. Jabir Ibn Hayyan (keturunan Arab, meskipun sebagian orang menyebutnya keturunan Persia), merupakan seorang muslim yang jago dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi.Jabir Ibn Hayyan (yang hidup di kurun ke-7) sudah mampu mengubah persepsi wacana berbagai peristiwa alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak mampu diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang mampu dimengerti dan dipelajari oleh insan.

Penemuan-penemuannya di bidang kimia sudah menjadi landasan dasar untuk berkembangnya ilmu kimia dan tehnik kimia modern dikala ini. Jabir Ibn Hayyan-lah yang mendapatkan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi. Dia juga yang mendapatkan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.

Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pengerjaan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas beling.

Jabir Ibn Hayyan juga pertama kali mencatat tentang pemanasan wine akan menyebabkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian menunjukkan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol.

Jika kita mengetahui kelompok metal dan non-metal dalam penggolongan kalangan senyawa, maka lihatlah apa yang pertamakali dilaksanakan oleh Jabir. Dia mengajukan tiga golongan senyawa berikut:

1) “Spirits“ yang menguap dikala dipanaskan, seperti camphor, arsen dan amonium klorida.

2) “Metals” seperti emas, perak, timbal, tembaga dan besi; dan

3) “Stones” yang mampu dikonversi menjadi bentuk serbuk.

Salah satu pernyataannya yang paling terkenal yakni: “The first essential in chemistry, is that you should perform practical work and conduct experiments, for he who performs not practical work nor makes experiments will never attain the least degree of mastery.”

Pada kala pertengahan, penelitian-observasi Jabir wacana Alchemy diterjemahkan kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook kriteria untuk para jago kimia eropa. Beberapa diantaranya ialah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). Beberapa tulisa Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa perumpamaan tehnik yang didapatkan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional, seperti ungkapan “Alkali”, dsb. TintaTeras.com