TintaTeras

Biografi Andre Marie Amphere

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Matematika

TintaTeras.com. Dikenal sebab jasa jasanya dalam bidang elektro, beliau jugalah yang menciptakan aturan perihal elektrodinamika. Andre-Marie Amphere lahir di Lyon, Prancis, 20 Januari 1775. Ia tidak pernah duduk di kursi sekolah. Pendidikan diperoleh di rumah dari ayahnya yang merupakan seorang pedagang sutra kaya raya dan pejabat pemerintah yang mendukung raja. Pada usia 12 tahun, Ampere sudah menguasai semua hal mengenai matematika yang dikenal pada zaman itu. Tak heran bila ia menjadi cukup umur yang pintar dan berpengetahuan luas. Revolusi terjadi di Prancis. Pada tahun 1793, ketika dia berusia 18 tahun, terjadi peperangan di kotanya antara pendukung raja dan pendukung republik. Malang menimpa penunjang raja. Ayahnya ditangkap penunjang republik dan dipenggal dengan pisau gilotin.

Biografi Andre Marie Amphere

Pada usia 24 tahun dia kawin dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Karena kecerdasannya, ia diangkat menjadi guru besar fisika di Bourg selama dua tahun (1801-1803). Ia pun hidup bahagia, serba berkecukupan, dan terhormat.

Sayang, kebahagiaan hidup berumah tangga mereka tidak berlangsung usang. Saat usia anaknya meraih empat tahun, istrinya meninggal. Sejak itu beliau berkembang menjadi seorang yang pemurung dan frustasi. Setelah akhir hayat istrinya, beliau pun pindak ke Paris dan mengajar di Ecole Polytechnique. Ia tinggal di Paris hingga simpulan hayatnya.

Ampere tertarik dengan hasil temuan Oersted, seorang ahli fisika Denmark, yang menemukan jarum kompas bergerak bila ditaruh di akrab kawat (penghantar) yang berarus listrik. Ia pun secepatnya melakukan eksperimen. Dari eksperimen itu ia menemukan bahwa kumparan bersifat selaku magnet batang. Besi lunak dalam kumparan berkembang menjadi magnet dan kumparan yang berisi batang besi menjadi magnet yang besar lengan berkuasa. Dua penghantar yang berdekatan yang beraliran arus listrik akan saling mengeluarkan gaya.

Hukum Elektrodinamika

Ampere juga mendapatkan aturan matematika yang untuk menjumlah gaya tersebut. Hukum ini kemudian diketahui dengan nama hukum elektrodinamika dan menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell.

Ampere meninggalkan karya tulis berbentukbuku berjudul Bunga Rampai Pengamatan Elektodinamika (1822), dan Teori Fenomena Elektrodinamika (1826). Keduanya dalam bahasa Prancis. Pada tanggal 10 Juni 1836 Ampere meninggal di Marseille, Prancis. Di watu nisannya tertulis Tandem Felix yang artinya Akhirnya bahagia. Konon, hampir seluruh hidupnya dilewati dalam tekanan batin.

Biografi Bunda Teresa

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Wanita

TintaTeras.com. Tokoh satu ini dikenal sbagai tokoh yang amat berjasa bagi kemanusiaan. Dia juga peraih nobel dibidang perdamaian. Bunda Teresa, seorang yang memberi hatinya untuk melayani di tengah-tengah masyarakat miskin di India.Dilahirkan di Skopje, Albania pada 26 Agustus 1910, Bunda Teresa ialah anak bungsu dari pasangan Nikola dan Drane Bojaxhiu. Ia memiliki dua saudara perempuan dan seorang kerabat lelaki. Ketika dibaptis, dia diberi nama Agnes Gonxha. Ia mendapatkan pelayanan sakramen pertamanya saat berusia lima setengah tahun dan diteguhkan pada bulan November 1916.

