Pernah menyaksikan iklan dengan Bahasa Jawa? Simak beberapa acuan iklan Bahasa Jawa beserta gambarnya yang menarik berikut ini.
Langkah inovatif dan inovatif dalam pengerjaan iklan memang selalu mempesona untuk dibarengi.
Tuntutan untuk menciptakan iklan baik produk maupun jasa yang mempesona menimbulkan wangsit penggunaan bahasa tempat. Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah iklan Bahasa Jawa yang telah banyak berseliweran di aneka macam media.
Buat kamu yang penasaran, berikut pola iklan Bahasa Jawa beserta gambarnya yang unik dan menarik.
Daftar Isi:
- 1 Contoh Iklan Bahasa Jawa
- 1.1 1. Contoh Iklan Bahasa Jawa perihal Minuman
- 1.2 2. Contoh Iklan Bahasa Jawa ihwal Produk Susu
- 1.3 3. Contoh Iklan Bahasa Jawa tentang Makanan
- 1.4 4. Iklan Bahasa Jawa perihal Makanan Cepat Saji
- 1.5 5. Iklan Bahasa Jawa perihal Makanan Tradisional
- 1.6 6. Iklan Bahasa Jawa perihal Pendidikan
- 1.7 7. Iklan Bahasa Jawa tentang Layanan Internet
- 1.8 8. Iklan Bahasa Jawa Tentang Lingkungan
- 1.9 9. Iklan Bahasa Jawa tentang Kopi
- 1.10 10. Iklan Bahasa Jawa tentang Obat Masuk Angin
- 1.11 11. Iklan Bahasa Jawa perihal Sampo
Contoh Iklan Bahasa Jawa
Biasanya visualisasi iklan punya daya kompetitif yang tinggi dari masing-masing merk hingga contoh iklan Bahasa Jawa modern dianggap efektif.
Selain selaku bentuk penemuan dan kreativitas, iklan dalam Bahasa Jawa juga turut menyasar target market khusus.
Berikut ialah beberapa pola iklan Bahasa Jawa yang mampu kau simak.
1. Contoh Iklan Bahasa Jawa perihal Minuman
Contoh iklan Bahasa Jawa perihal minuman di atas memberikan berita perihal kesejukan rasa yang mau didapatkan konsumen.
Dengan slogan “segere ra ono sing bisa ngalahke” yang artinya “kesegarannya tidak ada yang bisa mengalahkan” menjadi nilai jual yang diunggulkan.
Terlebih ditambah adanya ilustrasi gambar jeruk yang terlihat menyegarkan, rasa dari produk minuman ini seolah sudah terwakilkan.
Meski informasinya singkat, namun santunan visual dan slogan cukup mendeskripsikan produk minuman dengan rasa jeruk ini.
2. Contoh Iklan Bahasa Jawa ihwal Produk Susu
Produk susu dan olahannya memang telah menjadi favorit banyak orang dari aneka macam kalangan, mulai dari belum dewasa sampai remaja.
Dalam perkembangannya, kesegaran susu yang menjadi nilai jual utama divariasikan dengan bermacam-macam pilihan rasa.
Belum lagi dalam acuan iklan Bahasa Jawa ihwal produk susu di atas ditambah gosip penting dalam bahasa Jawa.
“Susu seger kanthi macem-macem rasa murni” menjadi penegas bahwa varian rasa yang disediakan ialah murni atau asli dan bukan essence.
3. Contoh Iklan Bahasa Jawa tentang Makanan
Selanjutnya, ada acuan iklan Bahasa Jawa ihwal kuliner yang sering menjadi andalan banyak orang, yaitu mi instan.
Datang dari salah satu merek terkemuka, bermacam-macam varian mi instan berjajar rapi, termasuk varian selera Nusantara seperti rendang.
Target pasar kali ini juga menyasar para penggemar sepak bola yang dianjurkan memilih mi instan sebagai sahabat menonton pertandingan.
Keterangan “Indomie goreng nggawe nonton bal luwih bungah” menyiratkan pesan kalau produk ini akan membuat momen menonton pertandingan sepak bola menjadi lebih senang.
4. Iklan Bahasa Jawa perihal Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji juga banyak difavoritkan orang dari berbagai golongan dalam banyak momen kebersamaan.
Meski telah banyak iklan produk yang berukuran nasional, namun teladan iklan Bahasa Jawa ihwal makanan cepat saji di atas juga dijadikan salah satu pesona.
Dengan bahasa kawasan yang membuat iklan ini unik, isu di dalamnya juga menambah daya pikat untuk pelanggan.
“Sing dobel tansah nggawe wareg” yang bermakna “yang dobel senantiasa membuat kenyang” menjadi kalimat persuasif untuk menentukan paket dobel.
Belum lagi ada berita komplemen berupa promo diskon setiap hari Rabu yang seolah menjadi ajakan dari pemilik brand untuk datang di hari tersebut.