Kehidupan Bunda Teresa

Ketika berusia delapan tahun, ayahnya meninggal dunia, dan meninggalkan keluarganya dengan kesulitan finansial. Meski demikian, ibunya memelihara Gonxha dan ketiga saudaranya dengan sarat kasih sayang. Drane Bojaxhiu, ibunya, sangat memengaruhi huruf dan panggilan pelayanan Gonxha.

Ketika memasuki usia dewasa, Gonxha bergabung dalam kalangan pemuda jemaat lokalnya yang berjulukan Sodality. Melalui keikutsertaannya dalam banyak sekali acara yang dipandu oleh seorang pastor Jesuit, Gonxha menjadi kesengsem dalam hal misionari. Tampaknya hal inilah yang lalu berperan dalam dirinya sehingga pada usia tujuh belas, ia merespons panggilan Tuhan untuk menjadi biarawati misionaris Nasrani.

Pada tanggal 28 November 1928, dia bergabung dengan Institute of the Blessed Virgin Mary, yang diketahui juga dengan nama Sisters of Loretto, suatu komunitas yang dikenal dengan pelayanannya di India. Ketika mengikrarkan komitmennya bagi Tuhan dalam Sisters of Loretto, ia menentukan nama Teresa dari Santa Theresa Lisieux.

Suster Teresa pun dikirim ke India untuk menjalani pendidikan sebagai seorang biarawati. Setelah mengikrarkan komitmennya terhadap Tuhan, beliau pun mulai mengajar pada St. Mary’s High School di Kalkuta. Di sana dia mengajarkan geografi dan katekisasi. Dan pada tahun 1944, beliau menjadi kepala sekolah St. Mary. Akan tetapi, kesehatannya memburuk. Ia menderita TBC sehingga tidak bisa lagi mengajar. Untuk memulihkan kesehatannya, ia pun dikirim ke Darjeeling.

Dalam kereta api yang tengah melaju menuju Darjeeling, Suster Teresa menerima panggilan yang berikut dari Tuhan; suatu panggilan di antara banyak panggilan lain. Kala itu, dia mencicipi belas kasih bagi banyak jiwa, sebagaimana dinikmati oleh Kristus sendiri, merasuk dalam hatinya. Hal ini kemudian menjadi kekuatan yang mendorong segenap hidupnya. Saat itu, 10 September 1946, disebut sebagai “Hari Penuh Inspirasi” oleh Bunda Teresa.

Selama berbulan-bulan, beliau menerima suatu visi bagaimana Kristus menyatakan kepedihan kaum miskin yang ditolak, bagaimana Kristus menangisi mereka yang menolak Dia, bagaimana Ia ingin mereka mencintai-Nya.

Pada tahun 1948, pihak Vatikan mengijinkan Suster Teresa untuk meninggalkan ordonya dan memulai pelayanannya di bawah Keuskupan Kalkuta. Dan pada 17 Agustus 1948, untuk pertama kalinya dia menggunakan pakaian putih yang dilengkapi dengan kain sari bergaris biru.

Ia memulai pelayanannya dengan membuka sebuah sekolah pada 21 Desember 1948 di lingkungan yang kumal . Karena tidak mempunyai dana, dia membuka sekolah terbuka, di suatu taman. Di sana ia mengajarkan pentingnya pengenalan akan hidup yang sehat, di samping mengajarkan membaca dan menulis pada bawah umur yang miskin. Selain itu, berbekal pengetahuan medis, ia juga menjinjing bawah umur yang sakit ke rumahnya dan merawat mereka.

Tuhan memang tidak pernah membiarkan bawah umur-Nya berjuang sendirian. Inilah yang dinikmati oleh Bunda Teresa tatkala perjuangannya mulai menerima perhatian, tidak hanya individu-individu, melainkan juga dari berbagai organisasi gereja.

Pada 19 Maret 1949, salah seorang muridnya di St. Mary bergabung dengannya. Diinspirasi oleh gurunya itu, ia membaktikan dirinya untuk pelayanan kasih bagi mereka yang sangat memerlukan. Segera saja mereka memperoleh begitu banyak laki-laki, perempuan, bahkan belum dewasa yang sekarat. Mereka telantar di jalan-jalan sesudah ditolak oleh rumah sakit lokal. Tergerak oleh belas kasihan, Bunda Teresa dan rekan barunya itu pun menyewa suatu ruangan untuk merawat mereka yang sekarat.

Aktivitas Kemanusiaan

Pada tanggal 7 Oktober 1950, Missionary of Charity diresmikan di Kalkuta. Mereka yang tergabung di dalamnya pun semakin teguh untuk melayani dengan sepenuhnya memberi diri mereka untuk melayani kaum termiskin di antara yang miskin. Mereka tidak pernah mendapatkan pemberian bahan apa pun sebagai balasan atas pelayanan yang mereka lakukan.

Pada awal 1960-an, Bunda Teresa mulai mengantarkan suster-susternya ke daerah-tempat lain di India. Selain itu, pelayanan dari Missionary of Charity mulai melebarkan sayapnya di Venezuela (1965), yang kemudian diikuti oleh pembukaan rumah-rumah di Ceylon, Tanzania Roma, dan Australia yang ditujukan untuk merawat kaum miskin.

Setelah Missionary of Charity, sejumlah yayasan pun diresmikan untuk memperluas pelayanan Bunda Teresa. Yang pertama adalah Association of Coworkers sebagai afiliasi dari Missionary of Charity. Asosiasi ini sendiri di setujui oleh Paus Paulus VI pada 26 Maret 1969. Meskipun merupakan afiliasi Missionary of Charity, perkumpulan ini mempunyai anggaran dasar tersendiri.

Selama tahun-tahun selanjutnya, dari semula melayani hanya dua belas, Missionary of Charity meningkat sampai mampu melayani ribuan orang. Bahkan 450 sentra pelayanan tersebar di seluruh dunia untuk melayani orang-orang miskin dan telantar. Ia membangun banyak rumah bagi mereka yang menderita, sekarat, dan ditolak oleh masyarakat, dari Kalkuta hingga kampung halamannya di Albania. Ia juga salah satu pionir yang membangun rumah bagi penderita AIDS.

Berkat baktinya bagi mereka yang tertindas, Bunda Teresa pun mendapatkan aneka macam penghargaan kemanusiaan. Pada tahun 1979, beliau menerima John XXIII International Prize for Peace. Penghargaan ini diberikan pribadi oleh Paus Paulus VI. Pada tahun yang serupa, dia juga menemukan penghargaan Good Samaritan di Boston.

Setelah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di India, pastinya pemerintah India tidak menutup mata akan pelayanannya. Maka pada tahun 1972, Bunda Teresa mendapatkan Pandit Nehru Prize. Setahun kemudian, ia menerima Templeton Prize dari Pangeran Edinburgh. Ia terpilih untuk menerima penghargaan tersebut dari dua ribu calon dari berbagai negara dan agama oleh juri dari sepuluh golongan agama di dunia.

Puncaknya yaitu pada tahun 1979 tatkala ia mendapatkan kado Nobel Perdamaian. Hadiah duit sebesar $6.000 yang diperolehnya disumbangkan terhadap masyarakat miskin di Kalkuta. Hadiah tersebut memungkinkannya untuk memberi makan ratusan orang selama setahun sarat . Ia berkata bahwa penghargaan duniawi menjadi penting cuma saat penghargaan tersebut mampu membantunya menolong dunia yang membutuhkan.

Pada tahun 1985, Bunda Teresa mendirikan pusat rehabilitasi pertama agi korban AIDS di New York. Menyusul kemudian sejumlah rumah penampungan yang diresmikan di San Fransisco dan Atlanta. Berkat upayanya ini, dia menerima Medal of Freedom.