5. Iklan Bahasa Jawa perihal Makanan Tradisional
Contoh iklan Bahasa Jawa tentang masakan tradisional juga memasukkan jamu selaku salah satu ikon makanan dan minuman herbal khas Nusantara.
Keunggulan jamu buatan Mugi Waras ini ikut disampaikan dalam iklan.
Di antaranya ada “akeh pilihane” atau “banyak pilihannya”, “mesti alami” atau “niscaya alami”, dan “gampang ngracike” atau “gampang meraciknya.
Iklan ini juga memberikan jaminan kebugaran badan dan kesehatan tubuh kalau mengonsumsi jamu produk buatannya. Tidak lupa ada keterangan alamat depot jamu lengkap dengan nomor telepon yang bisa dihubungi.
6. Iklan Bahasa Jawa perihal Pendidikan
Bukan hanya pemasaran produk barang, ada juga teladan iklan Bahasa Jawa ihwal pendidikan yang memperlihatkan jasa bimbingan mencar ilmu atau sering diketahui dengan sebutan bimbel.
Produk jasa yang ditawarkan bukan bimbel biasa tetapi dengan lewat aplikasi secara online yang belakangan memang cukup terkenal.
“Bimbel? Elinga Ruangguru!” seolah menjadi pengingat bagi pembaca dan calon pelanggan untuk hanya mengenang brand ini.
Model iklan yang dipilih selaku representasi pun menjadi gambaran positif alasannya adalah banyak diidolakan oleh sasaran pasar bagi bimbel ini, yakni anak muda usia sekolah.
7. Iklan Bahasa Jawa tentang Layanan Internet
Selanjutnya, ada teladan iklan Bahasa Jawa tentang layanan internet dari merek kartu prabayar yang cukup punya kredibilitas.
Ada info terkait keunggulan produk yang disampaikan secara singkat tetapi mengena dan sempurna target karena sesuai keperluan konsumen.
“Sinyal apik lan lancar” dan “nyambung terruuusss…!” memastikan bahwa layanan internet dari provider ini memiliki kekuatan sinyal yang bagus, tanpa gangguan, dan selalu nyambung.
Jaminan inilah yang memang banyak dicari oleh para pengguna internet untuk aneka macam keperluan di zaman yang serba digital ini.
8. Iklan Bahasa Jawa Tentang Lingkungan
Contoh iklan Bahasa Jawa perihal lingkungan yang mengarah pada jenis iklan layanan masyarakat juga turut dibuat dalam model setempat.
Dalam iklan tersebut, ada usul untuk membiasakan sikap menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan.
“Uncalen sampah ing sawijining panggonan” menjadi permintaan untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Jaga lan sayangi banyu. Banyu kui sumbere panguripan” menerangkan jika air yakni sumber kehidupan hingga mesti dijaga dan disayangi.
“Sampah kui dudu warisan kanggo putune dewek” membangun kesadaran jikalau sampah bukalah warisan untuk anak cucu sampai harus dikerjakan saat ini juga.
Terakhir, ada seruan “ijokna maneh bareng-bareng” untuk menghijaukan bumi kembali demi periode depan kehidupan.
9. Iklan Bahasa Jawa tentang Kopi
Kopi bukan sekedar minuman namun sudah menjadi budaya dan gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat.
Tidak heran kalau iklan wacana kopi dari berbagai merek kian mudah ditemui lewat media yang berlawanan-beda.
Contoh iklan Bahasa Jawa tentang kopi di atas memberikan gosip jika kopi terbaru dalam bungkus tetap murni melalui slogan “kasedhiya ing wadah kaleng, kopi ireng murni yang mantap”.
Artinya, kopi hitam murni dalam iklan kini tersedia dalam kemasan kaleng.
10. Iklan Bahasa Jawa tentang Obat Masuk Angin
Tagline salah satu produk obat masuk angin memang sudah ikonik dengan Bahasa Jawa meski dibentuk dengan skala nasional.
“Wes..ewes..ewes..bablas angine” tidak perlu diubah dalam Bahasa Indonesia alasannya adalah nilai jual produk ini justru bertambah dari slogannya.
Contoh iklan yang satu ini juga menjadi salah satu bentuk promo dengan penggunaan Bahasa Jawa yang orisinil sejak kemunculannya di media.
11. Iklan Bahasa Jawa perihal Sampo
Berikutnya ada acuan iklan Bahasa Jawa ihwal sampo yang merupakan salah satu produk kebersihan diri.
Ada gosip “Pengen nduwe rambut sing bercahaya? Gunakno shampoo ben rambut kowe kedelok luwih bercahaya!”.
Artinya, “Ingin memiliki rambut yang bercahaya? Gunakan shampoo biar rambutmu tampaklebih bercahaya!”.
Itulah beberapa acuan iklan Bahasa Jawa beserta gambarnya yang bisa dijadikan rujukan.
Lewat isu yang kami rangkum, agar pengertian melalui contoh mampu makin memperbesar wawasan terkait iklan dan teladan-misalnya.