Pelayanan Bunda Teresa sama sekali tidak mengenal batas. Dipupuk di kampung halamannya, dia mengawali pelayanan di India. Dari India, pelayanannya meluas hingga ke seluruh penjuru dunia. Ia, di antaranya, berkunjung ke Etiopia untuk membantu korban kelaparan, korban radiasi di Chernobyl, dan korban gempa bumi di Armenia.

Memasuki tahun 1990-an, keadaan tubuh Bunda Teresa tidak mengizinkannya melakukan acara yang berlebihan, terutama setelah serangan jantung pada 1989. Kesehatannya merosot, sebagian alasannya adalah usianya, sebagian alasannya kondisi kawasan tinggalnya, sebagian lain dikarenakan perjalanannya ke berbagai penjuru dunia. Menyadari kondisi kesehatannya yang demikian, Bunda Teresa meminta Missionary of Charity untuk memilih penggantinya. Maka, pada 13 Maret 1997, Suster Nirmala terpilih untuk meneruskan pelayanan Bunda Teresa.

Bunda Teresa akibatnya meninggal dunia pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Berbagai petinggi dari 23 negara menghadiri pemakamannya. Upacara pemakaman diadakan pada 13 September 1997, di Stadion Netaji, India, yang berkapasitas 15.000 orang. Atas kebijakan Missionary of Charity, sebagian besar yang menghadiri upacara tersebut yakni orang-orang yang selama ini dilayani oleh Bunda Teresa.

Biografi William Harvey – Penemu Peredaran Darah

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Sejarah

TintaTeras.com. Tokoh sungguh berjasa bagi dunia kedokteran dan juga biologi karena ia diketahui sebagai penemu peredaran darah dan fungsi jantung, Berikut biografi dan profilnya, William Harveydilahirkan tahun 1578 di kota Folkstone, Inggris. Bukunya yang masyhur An Anatomical Treatise on the Movement of the Heart and Blood in Animals (Gerak otomatis anatomi jantung dan darah binatang) terbit tahun 1628, tepat sekali bila disebut sebuah buku penting di sepanjang sejarah fisiologi. Memang, nyatanya ialah titik mula lahirnya ilmu fisiologi modern. Arti penting khususnya tidaklah terletak pada penggunaan langsungnya melainkan pada peletakan pemahaman dasar yang menjelaskan bagaimana badan manusia melakukan pekerjaan .

Tentang Sistem Peredaran Darah

Untuk kita kini yang dibesarkan dengan wawasan peredaran darah, akan menganggap teori Harvey sebagai sesuatu yang sepenuhnya terang. Tetapi, apa yang kini tampak sederhana dan faktual, tidaklah begitu halnya bagi para biolog jaman lampau. Penulis-penulis terkemuka di bidang biologi sudah memaparkan pelbagai usulan, antara lain: (1) makanan diubah jadi darah di jantung; (2) jantung menghangatkan kuliner; (3) saluran darah dari jantung ke tubuh dipenuhi udara; (4) jantung membuat “roh vital”; (5) darah, baik dalam pembuluh dari dan ke jantung mengalir maupun surut sering menuju jantung dan sering menjauhi jantung.

Galen, dokter besar di jaman dulu, orang yang secara pribadi meneliti dan merenungkan dengan teliti tentang jantung dan saluran darah, tak pernah menduga bahwa darah bersirkulasi. Juga hal ini lolos dari observasi Aristoteles kendati ia meletakkan perhatian utama kepada biologi. Bahkan sesudah penerbitan buku Harvey pun banyak dokter yang ogah-ogahan menerima pertimbangan bahwa darah dalam badan manusia secara tetap berputar dalam kanal pada sistem yang tetap, dan jantung menyediakan tenaga untuk mengalirkan darah itu.

Penemuan William Harver mengenai peredaran darah dan Fungsi Jantung

Harvey pertama-tama menyusun pertimbangan perihal sirkulasi darah itu dengan jalan membuat perhitungan secara arithmatik yang sederhana. Dia memperkirakan bahwa jumlah darah yang dipancarkan oleh tiap denyut jantung sekitar 2 ons. Karena jantung berdenyut 72 kali per menit, penjumlahannya mampu disimpulkan sekitar 540 pon darah dipancarkan tiap jam ke dalam aorta. Tetapi, jumlah yang 540 pon melampaui jumlah berat tubuh seorang manusia normal, bahkan jauh melebihi jumlah berat tubuh itu sendiri. Karena itu terperinci buat Harvey bahwa darah yang sama secara tetap berputar melalui jantung. Sesudah merumuskan hipotesa ini, sembilan tahun lamanya beliau pergunakan untuk melaksanakan percobaan-percobaan dan melaksanakan pengusutan teliti untuk memilih perincian peredaran darah.

Dalam bukunya, Harvey dengan terperinci menyatakan bahwa arteri membawa darah dari jantung sedangkan vena menenteng darah kembali ke jantung. Karena ketiadaan mikroskop, Harvey tidak dapat melihat kapiler, urat darah terkecil yang menenteng darah dari arteri terkecil ke vena, tetapi dengan persis dia menyimpulkan adanya itu. (Kapiler diketemukan oleh biolog Itali Malpighi, bertahun-tahun setelah matinya Harvey).

Harvey juga menandaskan bahwa fungsi jantung yakni memompa darah ke dalam arteri. Dalam segi ini –seperti juga dalam pertimbangan -pertimbangan pentingnya lainnya– teori Harvey sepenuhnya benar. Lebih jauh dari itu dia menyuguhkan hasil percobaan yang amat berguna dengan topangan alasan yang besar lengan berkuasa. Meskipun pada mulanya teori Harvey mendapat tantangan sengit, tetapi di akhir hayatnya teorinya diterima.

Harvey juga berkecimpung dalam bidang embryologi, meskipun kurang begitu penting dibanding penyelidikannya dalam hal peredaran darah, bukanlah hal yang pantas diremehkan. Dia ialah seorang pengamat yang cermat, dan bukunya On the Generation of Animals (Tentang generasi dunia hewan) yang diterbitkan tahun 1651 memperlihatkan permulaan yang bekerjsama bidang ilmu embryologi. Seperti halnya Aristoteles, yang mempengaruhinya kuat sekali, Harvey menolak teori bahwa struktur keseluruhan tubuh binatang yang semuda apa pun sama dengan binatang sampaumur, dengan perbedaan hanya pada ukuran. Harvey dengan sempurna menyatakan struktur akhir suatu embryo berkembang secara tahap demi tahap.

Harvey hampir sepanjang hidupnya diliputi bahagia, sukses, dan mempesona. Pada umur belasan beliau memasuki Universitas Cambrige. Di tahun 1600 ia pergi ke Itali berguru kedokteran di Universitas Padua, yang saat itu boleh dikatakan sekolah kedokteran terbaik di dunia. (Perlu dicatat, Galileo jadi gurubesar di situ tatkala Harvey mencar ilmu di sana, meski tak mampu dipastikan apakah keduanya pernah ketemu wajah). Dia selesai di Padua tahun 1602, balik ke Inggris, melaksanakan praktek kedokteran lama sekali, dan sukses. Diantara sekian banyak pasiennya terdapat dua raja Inggris (James I dan Charles I), tak ketinggalan filosof tenar Francis Bacon. Sambil itu, ia mengajar di perguruan tinggi kedokteran di London dan pernah terpilih jadi rektor yang ditolaknya.

Dan di samping melakukan praktek eksklusif, dia menjadi dokter kepala di Rumah Sakit St. Bartholomew, London. Tatkala bukunya tentang peredaran darah diterbitkan tahun 1628, mendadak namanya kondang di seluruh Eropa. Dia kawin, namun tidak punya anak. Di umur tujuh puluh enam tahun dia menutup mata di London.